Bangku guru - Sesuatu yang sempet bikin Chi kesel hari rabu lalu, tapi hari ini bikin Chi ngikin setelah mengetahui cerita lengkapnya.

Hari Rabu lalu, Chi sempet bingung kenapa Keke kok gak keluar juga dari kelas. Biasanya dia udah nunggu di pintu gerbang sekolah. Karena gak keluar juga, akhirnya Chi samperin ke kelasnya. Dan, ternyata dia lagi asik menulis sementara seluruh teman-temannya udah pulang.

Dalam hati, Chi udah menduga kalau Keke pasti lagi dihukum. Karena rasanya belum pernah Keke serajin itu kalau bukan karena lagi dapet hukuman hehe.

Bunda : "Dihukum, ya?"
Keke   : "Iya. Hukumannya disuruh menulis surat Al Fajr di buku tulis."
Bunda : "Emang Keke berbuat apa?"
Keke   : "Keke ketahuan duduk di bangku guru."
Bunda : "Emang dilarang? Trus guru Keke lagi gak ada?"
Keke   : "Iya, dilarang. Pak guru lagi ke ruang guru sebentar."

Lalu keluarlah segala nasihat Chi. Tapi, gak sampe marah, sih, karena Keke kali ini agak diam. Chi pikir, tumben juga. Biasanya Keke suka ada pembelaannya. Bahkan ketika Chi memberikan hukuman dengan tidak jadi memberikannya hadiah berupa jam bermain tambahan karena mendapat nilai 100 untuk pelajaran Bahasa Arab, Keke gak protes.

Chi memang menjanjikan hadiah kalau nilai Bahasa Arabnya bagus. Karena semester lalu, nilai Bahasa Arab Keke agak mendekati KKM. Mungkin dia kaget juga karena ini pertama kalinya belajar bahasa Arab. Chi juga waktu itu agak kesulitas ngajarin, karena buku pelajarannya isinya tulisan Arab semua. Gimana Chi ngajarin kalau gak ada terjemahannya? :D

Alhamdulillah, semester ini Keke bisa mengejar. Bahkan, untuk UTS jadi satu-satunya anak yang dapat nilai 100.

Bunda : "Keke tau gak kenapa Bunda marah dan akhinya gak jadi kasih hadiah?"
Keke   : "Karena Keke gak menurut."
Bunda : "Dan, Keke tau kenapa dihukum?"
Keke   : "Supaya Keke gak berleha-leha. Gak menyepelekan himbauan."

Mendengar itu, emosi Chi mereda. Alhamdulillah, Keke mengerti dan semoga dia bisa ambil pelajaran dari hukumannya.

Tadi pagi, Chi ambil rapor. Wali kelas Keke, menjelaskan tentang nilai hingga sikap Keke selama di sekolah. Kapan-kapan Chi ceritain secara komplit terutama tentang sikapnya selama di sekolah. Kali ini Chi mau cerita tentang hukuman yang dialami Keke karena duduk di bangku guru.

Wali kelas bercerita kalau beliau menghimbau ke anak-anak muridnya untuk tidak boleh duduk di bangku guru kalau guru lagi gak ada.

Keke         : "Kalau murid gak boleh duduk di bangku guru, berarti guru juga gak boleh duduk di bangku murid, dong?"
Wali kelas : "Kalau Bapak boleh duduk di bangku murid. Karena sebagai guru, Bapak harus memahami perasaan dan sudut pandang murid. Salah satunya dengan duduk di bangku murid sesekali."
Keke         : "Kalau gitu, gimana Keke bisa memahami perasaan dan sudut pandang Bapak sebagai guru kalau Keke dilarang duduk di bangku Bapak?"

Spontan, Chi langsung ngakak mendengar cerita wali kelas Keke. Ya, itulah Keke. Dari dulu, dia gak bisa langsung menerima ajakan atau larangan kalau belum bisa dipahami oleh akalnya. Pasti dia akan menuntut diberikan alasan.

Wali kelas lalu menjelaskan, kalau alasan lainnya adalah bangku guru cuma 1. Kalau didudukin oleh murid, khawatir rusak. Mana kalau bangku guru itu kan selain empuk juga ada rodanya dan bisa muter. Jadi, anak-anak suka duduk di bangku guru. Makanya, wali kelas lalu menghimbau supaya anak-anak jangan lagi duduk di bangkunya.

Tapi, walaupun sudah mendapatkan penjelasan, Keke rupanya masih penasaran. Dia tetap duduk di bangku guru dan akhirnya kepergok. Dihukum deh jadinya.

Di satu sisi, Chi bisa memahami perdebatan dan rasa ingin tahu Keke terhadap bangku guru. Tapi, di sisi lain Chi juga setuju kalau Keke mendapatkan hukuman karena biar gimana dia harus taat pada peraturan.

Sampai rumah, Chi tanya lagi ke Keke sekaligus menceritakan obrolan Chi dengan wali kelasnya itu.

Chi   : "Emang kenapa Keke sampe nekat tetep pengen duduk di bangku guru? Kan, udah dijelasin alasannya sama Pak Guru? Penasaran, pengen tau apa rasanya jadi guru?"
Keke : "Engga juga, sih."
Chi    : "Nah, trus?"
Keke : "Abis bangku pak guru keliatannya enak buat di dudukin. Apalagi kalau Keke capek abis main futsal. Udah gitu bangku pak guru bisa muter sama ada rodanya, jadi seru aja bisa dimainin."

Teteuuuuppp, intinya Keke pengen bermain hihihi.