Ikon Wisata Jogja yang Harus Dikunjungi
- Buat teman-teman yang belum pernah ke Jogja dan berencana ingin ke
sana, di bawah ini ada 2 tempat di Jogja yang menjadi bagian dari
banyaknya ikon wisata di kota pelajar ini yang mungkin bisa
dikunjungi.
Berfoto di Monumen Tugu
Tugu atau monumen ini sering digunakan sebagai simbol dari kota
Jogjakarta. Lambang kota pelajar ini dibangun pada masa pemerintahan
Sultan Hamengkubuwono I. Secara filosofi Tugu memiliki makna yang sangat
dalam, yaitu sebagai ‘patok’ yang menghubungkan garis utara dan selatan.
Utara adalah Gunung Merapi dan selatan merupakan Pantai Selatan.
Konon saat bermeditasi Sultan menggunakan Tugu sebagai patokan arah menghadap Gunung Merapi. Sekarang monumen ini sering digunakan sebagai tempat berfoto bagi wisatawan luar kota, atau mahasiswa yang sedang belajar di kota ini, terutama di malam hari. Bangunan yang memiliki sebutan sebagai “tugu pal putih” telah mengalami beberapa kali renovasi untuk semakin mempercantik tampilannya.
Jika dilihat dari atas, Jalan Malioboro, Tugu, hingga ke AM. Sangaji membentuk satu garis lurus sampai Gunung Merapi.
Saat malam tiba, daerah sekitar Monumen Tugu menjadi sangat ramai. Itu sebabnya beberapa angkringan dibuka di trotoar sekitar Jalan Mangkubumi dan berada dekat Tugu. Dulunya tempat ini ramai dengan pedagang kaki lima penjual barang bekas. Pada malam hari tempat ini disebut dengan Pasar Senthir, karena kondisinya remang-remang.
Namun, sekarang pasar tersebut telah direlokasi ke tempat lain. Kini Jalan Mangkubumi sekitar Tugu pada malam hari hanya ramai oleh pengunjung yang ingin berfoto di Tugu.
Konon saat bermeditasi Sultan menggunakan Tugu sebagai patokan arah menghadap Gunung Merapi. Sekarang monumen ini sering digunakan sebagai tempat berfoto bagi wisatawan luar kota, atau mahasiswa yang sedang belajar di kota ini, terutama di malam hari. Bangunan yang memiliki sebutan sebagai “tugu pal putih” telah mengalami beberapa kali renovasi untuk semakin mempercantik tampilannya.
![]() |
Monumen Tugu Jogja (sumber : yogyatrip.com) |
Jika dilihat dari atas, Jalan Malioboro, Tugu, hingga ke AM. Sangaji membentuk satu garis lurus sampai Gunung Merapi.
Saat malam tiba, daerah sekitar Monumen Tugu menjadi sangat ramai. Itu sebabnya beberapa angkringan dibuka di trotoar sekitar Jalan Mangkubumi dan berada dekat Tugu. Dulunya tempat ini ramai dengan pedagang kaki lima penjual barang bekas. Pada malam hari tempat ini disebut dengan Pasar Senthir, karena kondisinya remang-remang.
Namun, sekarang pasar tersebut telah direlokasi ke tempat lain. Kini Jalan Mangkubumi sekitar Tugu pada malam hari hanya ramai oleh pengunjung yang ingin berfoto di Tugu.
Belanja di Malioboro Mall
![]() |
Malioboro Mall (sumber : www.malmalioboro.co.id) |
Malioboro Mall yang diresmikan tahun 1993, merupakan mall pertama yang ada di Jogja. Letaknya yang berada di pusat kota dan tepat di Jalan Malioboro menjadikan tempat ini tidak pernah sepi pengunjung. Penyewa utama tempat ini adalah Matahari Departement Store, Gramedia, dan Hero Supermarket.
Pada event tertentu di mall ini sering diadakan pameran atau pertunjukan yang bertema sesuai dengan event. Interior mall juga ikut dihias dengan tema tertentu untuk menarik minat pengunjung. Misalnya, menjelang Idul Fitri hiasan ketupat dan nuansa hijau mendominasi dalam mall, ataupun saat imlek terdapat hiasan naganya.
Ada tiga lantai di mall ini ditambah lantai dasar dan lantai basement. Semua lantai hampir penuh dengan tenant-tenant yang sudah sejak lama menempati mall ini. Selain toko-toko, beberapa restoran cepat saji juga menempati area mall.
Mall ini juga tersambung langsung dengan salah hotel berbintang. Banyak wisatawan mancanegara yang memilih menginap di hotel tersebut, karena langsung berhubungan dengan mall. Tentunya ini memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.
Meskipun sekarang banyak bermunculan mall-mall modern di Jogjakarta, Malioboro Mall tidak pernah kehilangan eksistensinya. Lokasinya yang strategis merupakan kelebihan utama pusat belanja ini, yang tidak dimiliki mall lain yang ada di Jogja. Dilihat dari kelasnya, Malioboro mall tergolong mall kelas menengah. Sangat ramah untuk dikunjungi berbagai lapisan masyarakat. Oleh-oleh khas Jogja seperti Dagadu, kamu bisa beli di Mall ini.
Rekomendasi hotel/penginapan yang murah di Jogja
Kalau teman-teman tertarik untuk berwisata ke Jogja dan mengunjungi
tempat-tempat di atas, pastinya harus mencari hotel untuk menginap.
Teman-teman bisa menginap di hotel yang letaknya tersambung dengan
Malioboro Mall. Namun teman-teman harus menyiapkan budget lebih kalo
memilih hotel ini. Harganya sekitar 600-700 ribuan per malam.
Bila memilih menginap di hotel yang lebih murah tapi fasilitasnya memadai, teman-teman bisa coba menginap di hotel Airy Sleman Sangaji 68 Yogyakarta. Letaknya di Jl. A.M Sangaji 68 Yogyakarta. Hanya berjarak 800 m dari Monumen Tugu, dan 2 km dari Malioboro Mall. Masih cukup dekat dengan tempat-tempat di atas. Teman-teman bisa berjalan kaki atau naik gojek.
Cara booking hotel di AiryRooms juga gampang kok, bisa langsung lewat whatsapp ataupun telepon ke Airy-nya langsung.
Nah sekarang teman-teman bisa lebih menghemat biaya akomodasinya, dan
bisa dipakai untuk beli tambahan oleh-oleh atau untuk keperluan lainnya.
Selamat berwisata di Jogja.
Bila memilih menginap di hotel yang lebih murah tapi fasilitasnya memadai, teman-teman bisa coba menginap di hotel Airy Sleman Sangaji 68 Yogyakarta. Letaknya di Jl. A.M Sangaji 68 Yogyakarta. Hanya berjarak 800 m dari Monumen Tugu, dan 2 km dari Malioboro Mall. Masih cukup dekat dengan tempat-tempat di atas. Teman-teman bisa berjalan kaki atau naik gojek.
![]() |
Airy Sleman Sangaji 68 Yogyakarta (sumber : airyrooms.com) |
Cara booking hotel di AiryRooms juga gampang kok, bisa langsung lewat whatsapp ataupun telepon ke Airy-nya langsung.

4 Comments
Kalo saya habis dari malioboro melipirnya ke Mirota Mbak Myra. hahaha... Maenannya bagus-bagus trus murah-murah bangettt. :D
ReplyDeletesaya kayaknya belum pernah ke Mirota hihihi
DeleteWaaaah... jgj.... Emg ngangenin ni kota, sell pengen kembali dan kembali... Tp plg ga suka macetnya tuh loooh...
ReplyDeletememang males kalau pakai mobil saat di sana . Saya lebih suka jalan kaki atau naik beca ajah :D
DeleteTerima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)
Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^