Sehabis memarahi Keke dan setelah dia tertidur, Chi lalu mulai merenung.. Salah gak sih Chi tadi marahin anak-anak? Sudah pas kah, terlalu ringan atau terlalu berat? Lagi-lagi selalu mengalami dilema kayak gini.
Dan kalo di hubungin sama keputusan kami untuk berhome scholling, Chi juga sering bertanya sama diri sendiri apakah keputusan kami untuk berhome schooling sudah tepat, karena terkadang Chi kan masih suka marah-marah?
Tapi udah yang kesekian kalinya Chi merenung, keputusan Chi hingga saat ini adalah tetap berhome schooling. Alasannya...
Pertama, Chi gak mau melemparkan masalah ini ke pihak lain. Maksudnya kalo Chi merasa punya kesulitan dalam mengajar anak, bukan lantas Chi langsung membebankannya ke pihak sekolah. Kalopun dia pada akhirnya gak jadi HS, tp lebih milih sekolah ya tetep aja Chi harus bertanggung jawab untuk mengajari anak-anak.
Kedua, gak ada jaminan kalo di sekolah dia akan luput dari kesalahan, gak akan menerima hukuman atau gak akan di marahin. Malah Chi berpikir, kalo di sekolah dia melakukan kesalahan lalu menerima hukuman atau dimarahi oleh guru atau kepala sekolahnya, Chi sendiri kan gak tau persis apa yang sebenernya telah terjadi. Laporan sih pasti ada, tapi apa laporan itu benar, dikurangi atau ditambah-tambah kita kan gak tau. Trus mengenai sanksinya sendiri, ya... karena kitanya gak tau persis apa yang terjadi jadi pastinya lebih susah untuk menilai apakah sansinya ini sudah pas, terlalu ringan atau terlalu berat.
Ketiga, lebih bisa intospeksi. Chi pikir kalo chi yang terjun langsung mengajari mereka, apapun yang terjadi susah, senang, sukses, berhasil, atau gagal sekalipun Chi bisa langsung tau di mana letak keberhasilan atau kesalahannya. Dalam hal memberi reward & punishment pun Chi pikir akan lebih tepat porsinya. Yah... walopun terkadang msh suka berpikir apa yang Chi lakuin itu sudah tepat atau belom. Tapi karena kita yang melakukannya langsung kalopun sampe ada kesalahan dalam memberikan reward & punishment jadinya bisa langsung di koreksi atau introspeksi.
Kemarin chi ngobrol sama Kak Aie, tentang renungan-renungan chi & keinginan chi untuk tetap ber HS. Alhamdulillah K' Aie pun sepakat. K' Aie juga tetap milih HS untuk pendidikan anak-anak kami. Ya... semoga aja apa yang sudah kami pilih ini benar ya..
Dan kalo di hubungin sama keputusan kami untuk berhome scholling, Chi juga sering bertanya sama diri sendiri apakah keputusan kami untuk berhome schooling sudah tepat, karena terkadang Chi kan masih suka marah-marah?
Tapi udah yang kesekian kalinya Chi merenung, keputusan Chi hingga saat ini adalah tetap berhome schooling. Alasannya...
Pertama, Chi gak mau melemparkan masalah ini ke pihak lain. Maksudnya kalo Chi merasa punya kesulitan dalam mengajar anak, bukan lantas Chi langsung membebankannya ke pihak sekolah. Kalopun dia pada akhirnya gak jadi HS, tp lebih milih sekolah ya tetep aja Chi harus bertanggung jawab untuk mengajari anak-anak.
Kedua, gak ada jaminan kalo di sekolah dia akan luput dari kesalahan, gak akan menerima hukuman atau gak akan di marahin. Malah Chi berpikir, kalo di sekolah dia melakukan kesalahan lalu menerima hukuman atau dimarahi oleh guru atau kepala sekolahnya, Chi sendiri kan gak tau persis apa yang sebenernya telah terjadi. Laporan sih pasti ada, tapi apa laporan itu benar, dikurangi atau ditambah-tambah kita kan gak tau. Trus mengenai sanksinya sendiri, ya... karena kitanya gak tau persis apa yang terjadi jadi pastinya lebih susah untuk menilai apakah sansinya ini sudah pas, terlalu ringan atau terlalu berat.
Ketiga, lebih bisa intospeksi. Chi pikir kalo chi yang terjun langsung mengajari mereka, apapun yang terjadi susah, senang, sukses, berhasil, atau gagal sekalipun Chi bisa langsung tau di mana letak keberhasilan atau kesalahannya. Dalam hal memberi reward & punishment pun Chi pikir akan lebih tepat porsinya. Yah... walopun terkadang msh suka berpikir apa yang Chi lakuin itu sudah tepat atau belom. Tapi karena kita yang melakukannya langsung kalopun sampe ada kesalahan dalam memberikan reward & punishment jadinya bisa langsung di koreksi atau introspeksi.
Kemarin chi ngobrol sama Kak Aie, tentang renungan-renungan chi & keinginan chi untuk tetap ber HS. Alhamdulillah K' Aie pun sepakat. K' Aie juga tetap milih HS untuk pendidikan anak-anak kami. Ya... semoga aja apa yang sudah kami pilih ini benar ya..
0 comments
Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)
Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^