memahami arti tangisan bayi

Kenapa sebagai orang tua, kita harus memahami arti tangisan bayi? Karena sesungguhnya, mereka sedang melakukan komunikasi.

Awalnya, Chi gak berpikir kesana. Chi pikir kalau bayi nangis ya berarti nangis aja. Tinggal kita aja menerka-nerka, mereka menangis karena lapar mengantuk, ngompol, sakit, atau karena hal lain? Ya, berarti sebetulnya mereka sedang berkomunikasi juga, sih. Tapi Chi jadi lebih tau tentang tangisan bayi, membaca di salah satu media cetak.

Di media tersebut tertulis kalau tangisan bayi itu berbeda-beda. Bayi yang aru lahir hingga usia tertentu memang hanya bisa menangis. Tapi kalau diperhatikan lebih saksama, tangisan bayi bisa berbeda-beda tergantung apa yang sedang dikomunikasikan saat itu. Yup! Tangisan bayi juga ada polanya.

Chi gak langsung percaya karena saat itu sedang hamil anak pertama. Jadi, belum bisa membuktikan sendiri. Tapi, penasaran untuk dicoba. Dan, setelah Keke lahir, apa yang tertulis di artikel tersebut terbukti.

Tentu saja prakteknya, Chi gak bisa langsung mengenali tangisan Keke. Chi gak akan bercerita seperti apa pola tangisan Keke dan Nai ketika masih bayi. Sudah lupa hehehe. Jadi Chi akan berbagi tip bagaimana mengenali tangisan bayi agar kita bisa mengerti kebutuhannya.


Tenang alias Jangan Panik


Ketika bayi menangis, kadang suka bikin kita panik. Apalagi kalau bayi menangisnya jejeritan. Tapi, penting banget bagi kita untuk tenang. Karena kalau tidak tenang, bagaimana bisa memahami arti tangisan bayi? Jadi, yang pertama harus dilakukan adalah tenang dulu. Boleh sigap, tapi jangan panik. Kemudian dengarkan dengan saksama untuk mempelajari pola tangisannya


Periksa Seluruh Anggota Tubuhnya


Kalau bayi terjatuh, sudah pasti dia akan menangis. Tapi, tentunya kita gak mengharapkan bayi terjatuh, kan? Trus, bagaimana kalau bayi menangis tapi bukan karena terjatuh? Selain mendengarkan secara saksama, Chi atau K'Aie biasanya akan langsung memeriksa bagian tubuhnya. Apakah basah karena ngompol? Digigit semut atau nyamuk? Bisa juga karena sedang sakit atau mungkin karena penyebab lain. Kalau misalnya penyebabnya adalah mengompol, maka segera ganti popok atau celananya hingga bajunya. Bayi mungkin akan mungkin akan tetap menangis saat kita menggantikan popok atau celana. Gak apa-apa, nanti setelah digantikan dengan yang pakaian yang bersih dan kering, kita bisa gendong mereka sejenak.


Gendong Sejenak


Kalau sudah hapal tangisan bayi, kita akan bisa langsung melakukan tindakan sesuai dengan yang dibutuhkan. Tapi, kalau belum hapal, setelah memeriksa seluruh anggota tubuhnya, maka Chi atau K'Aie akan menggendong Keke atau Nai. Sambil dengan lembut mengusap kepala dan punggung serta membisikkan kata-kata yang juga penuh kelembutan. Chi lalu akan coba memberi ASI. Biasanya, kalau tangisannya bukan karena lapar, mereka akan menolak diberi ASI. Dari situ, Chi dan K'Aie juga bisa mempelajari tangisan anak-anak.


Belajar untuk Peka


Memang butuh waktu untuk bisa memahami tangisan bayi. Tapi, gak butuh waktu lama juga, kok. Apalagi kalau sudah ada pengalaman sebelumnya. Ketika lahir Nai, Chi dan K'Aie tidak lama mempelajari arti tangisan Nai.

Yang sehari-harinya bekerja juga tetap bisa mengerti arti tangisan bayi, kok. Contohnya itu K'Aie. Walopun sehari-hari ngantor, tapi K'Aie juga tau arti tangisan Keke atau Nai. Menguntungkan, lho, kalau kita paham tangisan bayi. Karena jadi bisa bertindak lebih cepat sesuai dengan yang mereka butuhkan. Chi juga yakin dengan memahami tangisan mereka juga akan mampu meningkatkan rasa nyaman dan percaya diri bayi karena merasa dimengerti oleh orang tuanya.

Teman-teman yang sudah punya bayi, pernah perhatikan tangisan bayi masing-masing? :)