Apakah Keke dan Nai Termasuk Picky Eater?

Masih ngomongin tentang picky eater, nih. Sekarang pertanyaannya adalah, apakahKeke-Nai termasuk anak yang picky eater? Kalau menurut Chi, sih enggak. Tapi, ada kalanya untuk beberapa waktu mereka suka memilih-milih makanan.

Contohnya sekarang ini, Keke lagi suka makan ayam goreng tepung. Setiap hari maunya disediain ayam goreng tepung. Kalau gak dibikinin, suka ada sedikit manyun. Walopun tetep aja dia makan makanan yang udah disediain, sih :) Trus, Nai juga pernah ada masanya susah disuruh makan daging. Alasannya, takut gemuk (gak tau juga dia dapat pemahaman seperti itu dari mana. Tiap ditanya, Nai cuma nyengir).

Langkah yang Chi ambil ketika Keke-Nai mulai pterlalu pilih-pilih makanan udah Chi tulis lengkap di postingan Gerakan Tutup Mulut Tips Jo Frost di postingan Chi yang berjudul Mengatasi Picky Eater juga Chi lakukan. Dan, alhamdulillah tips-tips di 2 postingan itu terbukti berhasil untuk Keke-Nai.

Yang (kadang sampe sekarang) suka Chi khawatirkan ketika praktekin tips-tips tersebut saat Keke-Nai lagi terlalu pilih-pilih makanan adalah tips untuk tidak memberikan alternatif makanan lain. Anak harus makan apa yang sudah disediakan. Saat itu seperti menghadapi sebuah pertarungan (walopun kesannya lebay tapi emang bener :p). Keke-Nai tentu akan berkeras dengan keinginannya, begitu juga dengan Chi. Tapi di sisi lain Chi juga khawatir kalau Keke-Nai terus ngotot dengan keinginannya, mereka akan kelaparan. Kalau udah kelaparan, Chi khawatir mereka sakit. Nah, rasa-rasa kayak gini sebetulnya meluluhkan hati kita untuk memenuhi keinginan anak, kan? Trus siapa yang menang?

Yang menang bisanya Chi hehehe. Chi tetep minta mereka makan apa yang ada. Kekhawatiran mereka bakal sakit kalau tetep memilih gak mau makan selama makanan yang mereka mau gak disediakan itu nyaris gak pernah terbukti, kok. Anak-anak juga sebetulnya mampu menahan rasa lapar yang cukup panjang. Lagipula kalaupun ahirnya mereka lapar, mau gak mau kan 'terpaksa' makan makanan yang ada di rumah :)

Walopun gitu kadang Chi liat sikon juga. Ada kalanya memenuhi keinginan mereka. Ada kalanya memaksa mereka untuk makan. Kalau lagi jalan-jalan ke mall, anak-anak (terutama Nai) lebih suka milih resto fast food. Seringkali Chi dan K'Aie mengalah padahal bosen juga makan fast food. Tapi daripada ada yang mogok untuk makan pas jalan-jalan, merusak suasana.

Kalau pemaksaan biasanya suka Chi lakukan saat Keke lagi gak mau sarapan. Dari dulu kalau Keke gak sarapan itu suka jadi panas badannya. Mungkin karena masuk angin, akhirnya demam. Padahal ke sekolah juga dibekelin makanan sama Chi. Jadi Chi harus paksa Keke untuk makan walaupun sedikit kalau lagi menolak untuk sarapan.

Pernah Chi turutin kemauannya untuk gak sarapan. Pulang sekolah badannya panas. Kalau udah gitu paling Chi suka tanya, "Sakit enak, gak? Masih menolak untuk sarapan?" Keke suka jadi kapok untuk beberapa saat.

Ada 1 nasehat dari Papah yang juga jadi pegangan buat Chi untuk urusan makanan.


Punya makanan favorit boleh aja. Tapi, jangan juga terlalu manjakan lidah cuma bisa makan makanan kesukaan kamu. Makan itu utamanya adalah untuk kebutuhan bukan untuk kesukaan. Suatu saat, mungkin kita pergi ke suatu daerah dimana gak ada satupun makanan favoritmu di sana. Kalau kita biasa makan untuk kebutuhan, lidah kita gak akan masalah makan apa aja.

Papah Chi ngomong gitu waktu mau berangkat haji sama mamah beberapa tahun lalu. Dan saat papah-mamah naik haji, ada kasus catering Indonesia yang bermasalah saat wukuf di Arafah. Banyak media di Indonesia mengabarkan kalau jamaah haji Indonesia tidak mendapat pasokan makanan. Padahal yang sebetulnya terjadi jamaah haji memang tidak mendapat pasokan makanan berupa nasi dan lauk-pauknya. Tapi masih mendapatkan roti.

Ya, mungkin bagi perut orang Indonesia gak ketemu nasi artinya belum makan :D Tapi kalau terbiasa untuk tidak memanjakan lidah, roti pun gak masalah. Apalagi papah-mamah cerita, saat tersendatnya pasokan makanan dari catering, mereka dan rombongannya justru berlimpah makanan. Karena jamaah dari berbagai negara banyak yang sukarela memberikan makanan tanpa diminta sama sekali.

Bisa jadi rasa makanan dari negara lain seleranya lain dengan lidah Indonesia. Tapi sekali lagi kalau kita terbiasa makan untuk kebutuhan, insya Allah gak akan bermasalah makan makanan apapun. Dan itu yang Chi coba ajarin juga ke Keke dan Nai :)

Catatan tambahan (19/11) :

Kalau Chi dan K'Aie termasuk yang gak setuju sufor itu bisa jadi pengganti makanan utama. Jadi, kalau Keke-Nai lagi susah makan, susu bukan juga dijadikan sebagai alternatif pengganti untuk dikonsumsi. Mereka tetep harus makan makanan seimbang :)

Post a Comment

4 Comments

Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)

Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^