Zaman Chi masih sekolah, pelajaran matematika dan IPA termasuk yang rumit. Anehnya, pas SMA tetep aja milih jurusan fisika :p
Kalau zaman Keke dan Nai sekarang itu enak. Banyak sekali buku-buku tentang fun science atau fun math. Yang bikin pelajaran matematika dan ilmu pengetahuan alam tidak lagi terkesan menyeramkan. Gak cuma buku, tayangan tentang fun science juga ada.
Discover Science, acara yang tayang di WAKUWAKU JAPAN (First Media - channel 340, Indovision - channel 168 atau Okevision - channel 32) setiap hari Minggu, pukul 21.00-21.30 dan ada tayangan ulangnya di hari Senin pagi. Sesuai dengan namanya, acara ini berhubungan dengan science. Praktek-praktek science sederhana yang layak banget buat ditonton anak-anak.
Salah satu episode yang Chi tonton adalah tentang baling-baling kertas. Bikin baling-baling kertas itu gampang banget. Cukup pakai kertas origami, gunting, dan lem. Lihat aja di google cara membuat baling-baling kertas.
Kalau diberi tongkat, baling-baling kertas bisa muter kalau ada angin. Pertanyaannya adalah bisa gak baling-baling kertas tetap muter walaupun gak ada angin. Kalau belum nonton acara ini, Chi pasti akan jawab gak bisa. Tapi, ternyata bisa. Caranya dengan menggunakan energi panas.
Percobaan pertama, telapak tangan kita di taro dibawah batang baling-baling (telapak tangannya terbuka kayak kita berdoa gitu). Baling-baling mulai berputar. Percobaan kedua, bola lampu diletakkan di dekat baling-baling. Dan, baling-baling kembali berputar. Percobaan ketiga, sebuah apel diletakkan di dekat baling-baling. Ternyata, gak berputar. Kesimpulannya, baling-baling bergerak karena energi panas.
Percobaan selanjutnya lebih besar lagi. Membuat ratusan baling-baling yang dipasang di ram besi dan dipasang di sebuah ruangan dengan ketinggian tertentu.. Masuk 1 orang, baling-baling berputar tapi hanya yang berada tepat diatas orang tersebut.
Kemudian dimasukkan 50 orang dan diminta berdiri saling berdekatan. Tujuannya, supaya suhu tubuh supaya tetap terjaga hangatnya. Semakin banyak orang yang masuk, semakin banyak baling-baling yang berputar.
Mereka pun diminta melepaskan topi yang dipakai, baling-baling berputar semakin cepat. Karena semakin banyak tubuh tidak tertutup kain atau apapun maka suhu tubuh semakin keluar dan itu mempengaruhi perputaran baling-baling.
Ketinggian baling-baling semakin ditambah untuk mengetahui kecepatan perputaran. Sampai tinggi maksimal 3 m dari atas kepala, baling-baling yang tepat berada diatas orang-orang tersebut berputar semakin cepat. Tapi, yang dipinggirnya terlihat melambat.
Untuk membuktikannya, masing-masing diberi segenggam tepung dan diminta menepuk-nepukkan di atas kepala. Tepung terlihat mengalir lurus ke atas, baru menyebar ke pinggir. Membuktikan kalau bagian tengah adalah arena baling-baling dengan perputaran tercepat.
Percobaannya keliatan simpel banget, ya. Malah kayak main-main gitu. Tapi, sebetulnya kalau dikembangkan bisa menjadi sebuah teknologi. Misalnya, membuat kincir angin untuk pembangkit tenaga listrik.
Macem-macem deh percobaan di setiap episodenya. Setiap kali tayang ada 2 macam percobaan. Chi rasa kalau anak-anak belajar science lewat tayangan ini bakalan seneng. Dan, mungkin akan mencoba. Nah, siap-siap aja orang tua menyiapkan bahan-bahannya hehehe. Tapi, sederhana kok bahan-bahannya. Gak susah dicari. Asyik, kan. :)
Kalau zaman Keke dan Nai sekarang itu enak. Banyak sekali buku-buku tentang fun science atau fun math. Yang bikin pelajaran matematika dan ilmu pengetahuan alam tidak lagi terkesan menyeramkan. Gak cuma buku, tayangan tentang fun science juga ada.
Discover Science, acara yang tayang di WAKUWAKU JAPAN (First Media - channel 340, Indovision - channel 168 atau Okevision - channel 32) setiap hari Minggu, pukul 21.00-21.30 dan ada tayangan ulangnya di hari Senin pagi. Sesuai dengan namanya, acara ini berhubungan dengan science. Praktek-praktek science sederhana yang layak banget buat ditonton anak-anak.
Salah satu episode yang Chi tonton adalah tentang baling-baling kertas. Bikin baling-baling kertas itu gampang banget. Cukup pakai kertas origami, gunting, dan lem. Lihat aja di google cara membuat baling-baling kertas.
Kalau diberi tongkat, baling-baling kertas bisa muter kalau ada angin. Pertanyaannya adalah bisa gak baling-baling kertas tetap muter walaupun gak ada angin. Kalau belum nonton acara ini, Chi pasti akan jawab gak bisa. Tapi, ternyata bisa. Caranya dengan menggunakan energi panas.
Percobaan pertama, telapak tangan kita di taro dibawah batang baling-baling (telapak tangannya terbuka kayak kita berdoa gitu). Baling-baling mulai berputar. Percobaan kedua, bola lampu diletakkan di dekat baling-baling. Dan, baling-baling kembali berputar. Percobaan ketiga, sebuah apel diletakkan di dekat baling-baling. Ternyata, gak berputar. Kesimpulannya, baling-baling bergerak karena energi panas.
Percobaan selanjutnya lebih besar lagi. Membuat ratusan baling-baling yang dipasang di ram besi dan dipasang di sebuah ruangan dengan ketinggian tertentu.. Masuk 1 orang, baling-baling berputar tapi hanya yang berada tepat diatas orang tersebut.
Kemudian dimasukkan 50 orang dan diminta berdiri saling berdekatan. Tujuannya, supaya suhu tubuh supaya tetap terjaga hangatnya. Semakin banyak orang yang masuk, semakin banyak baling-baling yang berputar.
Mereka pun diminta melepaskan topi yang dipakai, baling-baling berputar semakin cepat. Karena semakin banyak tubuh tidak tertutup kain atau apapun maka suhu tubuh semakin keluar dan itu mempengaruhi perputaran baling-baling.
Ketinggian baling-baling semakin ditambah untuk mengetahui kecepatan perputaran. Sampai tinggi maksimal 3 m dari atas kepala, baling-baling yang tepat berada diatas orang-orang tersebut berputar semakin cepat. Tapi, yang dipinggirnya terlihat melambat.
Untuk membuktikannya, masing-masing diberi segenggam tepung dan diminta menepuk-nepukkan di atas kepala. Tepung terlihat mengalir lurus ke atas, baru menyebar ke pinggir. Membuktikan kalau bagian tengah adalah arena baling-baling dengan perputaran tercepat.
Percobaannya keliatan simpel banget, ya. Malah kayak main-main gitu. Tapi, sebetulnya kalau dikembangkan bisa menjadi sebuah teknologi. Misalnya, membuat kincir angin untuk pembangkit tenaga listrik.
Macem-macem deh percobaan di setiap episodenya. Setiap kali tayang ada 2 macam percobaan. Chi rasa kalau anak-anak belajar science lewat tayangan ini bakalan seneng. Dan, mungkin akan mencoba. Nah, siap-siap aja orang tua menyiapkan bahan-bahannya hehehe. Tapi, sederhana kok bahan-bahannya. Gak susah dicari. Asyik, kan. :)
12 comments
ilmu pengetahuan baru buat anak2 ya mak chi,,,
ReplyDeletesayang sekali aq gak pernah nonton acara itu :( thks for share mak
ReplyDeletesesekali nonton, Mak :)
DeleteMenarik ya mak.
ReplyDeleteFirstmedia ga ada sih waku waku ya..
di FM ada tp langganan paket HD
DeleteAcara gini nih yang memang seharusnya ditonton anak-anak selain baca buku yah, karena bisa liat prosesnya secara langsung :D
ReplyDeletebiasanya kl menarik, anak2 lebih gampang menyerap
Deleteaku cuma bisa gigit jari gak punya waku2 :)
ReplyDeletejangan digigit, nanti jarinya bocel2 hehe
DeleteG pernah nonton.____.
ReplyDeleteGugling deh
udah ketemu, Mak? :)
Deletetv berlangganan memang byk acara bagus-bagus, Pak :)
ReplyDeleteTerima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)
Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^