Blog Ini ...

By Keke Naima - September 27, 2013

"Bun, emangnya semua yang Ima omongin, semua yang Ima lakuin ditulis di blog Bunda, ya?"

Pertanyaan Nai, 2 hari yang lalu, berasa mak jleb buat Chi. Tapi sebelum Chi jelasin, mendingan lanjutin dialognya dulu.

Bunda : "Adek keberatan, ya?"
Nai     : "Keberatan itu apa, Bun?"
Bunda : "Hmmm ... apa, ya? Gak suka gitu, deh."
Nai     : Suka, kok."
Bunda : "Trus kenapa nanya kayak gitu."
Nai     : "Ya, nanya aja."

Obrolan terus berlanjut, tapi intinya Nai tetep suka dirinya diceritain di blog. Malah dia bilang, "Ditulis terus aja, Bun. Biar Ima inget kalo Ima pernah ngapa-ngapain aja." Mungkin maksudnya biar dia punya kenangan yang tertulis kali, ya.

Walaupun dikasih izin, Nai juga punya rambu-rambu yang harus Chi patuhi, yaitu :


  1. Gak boleh ceritain kejelekan Nai, misalnya lagi nangis, ngambek, dan lainnya.
  2. Gak boleh upload foto dirinya yang menurut Nai jelek
 
Di tempat yang berbeda, setelah ngobrol sama Nai, kali ini Chi ngajak Keke ngobrol dengan topik yang sama. Keke juga kasih rambu-rambu yang sama dengan rambu-rambunya Nai. Dia juga pesen supaya Chi tetep menulis tentang dia. Dan satu lagi pesen Keke, "Banyakin cerita celoteh Keke dan Nai, karena itu yang paling Keke suka. Bacanya juga cepet, tulisannya gak panjang" :p

Oke, deh. Izin udah didapat. Alhamdulillah. Sebetulnya bukan kali ini aja Chi ngajak mereka ngobrol tentang blog ini. Secara berkala Chi suka tanya ke Keke-Nai, apa mereka keberatan atau enggak kalau Chi tulis cerita mereka di blog. Selama ini, sih mereka selalu jawab gak keberatan. Malah mereka seneng dan minta Chi terus nulis. Malah mereka suka nanya, "Bun ada cerita baru lagi di blog, gak?"

Secara berkala Chi lakukan karena usia mereka terus bertambah. Biasanya semakin bertambah usia, cara berpikir suka berubah. Siapa tau setelah besar mereka malah jadi malu. Walaupun Chi gak berharap seperti itu, ya.

Trus kenapa Chi bilang kalo pertanyaan Nai itu berasa mak jleb karena ini untuk pertama kalinya anak-anak yang mulai duluan tanya. Biasanya Chi yang selalu tanya duluan ke mereka. Ya, walaupun sama topiknya tapi tetep aja rasanya beda kalau anak-anak yang mulai topiknya duluan.

Tentang rambu-rambu, Chi sama sekali gak keberatan. Rambu-rambu mereka sejalan, kok, sama rambu-rambu yang emang dari awal Chi ngeblog juga udah dibuat. Buat Chi menulis jangan cuma sekedar menulis tapi harus ada aturannya. Setidaknya aturan buat diri sendiri. Dan ini rambu-rambu yang Chi buat untuk diri sendiri, terutama untuk blog ini :

Tulis cerita buruk di atas pasir dan cerita baik ukir di atas batu, Chi tau kalimat ini dari seorang teman dan sepertinya dia suka banget sama kalimat tersebut. Untuk arti yang kurang lebih mirip, Chi pernah lihat salah seorang psikolog bilang, "Diary sebaiknya diisi dengan cerita yang baik-baik aja. Cerita yang kurang baik, seperti rasa marah dan sebagainya, sebaiknya ditulis di selembar kertas. Setelah puas sobek-sobek kertas tersebut."

Chi pikir bener juga 2 kalimat itu. Kadang kalau kita menulis cerita yang jelek (seperti lagi marah sama seseorang), ketika kita baca lagi tulisan tersebut rasa marah atau kesel suka timbul lagi. Padahal sebetulnya masalahnya udah selesai. Jadi mending cerita-cerita yang bikin perasaan Chi gak enak jangan ditulis di blog. Tulis aja di atas pasir atau di selembar kertas, biar setelah puas, tulisan akan tertiup angin, terhapus oleh air, atau berakhir di tempat sampah.

Makanya di blog ini pun rasanya Chi gak pernah nulis cerita tentang 'kejelekan Keke-Nai'. Bukannya supaya orang menganggap mereka anak yang sempurna. Tapi untuk hal-hal jelek, biar itu jadi cerita intern keluarga kami. Kalopun Chi beberapa kali pernah cerita kalo Keke-Nai pernah punya masalah ini-itu, biasanya Chi tulis setelah ada solusinya. Dengan tujuan ingin berbagi, ketika punya masalah seperti ini-itu solusi yang kami buat seperti yang tertulis. Semoga dengan berbagi bisa bermanfaat buat yang membaca. Insya Allah :)

Anak-anak (terutama Keke) juga udah mulai gak mau dilihat orang kalo lagi ngambek. Di rumah aja, kalo lagi ngambek terus Kakek-Neneknya lihat biasanya mereka langsung buru-buru hapus air mata atau kalau perlu masuk ke kamar supaya gak ada yang tau mereka ngambek, kecuali ayah-bundanya.

Nah, kalau sama keluarga sendiri aja, Keke-Nai udah mulai menutupi diri kalau lagi ngambek apalagi di depan orang lain. Kalau Chi tulis di blog berarti, kan, bakal ada orang lain yang tau. Nanti bisa-bisa Keke-Nai malu. Jadi, Chi coba menghargai privasi mereka juga sebetulnya dengan gak menceritakan semua hal ke dalam blog tanpa disaring dulu :)

Upload foto juga Chi usahakan sehati-hati mungkin supaya gak disalah gunakan orang lain. Gak semua foto diupload di blog walopun menurut Chi foto itu lucu. Apalagi Keke-Nai juga udah bisa berkomentar. Jadi mereka udah bisa protes seandainya ada foto yang kurang berkenan tapi Chi upload. Ya, semoga aja kehati-hatian kami gak akan disalah gunakan oleh orang lain.

Trus sampe kapan blog ini berlajut? Belom terlalu kepikiran sampe kapannya. Yang penting sekarang masih dikasih izin sama Keke-Nai, berarti Insya Allah, Chi masih tetap akan menulis tentang mereka :)

  • Share:

You Might Also Like

33 comments

  1. makjleb juga buat saya quote nya: "Tulis cerita buruk di atas pasir dan cerita baik ukir di atas batu". betul juga sih... apalagi klo nulis hal2 negatif di socmed. aihhhh... gak deh ya, nggak... blog ini jadi diarynya Keke Nai ya mak. nanti klo mereka udah dewasa pasti banyak kenangan indah kalau membaca ulang blog ini....

    ReplyDelete
    Replies
    1. sy jg selalu berusaha jgn nulis yg negatif2.

      Mau sy juga gitu. Blog ini utk kenang2an mereka :)

      Delete
  2. anak-anakku juga suka liatin blog emaknya...ketawa2 aja merekanya...#akunya belum berani nanya kemerka...takutnya entar ternyata dianya ga suka...dasar emak2 galau...:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. mudah2an mereka ketawa krn gak keberatan ya :)

      Delete
  3. klo aku sekali2 aja menulis ttg anak2, juga mesti pinter2 milah mana yg layak tulis mana yg tidak. Anak2 sekarang tambah kritis ya mak..

    ReplyDelete
  4. sama deh mak Chi, Vivi sulungku yg umur 9 tahun juga gak mau klo ditulis hal-hal yg menurutnya 'memberatkan' dirinya. Berhubung dia sudah ngeblog, maka otomatis dia bisa baca blog emaknya. Alhamdulillah selama ini nulis yg baik2 tentang dia :)
    Pengin nih punya blog khusus utk cerita anak2ku kayak kekenaima.com ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. usianya sama ma Keke. Usian segitu memang mulai mritis ya :)

      Delete
  5. mak myr, (terbiasanya manggil mak myr), betul juga yah ^^ harus dengan izin dari mereka juga yah mak, karena buat jejak mereka juga nantinya sampai dewasa. sementara ini aku baru beraninya yah posting bekal dan makanan mereka saja niy di blog.. Makasiy yah mak kata2 "Tulis cerita buruk di atas pasir dan cerita baik ukir di atas batu" buat selalu mengingatkan kita semua untuk menulis yang memang bermanfaat buat yang membaca, terutama buat anak2 kita sendiri. aku padamu mak myr ^^

    ReplyDelete
  6. udah makin besar, udah bisa jadi pengawas blog yaa

    ReplyDelete
  7. hahahha,,,percakapannya itu loh bikin ngakak,sampai kapanpun sampe mereka gede ya mbk :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. semoga bs bikin ngakak terus sp gede, ya, hehe

      Delete
  8. paling tidak, ada bukti sejarah ketika keke dan nai masih kecil itu seperti apa...

    kalo saya, tahunya cerita saya kecil ya lewat lisan bapak ibuk saja, gak ada yang tertulis :D

    ReplyDelete
  9. Fanni juga suka minta dituliskan tentang aktifitasnya. Smua anak-anak saya tak keberatan ditulis, mereka tau apa yang bundanya tulis adalah tentang hal-hal yang bisa dibagikan kepada orang lain.

    ReplyDelete
  10. Menulis itu menurut saya harus jujur tapi ora kebablasen..

    Insya Allah mbak kelak akan jadi nostalgia buat Keola dan Naima saat dewasa.. Senang juga bisa turut menyaksikan zaman lucunya mereka berdua meski cuma sebatas blog. Semoga saja deh nanti saat dewasa Keola dan Naima nanya "uncle Lozz ini sapa?" hehehe

    ReplyDelete
  11. aku mah nulis apa adanya biar keliatan manusiawi. nulis yang bagus bagus doang tar malah dianggap ga mau menerima kenyataan. tapi tau juga sih kalo anak anak udah bisa protes nanti. tulisannya jadi nyantri semua kali...
    *sambit panci

    ReplyDelete
    Replies
    1. kl sy gak ceritain yg jelek2, itu utk menghargai perasaan anak2. Krn mereka memang suka nyembunyiin kl lg ada maslh. Terbukanya cm sm org tuanya :)

      Delete
  12. Destin juga pernah tanya mbak. dia suka ke perpust kota. kalo komputer perpust nganggur, dia pinjem. kaget ada banyak fotonya. hehe.

    ReplyDelete
  13. membuat anak jadi merasa senang n memiliki kenangan dalam tulisan bundanya mbak :)

    ReplyDelete
  14. Mau ikut jejak teh Chi aaah....mau nanya ke anak-anakku

    ReplyDelete
  15. bener banget myr, kadang Pascal gak mau di foto takut di upload hehehe jadi sekarang harus minta izin dulu kalau mau upload foto

    ReplyDelete
  16. ooooo, how sweet ya mba percakapannya. seneng deh kalo anak2 sudah besar dan ngerti

    ReplyDelete

Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)

Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^