Pesantren Kilat Koper vs Ransel 1

By Keke Naima - August 11, 2014

Keke: "Males, ah, Keke kelas 5. Ada pesantren kilatnya!"
Bunda: "Gimana, sih. Pesantren kilat, kan, bagus. Nambah ilmu. Malah males."
Keke: "Sebetulnya bukan pesantren kilatnya yang bikin males, Bun. Tapi, males nginep di puncaknya.Bosen Keke"
Bunda: "Bosen kenapa? Bukannya malah enak? Puncak, kan, dingin."
Keke: "Iya, sih, tapi lama-lama ngebosenin. Dulu, Keke pengen banget ke puncak karena jarang. Sekarang, sekalinya ke puncak malah terus-terusan. Kira-kira, 3 minggu lalu kita nginep di Taman Safari, 2 minggu berikutnya mendaki gunung gede. Trus, minggu depan Keke pesantren kilat di puncak juga. Boseeen..."

Tapi, Keke bosennya cuma di mulut aja kayaknya. Semakin mendekati hari H, dia malah keliatan semakin semangat. Sampe beberapa kali cerita nanti kalau jadi dia punya rencana mau begini-begitu sama temen-temennya :D

Pesantren kilat diadakan pada pertengahan Juli 2014, hari Selasa siang berangkat dan Kamis siang sudah sampai di sekolah. Pesantren kilatnya di hotel Bukit Indah, Ciloto. Surat pemberitahuan komplit dengan jadwalnya sudah diterima, Chi langsung menyusun apa aja yang harus dibawa sama Keke.


Pesantren Kilat Koper vs Ransel
Udah kayak suasana di bandara karena penuh koper hihi. Ada 1 ransel Keke yang nyempil di sana :)


Singkat cerita, pas hari H, Keke cuma bawa 1 ransel yang biasa dibawa ke sekolah. Sedangkan mayoritas temannya membawa kopor besar plus 1 ransel. Kalau Chi coba hitung, rasanya cuma ada 3 anak yang bawa 1 ransel aja. Sedangkan lainnya bawaannya kopor plus ransel.

Sempat ada yang bertanya-tanya, kok, bisa Keke cuma bawa 1 tas ransel? Gak takut kurang? Di bawah ini Chi kasih tau alasan dan beberapa tipsnya.


Packing


Rasanya kalau bicara tentang packing, Chi harus berterima kasih dulu sama K'Aie karena K'Aie memang jagonya untuk urusan packing. Dulu, kalau kemana-mana, selalu K'Aie yang packing. Karena kalau Chi yang packing paling tidak bisa bawa 2 tas besar. Sedangkan sama K'Aie bisa jadi cuma 1 tas dengan jumlah isian yang sama. Tapi, lama-lama Chi diajarin juga urusan packing sama K'Aie. Masa' mau diurusin terus hehe.

Begitu tau acaranya 3 hari 2 malam, Chi yakin cukup dengan bawa 1 ransel aja. Lagipula udah ada pengalaman sebelumnya. Salah satunya waktu Keke dan Nai liburan ke Bali sama kakek-neneknya. 3 hari 2 malam juga. Dan, masing-masing cuma bawa 1 ransel. Berarti di pesantren kilat juga harus bisa cuma bawa 1 ransel.

Kalau Chi lihat isi koper beberapa teman Keke yang sempat dibuka pas di sekolah karena mau ngambil barang, ada yang di pack berdasarkan hari. Misalnya, pakaian untuk hari Rabu dari mulai baju muslim hingga pakaian dalam di masukkan ke 1 plastik. Untuk hari lain di plastik yang lain, masing-masing plastik udah ada tulisan hari-harinya. Alasannya, sih, biar si anak gak bingung.


Makanan


Setiap kali sekolah mengadakan field trip, para siswa diperbolehkan membawa camilan dan minuman dari rumah. Dulu, waktu Keke masih kelas 1, Chi suka bawain camilan yang banyak plus makanan utama pula. Takut Keke kelaperan hahaha.

Tapi, sekolah selalu memberikan makanan utama (nasi dan lauk-pauknya) dan 1 goodie bag berisi aneka camilan anak-anak.Kalaupun gak bekelin anak-anak makanan pun sebetulnya makanan yang disediakan sama sekolah itu udah cukup. Makanya, field trip berikutnya, Keke dan Nai paling bawa 2-3 camilan aja.

Jadi, Chi pikir untuk pesantren kilat ini pun akan mempunyai standar yang sama. Walopun sekolah mempersilakan para siswa membawa camilan, tapi Chi yakin sekolah gak akan bikin para siswanya kelaparan :D Keke pun cuma minta dibawakan 1 dus korma sama 1 botol air mineral. Banyak temen-temen Keke yang banyak bawa camilan. Sampe 1 tas sendiri khusus buat camilan.


Jumlah pakaian


Kegiatan yang diadakan di hotel di daerah puncak, rasanya gak akan bikin Keke banyak berkeringat. Apalagi kalau melihat surat jadwal kegiatan yang tertulis detil. Rasanya gak ada celah untuk anak-anak berkeringat lebih, kecuali saat olahraga di pagi hari. Karena sebagian besar kegiatan adalah materi di dalam ruangan.

Jadwal kegiatan yang detil itu sangat membantu Chi untuk menentukan pakaian apa aja yang akan dibawa. Chi tetap lebihkan sedikit pakaian karena gak didampingi orang tua, Chi pastinya gak bisa setiap saat untuk mengingatkan supaya bajunya tetap bersih. Chi juga bawain Keke celana renang. Memang kalau lihat jadwal, sepertinya gak ada celah untuk anak-anak supaya bisa berenang. Tapi, karena di website hotel tersebut Chi lihat ada kolam renang, Chi tetep bawain celana renang. Namanya anak-anak umumnya gak bisa lihat kolam. Pasti pengennya nyebur.

Anak-anak itu, kan, biasanya suka asal taro barang, ya. Apalagi kalau pergi tanpa orang tua begini, apa Keke bisa apik naronya? Di rumah aja kadang dia masih suka sembarangan kalau naro barang. Trus, kira-kira bakal ada berapa barang yang ketinggalan? Itu yang jadi kekhawatiran Chi.

Ada beberapa teman Keke yang ketinggalan barang-barangnya di hotel. Malah ada yang sampe 1 tas ketinggalannya. Gak tau, deh, kenapa bisa begitu. Alhamdulillah, gak ada satupun barang-barang Keke yang ketinggalan.

Gimana caranya Keke bisa gak ketinggalan barang-barangnya? Di postingan berikutnya, ya. ;)

  • Share:

You Might Also Like

0 comments

Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)

Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^