Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan Bersama Prudential Indonesia

By Keke Naima - November 18, 2019

Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan Bersama Prudential Indonesia - Limbung! Itulah yang Chi lihat dari mamah pasca papah wafat. Tentu saja mamah berusaha tidak memperlihatkannya. Selalu berusaha terlihat tegar di depan banyak orang, termasuk anak-anaknya. Tetapi, sesekali Chi melihat dan merasakan kalau pikiran dan perasaan mamah seperti sedang terobang-ambing. Apalagi kalau udah curhat tentang uang.

Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan Bersama Prudential Indonesia

Papah memang meninggalkan sejumlah harta. Uang peniun pun ada. Kami, anak-anaknya pun akan terus berusaha memperhatikan mamah. Tetapi 'kan tetap aja ada yang beda.

Sebelumnya, papah yang mencari nafkah dan mamah mengelola. Setelah pensiun, papah melanjutkan kerja lagi di salah satu perusahaan. Kalau mamah sudah lama sekali resign sebagai karyawan swasta dan memilih jadi ibu rumah tangga saja. Wafatnya papah yang mendadak, membuat semua berubah begitu cepat.


Konferensi Pers Literasi Keuangan untuk Perempuan  


Jauh sebelum papah wafat, Chi dan K'Aie mulai rutin membahas investasi. Pengennya saat hari tua nanti, kami bisa merasakan kebebasan finansial. Syukur-syukur kalau bisa dari sekarang. Dengan kejadian yang mamah alami, bikin Chi semakin berpikir tentang investasi.

Kamis (14/11) bertempat di KPPPA (Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) RI, Jakarta, Prudential Indonesiamengadakan workshop Literasi Keuangan untuk Perempuan. Chi dan beberapa blogger akan ikut pelatihan tersebut. Tetapi, sebelumnya ada konferensi pers terlebih dahulu.

Dr. Pribudiarta Nur Sitepu, MM, Sekretaris Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia mengatakan bahwa terkait dengan peningkatan literasi keuangan perempuan, saat ini KPPPA sedang berdiskusi mengenai program 5 tahun ke depan tentang isi ketahanan keluarga. Keluarga adalah unit terkecil di masyarakat. Bila memiliki keluarga yang kuat, maka ketahanan masyarakat pun akan kuat.

Amanat Presiden Republik Indonesia kepada KPPPA antara lain:


  1. Meningkatkan jumlah perempuan bekerja di sektor formal atau informal
  2. Memastikan sektor keluarga menjadi lebih kuat. Salah satu isunya adalah menguatkan di sektor ekonomi.
  3. Mendorong adanya kerjasama dengan berbagai pihak

Fakta dan data menunjukkan bahwa tingkat berdaya ekonomi kaum perempuan masih lebih rendah dari laki-laki. Diharapkan dengan adanya teknologi digital saat ini, jumlah perempuan yang produktif secara ekonomi bisa meningkat. Karena perempuan bisa memiliki penghasilan meskipun di rumah.

Ibu rumah tangga juga ibarat menteri keuangan dalam rumah tangga. Menjadi penting bagi perempuan untuk mengetahui bagaimana caranya mengelola keuangan rumah tangga dengan baik.

KPPPA tidak memiliki kegiatan yang sifatnya implementasi ke lapangan. KPPPA bergerak di bidang kebijakan dan berkoordinasi dengan lintas kementrian dan lembaga. Tugas KPPPA membuat berbagai kebijakan seperti bagaimana agar perempuan bisa mendapatkan akses modal, pelindungan ketika menjalankan usaha, akses terhadap teknologi dan lain sebagainya.

Sedangkan untuk implementasi ke lapangan, bantuan dari berbagai pihak seperti Prudential Indonesia akan sangat membantu. Sejak tahun 2009, Prudential sudah mengadakan pelatihan literasi keuangan untuk para perempuan Indonesia. Memasuki tahun ke-10 ini, sudah hampir 36.000 perempuan Indonesia yang tersebar di 36 kota mendapatkan pelatihan ini.

Jens Reisch, President Director Prudential Indonesia, menjelaskan bahwa program pelatihan ini sejalan dengan fokus 'We DO Good' Prudential Indonesia. Di mana fokus utamanya adalah membangun masyarakat Indonesia menjadi lebih baik dengan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, kesehatan, serta kesejahteraan secara menyeluruh.

Fakta di lapangan, banyak ibu rumah tangga yang mengaku sudah paham mengurus keuangan rumah tangga. Padahal faktanya, baru sebatas pemahaman dasar. Ketrampilan mengelola keuangan harus dilakukan secara terus-menerus. Awalnya memang memahami dasar, kemudian berlanjut belajar bagaimana bisa menghasilkan uang, hingga kemudian mulai terpikir untuk berinvestasi. Level tertingginya memiliki kemerdekaan finansial.

Berdasarkan survey yang dilakukan oleh OJK, tingkat literasi perempuan Indonesia pada tahun 2019 adalah 36,13%. Masih sedikit lebih rendah dari laki-laki yaitu 39,94%. Tetapi, persentase ini mengalami peningkatan dibandingkan beberapa tahun sebelumnya.

"Sisih atau sisa? Kebutuhan atau keinginan?"

Sondang Martha, Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan, boleh banget mengeluarkan uang untuk sesuatu yang sifatnya konsumtif. Tetapi, harus diatur dengan bijak. Jadilah perempuan yang cerdas mengelola keuangan.

Banyak kejadian di mana masyarakat terkena investasi bodong, terutama di kalangan ibu. Menurut ibu Sondang, kuncinya adalah 2L yaitu Legal dan Logis. Masyarakat bisa cek apakah jasa keuangan tersebut legal atau tidak melalui OJK. Pilihlah penawaran yang logis. Jangan mudah tergiur dengan janji manis.

Bila masyarakat menerima berbagai penawaran dari jasa keuangan, jangan hanya bertanya manfaatnya. Tanya juga risiko yang mungkin diterima. Tetapi, bila terjadi masalah, jangan langsung melapor ke OJK. Selesaikan dulu di industrinya.

Bila tidak selesai di level industri, baru lanjut ke OJK. Oleh karena itu ibu Sondang menyarankan kepada industri untuk tidak menganggap setiap aduan nasabah adalah cost. Tetapi, jadikan investasi agar produk yang dimiliki semakin baik.

Mengenai pelatihan literasi keuangan untuk perempuan, Nini Sumohandoyo, Sharia Government Relations and Community Investment Director Prudential Indonesia menjelaskan meskipun materinya adalah literasi keuangan dasar, tetapi selama 10 tahun sudah mengalami evolusi. Selalu mengikuti perkembangan zaman. Misalnya, saat ini tantangannya adalah bagaimana para perempuan bisa berdaya secara ekonomi dengan memanfaatkan dunia digital.

Prudential Indonesia memang bergerak di dunia asuransi. Tetapi, materi pelatihannya bersifat general. Bagaimana persentase membagi pos keuangan hingga perempuan mampu memproteksi dirinya.

Fokus pelatihan di tahun ini lebih ke Indonesia Timur, yaitu Kupang, Mamuju, Gorontalo, Ternate, dan Bima. Beberapa kota lain juga tetap ada pelatihan, termasuk Jakarta.


Tips Mengelola Keuangan untuk Perempuan


Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan Prudential Indonesia menyasar kepada kaum perempuan di kalangan menengah ke bawah. Tujuannya untuk memaksimalkan ketrampilan mengelola keuangan keluarga agar lebih sejahtera.


Membuat Perencanaan Keuangan

Sumber penghasilan setiap orang berbeda-beda. Ada yang tetap (gaji) dan tidak tetap (komisi, insentif, upah lembur, dan hadiah). Apapun itu, membuat perencanaan keuangan adalah hal penting agak bisa hidup lebih sejahtera.

4 hal dasar pengelolaan keuangan adalah sebagai berikut


  1. Pengeluaran wajib (membayar cicilan, SPP, biaya transportasi, dll)
  2. Pengeluaran tambahan (uang jajan anak, traveling, membeli handphone, dll)
  3. Pengeluaran darurat (sakit, kecelakaan, kehilangan pekerjaan, meningga dunia)
  4. Dana simpanan (membeli rumah, tabungan haji, modal usaha, modal menikah, dll)

Buatlah rencana keuangan jangka pendek (0 s/d 1 tahun), jangka menengah (1 s/d 4 tahun), dan jangka panjang (>5 tahun). Rencana keuangan ini bisa berbeda bagi setiap individu. Status lajang, menikah, serta menikah dan punya anak akan mempengaruhi untuk memahami kebutuhan keuangan.


Mengelola Pendapatan

Sisih dan sisa. Mindset itulah yang harus tertanam bila ingin mengelola keuangan dengan bijak. Pola pikir lama adalah membelanjakan terlebih dahulu pendapatan yang diterima. Bila ada sisa baru ditabung. Sedangkan pola pikir baru sebaliknya.

Sisihkan pendapatan minimal 20% terlebih dahulu untuk ditabung dan 10% untuk dana darurat. Sisanya baru dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Disarankan memiliki 2 rekening tabungan, yaitu

  1. Rekening aktif untuk kebutuhan sehari-hari
  2. Rekening pasif untuk tabungan dan dana darurat

Berhutang itu boleh, tetapi jangan lebih dari 30%. Hutangnya pun sebaiknya hutang yang produktif, bukan konsumtif. Hutang produktif bisa untuk menambah aset dan kesejahteraan, misalnya membeli motor untuk keperluan usaha.

Penyimpanan juga dibagi 3, semakin pendek jangka waktunya adalah bentuk tabungan bisa segera dicairkan bila sewaktu-waktu dibutuhkan


  1. Jangka Pendek (0 s/d 1 tahun) - Emas, tabungan/deposito, simpanan koperasi
  2. Jangka Menengah (1 s/d 4 tahun) - Tabungan berjangka waktu tertentu, asuransi
  3. Jangka Pendek (> 5 tahun) - Asuransi, properti


Mengenal Berbagai Jasa Keuangan dan Produk Keuangan

Sebelum memutuskan jasa dan produk keuangan apa yang akan dipilih, sebaiknya banyak mencari tahu dulu. Apa manfaat dan risikonya? Apa yang menjadi hak dan kewajiban nasabah? Serta, bagaimana bila terjadi masalah? Pastinya jangan langsung mudah terbujuk. Ingat! Banyak jasa keuangan bodong yang sudah memakan korban. Jangan sampai kita menjadi salah satunya.

Pastinya kunci utama dari seluruh pengelolaan keuangan adalah DISIPLIN.


literasi keuangan untuk perempuan, ojk, mengenal jasa dan produk keuangan

  • Share:

You Might Also Like

55 comments

  1. Iya mba, penting banget buat para ibu pelatihan literasi keuangan. Karena banyak sekali ibu-ibu terjebak dalam arisan yang dibawa kabar...

    ReplyDelete
  2. Ketahan keluarga ini berhubungan dengan literasi keuangan pada perempuan ya. Ternyata walaupun ibu rumah tangga juga harus mengerti liyerasi keuangan supaya keluarganya menjadi kuat

    ReplyDelete
  3. Perempuan Indonesia wajib banget tahu literasi keuangan, biar pandai mengatur cashflow keuangan keluarga.
    Salut dengan edukasi menerus prudential nih, amat sangat manfaat banget, semoga makin banyak perempuan Indonesia yang sadar pentingnya literasi keuangan :)

    ReplyDelete
  4. Aku paling suka nih ikut event begini, karena sungguh berfaedah demi kelangsungan hidup keluarga :)

    ReplyDelete
  5. Perempuan indonesia emang harus melek masalah finansial. Karena terkadang itu menjadi sumber utama kebahagiaan dan kenyamanan keluarga. Aku termasuk yang sudaa menerapkan metode sisih. Langsung bhat budget. Sedikit demi sedikit invest. Yang penting sudah ada alirannya

    ReplyDelete
  6. Sebagian perempuan masih beranggapan jika pemahaman tentang pengelolaan keuangan itu tidaklah penting. Yang ada pengeluaran bablas saja, keinginan mengalahkan kebutuhan dan sisa uang disimpan dan bukan sisihkan.
    Sosialisasi dan edukasi tentang. Maka, literasi keuangan sepeeti ini penting adanya.

    ReplyDelete
  7. Keterampilan financial planning memang harus di-update terus menerus. Apalagi di era sekarang, banyaaaakkk instrumen keuangan yg barangkali dulu sama sekali engga terpikirkan di saat kita masih SD ya mak

    ReplyDelete
  8. Nah, itu dia DISIPLIN yang paling utama dalam mengelola keuangan ya mb Myra. Apalagi keuangan rumah tangga tetek bengek dsb wiiih..bisa habis duluan di minggu ketiga wkwkwkw. Dana darurat aja sering terpakai buat lapar mata dll.

    ReplyDelete
  9. Aku nih merasa masih butuh banget deh belajar terus tentang literasi keuangan. Kan istri tuh selalu identik sekali dengan menteri keuangan di rumah jadi memang harus pintar dan teliti untuk melakukan perencanaan keuangan.

    ReplyDelete
  10. Event-event macam seperti ini memang penting sekali untuk perempuan nih,
    Apalagi buat yang road to mamak mamak, biar bisa jadi bahan pemebelajaran sejak dini.
    Ah, kece prudential sering ngadain acara semacam ini :)

    ReplyDelete
  11. Beberapa yg di tulis sih sudah aku praktekkan. Nanti coba tips-tips lain lagi yg belum aku lakukan. Sebagai manager keuangan di rumah kudu banyak belajar lagi aku nih

    ReplyDelete
  12. Kalau aku dan suami memang lagi belajar sadar akan investasi, Mbak. Saat ini masih di emas sih, tapi lagi punya niatan ke properti. Ngomong-ngomong, ini ulasannya penting banget nih, ilmu banget buat emak-emak kayak saya. Thanks ya...

    ReplyDelete
  13. Paling seneng ikutan pelatihan literasi keuangan seperti ini, banyak ilmu keuangan yang bisa saya terapkan pada sistem keuangan keluarga.

    ReplyDelete
  14. Setelah membuka asuransi yang ternyata penuh dengan triks bukannya menguntungkan pengguna tapi menguntungkan asuransi, saya dan pak suami mulai memikirkan investasi yang lebih berkah dan menguntungkan kedua fihak.

    memang penting para wanita memiliki keahlian dalam mengelola keuangan agar bisa mengelola keuangan keluarga dengan baik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga lagi kepikiran soal ini nih Mb Tuti. Penginnya punya investasi yang bikin kita lega ya, bukan yang malah bikin was-was. Makanya perlu banget upgrade literasi keuangan bagi para ibu pengelola keuangan keluarga.

      Delete
  15. Perempuan bisanya manager keuangan keluarga
    Makanya penting banget buat seorang perempuan untuk memiliki kecerdasan finansial..
    Biar kondisi keuangan keluarga stabil ya

    ReplyDelete
  16. Sukak, tulisannya informatif banget. Mengelola keuangan, terutama buat perempuan, emang sangat penting. Mau single atau married, perempuan kudu melek literasi keuangan. Ngeri kalo sampe ketipu investasi bodong atau terjebak pinjol.

    ReplyDelete
  17. Aku dan Udi juga sudah mulai persiapan mba.. salah satunya dengan asuransi pru juga

    ReplyDelete
  18. Aku sebenernya sering ikut workshop atau talkshow tentang literasi keuangan. Tapi kenapa gak bener aja ya cara ngatur keuangan :(

    ReplyDelete
  19. yaa...wanita meski di rumah saja harus bisa menghasilkan uang. bisa ditabung dan dirupakan sebagai investasi

    ReplyDelete
  20. Penting bnget intinya ya perempuan belajar literasi keuangan yg pasti berguna buat manajemen keuangan keluarga

    ReplyDelete
  21. Iya bener,jadi perempuan itu harus melek literasi keuangan. Banyak yg ngaku paham, tapi pada prakteknya gak ya. Pelatihan seperti ini wanib diikuti semua perempuan sih kalo kubilang. Terutama dr kalangan menengah ke bawah.

    Btw,maksudnya itu jangka panjang kali ya > 5 tahun? :)

    ReplyDelete
  22. Acaranya seru bangettt yaa soalnya penting banget emang asuransi ini udah jadi kebutuhan wajib kita loh

    ReplyDelete
  23. Ahh setuju sekali dg pernyataan kalau pengelolaan keuangan itu mengalami evolusi
    Apalagi di masa skrg. Kalau perempuan juga dituntut untuk tetap berdaya persoalan keuangan dengan memanfaatkan teknologi digital

    ReplyDelete
  24. Dambaan banget nih bagi semua kaum perempuan bisa mencapai tahapan kebebasan finansial. Tak hanya berdaya dari sisi ekonomi saja, namun perempuan juga bisa mengelola keuangan sehingga nanti ya bisa menikmati kebebasan finansial tersebut secara maksimal di hari tua.

    ReplyDelete
  25. Ini nih acara yang berfaedah. Pelatihan literasi keuangan buat perempuan ini penting banget ya. Bukan cuma paham masalah pengelolaan keuangan namun juga mandiri dalam penghasilan. Meski di rumah tetap bisa nih punya penghasulan sendiri.

    ReplyDelete
  26. Walau Bapak saya meninggal saat anaknya sudah besar dan bekerja, dan ibu saya ada gaji pensiunan Bapak saya, tapi saya bisa merasakan bagaimana seorang Ibu yang ditinggal kepala rumah tangga dalam keadaan anak masih butuh biaya ya, Mbak Myra. Makanya memang zaman now, acara seperti ini sangat bagus sekali. Dan memang Mbak, Ibu itu menteri keuangan dalam rumah tangga. Jadi perlu pengetahuan seputar literasi keuangan agar pengaturan keuangan berjalan dengan baik.

    ReplyDelete
  27. Yup jadi perempuan memang harus melek literasi keuangan ya Mbak. Jadi ikut kegiatan seperti pendidikan literasi keuangan ini penting banget. Kalau ada kegiatannya di sini ku juga mau ikutan deh.

    ReplyDelete
  28. Aku setuju dengan statement Ibu Rumah Tangga ibarat menteri keuangan, dulu sih aq ogah2an belajar mengatur keuangan, nyatanya stlh menikah pntg banget mengetahui Literasi keuangan

    ReplyDelete
  29. Nah saya juga senang kalau ada pelatihan seperti ini karena saya masih butuh pengelolaan apalagi sumber pendapatan yang tak menentu

    ReplyDelete
  30. Wah keren banget acaranya. Dan emang bener yang namanya perempuan tu wajib banget belajar pengelolaan keuangan biar kondisi keuangan keluarga jadi aman. Masalah uang tu emang lebih baik direncanakan dari jauh-jauh hari biar lebih teratur.

    ReplyDelete
  31. Aku pun berpikiran serupa, mbak. Kalo hari tua harus disiapkan dari sekarang, apalagi suami itu kerja mandiri dan nggak ada uang pensiun. Dan aku lebih memilih reksadana yang lebih mudah aku pahami cara kerjanya

    ReplyDelete
  32. Mba, mencerahkan banget tulisannya. Saya setuju banget perempuan harus belajar terus mengelola keuangan. Dengan begitu, ekonomi keluarga terbantu, juga bisa mewariskan ilmunya pada anak2nya. Saya sendiri termasuk yg ga pinter kelola keuangan. Pinter belanjain iya duh. Alhamdulillah suami kayanya lbh bisa kelola keuangan, makanya saya ga masalah ga full gaji dikasih karena saya tau suami suka investasi. Kalo saya dapet penghasilan dikit2 eh ko ya sering kepake ya, walaupun emang kepakenya sih buat anak juga ;)

    ReplyDelete
  33. LIterasi keungan untuk perempuan khususnya kaum ibu ini penting banget ya mbak. agar bisa mengalokasikan pendapatan suami dengan baik untuk memenuhi semua kebutuhan rumah tangga termasuk dana cadangan dan tabungan.

    ReplyDelete
  34. kebebasan finansial wajib kita wujudkan dg rajin menabung, berinvestasi dan kelola bisnis mulai dr sekarang. walau ibu rumah tangga, ilmunya kudu banyak jg donk

    ReplyDelete
  35. Tiap ngikutin acara pelatihan keuangan kyk yang diselenggarakan prudential gini rasanya tu lansung semangat cek2 kondisi keuangan haha. Tapi kdng tantangannya adalah betapa susahnya nyisain berapa persen buat nabung dll. Pdhl kan pastinya punay ekinginan buat jalan2 dll haha. Kudu usaha lbh keras lagi nambah pendapatan keknya yaa

    ReplyDelete
  36. Literasi keuangan buat perempuan memang penting banget ya mbak, krn perempuan pnya peran penting buat tata kelola keuangan keluarga.

    ReplyDelete
  37. Salut sama prudential yang mengadakan kegiatan ini menyasar ke kota-kota kecil dan diluar pulau Jawa. Iyalah, jangan Jakarta/Surabaya aja, harus bergerak ke pinggiran agar para wanita di daerah pinggiran juga melek tentang literasi keuangan

    ReplyDelete
  38. Saya tuh paling sulit merencanakan keuangan... ujung-ujungnya uang habis entah kemana. Setelah baca postingan blog ini saya bisa belajar untuk merencanakan keuangan

    ReplyDelete
  39. seneng banget kalo ada event yg bisa nambah wawasan kayak pelatihan literasi ini. apa daya badan udah cepet encok kalo pulang event di jekardah wkwkkw

    btw kusuka outfitmuu kecehh mbaa

    ReplyDelete
  40. Kelola keuangan: pencatatan, tabungan terpisah, dan dana darurat atau investasi... ketiga hal itu memang langkah yang tepat yang aku andalkan untuk kelola keuangan:)

    ReplyDelete
  41. Iya memang perlu banget nih pelatihan literasi keuangan buat perempuan. Meskipun terlihat sepele tapi kalau bocor terus alamat kibar bendera putih deh

    ReplyDelete
  42. Literasi Keuangan untuk Perempuan perlu dilakukan sebagai bentuk pemberdayaan perempuan Indonesia dalam mengelola dan mewujudkan keuangan keluarga yang sehat

    ReplyDelete
  43. Sisiplin dan kertil nulis keluar masuknya uang penting banget ta kak. Semoga aku bisa lebih disiplin nih,karena yang udah2 ya boros. Makasih infonya ya kak.

    ReplyDelete
  44. Penting banget para wanita terutama para Ibu paham soal literasi Keuangan. Selain untuk kebutuhan sendiri, bisa jadi skill yang diajarkan pada anak2

    ReplyDelete
  45. Literasi keuangan bukan hanya sekadar pemahaman bagian dasarnya saja ya, harus lebih dalam lagi kelimanya, karena cukup njelimet bila salah kelola dan salah memahami

    ReplyDelete
  46. Wah, makasih ilmunya, Teh..
    Memang penting dengan adanya pelatihan literasi keuangan gini ya, Teh. Makin banyak yang tahu dan manfaat juga.

    ReplyDelete
  47. Setuju. Kunci sukses utama dari pengelolaan keuangan secara tepat adalah disiplin.antara pendapatan serta pengeluaran harus diatur sedemikian rupa agar tepat sasaran

    ReplyDelete
  48. Wah sudah lama ga ngapdet pengetahuan soal literasi keuangan dari Prudential. Trims info2nya mba!

    ReplyDelete
  49. Moga-moga artikel literasi keuangan gini banyak yang baca yaa. Aku rasa bakal banyak yang butuh :D

    ReplyDelete
  50. Tidak bisa dipungkiri memang, perempuan dalam rumah tangga adalah "manager utama keuangan" sehingga sangat penting untuk mengetahui literasi keuangan

    ReplyDelete
  51. Sebagai wanita, istri dan ibu RT tahuntentang keuangan itu penting banget. Bisa menghandle keuangan rumah tangga krn biasnaya uang gaji suami itu di tangan istri.

    ReplyDelete
  52. Aku setuju banget bahwa dalam pengelolaan keuangan yang paling diperlukan adalah kedisplinan. Seringnya sih kita baru sampai tahap niatan. Belum sampai disiplinnya.

    ReplyDelete
  53. memang harus niat banget, aku beberapa kali ikut seminar kayak gini susah banget diaplikasikan ke kehidupan sehari hari hihiihi

    ReplyDelete
  54. Seorang ibu penting banget mengetahui literasi keuangan, supaya bisa kelola keuangan sebaik mungkin. Aku sendiri gitu, pengennya belajar terus tentang keuangan.

    ReplyDelete

Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)

Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^