Berkomunikasi dengan Remaja - Bunda: "Gimana di sekolah, Dek?"
Nai: "Ya, gitu."
Bunda: "Gitu gimana?"
Nai: "Begitulah pokoknya."
Ambil buku jadwal MPLS di tas Nai
Bunda: "Hari ini ada penjelasan tentang lingkungan sekolah. Dijelasin apa aja?"
Nai: "Dijelasin gitu-gitu, lah."
Bunda: "Dek! Dari tadi gitu-gitu melulu. Jawaban lain kenapa, sih!"
Nai: "Ya gimana? Emang gitu."
Nai: "Ya, gitu."
Bunda: "Gitu gimana?"
Nai: "Begitulah pokoknya."
Ambil buku jadwal MPLS di tas Nai
Bunda: "Hari ini ada penjelasan tentang lingkungan sekolah. Dijelasin apa aja?"
Nai: "Dijelasin gitu-gitu, lah."
Bunda: "Dek! Dari tadi gitu-gitu melulu. Jawaban lain kenapa, sih!"
Nai: "Ya gimana? Emang gitu."
Celotehan tepat setahun lalu yang Chi tulis di FB, muncul lagi di beranda melalui fitur See Your Memories.
Nai gak sedang marah. Tetapi, begitulah salah satu kelakuan dia saat masa puber. Jadi irit ngomong!
Sebelum Nai, Chi sudah pernah menghadapi Keke yang lagi puber. Tetapi, tetap aja ya menghadapi anak yang lagi puber butuh kesabaran ekstra. Pastinya tergantung mood Chi juga. Kalau mood lagi enak, Chi bisa sabar menghadapi anak puber. Tetapi, kalau lagi baperan, suka bikin Chi kesel bahkan sampai nangis karena merasa jadi gak dekat lagi sama Nai.
Ya, sedih aja kalau ingat gimana nempelnya Nai ke bundanya. Sampai kelas 5 aja, Nai masih nangis malam-malam karena ingat sama bunda saat dia lagi ikut pesantren kilat yang diadakan sekolahnya. Padahal tempat pesantrennya enak di Jambuluwuk Puncak Resort. Tetapi, gak pengaruh ma Nai. dia tetap menangis di malam pertama hehehe.
Makanya pas kelas 6 bikin acara perpisahan di Citra Cikopo Hotel & Cottages, kami memilih menginap di tempat yang sama. Khawatir Nai nangis lagi. Ketika Chi bilang kalau udah SMP harus belajar pulang sekolah sendiri, dia protes. "Gak mau! Pokoknya Ima maunya sama Bundaaaa!"
Eh, begitu masuk SMP, sikapnya berubah. Tidak hanya mau pulang sekolah sendiri. Nai pun aktif ikut salah satu ekskul di sekolah. Bahkan ketika ada pelantikan, Nai ikuti dengan senang hati. Padahal menginapnya di sekolah. Bukan di penginapan yang bagus seperti waktu SD.
Gak tiba-tiba berubah juga. Menjelang lulus SD memang Nai mulai kelihatan lebih pendiam. Kalau diajak ngobrol sepotong-sepotong.
Chi paham kalau itu sebetulnya proses yang sedang dilalui Nai saat menghadapi masa puber. Tentunya, prosesnya gak sama bagi setiap anak. Jangankan dengan anak-anak lainnya. Antara Nai dan Keke pun berbeda-beda. Kalau Keke, lebih ke arah perubahan mood yang suka mendadak berubah. Dari yang kelihatan senang, mendadak jadi kesel tanpa sebab.
Cara yang pas buat menghadapi anak puber memang tarik ulur. Kalau lagi begitu, Chi pura-pura cuek. Nanti kalau mood mereka lagi baik, ya Chi deketin lagi. Tetapi, (sekali lagi) kadang-kadang kalau mood mereka dan Chi lagi sama-sama gak baik, akhirnya bentrok 😂.
[Silakan baca: Begini Cara Berkomunikasi dengan Remaja]
Pastinya Chi berusaha untuk terus gak putus komunikasi dengan mereka. Setelah bentrok selesai, Chi akan berusaha menjelaskan kenapa emosi. Tentu gak langsung saat itu juga. Tunggu beberapa saat. Bisa beberapa jam atau beberapa hari kemudian. Pokoknya tunggu suasana dingin dulu.
Chi jelaskan kenapa terpancing emosi. Ungkapkan juga kalau Chi sebetulnya paham mereka sedang memasuki masa puber. Tetapi, Chi minta mereka untuk berusaha berubah. Intinya, jangan sampai begitu masa puber lewat, hubungan Chi dengan anak-anak menjadi renggang. Kalau begini bakal sedih berkepanjangan.
Ya, begitulah 'nikmatnya' saat anak-anak lagi masa puber. Chi gak tau sampai berapa lama fase seperti itu akan berlalu. Mulainya aja bisa berbeda-beda. Seingat Chi, Keke mulai turun naik moodnya di akhir kelas 5. Begitu masuk SMP mulai agak stabil. Sedangkan Nai justru mulai kelihatan perubahan ketika menjelang SMP. Apakah ini ada kaitannya juga dengan haid pertama? Chi juga gak tau.
Semua itu akan berlalu. Seperti halnya Keke, Nai pun udah mulai banyak lagi ngobrolnya. Udah mulai cerewet lagi meskipun kadarnya gak seperti waktu kecil. Sekarang, mulai suka ngamar juga. Tetapi, setidaknya kalau diajak ngobrol udah bisa lebih cerita. Gak sekadar bilang gitu, gitu, dan gitu melulu. Kalau sekarang saingan komunikasinya dengan Google hehehe.
[Silakan baca: Berkomunikasi dengan Remaja - Ibu vs Google]
Makanya pas ocehan Nai itu kembali muncul di beranda FB, Chi ketawa. Eyaampuuunn! Setahun yang lalu, Nai pernah seperti itu hehehe.
Teman-teman yang putra/i-nya udah remaja, ada keseruan apa saat mereka puber? Atau masih inget gak dulu saat kita puber seperti apa tingkah lakunya? 😄
Nai gak sedang marah. Tetapi, begitulah salah satu kelakuan dia saat masa puber. Jadi irit ngomong!
Sebelum Nai, Chi sudah pernah menghadapi Keke yang lagi puber. Tetapi, tetap aja ya menghadapi anak yang lagi puber butuh kesabaran ekstra. Pastinya tergantung mood Chi juga. Kalau mood lagi enak, Chi bisa sabar menghadapi anak puber. Tetapi, kalau lagi baperan, suka bikin Chi kesel bahkan sampai nangis karena merasa jadi gak dekat lagi sama Nai.
Ya, sedih aja kalau ingat gimana nempelnya Nai ke bundanya. Sampai kelas 5 aja, Nai masih nangis malam-malam karena ingat sama bunda saat dia lagi ikut pesantren kilat yang diadakan sekolahnya. Padahal tempat pesantrennya enak di Jambuluwuk Puncak Resort. Tetapi, gak pengaruh ma Nai. dia tetap menangis di malam pertama hehehe.
Makanya pas kelas 6 bikin acara perpisahan di Citra Cikopo Hotel & Cottages, kami memilih menginap di tempat yang sama. Khawatir Nai nangis lagi. Ketika Chi bilang kalau udah SMP harus belajar pulang sekolah sendiri, dia protes. "Gak mau! Pokoknya Ima maunya sama Bundaaaa!"
Eh, begitu masuk SMP, sikapnya berubah. Tidak hanya mau pulang sekolah sendiri. Nai pun aktif ikut salah satu ekskul di sekolah. Bahkan ketika ada pelantikan, Nai ikuti dengan senang hati. Padahal menginapnya di sekolah. Bukan di penginapan yang bagus seperti waktu SD.
Gak tiba-tiba berubah juga. Menjelang lulus SD memang Nai mulai kelihatan lebih pendiam. Kalau diajak ngobrol sepotong-sepotong.
Chi paham kalau itu sebetulnya proses yang sedang dilalui Nai saat menghadapi masa puber. Tentunya, prosesnya gak sama bagi setiap anak. Jangankan dengan anak-anak lainnya. Antara Nai dan Keke pun berbeda-beda. Kalau Keke, lebih ke arah perubahan mood yang suka mendadak berubah. Dari yang kelihatan senang, mendadak jadi kesel tanpa sebab.
Cara yang pas buat menghadapi anak puber memang tarik ulur. Kalau lagi begitu, Chi pura-pura cuek. Nanti kalau mood mereka lagi baik, ya Chi deketin lagi. Tetapi, (sekali lagi) kadang-kadang kalau mood mereka dan Chi lagi sama-sama gak baik, akhirnya bentrok 😂.
[Silakan baca: Begini Cara Berkomunikasi dengan Remaja]
Pastinya Chi berusaha untuk terus gak putus komunikasi dengan mereka. Setelah bentrok selesai, Chi akan berusaha menjelaskan kenapa emosi. Tentu gak langsung saat itu juga. Tunggu beberapa saat. Bisa beberapa jam atau beberapa hari kemudian. Pokoknya tunggu suasana dingin dulu.
Chi jelaskan kenapa terpancing emosi. Ungkapkan juga kalau Chi sebetulnya paham mereka sedang memasuki masa puber. Tetapi, Chi minta mereka untuk berusaha berubah. Intinya, jangan sampai begitu masa puber lewat, hubungan Chi dengan anak-anak menjadi renggang. Kalau begini bakal sedih berkepanjangan.
Ya, begitulah 'nikmatnya' saat anak-anak lagi masa puber. Chi gak tau sampai berapa lama fase seperti itu akan berlalu. Mulainya aja bisa berbeda-beda. Seingat Chi, Keke mulai turun naik moodnya di akhir kelas 5. Begitu masuk SMP mulai agak stabil. Sedangkan Nai justru mulai kelihatan perubahan ketika menjelang SMP. Apakah ini ada kaitannya juga dengan haid pertama? Chi juga gak tau.
Semua itu akan berlalu. Seperti halnya Keke, Nai pun udah mulai banyak lagi ngobrolnya. Udah mulai cerewet lagi meskipun kadarnya gak seperti waktu kecil. Sekarang, mulai suka ngamar juga. Tetapi, setidaknya kalau diajak ngobrol udah bisa lebih cerita. Gak sekadar bilang gitu, gitu, dan gitu melulu. Kalau sekarang saingan komunikasinya dengan Google hehehe.
[Silakan baca: Berkomunikasi dengan Remaja - Ibu vs Google]
Makanya pas ocehan Nai itu kembali muncul di beranda FB, Chi ketawa. Eyaampuuunn! Setahun yang lalu, Nai pernah seperti itu hehehe.
Teman-teman yang putra/i-nya udah remaja, ada keseruan apa saat mereka puber? Atau masih inget gak dulu saat kita puber seperti apa tingkah lakunya? 😄
28 التعليقات
deg degan nih nunggu waktu kalo anakku puber nanti :D. semoga ttp bisa akrab sih, kayak mba dgn anak2nya. dari dulu sih impianku bisa ngobrol enak dgn anak2 seperti temen sendiri. krn aku inget bangetttt, pas aku puber dulu, boro2 bisa deket ama ortu. pas sebelum puber, saat puber dan sesudah masanya lwt, hub ku ama ortu itu ga prnh deket memang. makanya pas pindah sekolah k luar kota, aku girangnya luar biasa. pas kuliah di LN, ga prnh mau pulang 4 thn :D. ortu aja yg sesekali dtg. ini semua gara2 sejak kecil emg komunikasi ga terlalu baik.
ردحذفga pengen gitu sih ama anak2. belajar dr pengalamanku sendiri jadinya :).
Kadang-kadang pengalaman memang bisa pelajaran terbaik, Mbak. Semoga bisa terus dekat dengan anak-anak, ya :)
حذفbeda2 ya mba, kalau yang no 1 semakin diam dan gak mau cerita, yang no 2 untungnya enggak..masi terbuka sama ibunya
ردحذفIya, memang bisa beda-beda tiap anak
حذفkalau jawabnya gitu itu anak laki2ku tp kl yg perempuan detail banget ceritanya
ردحذفtiap anak memang punya karakter berbeda
حذفAhaiii, aku sekarang berada di fase itu Mak.
ردحذفAnakku baruuu aja ganti seragam jadi bocah SMP.
Duuuh, stok sabar emaknya kudu ditambah2 dan yahh, somehow dia tuh sering ngeributin hal2 yg nggak penting di mata akooh :D
--bukanbocahbiasa(dot)com--
iya menghadapi remaja memang harus banyak sabar hehehe
حذفWah kita lagi ada di fase yang sama ya, bedanya anakku cowo. Tapi Myra udah ngerasain ya waktu Keke. BEner banget kalo lagi bad mood kitanya bawaan kesel. Jawaban ya gitu paling aman mungkin ya hihihih
ردحذفiya hehehe
حذفeiaaa benerr bangettt, remaja tuh irit ngomong keknya kalo ama orang dewasa, adeku ponakanku, duh ngomongnya pda irit bgt
ردحذفharus tarik ulur kalau sama remaja
حذفwah, sama mba anak saya uga lagi puber2nya nih, saya sempat merasa renggang juga dengan dia gegara dia lebih asik dengan dunia barunya. Saya cari cara gimana caranya biar bisa deket lagi. Bertemulah saya dengan kalimat, "Didiklah anak sesuai zamannya" well akhirnya saya coba dekati dengan menanyakan tentang teman lawan jenis, apa sudah mulai ada rasa suka-sukaan. Wah, saya kaget ketika ditanya hal itu dia malah mau cerita panjang lebar, dan banyak bertanya tentang suasana hati hihihi... akhirnya bukan cuma dia yg mau curhat bahkan teman2nya jadi sering curhat juga sama sayaa... seneng sih bisa "berteman" dengan anak2 puber.
ردحذفbetul, Mbak. Gak boleh dipaksa untuk bisa dekat dengan remaja
حذفYa ampunn Nai kok sama kaya Shakila ya ,, dia juga sekarang irit ngomong huhu dan aku sebagai mama harus sabar juga menggali informasi dan menjaga komunikasi sama dia biar bonding tetap ada meski beranjak remaja.
ردحذفShakila juga mulai remaja hehehe
حذفSenangnya melihat anak-anak sudah mulai dewasa ya mbak. Apalagi kalau ditanya dan jawabnya Ya gitu deh haha. Tapi kalau dipikir2 kita juga dulu gitu kan ya sama orang tua. Cuma kalau sama Bapak saya enggak berani jawab singkat2 mbak haha.
ردحذفiya betul banget hehehe
حذفSaya belum melewati masa masa anak puber, pastinya bakalan banyak drama yang bakal dilewati 😄😄😄
ردحذفsemoga siap, ya. Semangat :)
حذفKalau anak saya nggak terlalu drama sih, masa pubernya... Mungkin karena anak cowok ya....
ردحذفPaling malah saya yg baper karena kalau ditempat umum nggak mau lagi digandeng atau dipeluk peluk, hehehe..
hahaha ibu memang suka baper. Saya pun begitu hehehe
حذفAku belum punya anak remaja, kak...
ردحذفTapi inget banget pas aku menjelang remaja dulu..rasanya memang gak nyaman banget kalo Ibu mulai interogasi.
"Ngapain siih...tanya-tanya?
Aku uda bisa sendiri kok..."
Gitu deeh...kira-kira di dalam hati.
huahahaha siap-siap deh, ya
حذفbhahaha sampe sekarang pun aku kalau ditanya sama ibu "gimana kuliahnya?" jawabannya ya gitu... wkwkw gimana ujiannya? "ya gitu susah susah gampang". pasti sellau terselip kata "ya gitu"
ردحذفwkwkwk harus banyak sabar deh, ya
حذفBaca ini langsung melayangkan ingatan, mengingat2 masa puber saya apakah sama dengan Nai juga. Ngomongnya ngirit gitu, tapi seingat saya sih waktu lagi masa puber lebih suka mengurung diri di kamar aja hehe...
ردحذفNai juga lebih suka ngamar
حذفTerima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)
Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^