Serial drama Filipina Replacing Chef Chico di Netflix menarik perhatian Chi karena ada kata 'chef'. Awalnya, gak punya ekspektasi apapun, ini pengalaman pertama menonton drama Filipina. Namun, tebakan Chi salah total! Review Replacing Chef Chico ini pantas dibuat, karena serial ini ternyata bagus banget! Chi bahkan begadang menuntaskannya dalam sekali tonton. Untungnya hanya 8 episode dengan durasi sekitar setengah jam, jadi cepat selesai dan tidak menguras waktu.
Sinopsis Replacing Chef Chico, Serial Drama tentang Romansa, Persahabatan, dan Kuliner Filipina
Serial ini mengisahkan tentang resto Hain, salah satu resto fine dining di
Filipina. Dikepalai oleh Chef Chico yang memiliki temperamen keras bahkan
kasar. Selalu saja marah kepada anak buahnya. Hanya Chef Ella, Sous-Chef
(asisten koki), yang mampu menenangkan Chef Chico.
Mereka berdua memang diam-diam menjalin romansa. Chef Chico sebetulnya sudah
bertunangan dengan perempuan lain. Ketika Chef Chico berjanji akan memutuskan
pertunangan, kecelakaan tunggal pun terjadi. Dia koma untuk sekian lama.
Chef Ella menggantikan posisi sebagai kepala koki untuk sementara. Dibantu
oleh Raymond, seorang konsultan bisnis yang dipekerjakan oleh orang tua Chef
Chico untuk menyelamatkan Hain dari kebangkrutan. Selama ini, Chef Chico
selalu menolak kehadiran Raymond. Dia terlalu keras kepala menerima berbagai
masukan.
Awalnya, Ella juga menolak kehadiran Raymond karena tau Chico gak akan suka.
Tapi, dia kecewa begitu tau, Chico ternyata berbohong. Dia belum memutuskan
pertunangan. Saat menjalani peran sebagai koki kepala, pelan-pelan Raymond dan
Ella juga mulai saling jatuh cinta.
Spoiler Alert! Yang paling menarik buat Chi justru bukan kisah romansanya. Tapi, tentang kuliner serta berbagai kisah di baliknya. Bagus banget, sih. Chi akan mengulas singkat kisah tiap episodenya di artikel ini.
Kisah di Balik Semua Kuliner di Restoran Hain "Replacing Chico"
Diceritakan, Hain adalah salah satu resto fine dining. Keunikan dari resto ini
adalah memiliki menu berdasarkan kisah para tamunya. Jadi, tamu yang booking
ke resto tersebut akan menceritakan kisah spesialnya lalu dibuatkan resep
istimewa oleh Hain.
Episode 1 tentang Persahabatan dan Kanker Stadium 4 dan Kuliner Kare-Kare
Seorang perempuan LOLITA mengundang 7 orang sahabatnya makan malam di Hain.
Menu pembuka adalah oyster segar dengan puree labu kuning. Kemudian, menu
utamanya adalah kare-kare, hidangan khas tradisional Filipina seperti semur
yang diberi bumbu kacang. Para sahabatnya bingung dengan pilihan menu yang
semuanya dilarang dokter. Karena kanker, perempuan ini gak boleh makan mentah
dan kacang.
Keluarlah pengakuan kalau kankernya sudah menjalar ke mana-mana. Dokter
mengatakan usianya mungkin cuma 3 bulan lagi. Makanya dia ingin menikmati
semua yang dipantang, termasuk makanan dan merokok! Setelah itu mau traveling
ke Italia.
Sempat terjadi keributan kecil. Para sahabatnya gak mau dia menyerah. Tapi,
perempuan ini bilang dia udah capek. Kan, dia yang menjalani semua prosesnya.
Ibaratnya, para sahabatnya paling cuma bisa mendukung bukan merasakan. Jadi,
ya terserah mau mendukung apapun atau tinggalin aja sekalian.
Episode 2 tentang Chef Ternama yang Alzheimer dan Kuliner Tibok-Tibok
Sepasang suami istri lansia memesan menu Tibok-Tibok. Ini puding yang terbuang
dari susu sapi kerbau dan tepung beras, kemudian ditaburi latik (dadih dari
santan yang dimasak hingga jadi taburan). Tibok-tibok berarti detak jantung.
Susu kerbau segar dimasak bersama tepung beras, hingga meletup-letup seperti
detak jantung.
Suami dari pasutri ini tadinya chef ternama kemudian terkena alzheimer.
Penyakitnya membuat jadi mudah marah karena frustasi. Merasa tidak mampu lagi
membuat makanan enak untuk istrinya.
"Kalau kamu kenyang, itu artinya Aku selalu ada. Kalau kamu senyum karena masakan ku, itu artinya Aku selalu membahagiakan mu."
Sedih lho ketika suaminya ngomong kayak gitu. Paham jadinya kenapa dia menjadi
frustasi dan mudah marah. Karena gak bisa lagi masak buat istrinya. Pernah ada
kejadian, dia masak buat ulang tahun anaknya malah terjadi keracunan. Ya,
karena penyakitnya bikin dia lupa cara memasak.
Untuk menghibur diri, mereka memutuskan untuk kulineran ke berbagai tempat
yang memiliki makanan enak. Memilih Tibok-Tibok karena mereka berdua berasal
dari Pampanga, Filipina. Daerah yang sama dengan asal puding ini.
Pernikahan mereka tidak direstui oleh orang tua keduanya karena alasan
persaingan bisnis. Sehingga dulu memutuskan kawin lari. Tentu jantung berdegup
kencang ketika memutuskan kawin lari. Makanya, Tibok-Tibok gak sekadar menjadi
kuliner favorit mereka, tapi juga penuh kenangan.
Episode 3 tentang Perselingkuhan dan 2 Variasi Kuliner Adobo
Ceritanya tentang seorang pelakor booking tempat untuk merayakan ulang tahun
dengan pacarnya. Ternyata istri sah si pacarnya ini udah datang duluan,
ngajakin makan bareng. Baidewei, si pria ini belum datang.
Istri sah dan selingkuhan suaminya ini sama-sama pesan menu Adobo, menu ayam
atau babi yang dimarinasi dengan berbagai bumbu lalu diglasir. Terjadilah
obrolan yang cukup sengit, sampai khawatir terjadi perkelahian.
Istri sah memilih Grilled Chicken Adobo. Menurut dia, memilih ayam karena
lebih sehat. Kalau peduli dengan pasangan ya harus memilih menu yang sehat.
Sedangkan, pelakor memilih Adobong Puti (Pork Adobo). Alasannya, makan kayak
gini kan gak setiap saat. Sesekali lah makan enak tanpa mikir sehat atau
enggak. Yang penting tuh kenikmatan.
Chef Ella membuat kedua menu berdasarkan request masing-masing. Kemudian
menceritakan bahan apa aja yang dipakai, termasuk sejarahnya. Salah satu
contohnya ketika menceritakan glasir untuk Chicken Adobo. Katanya bahannya
didatangkan dari salah satu daerah di mana perempuan yang diberdayakan adalah
mayoritas penyintas KDRT.
Awalnya, kedua tamu ini mencoba makanan masing-masing, kemudian saling
tukeran. Eh, ternyata mau itu chicken atau pork enak semua. Yang tadinya
suasana agak tegang, malah mulai mencair.
"Kenapa kamu datang ke sini? Saya udah mengira kamu akan melabrak."
"Kamu pikir, saya akan menggunakan cara tradisional untuk menghadapi pelakor?
Saya gak seperti itu."
Ya kira-kira seperti itulah obrolan keduanya. Kemudian obrolan pun mengalir
dari keduanya. Si pelakor ini mengaku awalnya mau dipacarin karena duit,
kemudian timbul cinta. Tapi, lama-lama merasa si laki mulai ngeselin sikapnya.
Istri sah pun bilang kalau suaminya memang ngeselin. Dia juga sebetulnya udah
kesel, udah bodo amat gitu. Ya, karena ada kesamaan pendapat, mereka malah
jadi akur. Akhirnya mereka sepakat untuk meninggalkan si laki ngeselin ini
hehehe.
Episode 4 tentang Pertemuan Seorang Ibu dengan Anak-Anaknya dan Kuliner Tinawon Arroz Caldo
Seberapa besar rasa kangen seorang ibu yang selama sekian tahun tidak bertemu
dengan anak-anaknya? Pasti sangat besar.
Seorang ibu booking tempat di Hain. Tidak ada menu khusus yang dia pesan,
hanya meminta disajikan makanan lezat. Berharap anak-anaknya kali ini mau
datang. Apalagi ini hari ulang tahunnya.
Anak-anaknya memang selalu menolak bertemu karena merasa ibunya sudah
meninggalkan mereka. Memilih bersama laki-laki lain. Makanya ketika akhirnya
mereka mau datang ke Hain pun untuk menuntut supaya ibunya mau meminta maaf ke
ayah mereka.
Tapi, si ibu tetap bersikeras menolak rujuk dan meminta maaf. Alasannya sejak
awal pernikahan sellau bertengkar. Justru di pertemuan itu ingin mengumumkan
akan menikah dengan pria pilihannya yang selama ini membuatnya jatuh cinta.
Memang bukan happy ending, karena anak-anak tetap kecewa dengan pilihan
ibunya.
Chef Ella membuat Arroz Caldo, semacam bubur ayam Filipina. Yang membuat
spesial adalah berasnya. Tinawon berarti setahun sekali. Sesuai dengan
namanya, beras ini hanya dipanen sekali dalam setahun.
Makanya, Chef Ella membuat Arroz Caldo pakai beras Tinawon. Sehingga rasanya
gak hanya lezat tapi juga memiliki arti. Setahun sekali merayakan ulang tahun
dengan makanan yang spesial.
Chef 5 tentang Wena, Kepala Pelayan Hain Bertemu Anaknya dan Kuliner Turon Espesyal
Wena, Kepala Pelayan Hain, yang memiliki karakter ceria ternyata punya masa
lalu kelam. Dia pernah punya anak di usianya yang baru 16 tahun. Keluarga pria
tetap meminta mempertahankan kandungan dan berjanji akan mengurus cucunya
dengan baik. Tetapi, Wena yang saat itu masih sangat muda sekaligus tulang
punggung keluarga tetap merasa tidak siap menjadi ibu. Setelah melahirkan, dia
pun meninggalkan anak dan ayahnya (tidak diceritakan apakan dia menikah dengan
pria tersebut atau enggak).
Suatu hari, datang seorang anak kecil dan ayahnya ke Hain tanpa reservasiWena
kaget karena yang datang adalah anak dan mantan pasangannya. Tapi, yang bikin
dia sedih karena anak tersebut dan ayahnya akan pindah ke Jepang. Itu artinya
kecil kemungkinan bisa bertemu lagi dengan anaknya.
Chef Ella menyarankan Wena untuk istirahat kalau perlu cuti sampai sedihnya
hilang. Tapi, Wena menolak. Dia akan memberikan Turon Espesyal untuk dessert.
Menurutnya, setidaknya dia bisa menyenangkan anaknya untuk terakhir kali
sebelum ke Jepang.
Turon disebut juga lumpia pisang. Kalau menurut Chi mirip lah kayak piscok,
cuma isinya lebih macam-macam. Di dalamnya ada pisang, nangka, apel hijau, dan
strawberry. Dibungkus kulit lumpia lalu digoreng. Karena ada berbagai buah,
rasanya jadi beragam. Ada manis hingga asam segar.
Si anak seneng banget dikasih dessert yang enak. Dia sampai meluk Wena. Mantan
pasangannya juga memberi kesempatan Wena untuk ngobrol sama anaknya tentu
tanpa memberitahu identitas kalau dia ibunya.
Episode 6 tentang Fakta Kehidupan Influencer Ternama dan Kuliner Laing
Crew Resto seneng banget ketika tau tamu spesial Hain malam itu adalah
pasangan influencer ternama. Punya follower sangat banyak di Instagram dan
Youtube. Pasangan ini booking tempat selama 3 hari dan meminta disajikan
laing yang berbeda setiap harinya. Laing tuh makanan yang terbuat dari daun
talas dengan menu santan kental dan bumbu lainnya. Kalau di Indonesia mirip
kayak gulai ubi tumbuk.
Tanpa diduga Chef Chico hadir. Udah dikasih koma sekian lama, tetap aja
karakternya ngamukan. Dia marah karena layout dapur berubah dan lain
sebagainya. Dia juga menolak menyajikan laing dengan 3 varian berbeda.
Chef Chico termasuk saklek urusan menu dan gak mau improvisasi. Karakter yang
bertolak belakang dengan Ella. Dia bilang sanggup memenuhi permintaan tamunya.
Bahkan salah satunya mengkombinasikan laing dengan es krim.
Jangan mudah menilai orang dari kehidupan di media sosial. - Chef Ella -
Chef Ella ngomong kayak gitu ke Wenna karena selama 3 hari melihat pasangan
influencer tersebut ribut melulu. Hal receh kayak milih baju yang dianggap gak
estetik sama resto aja bikin ribut. Beda banget deh sama konten yang di medsos
mereka yang kayaknya pasangan idaman banget.
Kemudian beredar rumor, ada kritikus terkenal yang akan datang ke Hain.
Terjadi perdebatan antara Chico dan Ella. Chico menyebutkan ciri-ciri
kritikus, kalau ada yang sesuai dengan ciri-ciri tersebut harus diberi
pelayanan spesial. Sedangkan menurut Ella, gak ada yang tau persis karena
kritikus adalah sosok misterius. Jadi layani semua tamu dengan spesial tanpa
membedakan.
Episode 7 tentang Pilihan Hidup dan Kuliner Dinakdakan Empanada
Dari semuanya, episode ketujuh ini yang beberapa kali Chi percepat atau skip
adegannya. Ini tuh menceritakan pernikahan sepasang g4y di Hain. Chi skip lah
adegan pernikahannya itu. Pernikahan sesama jenis masih ilegal di Filipina.
Jadi, ceritanya mereka hanya ingin merayakan kecil-kecilan setelah 16 tahun
berpasangan.
Inti cerita episode 7 ini sebetulnya tentang pilihan hidup yang bertentang
dengan orang lain, terutama orang tua. Pasangan g4y ini selama 16 tahun tidak
mendapatkan restu orang tua. Rye, bartender Hain, juga menentang keinginan
orang tuanya yang berharap anaknya menjadi dokter. Rye lebih suka meracik
minuman.
Chef Carlon, koki paling senior di Hain, juga seorang g4y. Dia merahasiakan
hidupnya karena khawatir karirnya akan terhambat. Carlon kaget ketika tau
kalau semua crew Hain sebetulnya selama ini udah tau tapi tetap respek sama
dia.
Juancho, chef magang yang dipecat ma Carlon. Kelakuannya memang
petantang-petenteng dan gak profesional. Apalagi merasa udah pernah magang di
berbagai negara besar. Juancho itu anak orang kaya manja yang asal memilih
pendidikan. Bisa magang di sana-sini juga karena ayahnya. Setelah diajak
ngobrol baik-baik sama Carlon (itu juga awalnya karena mereka barengan kekunci
di gudang hehehe), dia mulai sadar. Katanya mau keliling Eropa sekalian
mencari jati dirinya.
Menu yang dipilih adalah Dinakdakan Empanada. Ini tuh 2 menu yang berbeda.
Empanada semacam pastel, sedangkan dinakdakan itu berbagai bagian babi
(biasanya telinga, pipi, lidah, dan jeroan) yang dipanggang lalu dipotong
kecil-kecil. Ada juga yang direbus dulu, kemudian dimasak di api besar.
Awalnya Chef Chico menolak, apalagi begitu tau ini menu andalan Chef Carlon.
Dia memang maunya semua anak buah hanya pakai resepnya. Berbeda dengan Ella
yang membolehkan semua chef turut andil dengan kuliner andalan
masing-masing.
Chef Ella resign di episode ini! Salah seorang tamu yang dilayani di episode
ke-6, selain influencer ternama, ternyata kritikus misterius dari salah satu
media besar. Bahkan secara khusus memberikan pujian kepada Ella karena
melayaninya sangat baik dengan menu yang sangat enak.
Chico bukannya senang Hain mendapat pujian sebagai resto terbaik malah marah
ke Ella. Dia gak terima Ella yang dapat pujian. Di depan seluruh pegawai Hain,
dia menuduh Ella udah merayu bahkan tidur bersama kritikus tersebut. Dia juga
curiga jangan-jangan dulu mau pacaran sama Chico dan sekarang ma Raymond
karena modus.
Padahal kritikusnya itu seorang perempuan karena yang pesan menu laing
hanyalah influencer dan si kritikus ini. Meskipun ketika melayani, Ella gak
tau profesi tamunya. Tentu aja Ella tersinggung dengan tuduhan Chico (emang
ngeselin banget deh si Chico ini!). Dia pun langsung memutuskan resign.
Semua crew Hain sebetulnya pengen ikut resign. Tapi, mereka merasa gak punya
keleluasan memilih. Kebanyakan udah bertahun-tahun kerja di Hain dan menjadi
tulang punggung keluarga. Harus kerja di mana kalau sampai resign?
Episode 8 tentang Pasangan Harmonis Menutuskan Resign di Hari Ulang Tahun Pernikahan Emas dan Kuliner Bopis
Sepasang suami istri harmonis merayakan ulang tahun pernikahan ke-50 atau
pernikahan emas dengan mengundang anak-anak dan cucu-cucu. Mereka berdua
memberi pengumumkan yang mengejutkan yaitu bercerai.
Alasannya, bosan menjadi istri dan ibu. Ingin memulai hidup sebagai diri
sendiri. Suaminya pun menyetujui. Semua anak dan cucunya menentang. Kata
mereka, apa kata keluarga dan teman kalau gak ada apa-apa bercerai?
Chi pun ketika tau alasannya sempat merasa "hah heh hoh"! Sebelum ini kan Chi
menulis tentang kehidupan bahagia para JELITA dan LOLITA jadi ya merasa aneh
aja gitu. Semua anak dan cucunya udah pada gede. Jadi, kenapa juga harus
cerai? Kan, udah bisa menikmati jadi diri sendiri? Apalagi mereka
pernikahannya harmonis. Tau, ah! Manusia memang rupa-rupa jalan pikirannya
hehehe.
Dari semua kuliner yang disajikan di serial ini, Bopis menjadi menu yang
terlihat paling sederhana. Ini tuh menu jantung dan paru babi yang ditumis.
Kemudian disajikan kayak rice bowl gitu. Penampilan yang sederhana memang
sesuai permintaan tamu. Bagi mereka yang penting kenangannya. Mereka adalah
pasangan suami istri yang sehari-hari menjual bopis untuk menghidupi keluarga.
Hain mulai kacau balau sejak Ella resign. Bahkan terancam ditutup karena
karyawan mulai semakin gak betah dengan sikap Chico. Padahal ketika Ella
menjadi koki kepala sementara, pemasukan resto sempat naik sebanyak 2,5 x
lipat. Semua karyawan juga senang dengan kepemimpinan Ella. Tapi, Chico tetap
keras kepala, selalu merasa paling benar.
Ibu Chico pun turun tangan, mengajak anaknya bicara. Sikap Chico yang keras
karena ayahnya. Dia merasa ayahnya gak pernah menghargai semua usahanya.
Sekeras apapun usahanya, gak pernah diapresiasi. Makanya dia jadi selalu
marah-marah karena frustasi.
Ibunya bilang yang penting lakukan terbaik. Gak usah pikirin sikap ayahnya.
Biar nanti ayahnya jadi urusan ibunya. Chico pun mulai sadar setelah
dinasehati.
Kemudian, Chico datang ke apartemen Ella buat ngajak balikan. Tapi, ditolak
karena Ella udah jatuh cinta sama Raymond. Chico bilang kalau gak bisa
balikan, setidaknya kembali ke Hain. Ella juga menolak karena dia udah gak mau
jadi asisten chef. Apalagi udah dapat tawaran kerja sebagai head chef di salah
resto di Singapur.
Ya udah, kata Chico yang penting kembali ke Hain. Dia bakal mengundurkan diri.
Karena udah terbukti Hain sukses di tangan Ella. Mulai galau deh Ella
dengan tawaran Chico. Pilih ke Singapur atau kembali ke Hain?
Sebetulnya, Ella masih setengah hati ke Singapur. Dia pindah ke sana karena
Raymond ditawarin jadi konsultan bisnis di Singapur. Pastinya lonjakan karir
yang besar buat Raymond. Trus, dia ajak Ella untuk menjadi head chef di salah
satu resto di sana.
Ella merasa di Singapur banyak resto kelas Michelin. Meskipun, udah dipastikan
bakal jadi head chef di salah satu resto di Singapur, masih ada keraguan.
Mungkin gak ya bisa bersaing dengan para koki kelas dunia di Singapur? Di sisi
lain, dia juga udah menganggap Hain sebagai rumahnya.
Raymond langsung punya feeling kalau Ella bakal batal ikut ke Singapur.
Padahal udah beli tiket dan tinggal berangkat. Endingnya udah ketebak lah ya
Ella bakal pilih yang mana. Raymond atau Hain?
Plus Minus Serial Drama Filipina Replacing Chef Chico
Chi suka banget sama serial ini. Tapi, bukan berarti gak ada minusnya, dong.
Berikut bagian plus minusnya
Bagian Plus dari Serial Replacing Chef Chico
Penjabaran Kuliner yang Sangat Detil
Seperti yang Chi bilang di awal, bagian yang paling disuka justru bukan kisah
romansanya, tapi kulinernya. Hain bukan sekadar resto yang menjual kuliner
cantik dan enak, tapi juga kisah para tamunya.
Visualnya cakep banget dari mulai masak hingga plating. Nah, bagian yang
paling Chi suka itu ceritanya sangat detil. Bahan apa aja yang dipake, asalnya
dari mana, kenapa pakai bahan tersebut, dan lain sebagainya.
Bayangin deh kalau ini versi Indonesianya. Ketika ada yang pesan rendang sapi,
trus chef menceritakan ke tamunya kalau rendang berasa dari provinsi mana,
sejarah rendang, bumbunya apa aja, ternyata rendang gak hanya daging sapi, dan
lain sebagainya. Detil banget diceritainnya. Trus, episode berikutnya kuliner
dari provinsi lain.
Story telling ketika menceritakan kulinernya tuh cakep banget. Gak kayak orang
berteori. Padahal disadari atau enggak ini termasuk gastrodiplomasi. Chi aja
sampai googling semua kuliner yang diceritain di serial ini hehehe. Jadi,
pengen re-cook meskipun mungkin akan banyak inovasi, karena kebanyakan resep
di serial ini pakai daging babi.
Cerita tentang Pemberdayaan Perempuan
Pemberdayaan perempuan mungkin masih menjadi isu penting di Filipina. Ketika,
Ella ditunjuk jadi kepala koki sementara, hanya Wena dan ibu Ditas (helper
dapur) yang mendukung. Semua karyawan laki-laki menolak. Chef Carlos
terang-terangan memperlihatkan ketidaksukaan. Bahkan Ella sempat dicurigai
bisa menjadi kepala koki hanya karena pacaran dengan Chico.
Chef Ella sempat berpikir penolakannya karena dia perempuan. Dia juga gak
punya gelar pendidikan yang mentereng. Pengalaman kerjanya hanya di Hain.
Kemudian Ella mulai bersikap tegas. Lama-lama semua karyawan mulai menaruh
rispek bahkan suka dengannya. Ella dianggap tegas tapi gak pernah memaki-maki.
Dia memang bilang gak suka lah dengan berbagai drama.
Ella juga mau mendengarkan semua masukan anak buahnya. Bahkan meminta mereka
mengeluarkan menu andalan masing-masing, termasuk ibu Ditas pun dibolehkan.
Pada seneng dong punya pimpinan kayak Ella.
Ketika Ella dipuji oleh kritikus, juga disebutkan sebagai perempuan yang mampu
mendobrak dominasi pria di bidang kuliner. Mampu menghadapi berbagai isu
pelecehan, misoginis, hingga bullying dengan membuktikan berhasil menjadi head
chef di resto mewah. Semua anak buah sepakat dengan pendapat kritikus
tersebut, kecuali Chico yang malah menuduh macem-macem.
Persahabatan antara Pimpinan dan Anak Buah
Ella dan Wena bersahabat. Ya, awalnya hanya Ella dan ibu Ditas yang baik kepada Ella. Tetapi, ketika terpilih sebagai Head Chef, dia
gak hanya membuktikan jadi pemimpin yang baik. Ella berhasil menjadi sahabat
bagi semuanya.
Bagian Minus dari Replacing Chef Chico
Terlalu Banyak "F Word" dari Mulut Chef Chico
Chef marah-marah di dapur kayaknya udah biasa. Kalau lihat berbagai serial
termasuk reality show kayaknya head chef tuh memang pada pemarah. Contohnya Gordon Ramsay, kayaknya gak pernah lihat dia kalem. Ngamuk melulu kalau lagi di dapur resto, termasuk saat menjadi juri MasterChef. Meskipun kalau lihat kontennya tentang keluarga, sepertinya dia tipe family man.
Tapi, menurut Chi marah-marahnya Chico lebay. Serial ini pakai bahasa
campur-campus yaitu Inggris dan Filipina. Chico seringkali ngomong pakai
bahasa Inggris. Nah, setiap kali dia mengeluarkan kalimat marah, selalu
diakhiri dengan "F word".
Kalau generasi muda Indonesia sekarang mulai sering kan pakai kata bjir, jir,
atau semacamnya lah. Nah, Chico kayak gitu. Tapi, ini kayaknya di setiap akhir
kalimat. Bayangin aja kalau sekali ngomel keluar 10 kalimat. Bisa sebanyak itu
juga kali "F wordnya".
Seriusan Chi panas kuping dengernya dan pengen banget ngegaplok mulutnya hahaha! Gak bisa Chi tuh sesabar Ella menghadapi orang kayak Chico. Makanya ketika episode 2 hingga 5 kan gak ada Chico karena masih koma, rasanya gak pake emosi nontonnya hehehe.
Seriusan Chi panas kuping dengernya dan pengen banget ngegaplok mulutnya hahaha! Gak bisa Chi tuh sesabar Ella menghadapi orang kayak Chico. Makanya ketika episode 2 hingga 5 kan gak ada Chico karena masih koma, rasanya gak pake emosi nontonnya hehehe.
Banyak Adegan Merokok
Hampir setiap episode ada adegan Ella dan Wena sedang merokok. Mereka 2
sahabat yang sering ngobrol di belakang resto sambil merokok. Ketika sedang galau, Ella pun merokok sendirian.
Sempat menimbulkan sedikit pertanyaan buat Chi. Kenapa lumayan sering adegan
Ella dan Wena merokok? Apakah sekadar kebetulan atau ada pesan tersirat bahwa
perempuan pun gak apa-apa merokok? Entahlah.
Ya karena seingat Chi selain mereka berdua, hanya Chico yang juga ada adegan merokok. Itu pun kalau gak salah cuma sekali di episode terakhir ketika dia sedang diajak ngobrol ma ibunya. Sedangkan pemeran pria lainnya gak ada adegan merokok.
Replacing Chef Chico berhasil membuktikan bahwa drama kuliner tidak hanya soal resep, tapi juga tentang cerita dan promosi budaya. Inilah yang Chi sebut gastrodiplomasi sukses. Berharap banget suatu saat Indonesia punya serial kuliner yang sekuat ini. Beberapa film dan serial Indonesia yang sudah pernah Chi tonton baru sekadar bagus, seringkali masih berasa nanggung.
Chi sangat merekomendasikan tontonan Filipina ini. Serial ini Chi kasih rating 9/10! Bagaimana menurut teman-teman? Sudah nonton Replacing Chef Chico? Yuk, bagi pendapatnya di kolom komentar!
Chi sangat merekomendasikan tontonan Filipina ini. Serial ini Chi kasih rating 9/10! Bagaimana menurut teman-teman? Sudah nonton Replacing Chef Chico? Yuk, bagi pendapatnya di kolom komentar!




0 Comments
Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)
Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^