Resep Tumis Genjer - Genjer, salah satu sayuran yang Chi suka. Tetapi,
agak jarang dibuat karena jarang yang yang jual. Apalagi sejak pindah ke
Jakarta. Semakin sulit menemukan yang sayur ini di pasar.
Di supermarket dan hypermarket malah Chi belum pernah menemukan sayuran
ini. Apa karena dianggap sayuran kelas bawah? Entahlah. Ternyata,
sayuran juga ada kasta-kastanya, ya hahaha.

Genjer memang hidupnya di area persawahan atau rawa. Bahkan katanya
termasuk hama padi yang kalau terus dibiarkan akan mengganggu
pertumbuhan padi. Makanya kemudian dipetik oleh masyarakat sekitar.
Diolah juga menjadi makanan agar tidak perlu belanja lagi.
Dengan semakin majunya ilmu pengetahuan, genjer terbukti menjadi salah
satu makanan yang sarat kandungan gizi dan banyak manfaatnya bagi
kesehatan. Genjer juga termasuk hama yang baik. Sekarang genjer mulai
dibudidayakan. Berbagai kalangan juga mulai menyukai sayuran ini.
Chi juga gak menyangka kalau anak-anak, terutama Nai, suka dengan
genjer. Awalnya, Chi gak berani masak banyak. Paling cukup untuk
konsumsi sendiri aja. Ternyata pas nyobain pada suka.
Meskipun begitu belum berani mengkonsumsi genjer dengan cara dilalap.
Biasanya Chi tumis bumbu kuning. Kadang-kadang dengan saos tiram.
Tetapi, paling sering dibumbu kuning.
Ada yang bilang kalau genjer rasanya pahit. Iya, memang ada pahitnya,
tapi cuma dikit. Gak sepahit pare atau daun pepaya. Jadi gak perlu pakai
tips khusus untuk menghilangkan rasa pahit.
Tekstur genjer agak mirip kangkung. Agak sedikit licin. Tetapi, masih
renyah saat dikunyah. Memasaknya juga gak membutuhkan waktu yang
lama.
Bahan-Bahan:
- 2-3 ikat genjer, cuci bersih dan potong-potong
- 1 sdt ebi, rendam sebentar dengan air hangat kemudian tumbuk halus
-
1 cm lengkuas, geprek
- 1 lembar daun salam
- Gula pasir dan garam secukupnya
- 1/2 buah tomat, diiris
-
5-10 buah cabe rawit merah
- Minyak goreng untuk menumis
- Air secukupnya (optional)
Bumbu Halus:
- 5 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 1 cm kunyit
- 2 butir kemiri
Cara Membuat:
- Panaskan minyak kemudian masukkan bumbu halus, lengkuas, ebi, dan daun salam. Tumis hingga harum
- Masukkan genjer. Aduk hingga tekstur genjer menjadi lemas
-
Masukkan juga cabe rawit merah
-
Bila tumisan sudah cukup berair, tidak perlu ditambahkan air.
Tetapi, bila terlalu kering, tambahkan air sedikit saja.
- Tambahkan tomat, gula, pasir, dan garam.
- Aduk sebentar dan koreksi rasa
-
Sajikan
26 Comments
Penampakan sebelum dimasak gimana, Chi
ReplyDeleteHmm saya googling aja deh ya supaya makin kenal juga sama genjer
Penasaran juga karena namanya lucu
iyam saya lupa motretin sayur yang belum diolah hehee
Deletewaaa udah lama banget nggak makan genjer, kangen banget deh sama tumis genjer kaya gini, biasanya mamahku suka buat hihi
ReplyDeletePadahal di Jawa Barat mah kayaknya banyak genjer, ya :D
Deleteaku pas kecils ering main di sungai mbak, berburu eceng gondok untuk dimasak sama mama :) sekarang kayaknya udah jarang liat ya mbak
ReplyDeleteiya. Apalagi di pasar sini, susah banget
DeleteIyah Mbak, genjer itu emang jarang ditemukan sih.
ReplyDeletekecuali kalau emang sengaja nyari ke persawahan kali ya.
itu tumis gendernya meggiurkan deh Mbak, apalagi ada ebinya, hmmm.
Waktu saya masih tinggal di Bekasi, masih lumayan mudah. Setelah pindah, jadi jarang ketemu genjer
DeleteKarena aku ga doyan sayur-sayuran asing gitu yaaa denger nama sayurnya *maluuu :(
ReplyDeleteTapi pengen belajar juga gitu kak masak-masak gitu akutu
Thanks resepnya kak
Kok, malu? :D Ayo belajar masak hihihi
DeleteAku suka genjer. Biasanya makan tumis genjer yg rada2 pedes, enaaak, tapi beli, gak pernah bikin sendiri hehe. Ntar deh kalo pak penjual sayur langgananku bawa genjer, mau coba masak sendiri di rumah.
ReplyDeleteIya, kalau ada pedesnya semakin enak
DeleteSusah dapat genjer disini. Aku makan genjer terakhir itu di Pekanbaru, itupun di rumah makan Mbah Jingkrak, bukan beli di pasar lalu masak sendiri.
ReplyDeleteTernyata di mana-mana susah, ya
DeleteAih udah lama banget ga makan genjer jadi inget kenangan masa kecil suka ambil genjer di sawah orang hahaha...
ReplyDeleteApa karena sawah mulai jarang jadinya genjer oun ikut jarang? :D
DeleteAku blom pernah masak ini deh hihi jadi pengen coba masak
ReplyDeleteHarus cobain hehhe
Deleteudah lama bangeet ngga makan genjeer nih Chie...kayaknya enak dan seger kalau ditumis yaa
ReplyDeleteIya enak banget
DeleteNama bahasa Jawanya apa yaa...genjer ini?
ReplyDeleteKayanya aku pernah makan juga...dan anak-anak itu menyenangkan yaa, kak..
Asal masaknya pas...mereka suka.
Uuwuwu...terharuu~
Waduh apa, ya. Saya cuma taunya genjer :D
DeleteGenjer ini yang agak pahit itu kan ya, aku belum pernah makan kayaknya huhu atau pernah tapi gak tau kalau itu genjer
ReplyDeletePahitnya tipis-tipis aja
DeleteWaa mbak Keke, aku baca ini malem-malem perutku jadi keroncongan karena laper. Terima kasih resepnya mbak dan terima kasih juga sudah membuatku laper haha 😂
ReplyDeleteOiya, salam kenal ya mbak <3
Salam kenal kembali. Terima kasih juga sudah berkunjung. Maaf kalau bikin laper hihihi
DeleteTerima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)
Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^