Benteng Van Der Wijk - Rencana di hari kedua, dari Gombong kami akan
menuju ke Jogja. Bermain seharian di Jogja kemudian sore atau malam
harinya pulang ke Bandung. Pengalaman hanya sekejap di Jogja saat liburan
sekolah lalu, bikin Chi ngebayangin bakal bisa memuaskan diri lagi di
Jogja walaupun gak menginap.
Chi pengen ngajak Keke keliling Jogja naik becak karena Keke suka banget naik becak. Trus pengen ngajak Keke juga melewati tantangan melintasi 2 pohon beringin kembar. Waktu liburan sekolah lalu, gak kesampaian merasakan tantangan ini.
Tapi, rencana tinggal rencana...
Mamang Chi gak menyarankan kami ke Jogja pakai bis saat itu. Alasannya, karena masih perayaan agustusan. Biasanya jalanan akan tersendat karena banyak pawai agustusan. Dan, di Jogja biasanya suka ada kirab. Pakai bis, bikin kita jadi gak leluasa bergerak nanti. Mamang Chi menawarkan kendaraannya. Tapi, berarti gak semuanya bisa ikut kalau menggunakan mobil. Rencana ke Jogja pun batal.
Hmmm... agak sedikit kecewa, tapi sebagai gantinya Chi ngajak anak-anak dan beberapa anggota keluarga lainnya main ke Benteng Van Der Wijck yang lokasinya deket sama rumah mamang. Paling sekitar 5 menit aja.
Chi pengen ngajak Keke keliling Jogja naik becak karena Keke suka banget naik becak. Trus pengen ngajak Keke juga melewati tantangan melintasi 2 pohon beringin kembar. Waktu liburan sekolah lalu, gak kesampaian merasakan tantangan ini.
Tapi, rencana tinggal rencana...
Mamang Chi gak menyarankan kami ke Jogja pakai bis saat itu. Alasannya, karena masih perayaan agustusan. Biasanya jalanan akan tersendat karena banyak pawai agustusan. Dan, di Jogja biasanya suka ada kirab. Pakai bis, bikin kita jadi gak leluasa bergerak nanti. Mamang Chi menawarkan kendaraannya. Tapi, berarti gak semuanya bisa ikut kalau menggunakan mobil. Rencana ke Jogja pun batal.
Hmmm... agak sedikit kecewa, tapi sebagai gantinya Chi ngajak anak-anak dan beberapa anggota keluarga lainnya main ke Benteng Van Der Wijck yang lokasinya deket sama rumah mamang. Paling sekitar 5 menit aja.
Dengan HTM Rp10.000,00 per orang (3 tahun ke atas, bayar full), kami pun memasuki benteng ini. Di dalam ada berbagai macam permainan. Setiap wahana permainan harga tiketnya antara Rp5.000,00 s/d Rp10.000,00. Sebetulnya kalau dipikir-pikir jadi mahal juga habisnya, ya. Apalagi anak-anak kan gak bisa sekali main ke sana.
Benteng yang dicat merah ini berdiri kokoh.Tapi, entah memang disengaja atau tidak, terlihat sangat kusam. Padahal kalau kata Chi, sih, gak apa-apa juga dibikin kinclong tanpa menghilangkan bentuk aslinya.
Chi sempet terpisah sama rombongan. Anak-anak gak terlalu betah di Benteng. Pengennya langsung ke arena bermainnya. Jadi deh, Chi jalan-jalan sendirian di Benteng. Gak berasa serem ternyata. Chi baru bergabung lagi setelah puas mengelilingi benteng dan ketemu di arena permainan.
Gak semua wahana dimainin anak-anak. Sebetulnya Keke minta berenang, tapi karena gak bawa baju renang, Chi gak kasih izin. Di sana, mereka cuma main bom-bom car sama perahu bebek. Memang sengaja gak dibolehin main banyak karena kami kan harus pulang lagi ke Bandung.
Selesai bermain, ngebakso dulu di sana. Bakso seharga Rp10.000,00 per porsi (kalau gak salah), rasanya enak juga. Udah gitu, ada yang jual dawet ireng. Asiiikk! Puas deh, makan di sana. Kalau anak-anak malah masih ditambah jajan es krim lagi.
Oiya, di area depan Benteng Van Der Wijck ini juga ada penginapannya. Tapi, kayaknya rada spooky, ya kalau nginep di sana :p
Selesai makan, kami pun pulang ke rumah mamang untuk berpamitan. Sempet nungguin bibi-bibi Chi beli oleh-oleh. Padahal di perjalanan pulang, beli oleh-oleh lagi hihihi. Alhamdulillah, sampe rumah hampir subuh.
12 comments
Salam Takzim
ReplyDeletePasti seru dan berkesan jika kita dapat berlibur dengan orang" yang kita cintai. Perjalanan panjang ke benteng van der wijck serasa sebentar, semoga lain waktu bisa singgah melihat langsung keajaiban benteng ini
Salam Takzim Batavusqu
iya, selalu menyenangkan kalau berlibur dengan keluarga :)
DeleteOh Ibu asli Gombong toh? Kalau tidak naik bus kan bisa naik kereta toh? Tapi memang kalau hari libur, apalagi pas 17an, jalanan dan penumpang susah diprediksi.
ReplyDeleteKeluarga saya dahulu punya asisten rumah tangga yang tinggalnya dekat dengan Benteng Van Der Wijk. Kami pernah bertamu ke rumahnya namun belum sempat mampir ke Benteng. Mungkin lain kali kalau kami silaturahmi lagi ke rumah beliau.
saya bukan asli Gombong, kok. Saya orang sunda, hanya saja punya keluarga yang tiinggal di Gombong, Dan saya bersama keluarga besar sedang berkunjung ke sana.
DeleteKalau yg tentang naik bis, itu karena kami menyewa bis dari Bandung. Kalau harus pake kereta, rugi dong udah sewa bis :)
wah baru tau kalau ada Benteng Van Der Wijck ?? hehe
ReplyDeletekalau udah tau berarti tinggal jalan2nya :)
Deleteanak-anak kalau lihat kolam renang bawaannya mau nyemplung ya :)
ReplyDeleteiya, Lid. Gak bisa lihat air hihi
Deletewah enak bgt nih jalan2, bisa liat2 pemandangan yang berbeda ya, pasti seru. judul postingannya kaya judul film, mbak :D
ReplyDeletepasti yang dimaksud itu tenggelamnya kapal van der wijck, ya? :)
Deletesaya yg udah bolak balik ke jogja belum pernah main2 ke situ loh ci....gara2 baca ceritanya,saya jd pengen nyempetin kesana ah
ReplyDeletekalau sempet mampirin, mom :)
DeleteTerima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)
Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^