Saatnya Perempuan Indonesia Memprioritaskan Kesehatan Agar #TetapBisa Menyayangi Keluarga
By Keke Naima - March 19, 2017
Jakarta, 8 Maret 2017. Perempuan Indonesia, terutama yang sudah berumah tangga, pada umumnya mengatakan kalau keluarga adalah prioritas utama. Baik itu ibu rumah tangga atau ibu bekerja, rutinitas hariannya kurang lebih sama. Bangun paling pagi dan tidur paling malam. Pagi-pagi sudah diawali dengan menyiapkan seluruh kebutuhan aktivitas suami dan anak, seperti menyiapkan sarapan dan pakaian. Hingga malam hari memastikan bahwa seluruh urusan rumah tangga pada hari itu sudah selesai. Meskipun ada asisten rumah tangga sekalipun, tidak serta merta seluruh tugas diambil alih asisten.
“Masyarakat Indonesia tidak memprioritaskan kesehatan mereka dengan cara menjalani gaya hidup aktif atau mengonsumsi makanan sehat. Hal ini terutama berlaku untuk perempuan, yang memainkan peran utama di keluarga dan masyarakat,” ujar Rohini Behl, Marketing Director, Fonterra Brands Indonesia.
Indy Barends, brand Ambassador Anlene sekaligus host pada acara ini juga mengatakan kalau perempuan Indonesia itu kuat. Kalau perempuan Indonesia gak kuat, siapa yang akan mengurus suami dan anak. Tapi terkadang perempuan Indonesia suka lupa memikirkan diri sendiri
Teman-teman pernah nonton video Titi Rajo Bintang yang sedang main drum tapi kayak berantakan trus terjatuh? Videonya sempat viral juga. Seru sih lihatnya. Maksudnya seru lihat komen-komennya yang segala rupa. Ada yang ngejudge, ada yang menganalisa, macam-macam lah pokoknya. Padahal gak tau cerita aslinya.
Jadi, video yang berdurasi gak sampe 1 menit itu gak memperlihatkan ceritanya secara utuh. Di media gathering ini diperlihatkan versi fullnya.
Jadi, Titi diberi tantangan oleh Anlene untuk bermain drum menggunakan pakaian khusus yang sudah diberi pemberat di beberapa bagian tertentu. Ketika bermain drum, baju khusus ini mulai memberatkan dan menghambat pergerakannya. Maksud diberi baju khusus memang untuk menunjukkan di usia 60-70 tahun aktivitas kita mulai melambat karena mulai terasa berat di beberapa area. Tapi bila abai dengan kesehatan bisa jadi sebelum usia tersebut berbagai kendala yang menghambat aktivitas sudah mulai dirasakan
"Penting sekali untuk menjaga kesehatan tulang, sendi, dan otot karena semakin usia bertambah maka densitas tulang semakin berkurang. Kecepatan dan flesibilitas otot juga akan berkurang. Hidup aktif dan nutrisi yang seimbang adalah cara untuk menjaga kesehatan tulang, sendi, dan otot," ujar dr. Andi Kurniawan Sp.KO, Spesialis Kedokteran Olahraga, Sekretaris Jenderal PEROSI
Survey yang melibatkan 500 perempuan dengan rentang usia 35 s/d 55 tahun di 5 kota besar di Indonesia (Jabodetabek, Surabaya, Bandung, Makassar, dan Medan ) dilandasi oleh data bahwa kekurangan aktivitas fisik menjadi 1 dari 10 faktor yang menyebabkan timbulnya penyakit tidak menular seperti jantung, darah tinggi, diabetes, dan lain sebagainya. Dari hasil survei tersebut didapat fakta hanya 20% dari perempuan Indonesia yang disurvei yang melakukan aktivitas fisik secara rutin.
Sibuk mengurus keluarga dan aktivitas di masyarakat menjadi alasan utama perempuan tidak melakukan aktivitas fisik. Minimal perempuan Indonesia melakukan 9 aktivitas setiap harinya dengan tingkat kesibukan tertinggi ada di pagi hari.
Umumnya perempuan Indonesia merasa dirinya selalu sehat. Padahal sering mengabaikan asupan gizi seimbang. Mayoritas perempuan yang disurvei pun mengatakan kalau mereka sudah melakukan aktivitas fisik setiap harinya. Melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga dianggap aktivitas fisik. Tetapi aktivitas fisik yang bertujuan untuk menjaga kesehatan bukan yang seperti itu. Berolahraga adalah aktivitas fisik yang sesungguhnya untuk menjaga kesehatan. Tidak perlu berlama-lama berolahraga. 30 menit atau 150 jam seminggu sudah cukup.
Akibat kurang memperhatikan asupan gizi seimbang dan berolahraga bisa berakibat pada kesehatan tulang, sendi, dan otot. 58% perempuan yang kurang memperhatikan hal ini bisa menderita sakit punggung, sakit otot, atau pegal-pegal. Tapi mereka tidak melakukan apapun untuk mengecek kesehatan, paling hanya minta dipijat atau menggunakan koyo. Berdasarkan survey, 2 dari 3 perempuan Indonesia enggan mengecek kesehatannya karena takut mengetahui hasil kesehatan kalau mereka tidak bisa mengurus keluarga hingga hari tua kelak.
Menurut Bernadeth Virna Widiastuty, Senior Brand Manager Anlene, Fonterra Brands Indonesia, "Masyarakat Indonesia setuju tentang pentingnya menjaga kesehatan. Tetapi kesehatan lenjadi less priority setelah keluarga, keuangan, dan spirital."
Definisi aktivitas fisik adalah aktivitas yang mengakibatkan kontraksi otot dan mengeluarkan energi. Aktivitas fisik ada 3 kategori, yaitu ringan, sedang, dan berat. Aktivitas yang direkomendasikan untuk kesehatan tulang, sendi, dan otot adalah aktivitas yang meningkatkan denyut jantung dan pernapasan. Peningkatan saat berolahraga ini bisa menguatkan jantung dan pernapasan. Sedangkan untuk menguatkan otot bisa dengan cara latihan angkat beban secara rutin
Kegiatan harian yang biasa dilakukan perempuan belum bisa dikatakan aktivitas fisik karena hanya mengeluarkan keringat. Tetapi aktivitas harian tersebut tidak mengingkatkan denyut jantung dan pernapasan. Begitu juga dengan aktivitas seperti jalan-jalan di mall.
Waspada dengan lingkaran setan yang menghalangi aktivitas fisik. Seseorang mengalami sakit pada lutut membuat aktivitasnya menjadi berkurang dan memilih untuk banyak duduk. Karena kebanyakan duduk, maka pinggang menjadi sakit. Dari berkurangnya aktivitas, resiko overweight pun mulai muncul. Beban yang meningkat di sendi akibat overweight akan menyebabkan panggul menjadi sakit. Semakin banyak bagian tubuh yang sakit, aktivitas semakin berkurang. Yang tadinya kebanyakan duduk, menjadi mulai banyak tidur. Overweight menjadi obesitas dan resikonya adalah penyakit jantung hingga berujung kematian. Lingkaran setan ini bisa dihentikan dengan gaya hidup yang aktif serta asupan nutrisi yang seimbang.
Tes pertama adalah mengecek fleksibilitas tubuh bagian atas. Caranya, posisikan tangan yang aktif di atas *kalau kidal berarti tangan kiri yang di atas. Tangan yang lain berada di bawah. Telapak tangan yang di bawah menghadap ke depan. Kemudian kedua telapak tangan disatukan. Jarak kedua telapak tangan menentukan fleksibelitas tubuh. Bila jaraknya 0 alias kedua telapak tangan berhasil disatukan berarti fleksibelitas sesuai dengan usia kita saat ini. Jarak 0-5 masih termasuk normal. Bila di atas 5 berarti di bawah rata-rata.
Tes kedua adalah melakukan gerakan berdiri dan duduk beberapa kali selama 1 menit. Tangan disilangkan di bagian dada dan jangan menggunakan alas kaki. *Di foto menggunakan alas kaki karena sedang ada di acara.* Lakukan gerakan berdiri dan duduk semaksimal yang kita mampu selama 1 menit. Bila dalam 1 menit gerakan berdiri dan duduk kurang dari 37 kali berarti kemampuan gerak tubuh masih di bawah usia sebenarnya, 37 s/d 50 kali sesuai dengan usia tubuh kemampuannya, di atas 50 kali berarti di atas rata-rata.
Menurut Ines Yumahana Gulardi, Senior Nutrition Manager, Fonterra Brands Indonesia, Anlene sudah melakukan tes move check kepada sejumlah responden sejak tahun lalu. Untuk tes pertama, hasilnya kebanyakan cukup baik. Tetapi untuk tes kedua, mayoritas di bawah rata-rata.
Bertepatan dengan International Women's Day, Anlene membuat acara media gathering peluncuran kampanye "Anlene #TetapBisa" di Ballroom InterContinental Jakarta Midplaza. Sebelumnya fokus Anlene adalah di kesehatan tulang. Sekarang fokus Anlene tidak hanya untuk kesehatan tulang tetapi juga sendi dan otot. Alasannya, bila salah satu saja dari 3 bagian ini sakit, maka aktivitas menjadi tidak nyaman. Oleh karena itu Anlene dengan formula terbaru ingin mengajak perempuan Indonesia tetap sehat beraktivitas hingga usia senja.
Formula baru Anlene MoveMax™ yang menyediakan kombinasi nutrisi unik untuk mendukung mobilitas dan kebebasan bergerak, sehingga memungkinkan masyarakat Indonesia untuk menjalani gaya hidup yang aktif dan sehat melalui tulang, sendi dan otot yang kuat.
Sudah saatnya perempuan Indonesia mulai menyayangi dan peduli kesehatan diri sendiri. Bila tubuh sehat, maka perempuan pun lebih mampu memberikan yang terbaik bagi orang-orang tersayang di sekitar.
Anlene MoveMax™ dengan formula yang semakin disempurnakan untuk kesehatan
tulang, otot, dan sendi
8 comments
Ci Bunyang juga suka minum anleen, hehehe. Thx Sharenyah
ReplyDeleteSemoga sehat selalu, ya :)
DeleteHueeee saya tersentil... emang waktunya minum susu anleen... walau kadang aduuuh kok berasa dah tua banget ya sampe kudu minum susu hahaha
ReplyDeletehahahah di rumah saya pun sempat hanya orang tua yang usia lanjut aja yang minum. Tapi yang maish muda juga bisa, deh :D
Deleteya, mmg harus peduli ya jangan sok jagoan juga emak2ini heheh, nambah umur nambah resiko
ReplyDeleteNanti kalau udah sakit malah gak bisa ngapa-ngapain, ya
Deleteibuku gak rutin minum anlin. Mahal juga ya kalo kudu beli terus. wkwkwk
ReplyDeleteTapi yang penting kesehatan tulang, sendi, dan otot tetap dijaga, kan?
DeleteTerima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)
Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^