Jangan Nol Pengetahuan Sejarah Kalau Jalan-Jalan ke Kota Tua


Hari Minggu 16 November 2014, kami sekeluarga jalan-jalan ke Kota Tua. Rencana yang udah cukup lama tapi baru terlaksana. Sempet khawatir akan gagal lagi karena November sudah mulai memasuki musim hujan. Apalagi, minggu pagi hujan mulai turun dan gak tau apa akan ada tanda-tanda berhenti atau tidak.

K'Aie: "Kalau gak brenti juga, nanti kita naik mobil aja."
Chi: "Gak mau, ah. Ayah kan tau alasannya."



Chi memang pengen banget ngajak Keke dan Nai jalan-jalan ke Kota Tua. Gak cuma untuk wisata sejarah, tapi juga mengajak mereka naik kendaraan umum. Keke dan Nai memang cukup jarang naik kendaraan umum. Jadi, Chi pengen mengenalkan ke mereka biar jangan sampai asing sama sekali dengan kendaraan umum. Setelah googling, kayaknya ke Kota Tua itu tempat yang tepat untuk mengenalkan mereka dengan kendaraan umum. Karena lumayan komplit, ada Trans Jakarta hingga Commuter Line.

Walopun sedikit kesiangan dari jadwal semula karena menunggu hujan reda, perjalanan di awali dengan naik bajaj BBG, lanjut Trans Jakarta. Rencananya, mau pulang pake commuter line tapi batal. Udah Chi tulis di postingan "Jalan-Jalan KeNai Batal Naik Commuter Line". Tapi, lumayan lah pengalaman naik kendaraan umum waktu itu.



Baru-baru ini, Kementrian Pariwisata sudah mencanangkan Kota Tua sebagai salah satu destinasi wisata nasional. Saat kami berada di sana juga memang cukup berasa, sih, kalau Kota Tua itu sebagai salah satu tempat wisata. Tinggal dirapikan saja sana-sini tanpa menghilangkan nilai sejarahnya.

Nah, ngomong-ngomong tentang nilai sejarah, memang salah satu tujuan utama jalan-jalan ke Kota Tua adalah wisata sejarah. Banyak bangunan tua peninggalan VOC (penjajahan Belanda). Zaman dimana Kota Tua merupakan pusat perdagangan terbesar berbasis kemaritiman pada zamannya.

Bunda: "Tujuan Belanda pertama kali datang ke Indonesia untuk?"
Nai: "Rebutan bumbu dapur!"
Bunda: "Hahaha..! Bukan, Dek! Tapi, untuk mencari rempah-rempah."
Nai: "Rempah-rempah itu bumbu dapur, kan? Trus gara-gara rempah-rempah, akhirnya perang. Berarti sama aja artinya ma rebutan bumbu dapur?"

Nai sudah sedikit belajar tentang sejarah Indonesia untuk pelajaran PPKn. Salah satunya dialog yang di atas itu. Kadang, Nai suka ada ngeyelnya juga hahahaha.


Memandang Kota Tua dari atas Menara Syahbandar sambil membayangkan pada masa VOC kapal-kapal Belanda mengangkut 'bumbu dapur' hehehe


Memang sebaiknya jangan sampe nol pengetahuan sejarah kalau ajak anak-anak jalan ke Kota Tua. Apalagi kalau anak-anak sudah belajar tentang sejarah Indonesia di sekolah. Mereka pasti akan banyak bertanya apa ini/itu dan kenapa begini/begitu.

Ya, gak perlu jadi ahli sejarah juga. Tapi, setidaknya kalau anak-anak bertanya-tanya, ada lah beberapa pertanyaan yang bisa dijawab. Jangan sampe serba gak tau. Trus, ujung-ujungnya mengajak mereka untuk cari di Google.


Kotor plus bau pantai dan got yang bercampur-baur kami rasakan. Alhamdulillah, anak-anak gak rewel sama sekali.


Seneng banget bisa ajak Keke dan Nai kesana. Selama di Kota Tua, kami pun berjalan kaki dari mulai halte Trans Jakarta hingga Pelabuhan Sunda Kelapa. Baliknya juga begitu, kami kembali berjalan kaki. Nai agak sedikit rewel karena lelah. Bisa dimaklum, sih, karena cuaca memang cukup terik saat itu. Udah gitu, dia gak mau pakai topi dan kaos kaki. Makanya kakinya agak sakit karena banyak kemasukan pasir saat di pelabuhan Sunda Kelapa. Dan, dia juga paling kepanasan kepalanya karena menolak pakai topi. Padahal bawa topi.

Tapi, biarpun lelah, Nai menolak digendong. Tetap mau jalan sendiri. Hebat, deh! Ya, paling untuk menghibur hatinya, mampirlah ke minimarket. Sekalian istirahat hehehe. Memang harus fleksibel juga kalau jalan sama anak-anak. Pokoknya harus win-win solution. Anak-anak senang, orang tuanya juga senang. Jalan-jalan pun sukses :D


Kaki Nai mulai kemasukan banyak pasir di sini


Berjalan kaki di Kota Tua memang gak bisa disamain kayak jalan-jalan di mall yang sejuk karena AC. Jalan-jalan ke Kota Tua itu melelahkan, banyak debu, kusam, dan bau kurang sedap. Keke dan Nai juga bisa melihat langsung beberapa kehidupan masyarakat di sana. Melihat bapak penjual ulekan hingga yang jualan air. Melewati masyarakat yang tinggal di kolong jembatan. Pemandangan baru bagi Keke dan Nai dan mereka lihat secara langsung. Semoga mereka bisa ambil pelajaran dari jalan-jalan kali ini :)


Karena keterbatasan waktu, kami gak bisa mengunjungi semua tempat. Mudah-mudahan bisa kesana lagi. Anak-anak juga gak kapok ternyata. Mereka masih pengen balik ke sana lagi. Tapi, mungkin lain kali kami akan menunjuk 1-2 tempat saja lalu didatangi sampai puas. Paling gak tunggu museum Fatahillah buka dulu kali, ya. Lagi di renovasi dan kemungkinan baru buka pertengahan Januari 2015.

Berapa jam operasional museum-museum yang ada di sana? Bagaimana cara ke sana dengan kendaraan umum? Trus, tips jalan-jalan ke Kota Tua kalau bawa anak-anak itu bagaimana? Chi udah menulis itu semua. Coba aja baca tulisan dimulai dari postingan "Jalan-Jalan KeNai Di Kota Tua."

Mumpung hujannya belom sering turun. Jalan-jalan ke Kota Tua bisa jadi salah satu alternatif liburan, nih :)

Post a Comment

30 Comments

  1. Wah inspiratif banget nih ide2 jalan2nya & mak chie udah mikirin semua manfaatnya. Jadi instropeksi, anak2ku yg udah segede bagong nggak ngerti angkutan umum perkotaan & suasana perkotaan. Taunya angkutan umum jarak jauh. Kalau disini cuma tahu sekolahan-rumah antar jemput. Thanks sharing. Hadeeeh mikir2 rute kece spt ini ah

    ReplyDelete
    Replies
    1. anak-anak syaa juga taunya sekolah-rumah aja, Mak. Makanya sengaja sesekali diajak naik angkutan umum. Biar nanti gak anti sama angkutan umum :D

      Delete
  2. Pengen banget jalan-jalan ke Kota Tua. Batal terus gara-gara terlalu terik, hihihi. Senang ya anak-anak juga bisa sambil belajar :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Justru jalan-jalan ke Kota Tua itu paling enak saat terik. Panas banget sih. Cuma, bisa jalan terus, gak brenti2 buat neduh :)

      Delete
  3. Aku belum pernah liat langsung mbak... Tapi pernah rencana mau k sana, hanya saja gagal... Hehehee...

    ReplyDelete
  4. seribu satu pemandangan ya mak, dari yg indah sampe yang ga asyik dan semuanya bisa jadi pelajaran berharga, ga cuma buat anak2 tapi emak bapaknya juga ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya betul, Mak. Komplit deh kalau jalan-jalan ke Kota Tua :)

      Delete
  5. mak..kakinya pada capek ga :D
    tapi spot foto2 disini emangcakep2 ya mak

    ReplyDelete
    Replies
    1. cape banget lah pastinya. Tapi, terbayar dengan jalan-jalan yang puas banget :)

      Delete
  6. belum kesampaian kesinii, nunggu Museumnya bukaa...makasih ceritanya ya makk..

    ReplyDelete
  7. saya belon pernah ke kota tua :)) hwadduuw padahal deket aja dari bandung yak

    ReplyDelete
  8. Aku pengen banget ke Kota Tua. Waktu kemaren ke Jkt nyicipin City Tour Bus yang gratis itu... Katanya itu lewat Kota Tua juga. Kapan-kapan kesana ah...

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya kali, ya. Tapi waktu saya kesana sih gak lihat sama sekali si Mpok Siti :)

      Delete
  9. Kayaknya asik nih, ya. Ah tapi acara ngaleut yang diadain komunitas Aleut di Bandung aja aku selalu gagal ikut. :D Enaknya belajar sejarah mending sambil jalan kayak gini, ya. Lebih nempel dan susah lupa. kalau di kelas malah gampang lupa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin kalau di kelas harus dibikin lebih menyenangkan, Mak :)

      Delete
  10. jadi pengen main ke Kota Tua lagi dehh, mau sekalian mampir museum Bahari, jalan agak jauh dikit gpp deh yah heheheh

    dulu pas ke kota tua,, mampir museum fatahilah ada pertunjukan gitu mba di dalamnya kerjasama sama british council, keren deh

    ReplyDelete
    Replies
    1. asik, dong! Jadi makin pengen saya ke museum Fatahillah :)

      Delete
  11. Kota Tua ini gak pernah membuat bosan pengunjungnya, saya berkali-kali kesini selalu terhibur hehehe

    ReplyDelete
  12. Saya sudah dua kali ke Kota Tua, meskipun tidak sempat berkeliling banget. Tetap indah untuk dilihat, dan foto-foto....

    ReplyDelete
  13. aku dah sering bangeeet main ke sini, dan Bo ama Obi juga seneeeeng...karena memang banyak yang dilihat hehehe...favorit kita museum wayang mak chi...apalagi anak-anak hobi bangeeet liat yang ada di sana...btw, percakapan anak-anak memang polos-polos yah hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mak, saya belum pernah ke museum wayang. Kapan-kapan kalau ke Kota Tua lagi ke museum wayang, ah :)

      Delete
  14. Aku sdh pernah maen ke kota tua beberapa kali, Cuma ke pelabuhan Sunda kelapanya belom..pengen juga euy main kesana. Tapi, cuaca yang panas, kadang bikin jadi males maen kesana, hehehhe

    ReplyDelete
    Replies
    1. memang udara terik bikin males keluar rumah. Tapi, kalau untuk ke Kota Tua malah lebih puas kalau udara cerah atau terik gak apa-apa lah :D

      Delete
  15. enaknya pny anak itu, ibunya jd nambah wawasan yahm krn jd rajin blajar jg :D

    ReplyDelete

Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)

Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^