"Sesuatu yang benar tidak akan mudah diterima apabila disampaikan dengan cara yang tidak baik seperti marah-marah. Sesuatu yang tidak baik akan dengan mudah diikuti bila disampaikan dengan cara baik."
Ucapan dari seorang ustaz yang bahkan Chi gak tau namanya karena saat itu sedang pindah-pindah frekwensi radio di mobil. Di salah satu radio terdengarlah tausyiah hari Jumat ini. Walopun kejadiannya sudah lama, masih juga Chi ingat.
Chi setuju dengan kalimat di atas. Siapa, sih, yang suka dimarahin walopun salah? Apalagi kalau sampai dibentak-bentak. Siapa juga yang senang ketika melihat seseorang yang merasa benar sendiri. Memberi himbauan sambil marah-marah apalagi menjelek-jelekkan yang lain. Kalau Chi, sih, mendingan langsung melipir aja, deh, walopun sebetulnya apa yang disampaikan itu benar :)
Kasus 1
"BU! JANGAN SUKA NGELIATIN UANG KALAU DI JALAN!! PENGEN DICOPET, YA!!"
Sengaja Chi capslock tulisannya untuk menggambarkan kalau beberapa waktu lalu pernah dibentak orang gak dikenal. Mau Chi bentak balik orangnya udah keburu ngacir. Sedangkan saat itu Chi lagi di dalam bajaj dan kejebak macet. Ugh! Kesel banget! Apa, sih, maksudnya itu orang?! Tau-tau main bentak aja. Kenal juga enggak!! Macet serta cuaca yang panas membuat Chi makin emosi. Rasa malu juga ada karena disaksikan oleh supir bajaj. Eeerrrgghh!!
Makin gregetan karena gak bisa balas ngomel. Akhirnya ngedumel sendiri. Sambil mengkhayal, seandainya bisa balas, mungkin gak cuma ngomel. Tapi keplak aja sekalian pake sepatu *ups! :D
Untuk beberapa saat rasanya panas hati Chi. Tapi setelah sampai rumah, rebahan sejenak di kamar sambil nyalain AC, hati mulai ikutan adem. Setelah itu mulai bisa berpikir jernih. Kalau dipikir-pikir apa yang dibilang orang itu benar juga.
Saat itu Chi lagi di bajaj, udah mau sampe rumah. Chi pikir daripada nanti ngubek-ubek tas lagi saat turun dari bajaj, mendingan uangnya disiapin duluan. Jadi begitu sampe rumah tinggal kasih uangnya. Posisi duduk Chi yang dekat pintu memang kelihatan banget lagi pegang uang. Waktu itu Chi pegang uang sebanyak Rp15.000,00.Tapi namanya juga penjahat, asal ada kesempatan pasti diambil.
Bener kata orang itu, apa yang Chi lakukan memang terkesan ngundang pencopet. Walopun Chi melakukannya tanpa sengaja. Tapi karena orang itu mengingatkannya sambil membentak, maka yang Chi rasakan pertama kali adalah keseeeelll luar biasa :D
Seorang teman mengupload foto istrinya yang lagi manyun. Dikasih caption kalau inn adalah wajah istrinya kalau anak-anak lagi UAS. Gak berapa lama, anaknya komen di foto itu. Kata anaknya gimana mau nurut kalau disuruh belajar. Abis bundanya kalau nyuruh belajar sambil ngomel.
Entahlah, si anak memang beneran gak suka kalau disuruh-suruh sambil ngomel atau hanya sekadar beralasan. Gak tau juga apakah bunda anak tersebut manyun setelah sebelumnya udah ajak anaknya belajar dengan cara lembut. Atau memang dari awal udah ngomel. Tapi untuk alasan yang sama, Chi juga pernah dapat protes yang sama dari Keke dan Nai hehehe.
Tapi sekarang Keke dan Nai punya cara kalau bundanya udah ngomel. Pipi dicumin tanpa henti sampai Chi ngakakwalopun hati tetep mangkel wkwkkw.
Kali ini tentang sejumlah kasus heboh di media massa. Dimana ada aksi, maka ada reaksi. Sayangnya, seringkali saling berbalaspantun tiada akhir. Jadinya malah debat kusir. Mungkin
debat kusir karena di dunia maya. Kalau ketemuan bisa saling
tonjok-tonjokan atau jambak-jambakan. Chi udah sempat mengulas tentang
aksi dan reaksi ini di postingan
Sejauh Mana Orang Tua Mengajari Anak?
Adalah hal wajar dimana manusia tidak suka ditegur atau dimarahi. Teman-teman suka? Kalau Chi, sih, enggak sekalipun memang melakukan kesalahan. Tapi kalau ditegur dengan pelan-pelan, (syukur-syukur) penuh kelembutan, dan tidak mempermalukan di depan umum, rasanya masih akan diterima. Karena teguran juga bisa jadi sesuatu yang baik untuk kita walopun rasanya pahit.
Nah, kalau cara memberi tahunya dengan membentak, manusia memang akan cenderung defensif. Makanya, jangan buru-buru menghakimi kalau yang ditegur itu keras kepala. Mungkin cara kita kasih taunya yang salah.
Sering juga Chi mendengar seseorang bisa terjerumus justru karena bujuk rayu. Sesuatu yang salah tapi kalau dilakukan dengan cara yang baik bisa menjerumuskan kita. Pernah Chi datang ke salah satu seminar parentin ibu Elly Risman tentang membaca bahasa tubuh anak. Dikatakan sebagai orang tua wajib bisa membaca bahasa tubuh anak. Karena anak sering juga menyampaikan perasaannya secara tersirat. Jangan sampai kalah dengan pengedar narkoba.
Para pengedar itu kata beliau pintar membaca bahasa tubuh anak, lho. Mereka lebih suka mendekati anak yang dari bahasa tubuhnya terlihat bermasalah. Karena anak yang seperti itu lebih gampang dibujuk rayu dibandingkan anak yang memiliki kepribadian kuat. Tuh, anak yang yang bahasa tubuhnya mengatakan bermasalah aja, para pengedar melakukan pendekatannya dengan bujuk rayu bukan dengan paksaan apalagi bentakan.
Chi 100% setuju dengan quote di awal postingan ini. Memberi tau yang baik jangan membentak. Tapi bukan berarti Chi ini orang yang penyabar. Chi masih butuh banyak berlatih kesabaran karena memang sering bablas juga hahaha. Ya, anggap aja postingan ini sebagai pengingat. Selain anak-anak juga yang sering ingetin bundanya :D
Sengaja Chi capslock tulisannya untuk menggambarkan kalau beberapa waktu lalu pernah dibentak orang gak dikenal. Mau Chi bentak balik orangnya udah keburu ngacir. Sedangkan saat itu Chi lagi di dalam bajaj dan kejebak macet. Ugh! Kesel banget! Apa, sih, maksudnya itu orang?! Tau-tau main bentak aja. Kenal juga enggak!! Macet serta cuaca yang panas membuat Chi makin emosi. Rasa malu juga ada karena disaksikan oleh supir bajaj. Eeerrrgghh!!
Makin gregetan karena gak bisa balas ngomel. Akhirnya ngedumel sendiri. Sambil mengkhayal, seandainya bisa balas, mungkin gak cuma ngomel. Tapi keplak aja sekalian pake sepatu *ups! :D
Untuk beberapa saat rasanya panas hati Chi. Tapi setelah sampai rumah, rebahan sejenak di kamar sambil nyalain AC, hati mulai ikutan adem. Setelah itu mulai bisa berpikir jernih. Kalau dipikir-pikir apa yang dibilang orang itu benar juga.
Saat itu Chi lagi di bajaj, udah mau sampe rumah. Chi pikir daripada nanti ngubek-ubek tas lagi saat turun dari bajaj, mendingan uangnya disiapin duluan. Jadi begitu sampe rumah tinggal kasih uangnya. Posisi duduk Chi yang dekat pintu memang kelihatan banget lagi pegang uang. Waktu itu Chi pegang uang sebanyak Rp15.000,00.Tapi namanya juga penjahat, asal ada kesempatan pasti diambil.
Bener kata orang itu, apa yang Chi lakukan memang terkesan ngundang pencopet. Walopun Chi melakukannya tanpa sengaja. Tapi karena orang itu mengingatkannya sambil membentak, maka yang Chi rasakan pertama kali adalah keseeeelll luar biasa :D
Seorang teman mengupload foto istrinya yang lagi manyun. Dikasih caption kalau inn adalah wajah istrinya kalau anak-anak lagi UAS. Gak berapa lama, anaknya komen di foto itu. Kata anaknya gimana mau nurut kalau disuruh belajar. Abis bundanya kalau nyuruh belajar sambil ngomel.
Entahlah, si anak memang beneran gak suka kalau disuruh-suruh sambil ngomel atau hanya sekadar beralasan. Gak tau juga apakah bunda anak tersebut manyun setelah sebelumnya udah ajak anaknya belajar dengan cara lembut. Atau memang dari awal udah ngomel. Tapi untuk alasan yang sama, Chi juga pernah dapat protes yang sama dari Keke dan Nai hehehe.
Tapi sekarang Keke dan Nai punya cara kalau bundanya udah ngomel. Pipi dicumin tanpa henti sampai Chi ngakak
Kali ini tentang sejumlah kasus heboh di media massa. Dimana ada aksi, maka ada reaksi. Sayangnya, seringkali saling berbalas
Adalah hal wajar dimana manusia tidak suka ditegur atau dimarahi. Teman-teman suka? Kalau Chi, sih, enggak sekalipun memang melakukan kesalahan. Tapi kalau ditegur dengan pelan-pelan, (syukur-syukur) penuh kelembutan, dan tidak mempermalukan di depan umum, rasanya masih akan diterima. Karena teguran juga bisa jadi sesuatu yang baik untuk kita walopun rasanya pahit.
Nah, kalau cara memberi tahunya dengan membentak, manusia memang akan cenderung defensif. Makanya, jangan buru-buru menghakimi kalau yang ditegur itu keras kepala. Mungkin cara kita kasih taunya yang salah.
Sering juga Chi mendengar seseorang bisa terjerumus justru karena bujuk rayu. Sesuatu yang salah tapi kalau dilakukan dengan cara yang baik bisa menjerumuskan kita. Pernah Chi datang ke salah satu seminar parentin ibu Elly Risman tentang membaca bahasa tubuh anak. Dikatakan sebagai orang tua wajib bisa membaca bahasa tubuh anak. Karena anak sering juga menyampaikan perasaannya secara tersirat. Jangan sampai kalah dengan pengedar narkoba.
Para pengedar itu kata beliau pintar membaca bahasa tubuh anak, lho. Mereka lebih suka mendekati anak yang dari bahasa tubuhnya terlihat bermasalah. Karena anak yang seperti itu lebih gampang dibujuk rayu dibandingkan anak yang memiliki kepribadian kuat. Tuh, anak yang yang bahasa tubuhnya mengatakan bermasalah aja, para pengedar melakukan pendekatannya dengan bujuk rayu bukan dengan paksaan apalagi bentakan.
Chi 100% setuju dengan quote di awal postingan ini. Memberi tau yang baik jangan membentak. Tapi bukan berarti Chi ini orang yang penyabar. Chi masih butuh banyak berlatih kesabaran karena memang sering bablas juga hahaha. Ya, anggap aja postingan ini sebagai pengingat. Selain anak-anak juga yang sering ingetin bundanya :D
28 comments
Betul banget mak. Aku pernah membentak noofa juga hasilnya nihil. Yang ada kaya ngajarin anak ngebentak orangtua hehehe
ReplyDeleteyup! akhirnya anak malah meniru, ya :)
Deletetergelitik dgn bahasa tubuh anak, jadi pengen mempelajarinya
ReplyDeletesama. saya juga ingin terus belajar bahasa tubuh anak :)
Deletejadi inget waktu Alvin ikutan lomba mewarnai, padahal aku sih cuma buat have fun aja. Udah selesai dikumpulin tapi ada ibu2 bentak juga 'Bu belum rapi masih jelek ngapain selesai?" :-D
ReplyDeleteiiihh... gitu amat itu ibu
Deletebetul bgt bun..bentak2 juga buat cape he he he
ReplyDeletecape hati hehe
Deleteanak saya sudah 13 tahun mbak, sudah tidak mau dibentak, jadi kalau menyuruh dan dia nggak gerak paling saya ngomong gini : Astaghfirullah dari tadi belum mandi to nok, ayo mandi sekarang... tapi nadanya nggak bentak lho mbak cuma agak tinggi sedikit... :)
ReplyDeleteiya, apalagi anak kalau semakin gede malah makin bisa berargumen
DeleteAku jujur masih suka bentak krucils.Apalagi kalau pas UAS gini frekuensi bentak menjadi lebih sering.Maklum emaknya ikutan stress mikirin pelajaran.Yang ada malah bentak anaknya kalau nggak belajar-belajar .
ReplyDeletesekarang kalau UAS, saya rada santai :D
Deletebener banget mak..kalo kita diposisi yang dibentak2 meskipun salah, rasanya kueseeel luar biasa yaa...
ReplyDeleteInsya Allah udah mulai belajar banyak nih dari baca referensi sana sini juga dari baca disini mak...untuk lebih sabar ngadepin anak2.. :)
kita terus belajar, ya :)
DeleteAhhhh iya banget. Seringnya klo dibentak anak malah ga dengerin. Tp kadang klo gemes msh suka kelepasan sihh.. huhuhu... masih belajar..
ReplyDeleteitu dia, kadang saya juga suka gemes hihihi
DeleteRara2 sih kalo dibentak meski itu ngingetin tetep gak dilakuin si anak. Tuh ponakanku jg gitu
ReplyDeleteberarti dimana-mana sama, ya. Kalau dibentak malah gak dilakukan
Deleteini yg aku srg lupa kdg2 mba... niat hati sih sbnrnya mw ngasih tau anakku kalo yg dia lakuin salah, tp pake nada tinggi... dan anak skr udh pinter ya, diksh tau sambil marah2 mrk malah makin ga mau nurut... akhirnya pas udh reda emosi, bisa bicara baik2, eh, Fylly malah seneng hati nurut loh...
ReplyDeleteiya, anak-anak sekarang beda sama dulu. Kalau dulu nada orang tua meninggi bikin kita menunduk trus nurut hehhe
DeleteGibe dan sava termasuk anak yg ga bisa di bilangin dg bentakan. Malah ga bakal di denger omongannya. Kl dibilangin dg baik2, malah akan mereka ingat.
ReplyDeletesama kalau begitu, ya
Deleteiya, aku jg masih trus brusha nih mak chi biar kalau negur, terutama negur si kecil, gk dg bentakan...
ReplyDeletejatohnya malah capek sendiri
tengkiu sharingnya ya mak
maksudnya capek sediri kalau melakukannya smabil membentak, ya?
DeleteTipsnya bagus nih
ReplyDeleteterima kasih. Semoga bermanfaat :)
DeletePaling sebel memang dengar orang membentak, apalagi kalau ngg jelas.. Saya juga selalu mencoba untuk menahan emosi jika menyampaikan sesuatu, meskipun tidak selalu mudah ..
ReplyDeleteCobaan banget ya, Mbak :)
DeleteTerima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)
Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^