Ketika menjadi orang tua kadang terbersit keraguan dalam hati. Mampukah
menjadi orang tua yang yang bisa mendidik anak hingga berhasil?
Pernah lihat pemandangan seperti foto diatas? Awalnya terasa mengganggu, karena segerombolan anak berlarian, main skuter, dan sepeda sambil keliling lorong-lorong di hypermarket.
Mereka tidak sedang menemani orang tuanya berbelanja. Tapi, anak-anak yang tinggal di sekitar hypermarket. Mereka akan lari tunggang langgang kalau satpam udah menghampiri.
Jadi ada rasa iba ketika melihatnya. Kekurangan lahan bermain sepertinya menjadi penyebab mereka bermain di tempat yang bukan seharusnya. Salah satu kebutuhan utama anak-anak memang bermain.
"Anak-anakmu udah cerdas sih, ya. Makanya gak perlu kursus tambahan kayak matematika dan lain-lain."
Dengan alasan persaingan yang semakin berat, banyak anak yang saya kenal masih kursus mata pelajaran sepulang sekolah hingga sore. Bahkan weekend pun masih ada yang kursus. Sementara anak-anak saya, setelah pulang sekolah adalah saatnya bermain. Mereka belajar sejenak seusai maghrib. Kalaupun kursus, paling yang menyenangkan seperti menggambar, berenang, dan musik. Itu juga gak setiap hari.
Alhamdulillah, anak-anak saya termasuk cerdas. Tapi, kecerdasan yang mereka miliki juga gak otomatis 'turun dari langit'. Tetap ada yang namanya stimulus yang harus dilakukan untuk merangsang kecerdasan.
Apapun stimulus yang saya berikan, prinsipnya adalah belajar itu harus menyenangkan. Belajar sambil bermain. Dan, itu dibuktikan dengan berbagai catatan saya di blog ini tentang bagaimana mengajarkan anak-anak dengan cara yang menyenangkan.
Daripada melarang, lebih baik setelah bermain meminta mereka langsung
mandi air hangat, minuh teh hangat, lalu makan supaya gak masuk angin.
Melarang bermain tubing akan menghilangkan wajah bahagia, belajar
untuk berani, serta dekat dengan alam.
Saya punya pengalaman pribadi ketika masa kecil hingga SMP. Lokasi
sekolah yang sangat jauh dari rumah membuat saya kelelahan. Berangkat
pagi-pagi sekali, sampai sarapan harus di mobil, pulang ke rumah sudah
sore. Boro-boro belajar, untuk bermain aja udah gak punya energi. Saya
pun bertekad kalau punya anak gak boleh sekolah yang lokasinya terlalu
jauh dari rumah.
Sekolah dekat rumah memungkinkan anak-anak saya bisa tidur cukup, sarapan di rumah, bahkan masih memiliki waktu bermain yang banyak. Anak-anak saya tidak termasuk 'anak-anak yang sibuk', karena mereka lebih banyak bermain. Tapi, bukankah kita yang dewasa saja tidak bisa nyaman berpikir dan beraktivitas ketika lelah? Apalagi anak-anak. Justru mereka menjadi rewel. Jadi, bagaimana bisa merangsang kecerdasan kalau mereka terlalu lelah dan rewel?
Ya, apapun perkembangan zaman dengan segala tuntutannya, saya gak mau menghilangkan masa anak-anak mereka. Saya senang melihat wajah-wajah anak-anak ketika bermain. Ada kebahagiaan disana. Gak mau nantinya mereka menjadi dewasa yang kekanak-kanakan karena kurang bermain ketika masih kecil. Gak mau juga mereka menjadi terbiasa hilang senyumnya karena biasa terlalu lelah. Gak perlu khawatir dengan bermain, karena juga sedang berproses ketika bermain.
33 comments
Biarlah anak2 kita menikmati indahnya masa anak2 ya mak
ReplyDeleteiya, Mbak. Karena itu juga hak mereka
Deletemasa anak2 itu masa yang penuh kenangan bangetttt...jadi nnti kl punya anak sebisa mungkin jadi anak alam kayak saya dulu,renang di sungai hehehehe
ReplyDeleteharus dekat sama alam, ya :)
DeleteMasa anak-anak memang masa yang menyenangkan. Biarkanlah mereka menikmati masa masa indah itu.
ReplyDeletesetuju. Jgn sampe ketika besar jadi kekanak-kanakan :)
Deleteiyaa nak,, puaskanlah masa menjadi anak2nya,,,,
ReplyDeletejangan sampai terbebani sama hal yg menggangggunya... :)
iya, biarkan mereka selalu tersenyum
Deletenah itu...
ReplyDeleteruang bermain mulai sempit. kalopun ada di mall, dikasih tarif masuk mahal :(
tapi ada sih satu dua tempat yang kasih playground gratis
dan semoga itu semakin banyak
saya juga berharapnya bakal lebih banyak lagi taman2 yg bisa dinikmati anak2 secara gratis
Deletewaaa,,keke dan Nai emang anak2 yg hebat,,mak chi pasti bangga pada mereka,,,
ReplyDeletealhamdulillah. Bersyukur punya mereka :)
DeleteMenjadi anak memang sangat menyenangkan (mengingat masa kecil saya dulu :D )
ReplyDeletesama, Mak. Apalagi kalau inget permainan tradisional yang dulu sering dimainin. Jadi kangen masa anak2 :)
DeleteWuih hebat, Keke dan Nai naik itu. Padahal waktu masih kecil. Anakku baru-baru ini naik itu. Aduh... apa ya namanya. Hehehe... aku gak berani naik itu. Takuuuut :D
ReplyDeletenamanya bungee jumping, Mak.
DeleteKalau saya juga gak berani, untuk anak2 gak penakut kayak emaknya hahaha
ups, bungee trampolin maksudnya :)
Deletedi dekat rumah ada anak yang suka banget main di Alfa, sampai makanpun pingin disitu, memang sih jadi mengganggu pembeli
ReplyDeleteudah betah di Alfa, ya :)
DeleteJadi anak-anak memang menyenangkan. Jadi ingat film Doraemon, saat Nobita ingin kembali jadi balita agar tidak disuruh belajar dan buat peer terus...
ReplyDeleteYa, semua anak bahkan saya pun kalau ditanya seperti itu kayaknya juga bakal jawab yg sama kayak Nobita :)
Deletedunia anak2 adalah dunia bermain... :)
ReplyDeletegutlak mak...
Paling nikmat melihat seorang anak menikmati kebebasan di dunia mereka ya Mba ?
ReplyDeleteSalam
nikmat dan bikin bahagia :)
DeleteEnak jadi anak-anak :)
ReplyDeletesaya juga kadang pengen balik ke masa kecil hihi
DeleteAnak2 perlu lahan bermain yang cukup, sekarang banyak tanah lapangan dijadikan rumah dan pemukiman sangat padat, di perumahan pun sama, kadang halaman depan dibangun kamar sampai menjorok ke got.
ReplyDeleteAnak2 perlu ruang yang sehat dan luas. Jangan sampai mereka kehilangan masanya. Nice post Mba :D
harapan saya juga begitu, Mbak. Janganlah semua lahan kosong dijadikan bangunan. sisakan buat tempat anak bermain
Deletehihi, mendidik anak juga pertimbangan seseorang (saya sendiri sih) tentang kapan saat yang tepat untuk menikah, hehe
ReplyDeletesemoga di saat yang tepat akan ada jodoh yang tepat :)
DeleteKeren infonya. Patut aku contoh besok jika sudah jadi ibu. Aamiin.
ReplyDeleteperan orangtua yg cerdas memilh dan memberi keleluasaan bermain buat putra putrinya..
ReplyDeletedi yakini menumbuh kembangkan mental dan otaknya
ya, sebaiknya org tua jangan terlalu mengatur. Tp, bersikaplah yg cerdas :)
DeleteTerima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)
Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^