Ini bukan celotehan Keke dan Nai, tapi celoteh Fabian - keponakan Chi. Fabian (4,5 tahun) lagi dinasehatin mamanya karena memukul kakaknya.

Mama Bian : "Kamu gak boleh suka mukul gitu, Bian. Nanti dosa. Kalau dosa masuk neraka, lho. Fabian mau masuk neraka?"
Fabian        : "Kalau badut masuk mana, Ma?"

Wkwkwk.... Fabian memang takut sama badut. Jadi, mungkin dalam pikirannya terserah deh masuk mana aja selama gak ada badut di dalamnya. :D

Ya biar gimana Fabian kan masih balita. Surga dan neraka itu sesuatu yang gaib dan bagi anak-anak mungkin hal gaib itu agak susah ditangkap maksudnya. Bukan berarti kita gak boleh mengenalkan agama kepada anak-anak. Tentu aja anak-anak juga harus mengenal agama sedini mungkin. Tapi mungkin cara penyampampaiannya disesuaikan juga dengan pemikiran mereka.

"Bian kan tau kalau dipukul itu sakit. Jadi, Bian gak boleh suka mukul. Kasihan kan Kakak. Gak boleh mukul-mukul lagi dan harus minta maaf, ya."

Chi pikir kalau kita menyampaikan seperti contoh kalimat di atas, bahwa memukul itu akan menimbulkan sakit, anak lebih bisa mengerti. Karena rasa sakit itu rasanya. Jadi, dikombinasikan aja. Menjelaskan secara agama dan juga jelaskan tentang rasa yang timbul dari memukul. Menurut Chi begitu.