7 Tips Mengetahui Kosmetik yang Aman

By Keke Naima - July 12, 2016

7 Tips Mengetahui Kosmetik yang Aman -   “Amankah Kosmetik yang Anda Gunakan?” menjadi tema talkshow yang diselenggarakan oleh BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) dan Sahabat Ibu pada tanggal 16 Juni 2016 di South Quarter Dome, Jakarta. Sebagai pengguna kosmetik, penting sekali untuk mengetahui mana kosmetik yang aman. 1 tindakan untuk masa depan, begitu menurut MC yang membawakan acara ini.

Kosmetik sudah menjadi kebutuhan utama bagi semua orang. Mulai dari bayi hingga dewasa bahkan tua. Tidak hanya perempuan, tetapi laki-laki pun menggunakan kosmetik.

Lho, kok, bayi pakai kosmetik? Trus, laki-laki mana yang pakai kosmetik? Pasti yang metroseksual, ya?

Ternyata, pemikiran bawa anak-anak tidak memakai kosmetik atau hanya laki-laki metroseksual yang menggunakan kosmetik itu tidak tepat. Yang termasuk kosmetik bukan hanya tentang lipstick, blush on, bedak, dan segala peralatan make up lainnya yang identik dengan perempuan. Dra. Mayagustina Andarini. Apt, M.Sc Direktur Penilaian Obat Tradisional, Suplemen Makanan dan Kosmetik mengatakan kalau sabun, shampoo, dan deodorant pun termasuk kelompok kosmetik. Nah, apakah ada bayi atau laki-laki yang tidak memakai sabun atau shampoo seumur hidup? Kalau memang ada, berarti baru bisa bilang gak pernah pakai kosmetik.


Visi-Misi BPOM yang utama adalah melindungi masyarakat dari berbagai produk yang di bawah standar. Serta mendorong kemandirian konsumen agar bisa melindungi dirinya dengan memilih produk yang aman. Caranya dengan memberikan edukasi kepada masyarakat. Tidaka hanya untuk kosmetik tapi juga produk lainnya seperti pangan, dan lain-lain. BPOM juga memberikan pengawasan dan diharapkan masyarakat juga membantu melakukan pengawasan. 

Kosmetik identik dengan kulit, tetapi hanya di bagian luar. Apabila dimasukkan di bawah kulit seperti suntik botox, suntik vitamin C, dan lainnya itu bukan termasuk kosmetik tetapi sudah masuk produk obat. Oleh karenanya, apabila ingin melakukan suntik vitamin C atau lainnya harus dilakukan oleh tim medis bukan di salon. Bila ada salon yang menawarkan berbagai suntikan tersebut, sebagai konsumen harus bertanya apakah yang melakukan itu tim medis atau ahli kecantikan?

Kulit yang sehat menunjukkan tubuh yang sehat. Orang yang sedang sakit, bisa cepat terlihat dari kulitnya yang pucat. Sejatinya, penggunaan kosmetik tujuannya adalah untuk melindungi kulit bagian luar. Artinya, bila kita terkena sakit kulit, walaupun pengobatannya di kulit luar, tetap termasuk kelompok obat karena fungsinya adalah menyembuhkan bukan melindungi. Penting juga untuk mengetahui kondisi kulit diri sendiri. Cocok buat orang lain belum tentu cocok untuk diri sendiri.


Belajarlah menjadi konsumen yang cerdas! 


Jangan mudah tergiur dengan iming-iming kosmetik tertentu yang ‘waw!’ Biasanya di toko online suka ada aja penjual kosmetik yang menawarkan produknya bisa memutihkan kulit dalam waktu singkat. Padahal bisa jadi kosmetik tersebut mengandung obat atau malah bahan berbahaya.

Hati-hati juga dengan produk palsu. Produk palsu bisa mirip banget dengan aslinya. Tapi biasanya dijual lebih murah dari harga asli. Bisa jadi itu produk palsu.

Untuk produk yang sudah dikenal pun sebaiknya masyarakat tetap berhati-hati terhadap klaim produk. Apalagi bila sudah dirasa berlebihan. Misalnya, bila ada produk deodorant yang mengklaim mampu bertahan selama 24 jam harus ada bukti uji klinisnya. Uji literature saja tdak cukup. Di negara maju, masyarakatnya malah lebih berani menuntut perusahaan apabila klaim produk tidak sesuai dengan bukti.

Berikut, tip mengetahui kosmetik yang aman dilihat dari kemasannya :


  1. Nama kosmetiknya jelas 
  2. Ada netto dari produk tersebut 
  3. Keterangan cara pemakaian dengan jelas 
  4. Tercantum nomor notifikasi produk 
  5. Ada komposisinya. Bahkan kandungan air pun harus ditulis. 
  6. Harus ada nama produsen beserta alamat lengkap beserta nomor teleponnya. Tidak boleh hanya tertulis “PT. Kecantikan, Jakarta – Indonesia”. Apabila bukan kosmetik lokal, berarti nama importir atau distributornya yang harus ditulis lengkap. 
  7. Khusus untuk produk impor, maka seluruh keterangan penggunaan kosmetik harus menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. 
 
    Teknologi kosmetik semakin membesar. Lipstik saja, tadinya kita hanya tau yang berbetuk tube. Tapi sekarang banyak macamnya. Iklan kosmetik pun di mana-mana. Yang harus lebih diwaspadai adalah melalui online karena promosi paling gencar dilakukan di sana baik yang legal maupun tidak. Iming-imingnya pun suka lebih dahsyat. Jadi, sebagai konsumen juga harus tau biar gak gampang tergiur iming-iming.

    Reaksi setiap kosmetik bisa berbeda untuk setiap orang. Bila menggunakan kosmetik baru, bisa dicoba dulu ke siku atau belakang telinga. Bila tidak menimbulkan reaksi terhadap kulit, misalnya merah-merah, berarti kosmetik tersebut bisa digunakan.

    Selain memperhatikan berbagai keterangan yang ada di kemasan, ada hal lain yang juga harus diperhatikan agar tetam aman berkosmetik, yaitu


    1. Apabila kemasan sudah penyok atau bentuknya sudah tidak baik, maka jangan beli kosmetik tersebut. 
    2. Sebaiknya tidak menggunakan kosmetik bersama. Kita tidak tahu apakah pemilik kosmetik sedang memiliki masalah kulit atau tidak. 
    3. Jangan meletakkan kosmetik di dekat jendela yang terkena sinar matahari. Apalagi bila kosmetik tersebut mengandung vitamin C. Kometik yang mengandung vitamin C, mudah sekali teroksidasi bila terkena sinar matahari. Akan lebih baik bila kosmetik ini disimpan di kulkas. 
    4. Langsung ke dokter bila terjadi efek yang tidak diinginkan. Bawa kosmetik yang diduga menjadi penyebabnya. 
    5. Perhatikan masa kadaluarsa. Kosmetik yang belum dibuka berbeda dengan yang sudah dibuka. Misalnya dalam kemasan kosmetik tertera masa kadaluarsanya tertulis tahun Juni 2019. Tapi, ketika produk tersebut sudah dibuka, masa kadaluarsanya tidak akan selama itu lagi. Biasanya di dalam kemasan juga tertulis masa kadaluarsa berlaku 1 tahun setelah produk dibuka *masa kadaluarsa tiap produk beda-beda, ya. Bisa lihat di kemasan maisng-masing* 

     

      Tentang Produk Palsu dan Berbagai Berita Hoax


      7 Tip Mengetahui Kosmetik yang Aman

      Apakah nomor notifikasi di kemasan kosmetik bisa dipalsukan? Bisa banget! Secara kemasan meyakinkan. ketujuh aturan yang harus tertera semua ada. Tapi ternyata nomor notifikasinya palsu. Cara taunya adalah dengan mengecek nomor notifikasi melalui website atau aplikasi BPOM. Masukkan nomor notifikasi yang ada di kemasan. Kalau produknya eye shadow, maka ketika nomor notifikasi diketik akan keluar keterangan kalau produk tersebut eye shadow. Tapi kalau keterangan yang keluar adalah lipstik atau produk lain, maka produk tersebut patut diwaspadai.

      Banyaknya info yang beredar di dunia tentang kosmetik palsu jangan langsung dipercaya begitu saja. Berita hoax semakin banyak beredar. Mendingan cek langsung di web BPOM, deh. Websitenya termasuk update untuk berbagai berita terkini. Termasuk klarifikasi BPOM tentang berbagai berita yang ada di masyarakat.

      7 Tip Mengetahui Kosmetik yang Aman

      Setelah tentang kosmetik, ada juga sesi bagaimana mengetahui makanan yang mengandung zat berbahaya bagi tubuh. Apalagi saat acara tersebut dilaksanakan bertepatan dengan bulan Ramadhan. Dimana penjual makanan pembuka puasa sangat banyak dimana-mana. Bukan bermaksud mencurigai apalagi menuduh kalau semua makanan yang dijual itu tidak sehat. Tapi, sebagai konsumen tetap harus berhati-hati.

      Apabila ada kecurigaan, terhadap suatu produk makanan, bisa datang ke BPOM untuk melakukan uji produk. Tapi, sebagai pengetahuan dasar, bisa lihat video ini dulu. Setidaknya jadi tau seperti apa sih produk makanan yang harus diwaspadai.

      Sesi berikutnya, giliran Sahabat Ibu dan Body Shop. Postingan selanjutnya aja, ya :)


      BPOM


      Jl. Percetakan Negara no, 23
      Jakarta 10560

      Contact Centre
      • HALOBPOM 1-500-533 (pulsa lokal)
      • SMS 0-8121-9999-533
      • Email: halobpom@pom.go.id
       
        www.pom.go.id
        GooglePlay: Cek BPOM

        • Share:

        You Might Also Like

        6 comments

        1. Aku dulu pernah mbak tergoda pakai krim abal abal gitu.Bilangnya sih racikan dokter.Tapi jualnya di ITC.Emang jadi putih banget sih.Tapi kapok ah.Gak mau pakai gitu gituan lagi. Mending yang jelas jelas saja dan gak bikin kita putih.Yg penting bersih

          ReplyDelete
          Replies
          1. iya, sekarang mending bersih. Warna kulit biarkan seperti aslinya aja

            Delete
        2. Lebih baik membeli kosmetik di tempat yang dipercaya ya mba. Jadi nggak perlu kuatir

          ReplyDelete
        3. Kalau beli kosmetik apalagi buat emak dan baby emang sebaiknya di gerai2 resmi. TFS ya Mbak Myra :)

          ReplyDelete

        Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)

        Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^