Self Love dengan Cara Sehat Finansial bagi Milenial - Lagi
lumayan rame bahasan tentang self love, nih. Tetapi, praktek
mencintai diri sendiri yang benar sebetulnya kayak apa, sih?
Boleh, gak, belanja berbagai barang mewah atau jalan-jalan ke mana
gitu?
Sebetulnya gak apa-apa juga membeli barang yang diinginkan atau jalan-jalan. Apalagi selama ini udah bekerja keras mencari penghasilan. Boleh, lah, sesekali memanjakan diri.
Tetapi, self love gak sesederhana itu. Self love cakupannya lebih luas karena berkaitan dengan kesehatan jiwa, raga, hingga finansial. Kalau selalu memanjakan diri, trus uang langsung habis padahal tanggal gajian masih lama, itu bukan termasuk mencintai diri sendiri. Tetapi, malah melakukan pemborosan.
Pandemi Membuat Semua Orang Bisa Kena Mental
Chi termasuk yang kalut banget ketika pandemi baru hadir di Indonesia. Tiap hari kerjaannya menangis. Kena mental kalau bahasa zaman sekarang.
Ya, gimana gak kalut? Pendapatan menurun drastis. Sedangkan
beberapa kebutuhan harian dan bulanan terus berjalan.
Alhamdulillah kekalutan gak berlarut-larut. Perlahan mulai menata hati. Karena pilihan nya memang cuma 2. Terus down dan tambah stress atau mulai berusaha bangkit. Chi memutuskan untuk maju terus.
Faktor ekonomi memang menjadi salah satu alasan utama. Chi rasa banyak masyarakat juga merasakan hal sama. Tentu membutuhkan banyak perombakan agar bisa tetap bertahan. Tetapi, pastinya harus bisa sehat metal dulu agar bisa melakukan berbagai perubahan, termasuk berusaha tetap sehat secara finansial.
Senin (2/9), Chi kembali ikut virtual blogger’s gathering. Seneng banget temanya kali ini tentang “Self-Love On, #ProteksiOn”. Sebelum membahas lebih dalam tentang self love, FWD Blogger Squad masuk ke dalam dalam kelas kecil dan ikut Self Love Quiz.
Coba teman-teman jawab beberapa pertanyaan ini, ya!
Cara Meningkatkan Self Love
Berapa skor yang teman-teman dapatkan?
Congrats! Kalau termasuk Healthy Self Love. Tetapi, jangan keburu panik bila hasilnya lebih rendah. Self Love Quiz sekadar gambaran kasar.
Sejatinya mengenali diri sendiri itu berproses dan butuh waktu. Apalagi manusia biasanya cenderung merasa lebih tau tentang diri orang lain. Daripada mengenali diri sendiri.
Menurut Jennyfer M., Psi, ada 8 cara untuk meningkatkan
self love, yaitu
Forgive Yourself
Setiap orang punya masa lalu berbeda-beda. Di antaranya ada yang
memiliki pengalaman kurang menyenangkan.
Masa lalu memang sulit untuk dilupakan. Tetapi, cobalah untuk menerima masa lalu. Berusaha memaafkan diri sendiri, orang lain, atau situasi. Karena kalau tidak berusaha memaafkan bisa sulit untuk terus maju. Kita bisa terjebak dengan pikiran “Coba dulu begini, coba begitu …”
Know Yourself
Bagaimana bisa mencintai diri sendiri kalau tidak
mengenali?
Seringkali kita memandang diri sendiri hanya dari sudut pandang negatif. Terus-menerus menghakimi diri sendiri itu jadinya malah gak akan bagus.
Manusia itu kompleks. Gak mungkin hanya memiliki 1 sifat. Tentu ada yang negatif dan positif. Nah, coba deskripsikan secara utuh karena ini akan menjadi pondasi bagi kita untuk mengenali diri sendiri.
Good Self Care
Good self care di sini tidak terbatas hanya dengan melakukan
perawatan wajah dan tubuh. Pikiran kita pun harus dirawat.
Change Your Self Talk
Self talk jangan hanya selalu menganggap semuanya positif.
Bisa-bisa jatuhnya malah denial. Tetapi, lakukan self talk yang
bijak dan netral.
Stop Comparing!
Gak akan ada habisnya membandingkan diri sendiri dengan orang
lain. Malah bikin capek hati dan cenderung menyalahkan diri
sendiri.
Setiap orang memang punya start yang berbeda-beda. Beberapa orang terlihat punya privilege. Boleh aja melihat orang lain, tetapi untuk dijadikan motivasi. Kita tetap lakukan yang terbaik dengan versi masing-masing.
Kalau pun tetap ingin membanding-bandingkan, cara yang terbaik adalah dengan membandingkan diri sendiri di masa sekarang dan masa lalu. Apakah versi yang sekarang sudah lebih baik dari masa lalu? Kalau ternyata lebih suka versi yang dulu, cari tau juga jawabannya.
Set Boundaries
Jauh-jauh deh ya dari lingkaran toxic. Kalau sampai
tergerogoti itu sebetulnya karena kita juga yang mengizinkan.
Jadi, mendingan menjauh kalau dirasa udah gak bagus
circle-nya.
Practice Mindfulness
Terkadang pikiran kita suka time travel ke masa lalu dan masa
depan. Setelah itu jadi stress sendiri. Merasa ketakutan
menghadapi masa depan. Tetapi, juga gak bisa mengubah masa
lalu.
Nah, practice mindfulness ini beda dengan overthinking. Tetapi, pikiran kita diminta untuk beristirahat sejenak dari segala keruwetan. Gak perlu lama, kok. Istirahat 5 menit sambil bermeditasi atau ngeteh, itu udah practice mindfulness selama pikiran gak time travel.
Power of Mind
Hati-hati dengan kekuatan pikiran. Semua yang terjadi dalam
kehidupan kita juga bisa diawali dari pikiran.
Generasi Milenial Harus Sehat Secara Finansial
Ternyata pandemi gak selalu membawa cerita sedih. Chi yang sempat terpuruk, lama-lama mulai banyak bersyukur. Khususnya bonding terhadap anak jadi merasa semakin erat.
Banyak diskusi yang kami lakukan di saat pandemi. Topiknya pun sangat beragam. Salah satunya tentang finansial.
Dipikir lagi, bersyukur juga pandemi terjadi ketika Keke dan Nai sudah remaja. Mereka sudah mulai paham kalau urusan finansial gak sebatas tentang uang jajan.
Literasi finansial merupakan bekal yang harus dimiliki dalam menjalani kehidupan yang tidak terduga seperti sekarang ini
Keke dan Nai termasuk generasi Z, di bawahnya millennial. Tetapi
idealnya, mengajarkan anak literasi finansial sejak dini. Makanya,
Chi memanfaatkan kondisi ini sebagai momen yang tepat untuk
berdiskusi tentang finansial.
Tentu harapannya, bila nanti sudah punya penghasilan sendiri mereka akan terus berusaha menjaga kondisi finansial tetap sehat. Tidak hambur-hambur uang dengan alasan self love.
Mereka harus mulai terbiasa mengelola keuangan secara cerdas. Insya Allah, akan bermanfaat bila nanti mereka sudah punya penghasilan sendiri. Berikut sehat secara finansial dari versi Keke dan Nai dan juga dari berbagai diskusi yang kami lakukan.
Tentu harapannya, bila nanti sudah punya penghasilan sendiri mereka akan terus berusaha menjaga kondisi finansial tetap sehat. Tidak hambur-hambur uang dengan alasan self love.
Mereka harus mulai terbiasa mengelola keuangan secara cerdas. Insya Allah, akan bermanfaat bila nanti mereka sudah punya penghasilan sendiri. Berikut sehat secara finansial dari versi Keke dan Nai dan juga dari berbagai diskusi yang kami lakukan.
Menata Ulang Pengeluaran Rutin Harian dan Bulanan
Tentu untuk kebutuhan rutin harian dan bulanan belum menjadi tanggung jawab Keke dan Nai. Tetapi, mereka tetap kami ajarkan untuk mulai menata keuangan. Semakin utamakan kebutuhan daripada keinginan. Atur lagi mana yang sekiranya bisa dihemat.Jangan Lupa Menabung
Keke dan Nai sudah tidak lagi mendapatkan uang jajan bulanan sejak pandemi. Tetapi, sejak dulu mereka rajin menabung. Kalaupun sesekali dapat uang dari ayah atau neneknya, hal yang pertama mereka lakukan adalah menabung.Belanja untuk Menyenangkan Diri
Sebelum pandemi, Nai selalu menonton di bioskop sebulan sekali menggunakan uang tabungannya. Sekarang tentunya berhenti dulu. Tetapi, sesekali mereka juga menyenangkan diri sendiri. Misalnya membeli es krim atau segelas kopi. Gak harus seminggu sekali. Beli sebulan sekali juga udah seneng.Sedekah di Saat Sulit
Sedekah di saat kondisi sedang sulit, terkadang suka lebih berasa godaannya. Tetapi, Chi terharu banget karena Keke dan Nai tetap mau melakukannya. Bukan perkara besar atau kecil. Tetapi, tentang kesadaran untuk mau berbagai. Semoga Allah juga meridhoi. Aamiin Allahumma aamiin.Melek Investasi, Penting Dilakukan sejak Muda
Keke dan Nai ternyata lebih melek finansial daripada bundanya hehehe. Terkadang Chi suka malu sendiri. Saat di usia mereka, boro-boro kepikiran investasi. Menabung aja masih setengah hati.Anak-anak, terutama Keke, malah lebih lancar finansial. Uang yang dia punya gak hanya disimpan di tabungan, tetapi juga diinvestasikan.
Memiliki Asuransi Jiwa dan Asuransi Kesehatan
Anak-anak udah punya asuransi. Tetapi, karena dibikinkan oleh ayahnya. Tetapi, Chi rasa cepat atau lambat, Keke dan Nai akan punya asuransi sendiri.
Memiliki asuransi juga bentuk self love, lho. Ya, karena asuransi dianggap bisa memberikan perlindungan bagi diri sendiri maupun keluarga.
Produk asuransi akan memberikan perlindungan terhadap tabungan dan investasi yang kita miliki saat terjadi hal yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan atau sakit, sehingga mimpi dan tabungan Kamu dan keluarga tidak terganggu.
Btw, udah tau belum kalau FWD mengeluarkan kampanye yang bertajuk #ProteksiOn Lucky Draw?
Kampanye FWD #ProteksiOn mengajak masyarakat Indonesia untuk mengaktifkan perlindungan asuransi mereka dengan FWD Insurance, sehingga mereka dapat menjalani hidup penuh dengan passion yang selalu On, karena memahami bahwa FWD Insurance hadir mendukung mereka.
Teman-teman bisa membeli berbagai produk asuransi kesehatan atau asuransi jiwa FWD pada periode 26 Juli – 31 Desember 2021. Berkesempatan untuk mendapatkan berbagai hadiah spektakuler seperti mobil Toyota Raize, sepeda Brompton, iPhone 12 Pro Max, iPad, paket liburan, serta kesempatan bertukar pengalaman seputar passion bareng ahlinya. Keren-keren kan hadiahnya!
Berikut produk asuransi yang masuk dalam program ini bisa dibeli melalui jalur keagenan, kemitraan, atau eCommerce:
- Keagenan: FWD Critical Armor, Asuransi Bebas Rencana Optimal, FWD Legacy Protection dan Asuransi Bebas Handal
- Kemitraan (Bancassurance): FWD Multiple Protection, Asuransi Bebas Handal dan FWD Critical MultiSafe
- eCommerce (ifwd.co.id): Asuransi Bebas Handal, FWD Cancer Protection, Bebas Rencana dan Bebas Aksi
Silakan pilih produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dengan
teman-teman dan raih kesempatan berhadiahnya. Info selengkapnya
bisa lihat di
https://www.fwd.co.id/proteksion/
64 comments
Sama Teteh, aku awal-awal muncul pandemi bener-bener kalut juga. Perasaan takut dan sedih ada. Lebih banyaknya takut. Soalnya aku masih ada anak kecil, trus bayi, trus asma jadi ngerasa tkut keluarga kecilku kena. Smga Allah jagain kita ya Teh.
ReplyDeleteNgomong ngomong blogger gatheringnya banyak banget ilmunya ya teh soal self love. Jadi bikin kita belaiar mengenal diri sendiri juga
Aamiin Allahumma aamiin. Hanya pada Allah kita berserah, ya. Tetapi, tentunya harus ikhtiar juga
DeleteTerharu dengan good self care itu. Bukan hanya perawatan diri saja yg harus diperhatikan, tapi pikiran kita juga ya. Dan bener pikiran ini sangat mempengaruhi banget. Saat pandemi, banyak yg collapse, entah bagaimana itu jadinya kalau pikirannya tidak dirawat. Beruntung saja kalau pikirannya dirawat, bahwa gagal atau jatuh itu sebenarnya ujian. Dan kita tidak boleh putus asa...
ReplyDeleteJustru pikiran yang harus dijaga ya, Teh. Karena dari pikiran juga bis ajadi sakit fisik
DeleteSelf love ada hubungannya dengan keuangan juga, saya kira self love hanya berkaitan dengan perasaan
ReplyDeleteKan, kalay keuangan sehat pikiran juga jadi lebih tenang. Bahagia dong jadinya kalau hati tenang
Deletesenang ya lihat anak-anak melek finansial, malah udah paham investasi
ReplyDeletekarena semakin muda, semakin mantap skill mereka dalam mengelola keuangan
dan semakin muda pula mereka meraih kondisi bebas finansial
Saya usahakan mereka udah melek sejak dini. Jangan hanya taunya bersenang-senang :D
DeleteBenar banget Mbak, saat ini kita butuh pemahaman literasi finansial. Kondisi yang Unpredictable memaksa kita untuk bisa lebih cerdas memilih asuransi yang tepat.
ReplyDeleteYup! Pandemi sebetulnya mengajarkan banyak hal
DeleteMengkombinasikan kemauan dan kemampuan pastinya bisa mendukung kecintaan kita akan diri sendiri. Termasuk diantaranya penerimaan akan kekurangan dan kelebihan-kelebihan kita yang tersembunyi yang mungkin belum kita temukan. Apalagi untuk urusan financial ya. Paham akan level financial membuat kita bisa mengontrol diri sendiri agar tidak terjebak pada masalah-masalah di dalamnya.
ReplyDeleteBTW, saya penasaran seperti apa kuis nya. Jadi pengen nyoba dan membuktikan tingkat self-love saya
Nah coba jawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di artikel ini, Mbak :)
DeleteComparing sama yang lain ini pemicunya kadang banyak banget terutama medsos. Banyak banget dampak kurang bagusnya dari medsos terhadap mental seseorang yang sering compare herself sama orang lain. Self love dengan cara sehat financial bagi milenial penting banget agar hidup disiplin dan masa depan terjamin.
ReplyDeleteMedsos seperti punya 2 sisi ya, Mbak. Jeleknya kalau gak bijak memang jadi suka bandingin melulu dengan orang lain
DeleteSedekah di saat sulit membuka jalan sehingga menjadi lapang, itu benar kak Myra. Dari situ bisa menumbuhkan rasa self love ya, apalagi di tengah pandemi yang belum jelas kapan berakhirnya ini
ReplyDeleteSedekah di saat sulit bisa lebih berat. Tetapi, Insya Allah jadi banyak hikmahnya.
DeleteKyaaa makin disadarkan banget pentingnya self love, jadi pengen ikutan kuisnya ngecek apa hasilnya buat aku hehehe. Didukung dengan perlindungan FWD makin sempurna self love dalam diri ya Mba
ReplyDeleteKira-kira hasilnya berapa, nih? :D
DeleteLink quiz-nya mana mba? Jadi pengen nyoba juga. Hehehe. Semoga pandemi ini rezeki kita tetap ngalir yaaa mba. Semoga finansial tetap sehat. Hidup boleh stres karena gak bisa kemana-mana, tapi jangan sampai finansial juga ikutan stres. Hihihi.
ReplyDeleteGak ada linknya karena itu di zoom. Tapi, udah saya upload semua pertanyaannya di postingan ini. Tingga dijawab aja dan hitung poinnya :)
DeleteWah yang Mba Myra ajarin ke nai sama banget yang saya kasih tau ke Abang. Memang anak-anak harus melek finansial sejak dini, biar hidupnya ga hedon di masa depan.
ReplyDeleteYup! Itu yang saya harapkan, Mbak
DeleteSelf-love sangat penting untuk hidup yang lebih bahagia dan lebih sehat dalam setiap aspek kehidupan.
ReplyDeleteKalau buatku pribadi, memiliki asuransi mengurangi kecemasan, bahkan menambah ketenangan. Di situ ada kepuasan dalam "berjaga-jaga" untuk kebaikan orang2 tercinta, sekaligus menambah rasa tenang keluarga.
Jadi, apa aku perlu nambah produk asuransi dari FWD? :D
Cuzz tambah lagi, Mbak. Alasan saya memiliki asuransi juga untuk ketenangan
DeleteAnak2ku sih tetap dapat uang bulanan tapi hanya sedikit aja, ga seperti sebelum pandemi. Iya, setuju banget anak2 harus melek finansial sejak dini. Agar nantinya mereka bisa mandiri, menabung, memiliki pola pikir hebat kini dan nanti. Setiap orang memang berbeda2 kebutuhan dan pilihannya. Self love untuk diri sendiri maupun keluarga itu harus dong :D
ReplyDeleteAlhamdulillah masih dapat ya, Mbak. Tetapi, apapun itu poinnya memang tentang mengelola keuangan
DeleteSelf Love harus ya buat Mak Emak macam kita. Kalau memang salah satunya untuk mewujudkannya dengan belanja ya gak papa, kita-kita kan gak ngerusuh uang pemberian suami ini. Wakakakka
ReplyDeleteTapi, jangan kebablasan juga meskipun uang sendiri hehehe. Kan, sebaiknya tetap dikelola :D
Deletepenghargaan pada diri sendiri banyak bentuknya. mulai dari yang sederhana dengan secangkir kopi nikmat sampai mendaftarkan diri ikut asuransi. cara pembeliannya juga sekarang mudah ya, bisa via online tanpa harus janjian dengan pihak asuransi :)
ReplyDeleteiya semakin dimudahkan prosesnya
DeleteSkorku mepet , 11..tapi lumayan sih hihihi
ReplyDeleteSetuju ngeteh 5 menit , rehat sejenak dari keruwetan pikirna itu perlu. Dan, self love dengan cara sehat finansial bagi milenial itu perlu!
Asalkan pikiran gak time travel. 5 menit ngeteh udah bikin fresh pikiran
DeleteKalo anak dan finansial, untuk sementara masih dengan menabung. Belum ke asuransi. Untuk saat ini masih nambah wawasan dulu.
ReplyDeleteMudah-mudahan dapat info yang tepat ya, Mbak
DeletePandemi ini mmembuat kita kena mental, ya. Iya, lagi-lagi karena faktor finansial. Saya juga sempet was-was di awal-awal pandemi. Takut kena PHK juga. Karena tahun 2020 perusahaan memang lagi sepi, ketambah ada pandemi datang. Ratusan karyawan pada kena, beruntung saya gak kena.
ReplyDeleteAwal tahun 2021 mulai membaik, yang tadinya diPHK, Alhamdulillah banyak yang dipanggil lagi.
Mengatur keuangan jaman sekarang emang penting banget. Biar kita merdeka finansial. Yes, menabung, sekecil apapun kita wajib nabung. Sama sedekah, itu beneran sih. Impactnya bagus banget.
Alhamdulillah. Saya ikut bahagia membacanya. Semoga semua sektor terus membaik
DeleteSehat finansial kyknya tujuan banyak org. Siapa yg gak senang bisa hidup tenang tanpa memikirkan lagi soal uang :D
ReplyDeleteWah aku penasaran nih sama jenis investasi yang diikuti ma Keke :D
Setuju banget sedekah saat susah insyaAllah akan sangat menolong ya :D
Btw aku penasaran sama produk FWD apakah ada jenis yang cucok buat yg freelancer2 gtu mbak?
Harus tanya ke Keke hehehe. Janji Allah selalu ditepati. Kita hanya perlu percaya :)
DeleteAda banyak produk FWD. Postingan yang sebelum ini bisa untuk freelancer
Aku pernah ngalamin ketakutan membayangkan saat traveling di masa depan. Saat itu anak-anak masih balita, dan ada kasus yang sedang hype pada waktu itu. Suamiku yang akhirnya meyakinkan bahwa apa yang aku takutkan wajar tapi jangan berlebihan. Takdir setiap orang tidak sama, yang membedakan adalah ikhtiar nya.
ReplyDeleteMenarik yang ditawarkan FWD Asuransi Bebas Handal, FWD Cancer Protection, Bebas Rencana dan Bebas Aksi. Cocok buat anak-anak saya, Mba Chie
Betul banget, Mbak. Ketakutan itu sangat wajar asal jangan berlebihan. Dan Allah menjanjikan kabar gembira untuk umatnya yang bersabar
Deletefinansial yang sehat adalah bukti kita mencintai diri kita sendiri ya mbak
ReplyDeletekarena klo finansial sehat, jalani hidup tanpa khawatir
Betul banget
DeleteKalau aku kenanya sekarang Mbak Chi kayaknya galau melulu akhir-akhir ini berusaha menata hati dan pikiran agar mood lebih baik..iya anak-anak harus belajar menabung dan investasi sejak dini ya agar bisa mengatur keuangan kelak lebih baik..
ReplyDeleteSemoga lekas perg galaunya ya, Mbak :)
DeleteMilenial zaman sekarang bikin salut. Sudah melek finansial literasi loo..
ReplyDeleteDan perencanaan bisa semakin lancar kalau menggunakan FWD #ProteksiOn . Semua bisa dicapai dengan menyesuaikan budget dan tujuan keuangan masing-masing.
Alhamdulillah kalau semakin banyak milenial yang melek finansial
DeleteAwal pandemi kemarin aku masih ngerasa aman karena masih ter-handle aja sama tabungan. Tapi begitu masuk di tahun kedua (2021), beneran pengin njerit karena terasa banget makin gak jelas kapan berakhirnya. Ya sih, dalam kondisi seperti sekarang literasi keuangan terasa sangat penting untuk ditumbuhkan sejak kanak-kanak. Minimal mereka terbiasa mengatur dan merencanakan sejak kecil. Biar gak kaget menghadapi kenyataan hidup yg gak selalu mudah.
ReplyDeleteSama kayak saya, nih, Justru saya ingin menjerit di tahun 2021. Meskipun awal pandemi sempat stress juga
DeleteAlhamdulillah aku sih suka bahagiakan diri sendiri dengan makanan. Dari dulu kan pemilih banget aku kalo soal beli dan makan jajanan. Jd sampai sekarang kayak ice cream aja. Maunya cuma merk itu aja. Nah, kalo lagi ada uang berlebih, aku suka beli makanan apa yang akan inginkan sih. Kan capek nyari duit bla bla, yah buat kita juga kan ya
ReplyDeleteHappy tummy memang bikin perasaan juga jadi senang
DeleteAwal pandemi mengalami banget namun perlahan bangkit dan bisa menemukan Bagaimana cara untuk bertahan alhamdulillah ada saja pintu rezeki dan tetap sehat mentalnya
ReplyDeletealhamdulillah. Sehat terus ya, Mbak :)
DeleteNah bener nih mak. Banyak orang hari ini mikirnya kalau self love itu berarti boleh menghadiahi diri sendiri dengan sesuatu yang mahal. Padahal kadang setelah beli nyesel. Itu ga self love sih menurutku. Harusnya sesuatu yang membuat kita bahagia dengan yang kita lakukan.
ReplyDeleteBetul banget. Harus yang bermanfaat
DeleteSelf talk ini memegang peranan penting bagi seseorang dalam menentukan sikap dan pola pikir. Semoga aja ya yang positif aja yang kita pikirkan tanpa harus denial. Termasuk saat menyikapi masa pandemi ini.
ReplyDeleteiya betul, Mbak
Deletejujur masa pandemi ini lumayan berat buat keluarga saya soalnya suami malah milih resign dan banting setir berkebun yang sampai sekarang belum kelihatan hasilnya. jadinya saya sendirian deh menanggung pengeluaran rumah tangga. yah semoga saja ke depannya lebih dimudahkan rezeki buat kami
ReplyDeleteInsya Allah akan ada buah manis di depan. Aamiin
DeleteSelf love amat sangat penting. Ini akan membuat hiduup kita selalu bahagia dan sangat berarti bagi orang lain. Punya proteksi juga bentuk sef love dan hadiah untu keluarga terdekat.
ReplyDeleteyup! Self love harus sesuatu yang bermanfaat
Deleteyeay! aku termasuk healthy self love nih mbak chi. alhamdulillah. jujur, pandemi ini memang kena mental semua orang kurasa. termasuk diriku yang bekerja di garda terdepan. hanya saja, karena aku kerjanya di RSJ, setiap hari aku bisa instropeksi diri kalau terus-terusan berlarut dalam tekanan atau kesedihan, melihat pasien odgj dengan berbagai tingkah polah menjadikan diriku jadi semangat untuk self healing dan ga berlarut dalam kesedihan
ReplyDeleteAlhamdulillah. Semoga sehat selalu ya, Mbak
DeleteWah jaman sekarang udah bisa belajar menata finansial sejak dinu jadi lebih siap menghadapi masa depan y kak
ReplyDeleteharapannya seperti itu
DeleteTerima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)
Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^