Biasanya Chi suka stok frozen food di rumah. SO GOOD yang selalu jadi andalan. Alasannya bermacam-macam, antara lain

1. Rasanya enak. Anak-anak suka deh sama semua varian SO GOOD 
2. Banyak variannya. Ada SO GOOD Chicken Cut, SO GOOD Dinobites, SO GOOD Alphabet, SO GOOD Karage, dan masih banyak lagi. Jadi bisa gonta-ganti menu biar gak bosan.
3. Bergizi. Kalau lihat kandungan gizinya, berbagai produk SO GOOD termasuk yang bergizi. Protein hewani yang terkandung di dalam setiap produknya, cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Menyiapkannya juga praktis banget, kok. Tinggal panaskan minyak dalam jumlah yang agak banyak. Setelah minyak panas, kemudian masukkan produk SO GOOD. Bahkan dalam keadaan frozen juga gak apa-apa langsung digoreng. Gak usah nunggu cair dulu. Makanan pun langsung tersaji dalam waktu yang tidak lama. Paling hanya butuh sekitar 10 menit saja.

[Silakan baca: So Good Spicy Chicken Strip Nikmatnya Membara]

SO GOOD sebagai Solusi Protein Hewani

Setiap tanggal 25 Januari adalah Hari Gizi Nasional. Buat Chi, hari tersebut juga bisa jadi semacam reminder apakah sudah selalu berusaha memperhatikan kebutuhan gizi bagi seluruh keluarga. Ada 4 pilar gizi seimbang yang harus selalu diingat, yaitu

1. Mengkonsumsi makanan beragam. Usahakan dalam 1 porsi makanan mengandung 3 micronutrients (karbohidrat, lemak, dan protein).
2. Membiasakan hidup bersih. Banyak penyakit timbul karena pola hidup yang gak bersih, misalnya tidak terbiasa mencuci tangan sebelum makan.
3. Melakukan aktivitas. Berolahragalah secara rutin agar terjadi keseimbangan pemasukan dan pengeluaran energi
4. Selalu memantau berat badan. Untuk orang dewasa bisa dihitung dari Indeks Masa Tubuh. Sedangkan untuk bayi dan balita bisa dilihat dari KMS.

Nah, ternyata membahas tentang gizi seimbang itu gak hanya asupan makanan aja. Tapi kalau bicara tentang makanan, salah satu micronutriens terpenting kan protein. Dan untuk protein hewani manfaatnya banyak, diantaranya adalah

1. Sebagai sumber energi
2. Meningkatkan sistem imun
3. Pembentukan sel darah merah
4. Meregenerasi sel-sel yang rusak

Masih banyak manfaat protein hewani. Kita juga mengenal yang namanya 1000 hari pertama kehidupan di mana pada masa ini adalah masa keemasan anak sejak masih janin hingga berusia 2 tahun. Pada masa ini perkembangan otak anak sedang pesat. Protein hewani memiliki peran penting dalam perkembangan otak.

[Silakan baca: Menu Sehari Bersama Aneka Resep Piring Gizi Seimbang SO GOOD]

SO GOOD Chicken Cuts

Culture Day pun tiba. Kemaren Nai pentas jaipong bersama teman-teman seangkatannya. Kalau lagi ada culture gitu, Chi dari pagi hingga siang udah ada di sekolah. Udah pasti gak mungkin masak yang ribet, lah.

Untungnya di freezer masih ada SO GOOD Chicken Cuts. Begitu sampai rumah, Chi langsung goreng semuanya. Gak lama kemudian, Keke pun pulang sekolah. Lega rasanya karena anak-anak tetap bisa makan makanan bergizi.

SO GOOD Chicken Cuts ini rasanya mirip dengan SO GOOD Chicken Wing tapi ini dagingnya lebih banyak aja. Rasanya spicy trus bumbunya meresap. Kalau Keke lebih suka digoreng agak kering, sedangkan saya masih agak basah gitu. Tapi mau seperti apa level menggorengnya, rasanya sama-sama enak. Buktinya Keke tetap lahap meskipun saya menggorengnya tidak sampai kering.

[Silakan baca: Resep Praktis Favorit Keluarga SO GOOD Nugget Madu Wijen]

Logo Baru SO GOOD

SO GOOD sekarang punya logo baru. Tadinya kan cuma kota begitu. Sekarang lebih dinamis. Ada lingkaran di sekeliling kotak dan ada gambar-gambarnya. Kalau diperhatiin, gambar-gambar di lingkaran itu cukup dekat dengan suasana dapur. Ada berbagai peralatan masak hingga bahan masakan.

Selain terlihat lebih dinamis, logo baru ini jadi menandakan suatu kebersamaan. Biasanya sih kalau kebersamaan itu memang nikmat banget kalau dilakukan saat makan. Dan orang Indonesia juga sepertinya suka dengan suasana kebersamaan saat makan, ya kan?

[Silakan baca: Peluncuran Logo dan Slogan SO GOOD Terbaru Sebagai Bentuk Persembahan Terbaik Bagi Bangsa Indonesia]

Kamis (14/12 '17), bertempat di hotel Fairmont Jakarta, Google.org mengadakan acara talkshow sekaligus workshop tentang peningkatan minar baca anak Indonesia. Penyebab rendahnya minat baca anak Indonesia ternyata lebih disebabkan karena kesenjangan. Bagi anak-anak yang tinggal di kota besar dan ekonominya mampu, ketersediaan buku sebetulnya bukan masalah. Hanya saja banyak anak-anak yang perhatiannya sudah teralihkan ke gadget. Sebetulnya tidak salah menggunakan gadget, asalkan digunakan dengan benar.

[Silakan baca: Berbagi Buku untuk Indonesia di Hari Anak Nasional]

Kemudian cobalah lihat anak-anak Indonesia di bagian timur. Atau bahkan di pelosok kota besar seperti Jakarta masih banyak anak Indonesia yang jangankan memiliki gadget, buku saja tidak punya. Padahal ketika diberikan buku, anak-anak tersebut sangat antusias membaca. Jadi pada saat ada orang tua yang pusing dengan pelajaran anak yang semakin njlimet, di sisi lain ada anak yang bahkan membaca saja belum mampu.

Saat ini diperkirakan bahwa setiap 100 murid yang masuk sekolah, hanya 25 murid yang memenuhi standar minimum internasional dalam kemampuan membaca dan berhitung.

Selama ini, teman-teman pasti sudah kenal banget dengan Google. Nah, kalau Google.org adalah inisiatif filantropi dari Google yang mendukung berbagai organisai non profit yang menggunakan teknologi untuk mengatasi berbagai masalah kemanusiaan. Sejak didirikan pada tahun 2005, Google.org mendambakan dunia yang adil bagi semua orang dan meyakini bahwa teknologi serta inovasi dapat memawa perubahan di 3 bidang, yaitu pendidikan, ekonomi, dan kesetaraan.

[Silakan baca: Menulis Itu Asik!]

Pada bulan Maret 2017, Google.org berkomitmen menyumbangkan 50 juta USD untuk mendukung organisasi non profit dalam hal mengembangkan solusi proses belajar-mengajar berdasarkan teknologi untuk mengatasi tantangan pendidikan di berbagai negara berkembang. Khusus untuk Indonesia, Google.org memberikan bantuan sebesar 2,5 juta USD.

"Kami yakin bahwa apa yang dipelajari anak-anak sekolah saat ini akan membentuk dunia di masa depan. Itulah mengapa berincestasi di dunia pendidikan sangatlah penting bagi kami di Google. Melalui hibah ini, kami ingin menciptakan platform berskala besar untuk menghadirkan konten pengajaran digital bagi para guru di seluruh Indonesia, kami berharap anak-anak akan lebih berminat untuk membaca. Kemampuan membaca yang bagus sangatlah penting bagi masa depan negara mana pun," kata Shinto Nugroho, Head of Public Policy, Google Indonesia.

Kemampuan membaca adalah sebuah dasar. Bahkan untuk pelajaran seperti matematika dan ilmu pengetahuan alam pun perlu membaca. Dana bantuan sebesar 2,5 juta USD akan dihibahkan kepada 3 organisasi non profit (IniBudi, Room to Read, dan Taman Bacaan Pelangi) yang memang sangat peduli dengan minat baca anak, khususnya di Indonesia.

Yuk mengenal lebih dekat dengan 3 organisasi ini melalui profil singkatnya masing-masing.

[Silakan baca: 2 Tips Jitu Mengajarkan Anak Membaca]

IniBudi