Pahami dan Atasi Pencernaan Peka si Kecil

By Keke Naima - August 19, 2016

pahami dan atasi pencernaan sensitif si kecil


Nai: “Bunda, perut Ima sakit.”

Setelah Chi usap-usap perutnya, kadang dioles dengan minyak tawon, biasanya Nai kembali pulih dan ceria lagi. Kejadian seperti itu tidak hanya terjadi sekali, tapi beberapa kali. Tidak ada sebab yang jelas mengapa Nai mengeluh sakit perut. Hanya butuh sedikit usapan dan dipeluk sejenak, gangguan di perutnya langsung lenyap. Chi rasa itu akibat gangguan psikologis. Ya, mungkin saat itu Nai sedang lelah sehingga butuh perhatian. Atau bisa juga sedang sedih karena beberapa sebab.

Kok, bisa karena psikologis tapi larinya ke perut?

Bisa banget. Jangankan anak-anak, orang dewasa pun bisa mengalaminya. Sering kan kejadian ketika stress melanda, mendadak perut mengalami gangguan? Misalnya, ketika sedang dikejar waktu, ternyata di jalan terkena macet total. Rasanya perut langsung mendadak mules. Atau melihat kejadian gak enak di media sosial, langsung merasa mual.


Pencernaan adalah otak kedua manusia

Beberapa ahli mengatakan kalau pencernaan adalah otak kedua manusia. Otak dan pencernaan saling berkaitan dengan erat. Kecerdasan berkaitan dengan kesehatan pencernaan. Sekitar 80% sistem imun ada di pencernaan. Sehingga apabila orang tua ingin memiliki anak yang cerdas, jangan hanya fokus pada otak si kecil saja tetapi sangat penting untuk memperhatikan kesehatan pencernaannya sejak si kecil masih bayi.


Si Kecil dan Berbagai Gangguan Pencernaan


1000 hari pertama kehidupan adalah masa-masa terpenting bagi janin hingga balita berusia sekitar 2 tahun. Asupan gizi untuk si kecil harus sangat diperhatikan. ASI Eksklusif adalah asupan terbaik bagi si kecil di tahap awal kehidupannya hingga usia 6 bulan.

Tetapi, pencernaan si kecil yang baru lahir belum terbentuk sempurna. Sehingga si kecil yang diberi ASI eksklusif pun tetap bisa mengalami gangguan pada pencernaannya. Bagi ibu baru, beberapa gangguan pada pencernaan si kecil bisa menimbulkan kepanikan. Untuk itu, ada baiknya bagi ibu untuk aktif mencari info tentang kesehatan anak atau bertanya langsung kepada ahlinya.

Indikasi gangguan pencernaan pada si kecil bisa di lihat dari fesesnya. Apakah terlihat normal atau tidak.

Beberapa gangguan pencernaan bagi si kecil antara lain:


Perut Kembung

Pencernaan si kecil yang masih berkembang serta kemampuan makan yang masih terbentuk bisa mengakibatkan gas berlebih di saluran pencernaan. Akibatnya perut si kecil menjadi kembung dan rewel. Membuat si kecil bersendawa, meletakkan handuk hangat di perut si kecil, atau faktor suasana hati bisa membantu mengatasi dan mencegah perut kembung. Tetapi perut kembung juga bisa berarti sebagai tanda awal kalau si kecil mengalami gangguan pencernaan.


Sering Buang Angin

Hampir sama seperti perut kembung, terlalu sering buang angin juga karena banyaknya gas di dalam pencernaan si kecil. Pertolongan pertama bisa dilakukan dengan cara menepuk punggung si kecil, memberi minyak telon di perut, atau mengganti ukuran dotnya bila diberi susu formula.


Diare

Kondisi dimana si kecil buang air besar secara terus menerus atau lebih sering dari biasanya dengan kondisi feses yang sangat lembek, berair, berlendir, dan (kadang) berdarah. Bisa juga diawali dengan muntah dan demam. Penyebabnya bisa dari makanan yang terkontaminasi virus atau bakteri. Sensitif terhadap laktosa dan alergi terhadap susu sapi juga dapat menjadi penyebab si kecil terkena diare. Apabila berkepanjangan tidak hanya mengganggu tumbuh kembang dan kecerdasan si kecil, tetapi juga dapat mengganggu keselamatannya.


Konstipasi

Selain diare, si kecil juga bisa mengalami konstipasi dimana frekuensi buang air besarnya sangat jarang, tekstur feses yang keras, serta merasa kesakitan setiap kali buang air besar. Frekuensi buang air besar yang jarang juga biasa terjadi pada bayi yang diberi ASI. Asalkan fesesnya tidak keras dan si kecil tidak kesakitan ketika buang air besar, maka bukanlah masalah. Kurangnya asupan cairan, makanan yang dikonsumsi, tidak cocok susu formula, serta kondisi medis tertentu merupakan beberapa penyebab si kecil bisa mengalami konstipasi


Gumoh

Umumnya, si kecil yang berusia di bawah 2 tahun akan mengalami hal gumoh karena sistem pencernaannya masih berkembang. Untuk mencegahnya bisa dengan cara membuat si kecil bersendawa setelah menyusui, posisikan si kecil tegak selama lebih kurang 30 menit usai makan, dan bila sudah MPASI maka bisa sesuaikan porsinya (kecilkan porsi makannya tapi lebih banyak frekuensinya). Orang tua bisa mulai waspada bila mulai timbul beberapa tanda yang mencurigakan seperti muntah dengan frekuensi yang sering dan jumlah yang banyak, si kecil terlihat kesakitan, dan lain sebagainya. Segera konsultasikan ke dokter anak bila menemukan tanda-tanda tersebut.


Kolik

Salah satu cara si kecil berkomunikasi adalah dengan menangis. Tapi, bagaimana bila si kecil menangis selama 3 jam tanpa henti? Kemudian berulang selama 3-4 hari dalam sepekan serta berlangsung selama lebih kurang 3 minggu? Tentu saja hal ini sangat membuat orang tua khawatir, kan?

Apabila itu terjadi, kemungkinan si kecil mengalami kolik, yaitu sakit perut yang hebat. Si kecil yang mengalami kolik bukan berarti tidak sesehat bayi lain. Banyak bayi yang mengalami kolik. Asalkan tumbuh kembangnya normal dan nafsu makannya baik, bayi yang mengalami kolik tetap termasuk bayi sehat. Agar tidak panik dan salah langkah, sebaiknya ibu paham juga mitos dan fakta tentang kolik pada bayi

Ketenangan ibu sangat diperlukan untuk menangani si kecil yang sedang kolik. Usapan lembut ibu bisa menenangkan si kecil. Tunjukkan kasih sayang ibu dengan cara menggendong, mengusap, serta bisikkan kata-kata sayang untuk si kecil merupakan salah satu tips mengatasi kolik pada bayi.

Mengubah pola makan juga bisa meringankan kolik. Bila si kecil masih ASI eksklusif, maka pola makan ibu yang harus diperhatikan.

Ibu harus tetap tetap waspada dengan kolik. Segera hubungi dokter anak bila menemukan tanda-tanda berikut ini saat si kecil sedang kolik


  1. Si kecil sulit ditenangkan 
  2. Mengalami demam 
  3. Diare atau poop berdarah 
  4. Bercak kebiruan di kulit atau bibir si kecil 
  5. Tidak bisa tidur


Bila Perut Si Kecil Peka


Beberapa gangguan pencernaan terjadi pada malam hari saat waktu tidur bagi si kecil. Malam hari di saat si kecil tidur adalah waktu terbaik untuk mengoptimalkan tumbuh kembang serta otaknya. Apabila gangguan ini terus- menerus terjadi, maka akan mempengaruhi tumbuh kembang serta perkembangan otaknya.

Si kecil yang sering mengalami gangguan pencernaan juga akan banyak kehilangan kesempatan untuk belajar dan beraktivitas. Berbagai upaya harus dilakukan oleh ibu agar si kecil tidak terus mengalami gangguan pencernaan. Apabila si kecil mengkonsumsi susu formula, maka dibutuhkan formula yang mudah dicerna bagi perutnya yang peka.

Setelah memahami berbagai gangguan pencernaan si kecil, mulai sekarang coba untuk tidak panik, ya. Tapi, segera atasi pencernaan peka si kecil. Jaga pencernaan si kecil untuk dukung kecerdasannya, ya :)

  • Share:

You Might Also Like

25 comments

  1. Nai lucu ih waktu masih kecil dulu.. giginya ompong tapi lucu... keke yang berubah banget sekarang ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Keke wajah anak-anak udah mulai ilang, Mbak hehehe

      Delete
  2. Baru aja semalam ada teman yg WA karena anaknya demam dan nafsu makannya turun, bisa jadi pencernaan juga bermasalah y mba :)

    ReplyDelete
  3. Baby emang masih rentan utk mengalami sakit terutama gangguan pencernaan ya mbak? emang kudu diperhtikan bener asupan yg masuk apa aja
    TFS :)

    ReplyDelete
  4. Banyak juga ya, mba, penyakit pencernaan bayi dan balita yang mesti dipahami. Kolik memang yang biasanya paling merisaukan ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul, Mbak. Sebaiknya juga segera periksa ke dokter kalau anak mengalami gangguan pencernaan

      Delete
  5. Perut anakku suka kembung..bikin dia kadang malas makan, selama ini cuma pake telon aja :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berkurang kembungnya kalau pakai minyak telon ya, Mbak?

      Delete
  6. waktu dibawah usia setahun... anaku sering konstipasi gitu..sekarang udah normal

    ReplyDelete
  7. actionnya Nai yg super imut emang menggemaskan (setuju bgt menandakan anak sehat)

    ReplyDelete
  8. anakku 2-2 nya minum susu alergi gini mbak dari umur sebulan.. Fylly malah susu khusus yg full hidrolized, yg partially hidrolized (PHP) malah ga bisa dia.. Untungnya adeknya bisa yg PHP, agak sedikit murah drpd yg full hidrolized... tp memang bukan merk yg ini yg aku pakai :)..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sampai sekarang masih minum susu alergi, Mbak?

      Delete
  9. Sedih lihat anak konstipasi ya mbak, wah susu Enfa bisa jadi rekomendasi untuk anak yg pencernaannya peka ya. TFS mbak Myr

    ReplyDelete
  10. Langkah penting yang pertama adalah tidak panik bila terjadi gangguan pada pencernaan anak ya, Mbak.

    ReplyDelete
  11. Pinginnya sih ngga panik ya, Mbak. Tapi ya gitu. Tau Jasmine rewel udah lap keringet terus. Hahahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apalagi anak pertama, ya. Saya juga kadang maish suka panik

      Delete
  12. aku nih peka banget pencernaannya terutama dg udara dingin dan stres. anak2ku lagi kecil gak ada yang peka tapi anehnya anak yg kedua setelah remaja baru deh peka tuh perut

    ReplyDelete

Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)

Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^