Lakukan Teknologi DNA Sebelum Perawatan Wajah - Mau perawatan wajah aja harus pakai tes DNA dulu? Ribet gak, sih?

Tunggu ... sebelum cerita tentang tes DNA, Chi mau cerita tentang perawatan wajah diri sendiri. Ada sama gak ma Chi kalau suka malas banget merawat wajah?

Tadinya, Chi termasuk yang cuek banget merawat wajah. Paling cuci muka aja. Itupun dilakukan hanya saat bangun tidur dan mandi. Merasa beruntung karena punya kulit wajah yang gak rewel. Nyaris gak pernah jerawatan atau masalah kulit wajah lainnya. Tapi, saking gak rewelnya malah semakin cuek merawat wajah.


teknologi dna, perawatan wajah, tes dna, memilih skincare yang tepat

Chi mulai peduli dengan perawatan wajah setelah memasuki usia 35++. Mulai takut timbul kerutan halus hehehe. Chi pikir kalau masalah jerawat mungkin sudah ada solusinya. Tetapi, kalau kerutan halus keburu timbul bagaimana solusinya, ya?


Gonta-Ganti Produk Perawatan Wajah Sampai Dapat yang Cocok



tes dna kulit, memilih produk dan bran perawatan kulit wajah, skincare, cara menentukan jenis kulit

Sejak itu, pencarian skincare yang cocok pun dimulai. Chi yang awam ini bener-bener udah kayak main tebak-tebakan.

Apa jenis kulit wajah Chi termasuk normal karena jarang banget jerawatan? Tetapi, kadang-kadang di beberapa area, seperti pipi, suka berasa kering. Giliran di T-area kayak berminyak. Apa itu artinya jenis kulit kombinasi? Normal cenderung berminyak?

Arrggghh, bingung!

Ya, udah Chi cobain aja segala macam skincare. Apalagi kalau banyak beauty influencer yang bilang bagus. Langsung tertarik buat cobain.

Untungnya wajah memang gak rewel. Mau cobain produk skincare apa juga gak ada masalah. Tapi, 'kan khawatir juga efek jangka panjang. Mungkin sekarang belum bermasalah. Siapa tau baru nanti masaahnya timbul karena keseringan gonta-ganti skincare sampai dapat yang cocok.

Akhir-akhir ini juga berasa kulit di beberapa area kayak kering. Berasa ketarik-tarik gitu. Gak tau deh apa karena lagi musim kemarau atau karena perawatan wajahnya kurang tepat.

Sering gonta-ganti skincare bukan berarti tanpa risiko, lho. Tetap ada yang namanya 3 Consumer Pain Point - Time Spent, Cost, & Trial and Error.


Time Spent

Saat ini, Chi merasa seperti kejar-kejaran dengan waktu. Maklum aja usianya sudah rawan timbul kerutan halus hehehe. Makanya, Chi gak mau banget kalau sampai 'kalah' sama kerutan sebelum menemukan produk yang cocok. Pengennya 'kan awet muda terus.


Cost

Kalau gonta-ganti begini, biaya yang dikeluarkan juga jadi gak terukur. Semua produk dengan berbagai macam harga bisa dicobai. Iya kalau kemudian ada yang cocok. Kalau enggak, nanti nambah biaya lagi untuk pengobatan.


Trial and Error

Nah, ini yang Chi bilang tadi. Meskipun sekarang kulit wajah masih belum banyak masalah, tapi gak tau juga jangka panjangnya kalau keseringan gonta-ganti.

Dalam dunia marketing, consumer pain point adalah pengalaman yang menyulitkan konsumen. Pilih skincare memang cocok-cocokan banget.

Pertama, yang harus diketahui adalah jenis kulit kita. Menurut dr. Leslie Baumann, peneliti dan ahli kecantikan dari Amerika, jenis kulit ditentukan oleh 4 kategori dasar yaitu sebum, sensitivitas, pigmentasi, dan elastisitas. Dari 4 kategori dasar itu nantinya akan diketahui 16 jenis kulit yang berbeda. *eyaampuuun! Selama ini Chi taunya cuma 3 jenis kulit aja (kering, normal, berminyak)!

Kedua, mempertimbangkan faktor lainnya selain jenis kulit sebelum menentukan produk/perawatan yang tepat. Misalnya untuk menghilangkan noda hitam, bahan kandungan, dan lain sebagainya.


Teknologi DNA dalam Dunia Kecantikan



pengecekan dna secara mudah, tips mengetahui jenis kulit wajah

Selama ini, Chi berpikir kalau DNA itu berhubungan dengan keturunan. Kalau misalnya mau menentukan ini anak keturunan siapa, suka ada tes DNA gitu. *Chi kebanyakan nonton film, nih! Hehehe. Tapi, ya memang bener. Karena DNA hubungannya sama genetika.

DNA merupakan asam nukleat yang menyimpan semua informasi tentang genetika. Tes DNA adalah prosedur yang digunakan untuk mengungkapkan secara akurat, informasi mengenai genetik dalam tubuh seperti potensi, risiko dan kebutuhan unik setiap individu yang berkaitan dengan banyak hal seperti kebutuhan suplemen dan nutrisi, intensitas olahraga yang sesuai, hingga perawatan kulit yang tepat dan lainnya. Salah satu hal paling mendasar yang bisa diperoleh dari tes DNA adalah kondisi kulit seseorang. Sebagai organ tubuh paling luar, kulit merupakan lapisan pelindung yang bekerja 24/7 dan paling rentan terpapar oleh faktor eksternal seperti matahari dan polusi.

Kalau di negara maju, melakukan tes DNA kulit untuk mengetahui jenis kulit kemudian melakukan perawatan yang tepat bukanlah hal aneh. Tes DNA memang bisa memberikan hasil yang akurat tentang kolagen, elastisitas, pigmentasi, dan lain sebagainya.

Hasil survei Jakpat.net mengenai Teknologi DNA terhadap 537 konsumen adalah


  1. Konteks produk perawatan wajah - hanya 15% yang mengatakan bahwa produk perawatan kulit yang digunakan sudah sesuai harapan. Sebanyak 30% masih merasa belum puas dengan hasil dari produk yang dipakai. Padahal sudah sangat berhati-hati ketika memilih. Sisanya, menemukan banyak masalah seperti timbulnya jerawat, kulit iritasi, dan lain sebagainya
  2. Konteks menemukan produk perawatan yang tepat - sebanyak 50% responden memilih untuk berkonsultasi terlebih dahulu tentang kondisi kulit ke dokter kulit atau dermatolog.
  3. Konteks Skin DNA Treatment - sebanyak 85% percaya hasil akurat dari tes DNA kulit. Bahkan sangat tertarik untuk melakukan pengecekan jenis kulit dengan teknologi tinggi ini.

Menurut kutipan narasumber, Aska Primardi, Head of Research Jakpat, “JakPat sebagai Platform Online Survei, melihat bahwa DNA sudah menjadi subjek global yang telah dijajaki oleh para pakar kesehatan kulit, agar menjadi solusi bagi konsumen dalam memahami kondisi kulit mereka. Untuk itu, JakPat mengadakan survei pada tanggal 5 – 10 July 2019 terhadap 537 responden, mengenai pemahaman responden akan kondisi kulit mereka dan pendapat mereka akan manfaat teknologi pada konteks perawatan kulit.” 

Aktivitas Chi sebagai blogger saat ini, tidak hanya di rumah untuk menulis konten. Sesekali ke luar rumah untuk meliput acara tertentu kalau diundang oleh klien. Kalau keluar rumah, kulit wajah bisa lebih terpapar polusi, panas matahari, dan lain sebagainya yang bisa meningkatkan risiko kulit bermasalah.

Para blogger juga usianya beragam. Sering juga Chi ketemu dengan yang masih muda-muda. Pengen juga dong tetap kelihatan awet muda dan seperti sepantaran ma mereka hehehe. Makanya, Chi semakin merasa penting banget untuk mulai perawatan.

Teknologi tes DNA kulit memang jadi solusi terbaik untuk meminimalkan risiko consumen pain point. Malah pengecekan DNA kini bisa dilakukan sendiri dengan mudah dan akurat. Info lengkapnya bisa dilihat di website www.smartskinsolution.com.