tag:blogger.com,1999:blog-42762751919790796562024-03-19T20:16:11.376+07:00Catatan Harian Keke NaimaFamily blog tentang Parenting, Resep, Pendidikan, Metode Belajar, Kreativitas, Celoteh AnakKeke Naimahttp://www.blogger.com/profile/18305722998068904694noreply@blogger.comBlogger1682125tag:blogger.com,1999:blog-4276275191979079656.post-68029872258553184522024-03-10T21:48:00.000+07:002024-03-10T21:48:04.166+07:00 Perkembangan 5G dan Perkembangannya dalam Jaringan Teknologi Masa Depan<div>
<span style="font-family: arial; font-size: large;">Kemajuan teknologi digital semakin terasa dan telah dimanfaatkan ke segala
aspek kehidupan. Salah satunya seperti penggunaan<a href="https://www.domainesia.com/vps/" target="_blank">VPS murah</a>
untuk pengelolaan website. Tidak mengherankan jika terus ada upaya inovasi
untuk mempermudah aktivitas masyarakat. Di masa depan, sektor telekomunikasi
diprediksi akan mengalami beragam terobosan dan inovasi yang menarik.
Potensi bisnis dan ekonomi digital pun diperkirakan akan meningkat, terutama
seiring dengan peningkatan konektivitas.</span><br /><br />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="Perkembangan 5G dan Perkembangannya dalam Jaringan Teknologi Masa Depan" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVBttrIccvrDnfV2OnMv7lYTsW-2ztol4FGAUT-5vlGvmokM6QcWTGdpIQJGqesgDU8bhmHW9aDbuS9X9QOl-qnXK8J8rurtfD5nkprUQ-kc-Ro_AE7fS1mCdx26plACNcyDrnuR12b08ZqjDZ0j-GOvw0Tq01FRz8E1_CG8ENn6v0BxMbaDneiJXfcV-e/w640-h386/perkembangan-5g-dalam-jaringan-teknologi-masa-depan.jpg" title="Perkembangan 5G dan Perkembangannya dalam Jaringan Teknologi Masa Depan" width="640" />
</div>
<div style="text-align: center;"><br /></div>
<div>
<span style="font-family: arial; font-size: large;">Dengan perkembangan teknologi yang terus berlangsung, kita telah
menyaksikan perubahan luar biasa dalam bidang telekomunikasi. Setelah
kehadiran teknologi 4G yang membawa kecepatan internet ke level lebih
tinggi, fokus perkembangannya saat ini beralih ke teknologi 5G yang lebih
canggih. Meskipun teknologi ini masih dalam tahap pengembanga, ada banyak
potensi karakteristik 5G yang sudah mulai digunakan beberapa negara.</span><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 style="text-align: left;">
<b><span style="font-family: arial; font-size: x-large;">Mengenal Apa Itu 5G</span></b>
</h2>
<br /><span style="font-family: arial; font-size: large;">5G merupakan generasi kelima dari teknologi internet yang menawarkan
kecepatan unduh dan unggah yang lebih tinggi, koneksi yang lebih stabil,
serta kapasitas yang ditingkatkan dibandingkan dengan jaringan sebelumnya.
Kecepatan jaringan 5G jauh melampaui 4G bahkan 4.5G yang populer saat ini
dan berpotensi mengubah cara kita memanfaatkan internet untuk mengakses
berbagai informasi dan berkomunikasi.<br /><br />Michael Lemke, seorang ahli
fisika berkebangsaan Jerman, adalah penemu teknologi 5G. Penelitian ini
dimulai sejak 2016 di Dresden University of Technology, Jerman. Selain itu,
dia menjabat dalam posisi penting di Huawei sebagai ahli teknologi senior.
Dengan pengalaman selama 24 tahun dalam bidang teknologi komunikasi, Lemke
telah mempelajari dunia telekomunikasi secara mendalam.</span><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 style="text-align: left;">
<b><span style="font-family: arial; font-size: x-large;">Cara Kerja Jaringan 5G</span></b>
</h2>
<br /><span style="font-family: arial; font-size: large;">Seperti berbagai jaringan seluler yang sudah ada sebelumnya, teknologi 5G
mentransmisikan data melalui gelombang radio, yang terhubung ke jaringan
melalui teknologi nirkabel atau koneksi kabel. Berikut tahapan cara kerja
jaringan 5G:</span><br /><br />
<ol style="text-align: left;">
<li>
<span style="font-family: arial; font-size: large;">Membentuk OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) sebagai
bagian integral dari teknologi 5G, menggunakan format modulasi yang
dapat menjadikan gelombang udara pita tinggi yang tidak didukung oleh
4G. OFDM menawarkan latensi yang lebih rendah dan fleksibilitas yang
lebih besar dibandingkan dengan LTE.</span>
</li>
<li>
<span style="font-family: arial; font-size: large;">Menggunakan pemancar yang lebih kecil, ditempatkan di gedung dan
infrastruktur lainnya, berbeda dengan menara seluler mandiri yang
digunakan oleh 4G. Kemampuan ini mendukung banyak perangkat dengan
kecepatan yang lebih tinggi.</span>
</li>
<li>
<span style="font-family: arial; font-size: large;">Operator jaringan seluler dapat menggunakan teknologi 5G untuk
menyediakan berbagai jaringan virtual melalui infrastruktur yang sama,
memungkinkan penyesuaian untuk layanan dan kasus bisnis yang berbeda.
Pemisahan layanan ini meningkatkan keandalan dan efisiensi penggunaan
perangkat.</span>
</li>
</ol>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 style="text-align: left;">
<b><span style="font-family: arial; font-size: x-large;">Kelebihan Jaringan 5G</span></b>
</h2>
<br /><span style="font-family: arial; font-size: large;">Teknologi jaringan 5G memberikan kontribusi signifikan terhadap kemajuan
teknologi komunikasi, menyajikan beberapa keunggulan yang menonjol:</span><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h3 style="text-align: left;">
<b><span style="background-color: #ead1dc; font-family: arial; font-size: large;">Koneksi yang Lebih Luas</span></b>
</h3>
<span style="font-family: arial; font-size: large;">Meskipun menggunakan OFDM, teknologi 5G menawarkan keunggulan dibandingkan
dengan LTE yang memiliki subcarrier spacing hingga 15 kHz. Dengan kapasitas
yang besar, hingga 100 kali lipat, 5G dapat mengakomodasi berbagai perangkat
pintar, memungkinkan konektivitas yang lebih luas dan adaptif.</span><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h3 style="text-align: left;">
<b><span style="background-color: #ead1dc; font-family: arial; font-size: large;">Hampir Tidak Menimbulkan Delay</span></b>
</h3>
<span style="font-family: arial; font-size: large;">Jaringan ini bisa berjalan dengan waktu delay hanya sekitar 4 hingga 5
milidetik, bahkan bisa mencapai 1 milidetik. Bisa dikatakan hampir tidak ada
delay jika Anda menggunakannya. Dengan begitu, para penggunanya dapat
menonton video beresolusi tinggi tanpa buffering.</span><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h3 style="text-align: left;">
<b><span style="background-color: #ead1dc; font-family: arial; font-size: large;">Mampu Mengefisiensi Energi</span></b>
</h3>
<span style="font-family: arial; font-size: large;">Teknologi 5G dirancang untuk mengurangi konsumsi energi, dengan kemampuan
mengurangi konsumsi energi hingga 10% melalui pengelolaan trafik data yang
lebih efisien. Kecepatan transmisi data yang sangat tinggi juga berperan
dalam menciptakan teknologi yang hemat energi.</span><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 style="text-align: left;">
<b><span style="font-family: arial; font-size: x-large;">Kesimpulan</span></b>
</h2>
<br /><span style="font-family: arial; font-size: large;">Perkembangan teknologi telekomunikasi, terutama dengan kehadiran 5G,
menjanjikan kemajuan besar. Teknologi ini menawarkan koneksi yang lebih luas
dan stabil, serta kapasitas yang besar, mengubah cara kita memanfaatkan
internet. Salah satunya dengan memanfaatkan layanan hosting terpercaya
seperti DomaiNesia dan mengombinasikannya dengan kecepatan jaringan internet
5G untuk mengelola website.<br /><br />5G menggunakan OFDM dan pemancar
lebih kecil, memungkinkan koneksi yang cepat dan efisien. Keunggulan 5G
termasuk hampir tanpa delay, memungkinkan pengguna untuk menikmati
pengalaman berinternet tanpa gangguan buffering, sambil menghemat energi.
Ini menandai langkah besar menuju masa depan komunikasi yang lebih baik.
</span>
</div>
Keke Naimahttp://www.blogger.com/profile/18305722998068904694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4276275191979079656.post-2226119443097813182024-03-10T14:30:00.005+07:002024-03-11T20:05:33.250+07:00ASUS Zenbook DUO, Laptop Dua Layar Terbaik untuk yang Produktivitas Tinggi<div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">"Bisa dibahas hari Senin aja? Saya lagi di jalan."
</span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;"><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">
Ketika masih jadi pekerja kantoran, Chi seringkali enggan membahas kerjaan
saat akhir pekan. Seringnya gak diangkat telponnya. Pura-pura gak denger
aja hehehe. Kalau pun diangkat, Chi akan tanya bisa hgak dibahas saat hari
kerja. </span><br /><br />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="peluncuran asus zenbook duo" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1hhJqgXV2zUNadO3rYV819HO59z5YAacnvBPSo7yYn-2Zi5hOHnlWbDQnahCECWQ1jORicaY5XwTvNktvwoQLWjqVdZKyJf1Tzsn4sUc8dBRhSaMI38a6t00ifFH_QuGQT2SdieA0ShUf-Sq02GP51tJ53dHO1JVGJme1janaaiGUEA89u9cDztRbDXFq/w640-h480/peluncuran-asus-zenbook-duo.jpeg" title="peluncuran asus zenbook duo" width="640" />
</div>
<br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">Hari libur males banget membahas kerjaan. Sekarang pun Chi usahakan kalau
mau liburan, semua kerjaan udah beres. Dalam artian, udah gak ada job
menulis yang belum diselesaikan. Biar liburannya tenang. Apalagi biasanya
Chi juga jarang bawa laptop kalau bepergian.
</span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;"><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">
Tapi, terkadang kerjaan juga lagi banyak. Sedangkan di sisi lain juga
pengen liburan banget. Asik kayaknya kalau punya ASUS Zenbook DUO, laptop
dua layar terbaik di dunia yang cocok banget di bawa ke mana pun.
</span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<p style="text-align: left;"><br /></p>
</div>
<div style="text-align: left;">
<h2 style="text-align: left;">
<b><span style="font-family: arial; font-size: x-large;">
Peluncuran ASUS Zenbook DUO, Productivity Laptop Terbaik di 2024
</span></b>
</h2>
</div>
<div style="text-align: left;"><br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="asus zenbook duo" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFFSQWXbIbIiERjlW4i5FABTb1v431zKnOqZNwoP1uxIE64P3BhRyDBOZ6Rq5z_iJ_1vxN4vuJU7F8E3UUvNYrh3WQzDbVdKP8cOunY_oBYEFoodvwJJaM-T-Je_VyboNBspTPmiWFMzG-A4eCSCWaTwuP7Gp9ZaLFmbDBK9uzoi6itDEu9A3FRIpze9xI/w640-h480/asus-zenbook-duo.jpeg" title="asus zenbook duo" width="640" />
</div>
<br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">
Kamis (7/3), Chi hadir di <b>"ASUS Zenbook DUO Launch Event" </b>bertempat
di Ballroom Raffles Hotel, Jakarta. Acara peluncuran produk ASUS selalu
meriah dan mewah.
</span>
</div>
<div style="text-align: left;"><br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="inovasi laptop asus dari masa ke masa" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_mzr2_K7J4vtgBYhqSF3vYXzQHIf4O00cj6nuPtf5dFvuLc0igI87BpaTOJs9uLwgVWaloPC0EnxkgrpDxq3rAKgWRp-LXJ-dzfbtA0_Cfln-gOMfmHHHMu4tHC4GkUyYe0mQigq65cv2pifeuKc7hOgRxy3IVR71wYc3Gq7DoImheSE6Prwrrid2hYBb/w640-h480/inovasi-laptop-asus-dari-masa-ke-masa.jpeg" title="inovasi laptop asus dari masa ke masa" width="640" />
</div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;">
Jimmy Lin, ASUS Southeast Asia Regional Director<br /></span>
<p><br /></p>
</div>
<div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">“Bersiaplah menyambut masa depan. Bersiaplah menyambut ASUS Zenbook DUO,”
ujar <b>Jimmy Lin, ASUS Southeast Asia Regional Director.</b> “Zenbook DUO
merupakan puncak inovasi laptop di tahun ini. Hadir dengan desain dua
layar yang inovatif, ia merupakan productivity laptop terbaik di dunia
yang segera hadir di Indonesia</span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;"> </span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">
Acara dibuka oleh MC Donna Agnesia. Kemudian dilanjutkan dengan opening
speech dan bussiness update oleh Jimmy Lin, ASUS Southeast Asia Regional
Director. Menjelaskan tentang perkembangan laptop ASUS sejak tahun 1989
yang luar biasa.
</span>
</div>
<div style="text-align: left;"> <br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="kemeriahan acara asus zenbook" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDNRqUps1AFmHD_vfm-HXaelHArAOLo30wYiUFXP81RNRpEV-nk4FyrKGejCQ76SeIYLGSobNxyp9IoeMbGJrAbgUwQ7L2ZFKdKdmTZORuiYNKPCqFTdcp6nU7Z6CVNmtLaf_xij-MXcejlu-CMkfIplZQEVCveOLjvz1N7bLAAHehceF51TZv8TegRn_g/w640-h480/kemeriahan-acara-asus-zenbook.jpeg" title="kemeriahan acara asus zenbook" width="640" />
</div>
<br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">
Kemudian ada drama musical sebanyak 3 sesi, yaitu The Hope, The Twin
Productivity + Product Update, dan The Reveal. 3 sesi drama musical ini
saling bekesinambungan. Pada sesi The Hope menceritakan tentang sekelompok
anak muda yang aktif bekerja, memiliki mobilitas tinggi. Bisa setiap saat
bahas kerjaan. Padahal bisa jadi sedang liburan atau di luar kantor.</span><br /><br />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="laptop dua layar terbaik di dunia" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMm5S76CPl3TOJhtjeHTpyrz0B7yqMyj3DAlG_JSfKTr_GwJc1cRL_T0Ux2p4i1H860SbA9j8-7LKakkRGmfCjhknmSj1u4iy4s7XwSwuEJxs9NqqBQDA6O4Qdd2HIi6bXoE1slonvcvCjc7RUvdqGpqyb2JJRBf0dTl8_s9CBG-vr7jBc4f6lPU8E2hFz/w640-h480/laptop-dua-layar-terbaik-di-dunia.jpeg" title="laptop dua layar terbaik di dunia" width="640" />
</div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;">Coco Chien, Country Product Manager of ASUS Indonesia</span>
</div>
<div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">Masuk ke sesi kedua yaitu The Twin Productivity and Product Update.
<b>Coco Chien, Country Product Manager of ASUS Indonesia,</b> mengenalkan
tentang ASUS Zenbook DUO. Kemudian drama musical pun ditutup sesi ketiga,
The Reveal. Cerita pada seneng nih akhirnya ada laptop yang recommended
banget untuk para pekerja dengan mobilitas tinggi dna tetap harus
produktif.
</span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;"> </span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">
Diramaikan pula dengan kehadiran
<b>Zenbook DUO Stars yaitu Winky Wiryawan dan Wulan Guritno. </b>Mereka
berdua mengajak beberapa tamu undangan, termasuk blogger untuk ikut fun
games. Seru dan hadiahnya gede, lho. Di akhir acara juga bertaburan
doorprize dengan hadiah mulai dari logam mulia hingga laptop
Zenbook.</span><br />
</div>
<div style="text-align: left;"> <br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="laptop berteknologi ai" border="0" height="479" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxKO_QABSxC_5QqZmWBHk9USyB3Lzr-smDVqhwV4u17KFeQ4I7L9wk5pyq1gPZFIyX-rg2NBKPXyYxEI6de09kQtC-7OrL1D-AkZkai3i81RVCGIglPyhhcomzn-RKJlaCAkbBgl6B0wvbXx-TcWRVAE7SswKJlf19YfiPnOU6ZhTewi3eRvWI7WdmfFBW/w640-h479/laptop-berteknologi-ai.jpeg" title="laptop berteknologi ai" width="640" />
</div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;">Harry K Nugraha, Country Manager Intel Indonesia Corporation</span>
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">
Laptop 2 layar ini menggunakan prosessor bertenaga AI
yaitu Intel® Core™ Ultra 7 processor 155H yang dilengkapi chip
Intel® AI Boost NPU. Oleh karenanya Harry K Nugraha, Country Manager Intel
Indonesia Corporation, hadir untuk menjelaskan tentang teknologi ini.
</span>
</div>
<div style="text-align: left;"><p style="text-align: left;"> </p></div>
<div style="text-align: left;">
<h2 style="text-align: left;">
<b><span style="font-family: arial; font-size: x-large;">Laptop yang Praktis untuk Mobilitas Tinggi</span></b>
</h2>
</div>
<div style="text-align: left;"> <br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="berat dan ketebalan laptop dua layar asus zenbook duo" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidFQJv-1XrrSwhF8sCEHvWErI2y3BJbPP_PhIRkGYDHcsYdTttAt_Pwq9mMRJGZ8m2qQXUAnMtgoSSFh_Gf-shMGxsWm7ogCdCOdCoC93W_5jiG5tAH8XJXv6D_2wsLLE0hC80_8ZOyM8j8Lep1Rzcm8hjTQFFEE5sxa_h_TAD1-KE7WibZX5oiKjzx-2G/w394-h640/berat-dan-ketebalan-laptop-dua-layar-asus.jpeg" title="berat dan ketebalan laptop dua layar asus zenbook duo" width="394" />
</div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;">Dual Screen Mode</span><br />
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">Menyimak pemaparan Coco Chien, ASUS memperhatikan seringkali orang-orang
membutuhkan layar tambahan untuk memperluas ruang kerjanya. Tetapi, hal
ini tentunya hanya bisa dilakukan bila di kantor atau di rumah. Permasalah
mulai muncul ketika harus bekerja di luar rumah. Tentu akan sangat
merepotkan membawa lebih dari satu layar. Padahal memang itu yang
dibutuhkan.
</span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;"> </span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">
Menjawab kebutuhan tersebut, ASUS kemudian berinovasi. Hasilnya Zenbook
DUO (UX8406) menjadi menjadi laptop layar ganda yang revolusioner
sekaligus terbaik di dunia.
</span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<p style="text-align: left;"><br /></p>
</div>
<div style="text-align: left;">
<h2 style="text-align: left;">
<b><span style="font-family: arial; font-size: x-large;">
Laptop dengan Produktivitas Maksimum dan Performa Terbaik</span></b>
</h2>
<h2></h2>
</div>
<div style="text-align: left;"><br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="virtual keyboard asus zenbook duo" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcTArfSffJfYbAZl6FS6WRAD7K6gEsa2xnDUX-aBIa5BeHyjqx9s4kOZ5T7VAwXeB_IGIK5qE8xtP4Tsqmr0QgOHslrmtiTk2CWxcABO5VFE8MC5FwQLmdsj6zooqfPSOT_qw69SnKaOl30Gf2pCbJu0e7BIGKQHSsxerUhJ7PwkracGI1UiUVEgoem8ud/w480-h640/virtual-keyboard-asus-zenbook-duo.jpeg" title="virtual keyboard asus zenbook duo" width="480" />
</div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;">Dual Screen Mode with Virtual Keyboard</span><br />
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">Zenbook DUO dibekali dua layar touchscreen ASUS Lumina OLED beresolusi 3K
120H beukuran 14inch. Dapat menghasilkan kualitas visual terbaik dan
tingkat kecerahan hingga 500-nits.
</span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;"><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">
Desain keyboard dapat dilepas (detachable) dan kita bisa memiliki 2
pilihan yaitu tetap bawa keyboard atau enggak. Kalau tidak membawa, di
layar kedua bisa menjadi virtual keyboard.
</span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;"> </span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">
Saat keyboard ditaruh di atas layar kedua akan otomatis ngecas karena ada
pogo pin. Desainnya yang Full ASUS ergosense keyboard dan touhpad membuat
pengalaman mengetik lebih menyennagkan. Oiya, keyboardnya juga memiliki
backlit light, jadi bisa tetap bisa digunaan saat dilepas dan dalam
keadaan penerangan yang redup/gelap.
</span>
</div>
<div style="text-align: left;"><br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="laptop untuk produktivitas tinggi" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFYpL04yBj98IfBsoTRjdytddvEiZzyMmqwdHn6DbNVXZwfC8sHPay5PAA5fUiWphFqugXnR7nwV5y_6r8SeEbG_DJZPdv-_jIkmnuiuhavDQwcykzn9QYZXNRfiZ5xVwANixI1G17bFOJF9OacbC0ILDD3dNQG5mF6wVgzz44FKTAv8m4KoMHIfWP4p5c/w640-h480/laptop-untuk-produktivitas-tinggi.jpeg" title="laptop untuk produktivitas tinggi" width="640" />
</div>
<br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">Tanpa fisik keyboard, laptop fisik ini hanya memiliki berat 1,35kg dan
ketebalan 14,6mm. Ringan dan tipis, ya. Jadi praktis banget buat dibawa ke
mana-mana.
</span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;"><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">
Performanya juga tidak kalah. ASUS Zenbook DUO ini memiliki performa
terbaik yaitu Ditenagai oleh Intel® Core™ Ultra 7 processor yang
dilengkapi chip Intel® AI Boost NPU, serta grafis Intel®
Arc™. Teknologi hadir secara spesifik untuk memproses aplikasi
yang menggunakan AI. Semua aplikasi dan fitur yang bekerja menggunakan AI
dapat dijalankan secara lebih baik tanpa menguras daya secara
berlebihan. </span>
</div>
<div style="text-align: left;"><p style="text-align: left;"> </p></div>
<div style="text-align: left;">
<h2 style="text-align: left;">
<b><span style="font-family: arial; font-size: x-large;">Fleksibel dalam Penggunaan</span></b>
</h2>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="mode penggunaan asus zenbook duo" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUXjm5YXR4_w7ejbPUefWbr4JAobGHAAOyXpJThIsvcZNMzxMU0p3x0EbKOKqwF67WwtKf0Tgdt_Ful_lxLESncKww8tWn89UjdGrlI2RPaPpBtXGgBz39UBlOIa_fQmhG90DtO9_WU2fOUOEhyphenhyphenGHOYNxV5Bs65GE5oULddPaurfNn_iYDuyA6H8rXBBG-/w640-h480/5-mode-penggunaan-zenbook-duo.jpeg" title="mode penggunaan asus zenbook duo" width="640" />
</div>
<br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">Keunggulan lain dari ASUS Zenbook DUO adalah memiliki 5 skenario
penggunaan yaitu</span>
</div>
<div style="text-align: left;"> <br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="sharing mode zenbook duo" border="0" height="479" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSSKMyTJw46GFWYYCwro1jUWJiFqHwhn9gxydcjejhar8XfQQwl9voSMDU_mp74_bWCWgvPTIjlYKKuS0qjBA2_LF_ZMTic_evyi0TIQZNNoPvmYvdfMcaMks-UsHvA9P9F6ZDzmfXOGmcWPmMeZb48zHpH8VZiW3XeAhBxy3XxXbAnQPNveP5WZIrByn3/w640-h479/sharing-mode-zenbook-duo.jpeg" title="sharing mode zenbook duo" width="640" />
</div>
<div style="text-align: center;"><span style="font-family: arial;">Sharing Mode</span><br /></div></div><div><p style="text-align: left;"><br /></p>
<div style="text-align: left;">
<h3 style="text-align: left;">
<b><span style="background-color: #ead1dc; font-family: arial; font-size: large;">Dual Screen Mode</span></b>
</h3>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">Tentu ini penampilan paling unik dari ASUS Zennbook. Pengguna bisa
menggunakan 2 layar sekaligus dalam 1 unit. Kemudian koneksi keyboard
fisiknya menggunakan koneksi bluetooth.</span>
</div>
<div style="text-align: left;"><p style="text-align: left;"> </p></div>
<div style="text-align: left;">
<h3 style="text-align: left;">
<b><span style="background-color: #ead1dc; font-family: arial; font-size: large;">Dual Screen Mode with Virtual Keyboard</span></b>
</h3>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">Penggunaan ini bila pengguna membawa laptop tanpa membawa keyboarg fisik.
Sehingga layar kedua bisa dijadikan visual keyboard, </span><br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<p style="text-align: left;"><br /></p>
</div>
<div style="text-align: left;">
<h3 style="text-align: left;">
<b><span style="background-color: #ead1dc; font-family: arial; font-size: large;">Laptop Mode</span></b>
</h3>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">Ini seperti umumnya laptop yaitu menggunakan 1 layar dan keyboard fisik
yang ditempatkan di layar kedua.</span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<p style="text-align: left;"><br /></p>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="keunggulan asus zenbook duo" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhG2a8y8KGRbjjzayMkkag3M1kPdtigCqkuQ42f2wwc05mHlAOOoQyV37UeU9m4_g39GMKH8dy0HsBuiOdqcA0eekQP04I0BmBmrNoXtdJwC0ToStr-BDnncmSztmIEqYugHBZdsa7uYgHZHLcZmL_bl41PDkxFMRntuxuqr0ME0l3b-gphSOHUzugapW9J/w640-h479/keunggulan-asus-zenbook-duo.jpeg" title="keunggulan asus zenbook duo" width="640" />
</div>
<div style="text-align: center;"><span style="font-family: arial;">
Desktop Mode</span><br /></div><div style="text-align: left;"><p style="text-align: left;"><br /></p>
<h3 style="text-align: left;">
<b><span style="background-color: #ead1dc; font-family: arial; font-size: large;">Desktop Mode</span></b>
</h3>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">Layarnya dibentangkan seperti kita membaca majalah atau
koran. </span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<p style="text-align: left;"><br /></p>
</div>
<div style="text-align: left;">
<h3 style="text-align: left;">
<b><span style="background-color: #ead1dc; font-family: arial; font-size: large;">Sharing Mode</span></b>
</h3>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">Kedua layarnya dibentangkan 180 derajat. Bila mode ini diaktifkan, kita
bisa berbagi layar kepada orang lain.</span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<p style="text-align: left;"><br /></p>
</div>
<div style="text-align: left;">
<h2 style="text-align: left;">
<b><span style="font-family: arial; font-size: x-large;">Harga ASUS Zenbook DUO</span></b>
</h2>
</div>
<div style="text-align: left;"><br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="harga asus zenbook duo" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMAwDtgTQm9WACrBskDd9ezW0Ggw4nVqGW7wkkNf903gTK_4P81EjbPmQBX9t9NN5sbXgfV3k02k9wYHUa1qxdypsO5A1p7cyqfnssidDBMbLuj1dEDlIEzRfoG0rbSzNKBlT48K8k6V741RxEwQfOJDogxO0_7zK0qPtq7oGg48GAciCS4U_PIXHUQOtd/w640-h479/harga-asus-zenbook-duo.jpeg" title="harga asus zenbook duo" width="640" />
</div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;">
Frank Wang, Consumer BDM of ASUS Indonesia</span>
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<div>
<div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial; font-size: large;">
Tentu penasaran dong dengan harga Zenbook DUO, laptop dua layar yang
revolusioner ini.
<b>Frank Wang, Consumer BDM of ASUS Indonesia</b> mengatakan harganya
Rp33.999.000,00.
</span></div>
<div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial; font-size: large;"> </span></div>
<div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial; font-size: large;">
Wow banget ya harganya! Tapi, dengan segala fiturnya yang luar biasa memang
keren banget sih laptop ini. Teman-teman bisa langsung ke
<b><a href="https://id.store.asus.com/zenbook-duo-ux8406ma-oleds711.html" target="_blank">ASUS Online Store</a></b>
untuk membeli laptopnya ya. </span><br /><br />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="spesifikasi asus zenbook duo" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2GrVA7BhZbqneZPnGYcXKsGCD_Mhv13wjYkcg5ZQYbC2t0AO35r5TvLTVZSrvByPtWqFC54UVw4MZyYGP566Iau4nOuRAIcpb0hJ937YcWQHhPs0u47PEK2-1oGdRkL5GFey-C4irZsATZWsglR2GviU6f1gQx7xDMvIrS85Q1yGvuqJvKVRRC3m5qKeD/w640-h578/spesifikasi-asus-zenbook-duo.jpeg" title="spesifikasi asus zenbook duo" width="640" />
</div>
</div>
Keke Naimahttp://www.blogger.com/profile/18305722998068904694noreply@blogger.com17tag:blogger.com,1999:blog-4276275191979079656.post-24931113875001611872024-02-23T20:29:00.000+07:002024-02-23T20:29:27.991+07:00Resep Sop Bola-Bola Tahu<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Resep Sop Bola-Bola Tahu - Musim hujan sudah tiba. Sedihnya di beberapa
daerah terkena banjir karena curah hujan yang ekstrim. Diperparah lagi
dengan kondisi lingkungan yang semakin gak bersahabat dengan bumi. Luas
hutan semakin berkurang, masih banyak yang buang sampah sembarangan,
permasalahan tata guna lahan, dan banyak faktor lainnya. </span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;"> </div>
<div style="text-align: center;">
<img
alt="Resep Sop Bola-Bola Tahu"
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAPRZU_kwEUTzC9-qSM6t07EOJlNxY0YaG0iMv0j54sHYAWsCg2RyssAr1jPnYmkWlRjFFrT7bp2J856e9cFZRWQ_2EMRRJg4Uup7_n25ST8SwT2HhxpfzGUg66pr0hJyVq8NmNVNQnwRG/w640-h640/resep-sop-bola-bola-tahu.jpg"
title="Resep Sop Bola-Bola Tahu"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: left;"><br /></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Kesedihan semakin bertambah karena saat ini juga sedang dalam kondisi
<a
href="https://www.kekenaima.com/2021/01/tentang-cerita-pandemi-di-tahun-2020.html"
target="_blank"
>pandemi COVID-19</a
>. Sungguh ujian kesabaran bagi kita semua. Terutama bagi teman-teman yang
merasakan langsung dampak banjir, tanah longsor, dan lain sebagainya.
Semoga aja cobaan segera usai, kesehatan tetap terjaga, dan untuk harta
yang rusak/hilang akan diganti lebih baik. Aamiin Allahumma aamiin.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Sekarang kita bahas kuliner di saat
<a
href="https://www.kekenaima.com/2018/12/tips-menghadapi-musim-hujan.html"
target="_blank"
>musim hujan</a
>
aja, ya. Bawaannya pengen makan melulu kalau lagi hujan. Chi paling sering
bikin bakso atau steamboat. Mentok-mentok ya mie instan kuah hehehe.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Kali ini, Chi mau berbagi resep sop bola-bola tahu. Resep yang praktis.
Cocok juga buat teman-teman yang tidak mengkonsumsi bahan-bahan hewani.
Yuk kita bikin! </span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;"> </div>
<div style="text-align: center;">
<img
alt="resep minyak bawang"
border="0"
data-original-height="544"
data-original-width="725"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0O0cNvTMPg9NTNRzcJ84IfYGPrOEYlDvmzRfxugkvwKV74CT4Vjt1CEoJfpu1ADumQIDByM1100vAt1wK5B61eAEl_WsdCAUyv_PqS30Dy-QCPn4V0m3T4UHreI5q_cPJNEdALNww3FYH/w640-h640/resep-minyak-bawang.jpg"
title="resep minyak bawang"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: left;"><br /></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><b>Bahan-Bahan:</b></span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;"><br /></div>
<div style="text-align: left;">
<ul style="text-align: left;">
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>2 buah tahu cina, dihaluskan dengan garpu atau penghalus kentang<br /> </span
></span>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">4-5 sdm tepung tapioka</span></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">1 butir telur</span></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Air <br /></span
></span>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
3-4 lembar jamur kuping, rendam di air hangat kemudian cincang halus
*optional<br /></span
></span>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Bawang merah goreng </span></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Kaldu bubuk jamur atau kaldu ayam *optional<br /></span
></span>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Garam dan gula pasir secukupnya</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>1 bonggol sawi putih, potong-potong<br /></span
></span>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
</ul>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;"><p style="text-align: left;"> </p></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
><b>Bahan-Bahan Minyak Bawang:</b></span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;"> </div>
<div style="text-align: left;">
<ol style="text-align: left;">
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">1/2 buah bawang bombay</span></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>4 siung bawang putih, digeprek</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">1 batang daun bawang</span></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Minyak goreng</span></span
><br />
</li>
</ol>
<p style="text-align: left;"> </p>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><b>Cara Membuat: </b></span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;"><br /></div>
<div style="text-align: left;">
<ol style="text-align: left;">
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Panaskan minyak, kemudian masukkan seluruh bahan minyak
bawang</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Setelah harum, saring minyak dan masukkan ke toples kaca yang bersih
dan steril<br /></span
></span>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Tunggu hingga minyak dingin kemudian tutup rapat</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Bahan-bahan minyak bawang sisihkan sebentar. Jangan dibuang
<br /></span
></span>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Masukkan tahu cina, jamur kuncing, dan bawang goreng ke dalam wadah.
Aduk rata
</span></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Tambahkan telur, kaldu bubuk instan, dan garam. Aduk rata
kembali</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Masukkan tepung tapioka sedikit demi sedikit hingga tercampur rata
dan koreksi rasa. Bisa tambahkan garam atau kaldu bubuk lagi bila
masih kurang berasa<br /></span
></span>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Didihkan air</span></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Masukkan sedikit demi sedikit tahu yang sudah dibentuk
bola-bola</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Angkat dan tiriskan bola-bola tahu yang sudah mengambang</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Didihkan air kembali di panci yang lain</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Masukkan bahan-bahan minyak bawang</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Masukkan bola-bola tahu dan sawi putih </span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Tambahkan garam, gula pasir, dan bubuk kaldu instan. Koreksi
rasa</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Matikan api dan sajikan hangat</span
></span
>
</li>
</ol>
<div style="text-align: left;"><p style="text-align: left;"> </p></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><b>Catatan:</b></span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;"> </div>
<div style="text-align: left;">
<ol style="text-align: left;">
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Untuk sop-sop bola tahu memang menggunakan ampas dari bahan-bahan
minyak bawang. Nanti minyak bawangnya bisa dipakai untuk membuat
berbagai olahan lainnya seperti mie ayam, nasi goreng, telur
dadar, dan lain sebagainya
</span></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Bila kuahnya tidak ingin berminyak, tambahkan bawang putih yang
sudah digeprek dan daun bawang ke dalam air mendidih<br /></span
></span>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Wajib menggunakan tepung tapioka. Chi pernah mengikuti salah satu
resep yang tanpa tapioka. Begitu direbus, bola-bola tahunya
langsung ambyar <strike>menjadi butiran debu</strike></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Sebaiknya bola-bola tahu dimasukkan terakhir. Berbarengan dengan
sayur atau sesaat ketika akan disantap.<strike
><br /></strike></span
></span>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Coba rebus 1-2 butir bola-bola tahu dulu hingga mengambang.
Setelah itu coba kekenyalannya. Kalau dirasa masih kurang, bisa
ditambahkan tapioka lagi ke dalam adonan
</span></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Ketika merebus bola-bola tahu jangan masukkan dalam jumlah banyak.
Agar tidak saling menempel
</span></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Jamur kuping kering ukuran kecil, tetapi bila direndam di air
hangat akan melebar <br /></span
></span>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Bila tidak suka jamur kuping, bisa diganti dengan wortel, daun
bawang, daging ayam cincang, atau lainnya. Hanya tahu pun gak
masalah<br /></span
></span>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Chi biasanya mencampur rata semua bahan menggunakan tangan. Bukan
pakai sendok atau apapun
</span></span
>
</li>
</ol>
<div style="text-align: left;"> </div>
<div style="text-align: center;">
<img
alt="tekstur sop bola-bola tahu"
border="0"
data-original-height="544"
data-original-width="725"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyzRg2f2CeQIomaQbD6xEAoBsfc2urcg1XJa-g3ltP5GVn55fqm1e2iVrYcDSoWGUwMp3rB5Ux-OuIG_hyphenhyphengSQwzm87EJHyHx3u2DMFJa0JK_p7tz48B8ifL0SOChyphenhyphenDrh5tyHQxEZjYRnQB/w640-h635/tekstur-bola-bola-tahu.jpg"
title="tekstur sop bola-bola tahu"
width="640"
/>
<br />
</div>
<div style="text-align: left;"> </div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Meskipun menggunakan tapioka, tekstur bola-bola tahu tidak sekenyal
bakso. Tetap akan berasa lebih lembut. Makanya menikmati sop
bola-bola tahu memang paling enak saat masih hangat. </span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Teksturnya yang lembut juga bisa menjadikan Sop Bola-Bola Tahu
sebagai menu MPASI. Bisa hilangkan garam, gula pasir, dan kaldu
bubuk instannya bila teman-teman tidak berkenan. Diganti dengan
bahan perasa lainnya. Meskipun sebetulnya dalam takaran yang pas
penggunaan garam dan gula pasir untuk MPASI gak apa-apa.<br /></span
></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>[Silakan baca:
<a
href="https://www.kekenaima.com/2018/10/tips-dan-resep-mpasi-untuk-anak.html"
target="_blank"
>Tips dan Resep MPASI untuk Anak</a
>] </span
></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Resep ini bisa menghasilkan bola-bola tahu yang jumlahnya lumayan
banyak. Biasanya Chi bagi 2. Sisanya disimpan di kulkas dalam wadah
yang tertutup rapat. Jadi kalau ingin membuat sop bola-bola tahu
lagi tinggal siapin kuah dan sayurnya.</span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;"><br /></div>
<div style="text-align: center;">
<img
alt="tips merebus bola-bola tahu"
border="0"
data-original-height="544"
data-original-width="725"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQinu9N-imuBcGy-5gaFQEQfcbl4LFPoP6R5Xp92Yampwv2CFvxJF28v49VAADMZ1RP6G5gZC2XokSrKHVQH1L1MB49M8-smMGnMUE1yxgPae0_bDBeH-OBz3gn3ao5mO1GgDw2XHWI1q0/w640-h640/tips-merebus-bola-bola-tahu.jpg"
title="tips merebus bola-bola tahu"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: left;"><br /></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Kadang-kadang gak semuanya Chi buat jadi bola-bola tahu. Sebagian
bahan diolah kembali menjadi tofu egg roll. Ini idenya dari chicken
egg roll Hokben. Hanya ayamnya diganti dengan tahu.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Selain hidangan yang nikmat di saat musim hujan, sop bola-bola tahu
juga bisa dijadikan menu sahur. Insya Allah sebentar lagi memasuki
bulan
<a
href="https://www.kekenaima.com/2020/04/tips-ramadhan.html"
target="_blank"
>Ramadan</a
>. Biasanya kalau sahur gak pengen makan yang terlalu berat. Nah,
teman-teman bisa coba bikin ini, deh.
</span></span
>
</div>
</div>
</div>
</div>
Keke Naimahttp://www.blogger.com/profile/18305722998068904694noreply@blogger.com43tag:blogger.com,1999:blog-4276275191979079656.post-5454352665151921812024-02-12T15:42:00.003+07:002024-02-19T14:27:54.923+07:00Milenial dan Gen Z Tidak Apatis Politik<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;"
>"Gen Z mana tau sejarah. Gen Z taunya bla ... bla ... bla ..."<br /><br />Rasanya
agak gimana membaca kalimat-kalimat seperti itu. Apalagi Chi punya 2 anak
Gen Z. InsyaAllah tahun ini menjadi pemilih pemula. Menurut Chi, tidak semua
Millenial dan Gen Z apatis politik.</span
><br /><br />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="Milenial dan Gen Z Tidak Apatis Politik"
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTv43L5nOaYmG7H6CuPCzROte0_RFOo2C95e-rb6Vze_UBE_GsD4ii-JF11Pi9JOs8vRTJ_kfvNUSzxuyYdWxE5R3jpCOENpfhmY8I6ohEgqQ07esiXf7Wy8GwXHVbVF9BE1j0QsQU5RRgDuOLLNl6K4MegUBH9U9ojh7davDssacF090ihIZFr_Y7ADaO/w640-h640/millenial-dan-gen-z-tidak-apatis-politik.jpg"
title="Milenial dan Gen Z Tidak Apatis Politik"
width="640"
/>
</div>
<br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;"
>Pada dasarnya, Chi memang tidak suka mengeneralisir untuk hal apapun,
termasuk urusan politik. Tidak semua Gen Z apatis dan buta politik. Ada juga
yang berpikir cerdas dan kritis. Lagipula, faktanya ada juga generasi di
atas millenial yang juga masa bodoh bahkan buta sama politik.<br /><br />Alhamdulillah,
Keke dan Nai tidak termasuk yang apatis politik. Chi lihat di berbagai
platform media sosial, terutama X, juga banyak anak muda generasi millenial
dan gen Z yang cerdas dan kritis beropini tentang politik.
</span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;"> </span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">
[Silakan baca:
<a
href="https://www.kekenaima.com/2015/11/anak-bersikap-kritis-positif-atau-negatif.html"
target="_blank"
>Anak Bersikap Kritis, Positif atau Negatif?</a
>] </span
><br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<p style="text-align: left;"><br /></p>
</div>
<div style="text-align: left;">
<h2 style="text-align: left;">
<b
><span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
>Mengajak Anak Berdiskusi tentang Politik</span
></b
>
</h2>
</div>
<div style="text-align: left;"><br /></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">
Karena Keke dan Nai pemilih pemula, Chi jadi pengen tau pandangan mereka
tentang politik. Tapi, Chi gak pernah sekalipun mengarahkan mereka untuk
memilih paslon tertentu. Walaupun seringkali tergoda juga hahahaha.
</span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;"><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">
Chi pernah berada di usia mereka. Usia di mana merasa diri paling tau
segalanya. Terkadang juga suka susah dikasih tau. Makanya Chi sadar banget,
mengarahkan untuk memilih paslon tertentu malah nantinya bisa bikin mereka
kesel.
</span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;"><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">
Lagian Chi lebih tertarik dengan cara pandang mereka. Paling tidak jangan
sampai mereka mudah percaya hoaks. Pendapat mereka harus ada alasan yang
jelas. Mereka sesekali mengikuti perkembangan berita, membaca buku sejarah,
atau menonton juga film dokumenter.
</span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;"><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">
"5 tahun ke depan, insyaAllah, Keke udah kerja. Bahkan mungkin sudah mulai
berpikir menikah. Kalau harga beras masih gak stabil kayak gitu, gimana tuh,
Ke?"
</span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;"><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">
Ya, ngomong politik memang gak harus dengan suasana serius. Kayak ngajak
orang rapat akhir tahun hehehe. Bisa sambil nonton berita, makan siang
bareng, atau apapun lah. Topiknya pun bisa random. Bisa juga disesuaikan
dengan situasi terkini.
</span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;"><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">
Atau beberapa hari lalu, Nai menonton film Eksil. Setelahnya dia cerita
tentang filmnya sambil kami makan malam nasi uduk sekeluarga di salah satu
warung kaki lima. Terkadang gak harus orangtua yang mulai obrolan. Bisa aja
anak-anak duluan, kayak waktu itu pernah berdiskusi tentang Aksi Kamisan.
</span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;"><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;"
>"Lho ternyata tau tentang Aksi Kamisan?"</span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;"><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">
Ya, kan, katanya anak zaman now gak pernah tau sejarah. Tapi, Alhamdulillah,
Keke dan Nai seringkali tau juga sejarah tanpa kami sodorin harus baca ini
ini. Mereka aktif mencari tau sendiri.
</span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<p style="text-align: left;"><br /></p>
</div>
<div style="text-align: left;">
<h2 style="text-align: left;">
<b
><span style="font-family: arial; font-size: x-large;">
Tips Agar Anak Mau Berdiskusi Politik dengan Orang Tua
</span></b
>
</h2>
</div>
<div style="text-align: left;"><br /></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">
Sebetulnya tipsnya sama aja dengan topik diskusi lainnya. Anak mau
berdiskusi dengan orang tua karena merasa nyaman. Apapun opini mereka, orang
tua gak mudah menghakimi dengan kalimat, "Kamu tau apa, sih?"
</span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;"><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">
Balikin aja ke diri sendiri, kalau kita ngobrol ma orang trus diremehin gitu
juga pasti ilfil, kan. Abis itu gak mau lagi ngobrol ma orang tersebut.
Begitu pun dengan anak kalau selalu diremehin ma orang tuanya.<br /><br />[Silakan
baca:
<a
href="https://www.kekenaima.com/2020/11/anak-muda-memangnya-tahu-apa.html"
target="_blank"
>Anak Muda Memangnya Tau Apa?</a
>]<br
/></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;"><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">
Apalagi di usia segitu, anak lagi seneng didengerin pendapatnya. Kalau pun
dirasa ada yang salah, diarahin pelan-pelan. Perlu juga ajak mereka untuk
berpikir.
</span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;"> </span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">
Membuat anak mau berdiskusi juga bukan proses instan. Prosesnya bisa dari
mereka kecil dengan terus menjaga bonding. Kayaknya kecil kemungkinan, anak
yang tadinya gak dekat sama orang tua, trus tau-tau mau dan bisa ngobrol
santai dengan orangtuanya.
</span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;"><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">
Tidak hanya berdiskusi, bimbing anak agar senang membaca. Meskipun Keke dan
Nai juga sama kayak kebanyakan anak di usianya yang lebih sering membuka hp.
Tetapi, setidaknya masih ada buku-buku yang mereka baca.
</span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;"> </span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">
Bahkan Chi sering takjub sama pilihan buku Keke dan Nai. Kayaknya di usia
mereka, Chi masih lebih suka baca cerpen, novel remaja, atau malah komik.
Mereka seringkali baca buku dengan tema yang cukup berat.<br /><br />[Silakan
baca:
<a
href="https://www.kekenaima.com/2013/12/tips-cara-mengajarkan-anak-membaca.html"
target="_blank"
>2 Tips Jitu Mengajarkan Anak Membaca</a
>]<br
/></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;"><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">
"Bunda udah mulai tua. 5 tahun ke depan, mungkin udah gak pusing lagi
mikirin biaya sekolah. Untuk urusan makan dan kebutuhan harian lainnya pun
juga udah gak banyak kalau hanya untuk Ayah dan Bunda. Tapi, Keke/Nai masih
masuk usia produktif. Mau jadi apa di 5 tahun ke depan? Pemimpin atau
Presiden yang terpilih bisa mempengaruhi hidup kalian melalui berbagai
kebijakannya. Jadi berusaha pilih calon pemimpin dengan benar. Perjalanan
hidup kalian masih panjang."
</span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;"><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">
Chi gak bermaksud mendahului ketetapan Allah SWT. Tetapi, memilih pemimpin
juga bagian dari ikhtiar. Setidaknya kita yakin pemimpin yang dipilih adalah
sosok yang tepat. Meskipun akhirnya belum tentu dia yang menang. Paling gak
kitanya ikhtiar dulu, lah.
<br /></span
><br /><span style="font-family: arial; font-size: large;"
>"Hati-hati menyebarkan berita. Kalau sampai berita itu hoaks, tapi kita
terlanjur menyebarkan, takutnya jadi dosa jariyah. Naudzubillah min
dzalik."</span
><br />
</div>
<div style="text-align: center;"><br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="cara memilih paslon pilpres"
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRb6TesWBSg0sEcg0QMud0nVhRny-8URpO_k7Ow-bGYinu7uKVF3mKPJ9tbfH97yLF86HmKBmsB5Xee62qQ1lM2JAMDSOSBL1_x7BM3Fe28PG-du2NpoE_8VMSfsJX28_AP3YspwkprCLODtIbuQxczropG0kWPczo8r_xsmJGk7C0J1HO7heNBHFUFxRS/w640-h640/cara-memilih-paslon-pilpres.jpg"
title="cara memilih paslon pilpres"
width="640"
/>
</div>
<br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">
"Jangan golput, ya. Mendingan kalian pusing sekarang karena menyeleksi calon
pemimpin sampai ketemu yang sreg. Daripada pusing 5 tahun ke depan. Ini
namanya ikhtiar memilih yang terbaik."
</span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;"><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">
Ya, sesekali boleh membuat pernyataan tegas ke anak hehehe. Penting juga
menyelipkan pesan agama ketika ngobrolin politik.<br /><br />Semoga semakin
banyak Millenial dan Gen Z yang tidak apatis politik. Tidak buta sejarah.
Manfaatkan dunia digital sebaik mungkin. Berlaku juga nih buat anak-anak di
generasi bawahnya. Yuk, jalin terus komunikasi sama anak.</span
><br />
</div>
Keke Naimahttp://www.blogger.com/profile/18305722998068904694noreply@blogger.com23tag:blogger.com,1999:blog-4276275191979079656.post-62576888086719435232024-01-27T23:53:00.000+07:002024-01-27T23:53:33.256+07:00Resep Puding Roti Apel dengan Susu Murni Hometown Dairy<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Resep Puding Roti Apel dengan Susu Murni Hometown Dairy - Bikin camilan
apa ya hari ini?
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Menjelang makan siang dan sore hari, biasanya di rumah udah pada mulai
cari camilan. Jadi memang harus disediakan di rumah. Gak selalu harus Chi
yang menyiapkan. K'Aie dan anak-anak juga suka bikin Kadang-kadang kami
bikinnya barengan. Sama halnya seperti makanan utama, menunya bisa
berganti setiap hari. Paling enggak 2 hari sekali. Biar gak bosan dengan
menu yang sama terus.
</span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;"> <br /></div>
<div style="text-align: center;">
<img
alt="Resep Puding Roti Apel dengan Susu Murni Hometown Dairy"
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEii9GHCkJIF4kEnDWkN2L1lN_DT0baAq5skBo2dbk3ZK9tOtjIkMV7p0YTD7JhoREzekMrGJGXcHAQOlvcMG9zQvNyKGvRzjS9WArQNyQA5aF-L50YsxyevWIuPg5NS9MTWuPZehKYIMliy/w640-h640/resep+puding+roti+apel+dengan+susu+murni+hometown+dairy.jpg"
title="Resep Puding Roti Apel dengan Susu Murni Hometown Dairy"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;"
>Puding Roti Apel dikasih topping es krim vanilla. Puding dan es krim
semuanya bikin sendiri dengan bahan utamanya susu segar</span
><br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<p style="text-align: left;"><br /></p>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Kami sekeluarga suka minum susu murni minimal 1 gelas sehari. Sisanya
bisa kami olah menjadi berbagai minuman atau makanan. Bahkan beberapa
makanan utama juga enak lho diolah menggunakan susu. Makanya, susu cair
termasuk minuman yang harus terus tersedia di rumah.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Kebetulan lagi ada stok Hometown Dairy di kulkas. Ini susu murni favorit
kami sekeluarga. Chi udah pernah mengulas alasannya sekitar 2 tahun lalu.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
[Silakan baca:
<a
href="https://www.kekenaima.com/2018/04/susu-murni-hometown-dairy.html"
target="_blank"
>Susu Murni Hometown Dairy, Segarnya Alami</a
>] <br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Banyak yang bilang kalau Hometown Dairy rasanya mirip kayak susu di
Australia/US/UK. Tetapi, yang pasti buat Chi ini seperti mengembalikan ke
memori masa kecil. Udah dibiasain minum susu murni sejak kecil hingga
hamil anak kedua.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Kalau sekarang udah agak jarang mencari penjual susu murni. Makanya pas
nyobain Hometown Dairy tuh langsung suka banget. Rasanya segar dan alami
banget. 'Creamy on the top' pada susu ini membuat rasanya semakin enak.<br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> <br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Untuk menjaga kesegarannya, susu sapi langsung diperah dari ambing
kemudian dipasteurisasi. Tidak ada tambahan zat pengawet serta pemanis
apapun, juga tidak ada bagian yang dibuang. Sehingga rasanya benar-benar
asli. Gumpalan krimnya itu juga menunjukkan prosesnya alami dan aman
dikonsumsi selama tidak ada perubahan rasa.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Jadi jangan buru-buru dibuang bila terlihat ada gumpalan krim di susu
murni Hometown Dairy. Cek dulu bau dan rasanya. Kalau Chi suka disendokin
dan dimakan krimnya. Bisa juga dikocok dulu sebelum botol dibuka agar
tercampur.</span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;"><br /></div>
<div style="text-align: center;">
<img
alt="daya tahan hometown dairy susu pasteurisasi"
border="0"
data-original-height="544"
data-original-width="725"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCQ7_YfcrTJZiDVrkei1gZfnc5wVB_9w7ZmFvx03EVy3vwi82g1lyyFB4mEVG-W2OD3atsonkwqr1-3CmGv1K0bnYycj74ktRYnOj32d4h78Y-8LtX9xR8BzVX3RiKm699sXlqlCcZ6dME/w640-h640/daya+tahan+hometown+dairy+susu+pasteurisasi.jpg"
title="Resep Pudding Roti Apel dengan Susu Murni Hometown Dairy"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: left;"> </div>
<blockquote>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span
class="vkIF2 public-DraftStyleDefault-ltr"
style="font-size: large;"
>Pasteurisasi adalah proses pemanasan yang dilakukan untuk membunuh
bakteri pada susu segar. Nah, Kamu harus segera mengonsumsinya setelah
proses pasteurisasi selesai. Ketika sudah dipasteurisasi dan disimpan di
dalam kulkas, Susu tahan sekitar 7-11 Hari. Dan ketika kemasan sudah
dibuka, daya tahannya bertahan 3 jam saja di suhu ruangan dan 3-4 hari
di kulkas (setelah kemasan dibuka). Ciri- cirinya kalau susu sudah tidak
layak minum, rasa dan baunya akan berubah. <br /><br />Sumber:
Hometown Dairy</span
></span
><br />
</div>
</blockquote>
<div style="text-align: left;"><br /></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Karena Hometown adalah pasteurisasi, jangan biarkan terlalu lama di suhu
ruang (15-25 derajat celcius), ya. Kalau susu sudah dalam keadaan terbuka
lebih baik segera dihabiskan karena hanya bertahan 2 jam. Sedangkan
bila masih tersegel bertahan 3 jam di suhu ruang.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Di dalam kulkas (0-4 derajat celcius) juga fresh milk gak bisa bertahan
lama seperti susu lainnya. Dari brosur Hometown yang Chi dapat, bila masih
tersegel bisa bertahan sesuai expiry date. Tetapi, bila sudah dibuka
bertahan 2-3 hari saja.</span
></span
><br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<p style="text-align: left;"><br /></p>
</div>
<div style="text-align: left;">
<h2>
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><b><span>Resep Pudding Roti Apel</span></b></span
>
</h2>
</div>
<div style="text-align: left;"><br /></div>
<div style="text-align: center;">
<img
alt="resep apple bread pudding"
border="0"
data-original-height="544"
data-original-width="725"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSXdRbgSmy-nYUVIFnDrzlsOWmrQHK5XzIZy-WkVSRABvEXfUSFvvaLs5zOrseZdW8N4BEhwzGqMWs_Gm5TE3gQJk74xB5nCH8CkwWI1ncNqdtkRDqZGW0EvUcvV8QzAC4XmgyaVBGnkA2/w640-h640/resep+apple+bread+pudding.jpg"
title="Resep Pudding Roti Apel dengan Susu Murni Hometown Dairy"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: left;"> </div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Kali ini Chi mau berbagi resep Puding Roti Apel (Apple Bread Pudding).
Sebetulnya Chi lebih sering bikin Puding Roti Pisang (Banana Bread
Pudding).
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Selain dari rasa, perbedaan menggunakan apel dan pisang adalah dari segi
kepraktisannya. Kalau menggunakan pisang, kita tinggal potong-potong
buahnya kemudian campurkan ke semua bahan. Sedangkan bila menggunakan
apel, harus ada proses bikin isiannya dulu.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Kalau bikin isian apel, Chi suka sekaligus banyak. Paling enggak 1 kg
apel, lah. Karena isian ini bisa distok dan disimpan di kulkas. Lumayan
awet kalau disimpan di wadah yang bersih dna tertutup rapat. Tentunya juga
menghemat waktu kalau isiannya bikin sekaligus banyak. Kebetulan lagi ada
stoknya, kali ini Chi pilih bikin puding roti dengan isian buah ini.</span
></span
><br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<p style="text-align: left;"><br /></p>
</div>
<div style="text-align: left;">
<b
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Bahan-bahan:</span></span
></b
>
</div>
<b
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
></b>
<div style="text-align: left;">
<b
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Isian Apel:</span></span
></b
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<ul style="text-align: left;">
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
1 kg apel malang. Kupas kulitnya, cuci bersih, kemudian potong dadu.
Ukuran sesuai selera, tetapi sebaiknya jangan terlalu kecil atau
besar<br /></span
></span>
</li>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Kayu manis sesuai selera</span></span
>
</li>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Gula pasir sesuai selera</span></span
>
</li>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Garam secukupnya</span></span
>
</li>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Air <br /><br /></span
></span>
</li>
</ul>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<b
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Bahan bread pudding:</span></span
></b
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<ul style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>7 lembar roti tawar, potong kotak-kotak<br /></span
></span>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">350 ml susu cair</span></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Gula pasir sesuai selera (optional)<br /></span
></span>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">3 sdm margarin, cairkan<br /></span
></span>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">3 butir telur</span></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Garam secukupnya <br /></span
></span>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Kayu manis </span></span
>
</li>
</ul>
<div style="text-align: left;"><p style="text-align: left;"> </p></div>
<div style="text-align: left;">
<b
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Cara Membuat:</span></span
></b
>
</div>
<b
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
></b>
<div style="text-align: left;">
<b
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Isian Apel:</span></span
></b
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<ol style="text-align: left;">
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Apel, kayu manis, dan gula pasir dimasukkan ke dalam wajan</span
></span
>
</li>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Beri air sedikit saja. Kayak diciprat-cipratkan sekadar gula
pasirnya agak basah
</span></span
>
</li>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Masak dalam api kecil hingga gula mencair dan apel mulai empuk<br /></span
></span>
</li>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Bila khawatir gula menjadi gosong, sedangkan apel belum lunak,
bisa ditambahkan air secukupnya
</span></span
>
</li>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Tambahkan sedikit garam</span
></span
>
</li>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Masak terus sambil sesekali diaduk sampai apel agak lunak<br /><br /></span
></span>
</li>
</ol>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<b
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Bread Pudding:</span></span
></b
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<ol style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Kocok telur dan gula pasir hingga menyatu</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Tambahkan susu cair ke dalam telur </span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Beri sedikit garam<br /></span
></span>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Masukkan juga mentega cair yang sudah dingin. Aduk rata</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Olesi wadah dengan margarin agar puding tidak lengket.
Tipis-tipis aja olesannya, ya
</span></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Tata 1/2 porsi roti tawar didasar wadah</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Masukkan isian apel</span></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Tutup dengan sisa potongan roti tawar</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Siram dengan susu cair yang sudah dicampur dengan telur dan
bahan lainnya
</span></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Masukkan ke microwave (power level 50, dipanggang selama 45
menit)</span
></span
>
</li>
</ol>
<div style="text-align: left;">
<p style="text-align: left;"> </p>
</div>
<div style="text-align: left;">
<b
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Catatan:</span></span
></b
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<ol style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Chi paling suka pakai apel malang karena masih ada rasa
asamnya. Gak hanya manis.
</span></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Takaran kayu manis sesuai selera, ya. Kalau Chi suka yang agak
kuat aromanya. Jadi lumayan banyak pakai kayu manisnya
</span></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Begitu pun dengan gula pasir. Sesuai selera aja
manisnya</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Untuk bread pudding ini Chi gak kasih gula lagi rasa manisnya
diambil dari isian apel dan topping (es krim vanilla atau
mapple syrup)</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Bread pudding bisa dipanggang atau kukus. Resepnya sama aja.
Dipanggang pun bisa dengan cara dioven atau microwave.
</span></span
>
</li>
</ol>
<div style="text-align: left;"> </div>
<div style="text-align: center;">
<img
alt="susu segar hometown dairy halal"
border="0"
data-original-height="544"
data-original-width="725"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuuqTFaLjIe83UhGhRlOmcJ0j1dHrtHKEbDI9MQlLlKt7bd6oZhjJNBmtt9aScDlo9A1lmM8d9466ck5AuJ0IjmbY_sSsI_dudZ250AQ4xQyWal1GzrERFxuL1yXuYfJnjot3at7jlhU7C/w640-h640/susu+segar+hometown+dairy+halal.jpg"
title="Resep Pudding Roti Apel dengan Susu Murni Hometown Dairy"
width="640"
/>
<br />
</div>
<div style="text-align: left;"> </div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Balik lagi bahas tentang susu Murni Hometown Dairy. Keterangan
di label susu sangat jelas. Ada nomor BPOM, logo halal MUI,
serta petunjuk penyimpanan dan daya tahannya.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Hometown Dairy bisa dibeli di Lulu Hypemart, AEON, Ranch Market,
Farmers Market, Lotte Mart, Kemchicks, Foodhall, Superindo,
Jakarta Fruit Market, Duta Buah, HERO Hypermart, dan Rumah Buah.
<br /></span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
><br />Beli online juga bisa. Apalagi di saat pandemi begini kan
lebih nyaman kalau online. Produk akan dikemas dengan baik dan
dikirim dalam keadaan dingin. Teman-teman bisa beli di GGF
Official Shop (https://shopee.co.id/ggfofficial) atau GGF Mart
(https://www.tokopedia.com/ggfmart)</span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;"> </div>
<div style="text-align: center;">
<img
alt="susu murni hometown dairy"
border="0"
data-original-height="544"
data-original-width="725"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGXL-DouRfq9cOCzupyKScYHx4jyi6CAbplIHjNeaK7C0fABpAfI13yEsiaOOIivT-bHBFV4yYEzJgRzphytSsJ8Efs-MPHCqfNDJ0XCUD358zeGH0GQlU5wBNFYrGjB_DK2HiR0BrzRyt/w640-h640/susu+murni+hometown+dairy.jpg"
title="Resep Pudding Roti Apel dengan Susu Murni Hometown Dairy"
width="640"
/>
<br />
</div>
<div style="text-align: left;"> </div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Hometown Dairy dijual dalam kemasan 1 liter, 2 liter, dan 3
liter. Bagi kami sekeluarga yang memang penggemar susu, beli
yang 3 liter juga gak masalah. Bakalan cepat habis juga
dikonsumsi.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Kalau pun teman-teman tidak begitu menyukai susu cair, bisa
diolah lagi atau ditambahkan rasa lain. Misalkan campur dengan
buah-buahan, ice cream, pudding, bahkan sop betawi pun bagi kami
lebih enak menggunakan susu daripada santan, lho.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Ada ide berbagi olahan susu lainnya? Yuk kita sama-sama berbagi
cerita.</span
></span
>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
Keke Naimahttp://www.blogger.com/profile/18305722998068904694noreply@blogger.com44tag:blogger.com,1999:blog-4276275191979079656.post-614952670767475102024-01-27T23:15:00.000+07:002024-01-27T23:15:20.379+07:00Resep Es Kopi Susu Pisang<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Resep Es Kopi Susu Pisang - Coffee shop di mana-mana! Di mall hingga di
pinggir jalan dengan kedai kecil pun mudah ditemukan. Harganya
bervariasi dari mulai Rp10 ribu (atau mungkin ada yang lebih murah dari
ini?) hingga lebih dari itu.</span
></span
></span
><br />
</div>
<br />
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="Resep Es Kopi Susu Pisang"
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbgfwy7IMUMpdr_1FbI-n-x4cfXf53TnTVwKjvcKKnqWXDZ2q6Sh61muYTEWgGoKQO4ZYN-EChytx4PqNNsLyonC9dUDWqpua4wDKwfh5Q_-Oe1YDmVzpOyPHHDRBQUJHoPtpEx8X3T6dW/w640-h640/Resep+Es+Kopi+Susu+Pisang+2.jpg"
title="Resep Es Kopi Susu Pisang"
width="640"
/>
</div>
<br /><br />
<div id="light-toc" style="text-align: left;">
<div
id="toc_list"
onclick="if (document.getElementById('toc').style.display === 'none') { document.getElementById('toc').style.display = 'block'; } else { document.getElementById('toc').style.display = 'none'; }"
role="button"
tabindex="0"
>
<span style="font-family: arial;"
><span style="color: black;"
><b
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Contents
<svg height="18" viewbox="0 0 24 24" width="18">
<path
d="M12,18.17L8.83,15L7.42,16.41L12,21L16.59,16.41L15.17,15M12,5.83L15.17,9L16.58,7.59L12,3L7.41,7.59L8.83,9L12,5.83Z"
fill="#000000"
></path></svg></span></span></b></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"> </span>
<div id="toc">
<span style="font-family: arial;"> </span>
<ul>
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
><a href="#cara-membuat-es-kopi-susu-pisang"
>Cara Membuat Es Kopi Susu Pisang</a
></span
></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
><a href="#tips-membuat-coffee-banana-milk"
>Tips Membuat Coffee Banana Milk</a
></span
></span
></span
>
</li>
</ul>
</div>
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Jauh sebelum trend ngopi, di rumah kami memang udah akrab dengan
aroma kopi. K'Aie yang setiap hari harus minum kopi.</span
></span
></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;">
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Buat K'Aie, ngopi gak sekadar minum. Dia jarang minum kopi sachet. Dan
menyeduhnya aja ada caranya sendiri. Makanya sekian belas tahun menikah,
Chi nyaris gak pernah bikinin kopi buat K'Aie. Justru dia yang sering
bikinin kopi untuk istrinya hehehe. </span
></span
><br />
<br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Meracik kopi sendiri memang lebih asik. Paling gak jadi lebih irit
kalau mau ngopi. Termasuk menikmati kopi dengan citarasa kekinian.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Meskipun Chi suka ngopi, tetapi gak berani sesering K'Aie. Lambungnya
suka gak kuat. Setelah minum kopi kadang-kadang berasa deg-degan dan
gemetar. Iya, memang hanya kadang-kadang karena bisa disiasati dengan 3
cara ini</span
></span
></span
><br />
<br />
<ol style="text-align: left;">
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Ngopi maksimal 1 gelas sehari</span
></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Harus pakai susu, jangan black coffee</span
></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Jangan ngopi kalau belum makan</span
></span
></span
>
</li>
</ol>
<br />
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Kalau tertib dengan 3 hal itu, biasanya gak ada masalah. Kalaupun
lambungnya lagi sensi, mendingan berhenti ngopi dulu selama beberapa
hari. Jangan maksain diri daripada nanti tepar.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Chi memang gak sesering K'Aie ngopinya. Tetapi, kalau berhenti total
juga susah. Aroma dan rasa kopi terlalu menggoda hehehe. Salah satu
kesukaan Chi adalah Es Kopi Susu Pisang.</span
></span
></span
><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 id="cara-membuat-es-kopi-susu-pisang" style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span><b>Cara Membuat Es Kopi Susu Pisang</b></span></span
></span
>
</h2>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="kopi susu, resep kopi kekinian, cara membuat es kopi susu pisang"
border="0"
data-original-height="750"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9dnR7YJs9ncTPqS10BuP0AQ3Y4oGF5E4TDDKXILYbhsA2ygDuKMfYqlHi3qSEOTe2GW8K5_4poHHItH5q61_E2-LAdEa4nHTsPOyNN4e4j_tY_dMP6EDmF8TUEL3c5nTQbow9sq2JPEHB/s640/Resep+Es+Kopi+Susu+Pisang+1.jpg"
title="Resep Es Kopi Susu Pisang"
width="640"
/>
</div>
<br /><span style="font-family: arial;">
<span style="font-size: large;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><b>Bahan-Bahan:</b></span
></span
></span
><br />
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;">2-3 sdt kopi bubuk </span></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>1 kotak (190 ml) UHT Indomilk Banana</span
></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;">Palm sugar secukupnya. </span></span
></span
>
</li>
</ul>
<br /><span style="font-family: arial;">
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><b>Cara Membuat :</b></span></span
></span
><br />
<br />
<ol style="text-align: left;">
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Tuang kopi bubuk ke dalam gelas dan beri air mendidih</span
></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Setelah dingin, saring kopinya kemudian tuang ke dalam cetakan es
batu. Masukkan freezer dan tunggu hingga mengeras.</span
></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Masukkan 5-7 balok es batu ke dalam gelas kemudian tuang 1/2 kotak
susu UHT rasa pisang</span
></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Taburkan palm sugar secukupnya</span
></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"> </span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Biarkan es mencair kemudian aduk supaya kopi, susu, dan gula
menyatu.
</span></span
></span
>
</li>
</ol>
<br />
<div
class="back_tocontent"
onclick="document.getElementById('toc_list').scrollIntoView(true);"
role="button"
style="text-align: left;"
tabindex="0"
>
<span style="font-family: arial;"
><span style="color: #a64d79;"
><span style="font-size: large;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="color: #e69138;"><b>Back to Content ↑</b></span></span
></span
></span
></span
>
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 id="tips-membuat-coffee-banana-milk" style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span><b>Tips Membuat Coffee Banana Milk</b></span></span
></span
>
</h2>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="tips membuat coffee banana milk"
border="0"
data-original-height="750"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpOJ8ZsFd_-ditrjT477WLgJnZWcf8OUnS14ci6e6R4zgfNqOwKx3FspqxgvvAFpJdX9YxtZ0vl5t2K03HVjns_2wwGmkaZOnJKKKInl-ZXpqyV2TR4S9NWxVijL0go1ECpl5pYAC4V3dI/s640/Resep+Es+Kopi+Susu+Pisang+3.jpg"
title="Resep Es Kopi Susu Pisang"
width="640"
/>
</div>
<br />
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>1 kotak UHT ukuran 190 ml bisa untuk 2x ngopi. Tetapi, kopi yang sudah
dibikin es batu bisa sampai 2-3x gelas kopi. Sebetulnya tergantung
selera juga. Kalau suka kopi yang lebih pekat, takarannya bisa
ditambahkan.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Susu UHT pisang sudah ada rasa manisnya. Tetapi, menambahkan gula palm
secukupnya gak akan bikin kopi jadi kemanisan. Malah jadi makin enak.
Palm sugar yang masih ada sedikit rasa pahit, bikin rasa kopi jadi
semakin enak.</span
></span
><br />
<br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Rasa gula palm tentunya beda dengan gula pasir. Meskipun Chi gak kuat
minum kopi hitam, tetapi juga gak suka minum kopi yang dikasih gula
pasir. Atau kalau gak ada palm sugar, pilih brown sugar aja. Sama-sama
gula pasir, tetapi masih lebih enak dan wangi.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Kalau baca beberapa resep coffee banana milk, banyak yang pakai buah
pisang. Tetapi, Chi belum pernah cobain kalau pakai buah. Dengan susu
rasa pisang aja udah enak, kok. Kapan-kapan deh Chi cobain, biar tau
bedanya di mana.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Selain suka ngopi, kami sekeluarga juga suka susu UHT. Makanya di
kulkas selalu ada susu ini dengan segala rasa. Paling gak sehari minum
segelas susu setiap sarapan. Kalau teman-teman mau tau susu UHT apa aja
yang saat ini jadi favorit keluarga kami, silakan cek di
<a href="https://my-best.id/lists/131951" rel="" target="_blank"
>https://my-best.id/lists/131951</a
></span
></span
>
<br />
</span>
<div
class="back_tocontent"
onclick="document.getElementById('toc_list').scrollIntoView(true);"
role="button"
style="text-align: left;"
tabindex="0"
>
<span style="font-family: arial;"
><span style="color: #a64d79;"
><span style="font-size: large;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="color: #e69138;"><b>Back to Content ↑</b></span></span
></span
></span
></span
>
</div>
</div>
Keke Naimahttp://www.blogger.com/profile/18305722998068904694noreply@blogger.com38tag:blogger.com,1999:blog-4276275191979079656.post-58930790410366205642024-01-27T22:01:00.000+07:002024-01-27T22:01:43.870+07:00Minat dan Bakat Anak vs Keinginan Orang Tua<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span
>Minat dan Bakat Anak vs Keinginan Orang Tua - Apa cita-cita mu?</span
></span
></span
><span style="font-size: large;"
><br /><span style="font-family: arial;"> </span><br /><span
style="font-family: arial;"
>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span
>Chi pernah membaca satu pendapat kalau anak yang masih kecil
sebaiknya jangan ditanya tentang cita-cita. Anak mana ngerti. Nanti
yang ada malah ibunya kerepotan menjelaskan ketika anak bertanya,
"Cita-cita itu apa?"</span
></span
></span
><br /><span style="font-family: arial;"> </span><br /><span
style="font-family: arial;"
>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span
>Menurut pendapat Chi, memang ada benarnya. Anak kecil belum tentu
mengerti cita-cita. Makanya, kalimat bertanyanya yang harus diubah.
Disesuaikan dengan pemahaman anak.</span
></span
></span
></span
><br />
</div>
<div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="Minat dan Bakat Anak vs Keinginan Orang Tua"
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0KjJdQ7j2SE7z4OTGHOv0gw4P-ciaDG8-ByBJFU-vWJKZQPQmoRIlNBKqeWbHa-6klTsLLiarGLq6zcyX8YOUfn5wabyqWQDaALrsS97lTxkbdbO3PpV1-N0PzaWTCQU97J3gLApx6DSP/w640-h460/Tips+Merawat+Kulit+Wajah+Agar+Tidak+Berjerawat+untuk+Remaja+1.jpg"
title="Minat dan Bakat Anak vs Keinginan Orang Tua"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: left;"><br /></div>
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>🎤 Susan, Susan, Susan ... Kalau gede mau jadi apa? 🎶</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Masih ingat itu lirik lagu apa? #YouSingYouOld 😂</span
></span
></span
><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span><b>Keke dan Cita-Citanya yang Berganti-Ganti</b></span></span
></span
>
</h2>
<br />
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="menanggapi minat dan bakat anak"
border="0"
data-original-height="600"
data-original-width="453"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIvUqueUJkDh7FwvADUNO1t5Ug-58_Za8d2kv3SfM5eysQ5wwz6EDGR6XQdGkTlimhJkC1yCPEaRUnFEzh3LzNa7FE5mA7j9Dup6AVatU8qc-iNemVFXtQggHvOuGKy9EXcQWPsFdZhN66/s640/keke-kopassus.jpg"
title="Minat dan Bakat Anak vs Keinginan Orang Tua"
width="482"
/>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: small;"
>Tulisan Keke waktu dia masih bercita-cita jadi Kopassus</span
></span
></span
>
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Bersyukur Chi lumayan rutin update cerita tentang Keke dan Nai di
blog ini. Membaca lagi beberapa artikel lama, Keke pernah beberapa
kali berganti cita-cita.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Beberapa artikel psikologi yang pernah Chi baca berpendapat, idealnya
melakukan tes minat dan bakat anak itu di usia 14-15 tahun atau ketika
memasuki jenjang SMA. Di usia itu, anak dianggap semakin terlihat
minatnya. Sedangkan, bila masih kecil kemungkinan besar
berubah-ubah.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Chi setuju dengan pendapat tersebut. Kalaupun pernah beberapa kali
bertanya tentang cita-cita, tujuannya untuk lebih mengenal anak. Apa
sih yang dia lagi suka sekarang? Bagaimana pendapatnya dia bila
ditanya seperti itu. Dan berbagai alasan lainnya.</span
></span
><br />
<br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>[Silakan baca:
<a
href="https://www.kekenaima.com/2015/12/menanggapi-cita-cita-anak.html"
target="_blank"
>Menanggapi Cita-Cita Anak</a
>]
</span></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Waktu masih balita, Keke pernah bilang pengen jadi tukang becak kalau
dia udah besar. Saat itu, Keke memang paling suka kalau dinyanyiin
lagu 'Naik Becak'. Di benaknya, kalau bisa jadi abang becak, bakal
makin sering jalan-jalan.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Lantas Chi bilang kalau abang becak itu tenaganya kuat, makanya harus
rajin bergerak. Motivasi itu berhasil! Tau sendiri lah ya, anak-anak
sekarang godaan magernya tinggi banget. Tapi, karena saat itu Keke
pengen jadi tukang becak, dia jadi anak yang banyak bergerak. Bahkan
ketika sedang melakukan
<a
href="https://www.kekenaima.com/2012/03/gerakan-tutup-mulut.html"
target="_blank"
>gerakan tutup mulut</a
>
alias susah makan pun, Chi bisa memotivasi melalui cita-citanya.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>"Kalau susah makan, nanti lemes. Kalau lemes, jadi gak kuat kayak
abang becak, deh."</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Selama susah makannya bukan karena sedang sakit, biasanya kalimat
seperti itu bisa memotivasi. Kemudian pelan-pelan Chi tingkatkan
semangatnya. Chi saranin dia supaya jadi bossnya aja, biar punya
banyak becak. Makin semangat deh dia. Pokoknya Chi berusaha menanggapi
cita-cita anak dengan santai.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Cita-citanya terus berubah. Dia pernah bercita-cita ingin jadi
pemadam kebakaran. Alasannya pengen madamin api neraka. Kasihan di
neraka banyak mainan yang gosong, begitu katanya hahahaha!</span
></span
><br />
<br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>[Silakan baca:
<a
href="https://www.kekenaima.com/2008/06/mau-madamin-api-neraka.html"
target="_blank"
>Mau Madamin Api Neraka</a
>]
</span></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Pernah juga bercita-cita jadi polisi. Kalau menjadi pemadam kebakaran
dan polisi itu karena dia senengnya main mobil-mobilan. Tiap kali beli
mainan, pasti pilihnya die cast. Hampir gak pernah mau beli yang lain.
Makanya cita-citanya pun gak jauh dari sesuatu yang ada mobilnya.
Polisi dan pemadam 'kan punya mobil khusus.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Cita-cita yang sempat bertahan lama saat dia SD adalah menjadi
Kopassus. Sampai Chi sempat agak yakin kalau kelak dia memang akan
masuk TNI. Tetapi, secara perlahan cita-citanya ini memudar ketika
mulai memakai
<a
href="https://www.kekenaima.com/2016/09/kacamata-keke.html"
target="_blank"
>kacamata</a
>.</span
></span
></span
><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span><b>Kapan Perlu Melakukan Tes Minat dan Bakat?</b></span></span
></span
>
</h2>
<br />
</div>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="menggali potensi anak, mengetahui minat dan bakat anak sejak dini"
border="0"
data-original-height="338"
data-original-width="600"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQcAlg5avtMVXJjryKWqref74HhyeH_oFVmy49FI2vDtgW_XLcc9nkiEPfWteEeJPEy5nmKUViK8o3k54eYfLLNdf5nFqIOOCauNV88L35Pz-AmuXR_TKjWDxvPuAl7wUjy_TdhfBneqno/s640/Minat+dan+Bakat+Anak+vs+Keinginan+Orang+Tua+2.jpg"
title="Minat dan Bakat Anak vs Keinginan Orang Tua"
width="640"
/>
</div>
<br />
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Ada yang berpendapat tes ini penting. Ada juga yang enggak. Perlu
atau tidaknya juga sudah Chi tulis di postingan sebelumya. </span
></span
><br />
<br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>[Silakan baca:
<a
href="https://www.kekenaima.com/2019/12/perlukah-tes-minat-dan-bakat-untuk-anak.html"
target="_blank"
>Perlukah Tes Minat dan Bakat untuk Anak?</a
>] </span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Chi berpendapat perlu atau enggaknya itu tergantung dari kondisi
masing-masing keluarga.
</span></span
>Secara pribadi, tes minat dan bakat memang membantu pertimbangan
kami. Menjadi saling melengkapi dengan pengamatan kami.
</span></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Chi juga sependapat dengan beberapa artikel yang pernah dibaca kalau
tes ini sebaiknya dilakukan saat anak memasuki usia remaja. Ketika
anak mulai masuk SMA sudah dihadapkan dengan pilihan mau masuk jurusan
IPA atau IPS. </span
></span
><br />
<br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Mengetahui
<a
href="https://edukasi.kompas.com/read/2018/09/04/19270871/ini-dia-5-tahap-mengenali-dan-mengembangkan-minat-bakat-anak"
target="_blank"
>jenis minat dan bakat anak sejak dini</a
>
mendingan dengan cara banyakin stimulasi, mengamati perilaku, makin
pererat bonding, dan lain sebagainya. Nanti kalau udah remaja, baru
deh ikut tes. Karena ketika sudah memasuki usia remaja, masih banyak
juga anak maupun orang tua yang bingung minat dan bakat anaknya ke
arah mana.</span
></span
><br />
<br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>[Silakan baca:
<a
href="https://www.kekenaima.com/2018/01/tips-mengentahui-potensi-anak.html"
target="_blank"
>Bagaimana Mengetahui Potensi Anak?</a
>]
</span></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Saat Keke masuk
<a
href="https://www.kekenaima.com/2014/10/sma-atau-smk.html"
target="_blank"
>SMA</a
>, kami merasa belum perlu melakukan tes ini. Dia udah mantap banget
dengan pilihannya. Hanya ingin masuk IPS. Kalau dilihat dari catatan
akademisnya sejak kecil memang dia lebih kuat di pelajar sosial
daripada eksak.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Diskusi panjang serta mengamati perilakunya sehari-hari juga membuat
Chi yakin kalau IPS memang cocok untuk Keke. Analisa kami didukung
saat hasil tes keluar. Keke memang cocoknya di bidang IPS. Berbagai
bidang IPA justru mendominasi urutan tengah ke bawah.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Dari yang Chi tulis di sini aja terlihat ketika masih kecil, Keke
lumayan sering ganti cita-cita. Semakin besar, semakin mengerucut
keinginannya. Semakin kompleks juga. Diskusi dan motivasi yang
diberikan gak sesederhana seperti saat Keke masih ingin jadi tukang
becak.</span
></span
></span
><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
border="0"
data-original-height="657"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_z0MjFY5RySjwLqJB73X7t5uVqduUiLkdgFhRFvjH2sEJbamGnnmqDcNHMnt55OUfDJSvttOarVZmNnZ8qYuTvZk606TKQriFCrCPeCyjbB8XyJYTJDeCY8t3NK4pO0Z9UjA77ZI_uq2j/s640/43+racing+school+12.jpg"
width="640"
/>
</div>
<br />
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Lepas dari keinginan menjadi Koppasus, Keke pun bercita-cita menjadi
pembalap motor profesional. Dia yang sejak kecil menyukai segala
sesuatu tentang mobil. Begitu SMP hingga sekarang malah tertariknya
dengan dunia motor.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Melihat minatnya dengan dunia balap motor, ayahnya memasukkan dia ke
sekolah balap. Ya daripada nanti malah tersalurkannya di jalan yang
salah. Malah ikut balap liar. Mending dimasukin ke sekolah balap yang
tepat. Kemudian ikut balap motor yang resmi. Sampai sekarang, Keke
masih menggeluti dunia balap motor. Meskipun cita-citanya sudah mulai
berubah lagi. </span
></span
><br />
<br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>[Silakan baca:
<a
href="https://www.kekenaima.com/2018/02/ketika-anak-bercita-cita-menjadi-pembalap.html"
target="_blank"
>Ketika Keke Bercita-Cita Menjadi Pembalap Motor Profesional</a
>]
</span></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Ya begitulah lah. Cita-citanya masih terus berubah. Tetapi, semakin
dewasa semakin mengerucut. Semakin bisa dilihat minat dan bakatnya
mengarah ke mana. Diskusi dengan Keke pun masih terus berlanjut hingga
sekarang. Tentu saja lebih kompleks. Tidak seperti ketika dia masih
bercita-cita menjadi tukang becak.</span
></span
></span
><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span
><b>Menentang Minat Anak Karena Ambisi Orang Tua?</b></span
></span
></span
>
</h2>
<br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="jenis minat dan bakat anak, tes minat dan bakat di indonesia"
border="0"
data-original-height="580"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1ZBeEq9mvPF4d12AaWEX58ItS_tlJJ19fcR1b2cfcVx6Dv61tuTG1W8yQR3PRy23oemFatKftkOmEhG_KxWaX0BrEgM_zvizenOhzUsuBmr9FzUEP_lXdx4zFgb_pFeigtoCqeITIX9Rv/s640/Mencegah+Obesitas+pada+Anak+1.jpg"
title="Minat dan Bakat Anak vs Keinginan Orang Tua"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: small;"
>Ketika masih SMP, Keke beberapa kali diminta jadi MC acara sekolah.
Baik itu acara formal maupun santai. Pakai bahasa Indonesia atau
bahasa Inggris</span
></span
></span
>
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Beberapa tahun lalu, Chi pernah bertekad kalau suatu hari nanti punya
anak, tidak akan pernah menentang cita-citanya. Pernah merasakan
sendiri, waktu lulus SMA pengen banget sekolah photography atau
fashion designer. Tetapi, orang tua tidak memberikan dukungan. Ya
memang gak ditolak, tetapi juga gak bersikap mendukung. Akhirnya, Chi
pun memilih masuk jurusan ekonomi aja.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Setelah Chi punya anak, apalagi sekarang Keke sudah SMA, prakteknya
gak semudah itu untuk mendukung. Jadi merasa bersalah juga sempat
menyalahkan orang tua dengan sikapnya waktu itu.</span
></span
><br />
<br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Minat dan bakat adalah 2 hal yang berbeda. Chi sudah menjelaskan
perbedaan
<a
href="http://schoolofparenting.id/bakat-dan-minat-anak-apa-bedanya/"
target="_blank"
>minat dan bakat</a
>
di postingan sebelumnya. Memang idealnya hasil minat dan bakat itu
sama. Tetapi, bila terjadi perbedaan, 2 hal ini sebaiknya saling
mendukung.</span
></span
><br />
<br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Dari hasil tes, Keke tidak mengalami perbedaan. Teorinya memang
seharusnya menjadi lebih mudah. Tetapi, justru ada perbedaan pendapat
antara Keke dan orang tuanya. Ada beberapa hal yang bikin kami
keberatan.</span
></span
><br />
<br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>[Silakan baca:
<a
href="https://www.kekenaima.com/2019/12/hasil-tes-minat-dan-bakat-keke.html"
target="_blank"
>Hasil Tes Minat dan Bakat Keke</a
>]
</span></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Kalau dibilang karena ambisi orang tua kayaknya enggak juga, ya. kami
gak pernah mengatur anak harus ambil jurusan tertentu. Memang ada
berbagai macam diskusi tentang minat dan bakat, bahkan jauh sebelum
ikut tes. Tetapi, ya sebatas diskusi.</span
></span
><br />
<br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>[Silakan baca:
<a
href="https://www.kekenaima.com/2014/09/mencapai-cita-cita.html"
target="_blank"
>Mencapai Cita-Cita</a
>]
</span></span
></span
><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h3>
<span style="font-family: arial;">
<span style="background-color: #ead1dc;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><b>Seni Musik</b></span></span
></span
></span
>
</h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="minat anak ditentang orang tua"
border="0"
data-original-height="750"
data-original-width="501"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoDX70rNhp7R4bWbARMdLhf2jjNXAUnLUks3KHDxpYKVv-E6I3GMn-1ds_wCisWOblLrK0mDkypDH1j-_4tyIOQZLdddbkZjZ-8Kp-4bVyZwNkGJqAdIRh3dt5V0GqvNyGaKPLMSf00QtH/s640/Mencegah+Obesitas+pada+Anak+2.jpg"
title="Minat dan Bakat Anak vs Keinginan Orang Tua"
width="426"
/>
</div>
<br /><span style="font-family: arial;">
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Keke pernah bilang kalau lulus SMA pengen melanjutkan kuliah di
jurusan seni musik. Sampai saat ini, kami masih keberatan dengan
keinginannya. <i>Off the record</i> lah ya untuk alasannya. Tetapi,
yang pasti bukan karena anti musik. Ada alasan lain, hanya kami yang
tau, termasuk Keke.</span
></span
></span
><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="mengetahui minat dan bakat anak sejak dini"
border="0"
data-original-height="349"
data-original-width="465"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2F_OVQUUF0TieMyVR2rTtDqfUtS-Tl3RiLwJFzUSTiVBhQhVdsBntivUB0T50EcAGy4HqokY39hX244Xdh1fYFZ-1CWFy_8Ecqe3lYXwn9JNvRC27HGIlDiq_9IyDftSEAJW_ecknIGzZ/s640/Minat+dan+Bakat+Anak+vs+Keinginan+Orang+Tua+1.jpg"
title="Minat dan Bakat Anak vs Keinginan Orang Tua"
width="640"
/>
</div>
<br />
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Kami mendukung kalau anak-anak senang dan ingin beraktivitas di dunia
musik. Keke pernah kursus drum sejak TK. Bahkan kami membuat ruangan
khusus kedap suara karena dia privat drum di rumah. *Nanti diomelin
tetangga kalau ruangannya gak kedap suara hehehe.*</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Dia berhenti kursus drum karena kesibukannya di sekolah. Jam
pelajarannya semakin sore. Belum lagi ada kegiatan di luar seperti
renang dan taekwondo. Semakin membuatnya kesulitan mengatur jadwal
kursus dengan guru privatnya.</span
></span
></span
><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="jenis minat dan bakat anak"
border="0"
data-original-height="1000"
data-original-width="859"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi10VLH_nOjzj0-b5w6XBH9GzyenU5q9ywrsjjPTVnD-JpwR4_QCl-ciylHzoG5X67NxCnkEPElPfYWnfQzhBjXlpy8skJ3tEwaUk3EcElU79nyQc-ro3qCbWaA2gN8b81_E0swxByfY_aG/s640/Keke+Wisuda.jpg"
title="Minat dan Bakat Anak vs Keinginan Orang Tua"
width="548"
/>
</div>
<br />
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Masuk kelas 5, dia sedang gandrung sama beatbox. Minta izin dibolehin
masuk sekolah beatbox. Tapi, kami masih keberatan dengan berbagai
alasan. Akhirnya dia belajar sendiri lewat YouTube. Mengejutkan ketika
dia perform saat acara perpisahan kelas 6. Soalnya dulu dia suka
enggan kalau harus tampil di depan umum.
</span></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Saat SMP, dia mulai bikin grup band dengan sahabatnya. Hampir setiap
hari sewa studio musik buat latihan. Meskipun sekarang sudah beda-beda
sekolahnya, mereka masih suka berkumpul untuk latihan. </span
></span
><br />
<br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Saat SMP, Keke tidak lagi main drum. Dia seringnya pegang bass.
Ketika lulus SMP, Keke dibeliin gitar listrik sama ayahnya.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Jadi, kami memang tidak pernah menghalanginya bermusik. Dia mau
kursus musik lagi pun, Insya Allah kalau ada rezekinya akan kami
dukung. Mau tampil ngeband lagi juga silakan. Tetapi, kalau untuk
kuliah di jurusan seni musik, hmmm ... belum keluar izinnya sampai
sekarang.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Keke tau banget kenapa masih belum mengizinkan. Tentu melalui diskusi
panjang. Lama kelamaan dia mulai menerima untuk tidak mengambil
jurusan Seni Musik. Tetapi, begitu hasil Tes Minat dan Bakat keluar,
keinginannya kembali mengeras. Diskusi panjang pun dibuka
kembali.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>"Tuhm 'kaaaan! Bener kata Keke juga. Ini hasil tesnya aja menunjukkan
minat dan bakat Keke di musik. Udah lah kuliah di Seni Musik
aja."</span
></span
></span
><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h3 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="background-color: #ead1dc;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
><b>Sastra Indonesia</b></span
></span
></span
></span
>
</h3>
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Beberapa kali kami juga harus banyak mencari tau. Ketika Keke meminta
izin untuk dibolehkan kuliah di Sastra Indonesia, Chi merasa kaget.
Alasan utama dia sebetulnya gak jauh-jauh dari musik. Di pelajaran
Sastra Indonesia katanya ada Musikalisasi Puisi.</span
></span
><br
/></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;">
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Tetapi, gak sebatas itu. Keke justru lebih dulu mencari banyak
informasi tentang kuliah di jurusan Sastra. Dari diskusi itu pun Chi
baru tau kalau Keke gemar menulis puisi. Ini berbanding terbalik
banget dengan ketika dia masih SD. Sampai sempat minta pindah sekolah
gara-gara
<a
href="https://www.kekenaima.com/2012/11/wali-kelas.html"
target="_blank"
>wali kelas</a
>
sering meminta murid-muridnya menulis. Eh, sekarang dia malah senang
menulis puisi.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Karena Chi nge-blank banget dengan dunia sastra, sempat membuat
status di FB. Alhamdulillah banyak sekali mendapat respons tentang
kuliah di dunia sastra (terima kasih banyak, ya! 😘). Setelah banyak
mendapatkan pendapat, Chi malah jadi tertarik dengan dunia sastra.
Kami mengizinkan Keke bila kelak ingin pilih ke jurusan Sastra
Indonesia.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Chi juga pernah tanya, kalaupun memang inginnya ke sastra, kenapa
pilih Indonesia? Kenapa bukan Sastra Inggris, Jepang, atau negara mana
aja selain Indonesia? Keke bersikeras kalau dia hanya tertarik dengan
Sastra Indonesia. Dari sisi akademis, sejak dulu memang dia kuat di
pelajaran bahasa. Terutama Bahasa Inggris, tetapi pelajaran Bahasa
Indonesia juga termasuk bagus nilainya.
</span></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Apakah itu artinya sudah menjadi keputusan final?</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Belum. Selama dia belum lulus SMA, keputusan masih bisa berubah. Ya
begitu hasil tes keluar aja, dia sempat bersikeras ingin jurusan Seni
Musik lagi.</span
></span
></span
><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h3 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="background-color: #ead1dc;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><b>FISIP</b></span></span
></span
></span
>
</h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="ambisi orang tua vs minat dan bakat anak"
border="0"
data-original-height="1067"
data-original-width="853"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig0kpjf8hpoMGvBhfxYXQ4LdfHZefNycDd4YyJxKqSqCeUSlzXPm_TpV-Ns2p0XGFiaD51cDqNCDn7K56RIfkv8lvV5hAF_c55RJoOcTN79dt5ewcg1XBIMscrzPQq3Bkiy1-FAPR3SN8w/s640/Ketika+Anak+Ikut+Demonstrasi.jpg"
title="Minat dan Bakat Anak vs Keinginan Orang Tua"
width="510"
/>
</div>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'><br /></span>
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Ada satu lagi jurusan yang Chi masih harus cari informasi banyak,
yaitu FISIP. Keke belum pernah bilang tertarik dengan jurusan ini.
Tetapi, Chi coba menganalisa sendiri aja dari banyak diskusi dan
perilaku sehari-hari.
</span></span
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Dia mulai kritis dengan berbagai isu yang terjadi di tanah air maupun
media. Bagus, sih. Tetapi, Chi juga kerap mewanti-wanti dia bila
beropini di media sosial. Kalau sama orang tuanya, silakan aja kalau
dia mau berdiskusi panjang bahkan berbeda pendapat tentang berbagai
isu. Pernah ikut
<a
href="https://www.kekenaima.com/2019/09/ketika-anak-ikut-demonstrasi.html"
target="_blank"
>demonstrasi</a
>
juga 😅</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Dengan kekritisannya ini, Chi kadang-kadang berpikir bagaimana kalau
suatu saat Keke ingin serius kuliah di jurusan politik bahkan berkarir
di bidang tersebut. Apalagi kalau dari hasil tes, FISIP ada di urutan
tertinggi ke-3. Nah, ini yang bikin Chi masih galau.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
><br />Jangan lah kita sampai buta politik. Tetapi, kalau berkarir di
bidang ini, Chi masih berat. Itulah kenapa Chi masih ingin cari tau
lebih banyak tentang jurusan FISIP. Siapa tau pemikiran Chi selama ini
kurang tepat. Masih butuh banyak informasi tentang FISIP, nih!</span
></span
></span
><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h3 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="background-color: #ead1dc;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><b>Ekonomi</b></span></span
></span
></span
>
</h3>
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Chi beberapa kali menyarankan dia mengambil jurusan ini saat kami
berdiskusi. Tentu sama dengan lainnya. Chi mempertimbangkan
berdasarkan banyak hal. Apalagi saat ini Keke sedang getol belajar
saham.</span
></span
><br
/></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;">
<br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Dia membaca berbagai buku tentang saham. Juga rutin ikut simulasi
saham. Tetapi, Keke pun sampai sekarang masih bersikeras kalau dia
hanya tertarik belajar saham. Dia gak tertarik kuliah di jurusan
ekonomi.</span
></span
></span
><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h3 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="background-color: #ead1dc;"
><b
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;">Hukum</span></span
></b
></span
></span
>
</h3>
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Dari beberapa jurusan yang pernah dilontarkan oleh Keke, jurusan
Hukum menjadi pilihan yang paling bertahan sampai saat ini. Dia sudah
mengutarakan ini sejak SMP.</span
></span
><br
/></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;">
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Awalnya karena kagum dengan guru PKn. Menurut Keke, gurunya ini asik
banget kalau lagi ngajar. Gak bikin bosan dan mudah dimengerti, Sejak
itu deh dia bilang tertarik belajar hukum dan ingin masuk jurusan
ini.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Chi pun sempat galau *kayaknya lama-lama dikeplak pembaca nih karena
galau melulu hahaha*. Abisnya bayangan Chi tentang dunia hukum tuh
serem. K'Aie malah mendukung banget kalau Keke kuliah di jurusan ini.
Ditambah lagi, dari hasil tes, minat dan bakat Keke di bidang hukum
berada di urutan pertama. Klop banget, deh!</span
></span
></span
><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2>
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;">
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span><b>Semoga Jangan Sampai Salah Pilih Jurusan</b></span></span
></span
>
</h2>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="minat dan bakat anak ditentang orang tua"
border="0"
data-original-height="583"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUMQJrxsoj0qkv5zPpEaY-XCXWOG9EuFTLseERiHjNs2c8pQBolVujnwXAxtADeHuTC-lzhtdaoomEXxf9nFJ8pSDBPK_4GW2yyTVzNFHmZSl-z4ba7QAydQ7q-vJYcAStlg7G5qh-gnJS/s640/Minat+dan+Bakat+Anak+vs+Keinginan+Orang+Tua.jpg"
title="Minat dan Bakat Anak vs Keinginan Orang Tua"
width="640"
/>
</div>
<br />
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>"Santai aja, lah. Dulu juga saya kuliah di jurusan teknik, eh malah
kerjanya di bank."</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Pernah gak mendengar kalimat seperti itu?</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Chi sering hehehe. Ya, jalan hidup memang kita gak tau. Kuliah di
jurusan apa, karirnya di bidang apa. Dan gak perlu juga semuanya
disesali.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Tetapi, kalau bisa sih jangan salah pilih jurusan. Pengennya dari
mulai sekolah, kuliah, hingga berkarir sudah sesuai dengan apa yang
menjadi minatnya. Apalagi katanya 10 tahun ke depan, Indonesia akan
mengalami
<a
href="https://www.kekenaima.com/2019/12/vivatalk-perempuan-ayo-berdaya.html"
target="_blank"
>bonus demografi</a
>. Insya Allah, Keke dan Nai termasuk di usia produktif pada masa itu.
Yup! Kami cukup serius memikirkan tentang ini.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Keke masih punya waktu untuk mempertimbangkan. Masih ada sekitar 2,5
tahun lagi. Hasil tes tersebut tentu aja jadi pertimbangan. Meskipun
bisa jadi pilihannya nanti di luar yang disarankan.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Apapun pilihannya nanti, harapannya jangan sampai ada penyesalan.
Menyesal karena salah memilih jurusan. Dengan pertimbangan yang
matang, Insya Allah akan mendapatkan pilihan yang terbaik. Aamiin
Allahumma Aamiin.<br /></span></span
></span>
</div>
</div>
Keke Naimahttp://www.blogger.com/profile/18305722998068904694noreply@blogger.com94tag:blogger.com,1999:blog-4276275191979079656.post-19102094408527372262024-01-27T21:57:00.000+07:002024-01-27T21:57:54.684+07:00Cara Menganalisa Hasil Tes Minat dan Bakat Keke<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;"
><span
><span data-offset-key="9nbnq-0-0"
><span data-text="true"
>Hasil tes minat dan bakat dapat memberikan informasi penting tentang
kemungkinan untuk sukses di berbagai jenis aktivitas. Dengan memahami
hasil tes dan memanfaatkannya dengan benar, kita dapat mengoptimalkan
potensi diri sendiri dan meraih sukses yang lebih tinggi!</span
></span
></span
></span
><span style="font-size: large;"
><br /><br /><span style="font-family: arial;"
><span
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
>Beberapa waktu lalu, orang tua murid angkatan Keke diminta hadir ke
sekolah untuk menerima hasil tes minat dan bakat anak yang pernah
diselenggarakan sekolah bekerjasama dengan salah satu psikolog.
Pastinya Chi pengen banget hadir. Rasanya penasaran dan deg-degan
dengan hasilnya.</span
></span
></span
></span
><br />
</div>
<div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="Cara Menganalisa Hasil Tes Minat dan Bakat"
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCl0XYt-cu-DX1SnUo8Y7Iklto5R65s2FoUaf4T9AzZY46xbDFBP2QfMg7RfsN-OkU0f6POCpicphYmXdnOY8e3gFEBsJy1gFVB8E0Y55xt4A956j0pcI63lf1VWMoFBObk_Icl-gW8zuN/w640-h557/hasil+tes+minat+dan+bakat+keke.jpg"
title="Cara Menganalisa Hasil Tes Minat dan Bakat"
width="640"
/>
</div>
<br />
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Mundur sedikit ke waktu Keke akan melakukan tes minat dan bakat.
Beberapa hari sebelum melakukan tes tersebut, Chi minta Keke untuk tetap
jaga kesehatan. Pada hari H, Keke diminta untuk sarapan dengan benar.
Chi pengen Keke serius melakukan tesnya. Supaya hasilnya mendekati
akurat.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Acara diawali dengan pesan parenting dari guru BK. Menarik
pemaparannya, tetapi Chi tulis di postingan terpisah aja, ya. Biar gak
melebar ke mana-mana.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Setelah guru BK selesai memberikan pesan, giliran psikolognya yang
berbicara. Awalnya sunyi senyap karena kami semua mendengarkan
penjelasan. Baru ramai saat sesi tanya jawab. Apalagi saat sesi
tersebut, hasilnya juga dibagikan.</span
></span
><span style="font-size: large;"
><br />
<br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span
>[Silakan baca:
<a
href="https://www.kekenaima.com/2019/07/festival-literasi-sekolah-2019.html"
target="_blank"
>Festival Literasi Sekolah 2019 - Cerdas Berliterasi Membangun Masa
Depan Generasi Milenial</a
>]
</span></span
></span
></span
><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span><b>Tujuan Tes Minat dan Bakat</b></span></span
></span
>
</h2>
<br />
<div>
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Kepala sekolah sudah menegaskan kalau kesempatan untuk pindah jurusan
dari IPA ke IPS atau sebaliknya sudah tertutup. Bahkan sudah ada
pengumuman. Jadi, apapun
<a
href="https://tesbakatindonesia.com/4p-test-for-kids/"
target="_blank"
>hasil tes minat dan bakat</a
>
yang diterima orang tua tidak bisa dijadikan rujukan supaya anak bisa
pindah jurusan di SMA.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Bagaimana kalau ada anak IPA yang ternyata hasil tesnya justru
cocoknya di bidang IPS atau sebaliknya?</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
><strike>Ya udah terima nasib aja.</strike> Ups! Enggak, ding hehehe.
Ya tetep aja gak bisa pindah jurusan di SMA. Tetapi, bisa dijadikan
acuan saat anak memilih jurusan saat kuliah. Mumpung masih punya waktu
sekitar 3 tahun. Jadi masih cukup waktu untuk menganalisa dan
mempertimbangkan.</span
></span
></span
><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span><b>Minat dan Bakat Gak Selalu Sama</b></span></span
></span
>
</h2>
<br />
</div>
<div>
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Secara sederhana, minat itu artinya apa yang kita inginkan. Sedangkan
bakat adalah suatu bawaan yang sudah ada sejak awal kehidupan.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Minat dan bakat idealnya memang klop. Tetapi, kalaupun berbeda, bukan
berarti menjadi sesuatu yang terpisah. Keduanya seharusnya menjadi
satu kesatuan yang saling mendukung.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Seseorang yang mempunyai bakat di bidang A, belum tentu bisa berhasil
di bidang tersebut kalau gak memiliki minat. Itu karena gak memiliki
motivasi untuk mencapainya.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Sebaliknya, bila seseorang memiliki minat di bidang B, tetapi bisa
berhasil meskipun tidak atau kurang berbakat. Dengan catatan, dia
harus bekerja lebih keras dibanding orang lain yang memiliki bakat dan
minat di bidang tersebut.</span
></span
></span
><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span><b>Menganalisa Hasil Tes Minat dan Bakat Keke</b></span></span
></span
>
</h2>
<br />
</div>
<div>
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Laporan tes minat dan bakat yang diberikan ada beberapa lembar.
Tetapi, intinya minat dan bakat Keke klop. Seperti yang Chi tulis di
postingan sebelumnya, gak merasa kaget dengan hasilnya. Semua sesuai
perkiraan Chi.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Di laporan tersebut ada 21 peminatan. Bidang IPA mendominasi urutan
terbawah. Dan yang berada di posisi buncit adalah peternakan.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Sebaliknya, bidang IPS berada di atas. Berarti tepat banget nih
kemauan Keke saat memilih jurusan SMA. Saat PPDB dia bersikeras
memilih jurusan IPS. Sama sekali gak mau IPA karena alasan gak ada
minat ke sana.</span
></span
><br />
<br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>[Silakan baca:
<a
href="https://www.kekenaima.com/2018/01/tips-mengentahui-potensi-anak.html"
target="_blank"
>Bagaimana Mengetahui Potensi Anak?</a
>]
</span></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>4 minat terbesar (ini dari urutan tertinggi) Keke berdasarkan laporan
tersebut adalah</span
></span
></span
><br />
<br />
<ol>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;">Hukum</span></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Seni Rupa dan Seni Pertunjukan</span
></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;">FISIP</span></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;">Ekonomi</span></span
></span
>
</li>
</ol>
<br /><span style="font-family: arial;">
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Dari tes tersebut, berdasarkan bakatnya, Keke disarankan untuk masuk
jurusan</span
></span
></span
><br />
<br />
<ol>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Law and Social Sciences: International Law and Legal Studies,
Criminology, International Relations</span
></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Fine and Performing Arts: Music, Music Performance, Music
Pedadogy</span
></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Business and Management: Marketing, Business Administration and
Management, International Business/Trade/Commerce</span
></span
></span
>
</li>
</ol>
<br />
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Yup! Semuanya sesuai dengan ekspektasi. Hasil diskusi panjang bersama
Keke yang kami lakukan secara rutin.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Kalau minat dan bakatnya klop berarti jalannya lebih mudah dan
didukung banget, dong?</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Errrr ... Chi bahas nanti aja. Di postingan lainnya karena masih ada
sedikit perbedaan pendapat antara Keke dan orang tuanya hehehe.</span
></span
></span
><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span><b>Pertanyaan dari Beberapa Orang Tua</b></span></span
></span
>
</h2>
<br />
</div>
<div>
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif' style="font-size: large;"
><span
>Saat hasilnya dibagikan, banyak orang tua yang ingin bertanya. Gak
semua mendapatkan kesempatan karena keterbatasan waktu. Chi coba
rangkum beberapa, ya.</span
></span
><span style="font-size: large;"
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span><br /></span
></span>
<b
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span
>Anak saya IQnya selalu superior, tetapi kenapa gak pernah juara
kelas?</span
></span
></b
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span
>Ini bukan Chi lho yang bertanya. Meskipun di postingan sebelumnya,
Chi juga bahas tentang IQ Keke yang superior dan nilai akademisnya
yang biasa aja hehehe.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span
>Menurut psikolog, anak-anak yang selalu juara kelas bahkan ikut
olimpiade akademis pun ada juga yang IQnya biasa aja. Kalau mereka
sampai berprestasi itu berarti mereka berusaha beberapa kali lipat
lebih keras dari anak yang IQnya lebih tinggi. Jadi, anak yang
berprestasi gak semata-mata karena IQ tinggi. Ada faktor lain yang
mempengaruhi.</span
></span
><br />
<br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span
>[Silakan baca:
<a
href="https://www.kekenaima.com/2019/12/perlukah-tes-minat-dan-bakat-untuk-anak.html"
target="_blank"
>Perlukah Tes Minat dan Bakat untuk Anak?</a
>]
</span></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span><br /></span
></span>
<b
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span
>Anak saya selalu bilang kalau dia ingin jadi pengacara. Tetapi,
kok di sini malah disarankan untuk ke jurusan Seni A (Chi lupa
nama jurusannya. Pokoknya berkaitan dengan dunia digital gitu,
deh. Jurusan yang kekinian)? Hukum malah ada di urutan ke-8!</span
></span
></b
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span
>"Ibu yakin anaknya ingin menjadi pengacara? Ibu sudah tau
alasannya?" tanya psikolog.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span
>Menurutnya, minat anak yang ada di laporan tersebut tidak sekadar
berdasarkan apa yang diinginkan anak. Tetapi, ada serangkaian tes
yang dilakukan hingga didapat kesimpulan urutan minat masing-masing
anak.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span
>Lebih lanjut psikolog menjelaskan, bisa jadi ketika si anak bilang
ingin menjadi pengacara hanya karena terpukau dengan kehidupan
Hotman Paris yang serba wow. Tetapi, setelah dilakukan
serangkaian tes, baru ketahuan kalau ternyata anak tersebut
sebetulnya gak memiliki minat sama sekali di bidang hukum.</span
></span
><br />
<br />
<b
><span
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
>Yang saya tau, anak saya selalu bilang ingin jadi psikolog.
Tetapi, di laporannya, psikolog malah ada di urutan ke-6
berdasarkan minat. Masih mungkin gak ya dia tetap memilih
psikolog?</span
></span
></b
><br />
<span
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'><br /></span
></span>
<span
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
>Mungkin saja. Asalkan keinginannya untuk menjadi psikolog diperkuat
lagi. Urutan ke-8 itu masih mungkin sekali untuk naik. Yang tidak
mungkin atau sangat terjadi itu, minat yang berada di urutan
terbawah, kemudian bisa naik ke atas.</span
></span
><br />
<span
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'><br /></span
></span>
<span
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
>Kalau untuk Keke kayaknya dia gak mungkin ambil bidang IPA. Anaknya
IPS banget. Semua bidang IPA ada di urutan terbawah apalagi
peternakan, bioteknologi, dan MIPA.</span
></span
><br />
<br />
<b
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span
>Minat dan bakat anak saya bertolak belakang banget. Tetapi, saya
lebih setuju dengan minatnya. Kira-kira, dia bisa tetap bisa ambil
jurusan yang sesuai minat gak meskipun gak ada bakat ke
sana?</span
></span
></b
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span
>Tetap bisa. Dengan catatan anaknya mau berusaha lebih keras
dibandingkan dengan anak yang memiliki bakat dan minat yang sama di
bidang tersebut.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span
>Bagi anak yang minat dan bakatnya berbeda akan ada catatan khusus
di laporannya. Kelemahan apa saja yang harus dikejar bila anak
memilih jurusan berdasarkan minat padahal bakatnya kurang
mendukung.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span
>Karena laporan minat dan bakat Keke sama, maka tidak ada catatan
khusus di laporannya. Tetapi, apa ini akan mempermudah Keke? Nanti
aja Chi ceritainnya, ya hehehe.</span
></span
></span
></span
>
</div>
</div>
Keke Naimahttp://www.blogger.com/profile/18305722998068904694noreply@blogger.com68tag:blogger.com,1999:blog-4276275191979079656.post-9057098152221822642024-01-27T21:56:00.000+07:002024-01-27T21:56:20.304+07:00Perlukah Tes Minat dan Bakat untuk Anak?<div>
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Perlukah melakukan tes minat dan bakat untuk anak? Jawabannya, perlu -
gak perlu.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Sebelum membahas lebih lanjut, Chi perlu membuat semacam pernyataan
dulu. Chi sendiri gak memiliki latar belakang keilmuan psikologi. Jadi
apa yang tertulis di artikel ini berdasarkan pengalaman pribadi. Seorang
ibu yang selalu penasaran mencari minat dan bakat anak-anaknya. Mencari
tau sendiri, serta ada bantuan profesional juga.</span
></span
></span
><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="perlukah tes dan minat bakat untuk anak"
border="0"
data-original-height="641"
data-original-width="960"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHa4mQ6kTpqfpmRf8dgpb_Rxog2xyIJNGjAgpKAja6j6IKcEtE8g7Dk4L3Aj4Xg39z-EiVtbnw_Pnmn40wCBLSYMVeHhxbTJoYgZwKhvoO1YKJJeP-lysyDQi9fhfqgoWfNg8oPQZElPYX/s640/perlukah+tes+minat+dan+bakat+anak.jpg"
title="Perlukah Tes Minat dan Bakat untuk Anak?"
width="640"
/>
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
</div>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span><b>Tes Minat dan Bakat Diperlukan Bila ....</b></span></span
></span
>
</h2>
<br />
<div>
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Keke dan Nai pernah beberapa kali ikut psikotest. Gak pernah
disengajain alias kami datang ke psikolog untuk melakukan tes. Ikutnya
selalu karena program sekolah. Ya, tentu aja sekolah bekerjasama dengan
psikolog. Setiap kali melihat hasilnya, Chi gak pernah kaget. Selalu
sesuai dengan dugaan.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Beberapa tahun lalu, salah seorang psikolog di acara parenting pernah
bilang kalau orang tua sebaiknya tidak menggampangkan untuk
berkonsultasi dengan psikolog bila dirasa anaknya memiliki masalah atau
hal lainnya yang berkaitan dengan anak. Sebaiknya orang tua mencari tahu
sendiri dulu. Karena biar bagaimanapun orang tualah yang kuantitas
ketemu dengan anaknya seharusnya lebih banyak daripada seorang
psikolog.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Maka dari itu, Chi bikin kesimpulan kalau orang tua sebetulnya bisa
mencari tahu sendiri. Cuma mungkin bedanya ada di waktu.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Butuh waktu bertahun-tahun dan banyak sekali trial and error supaya Chi
tau karakter Keke dan Nai. Mengamati perilaku anak-anak setiap saat
sejak mereka lahir. Hingga kemudian mulai berkesimpulan seperti apa gaya
belajar mereka hingga mencari tau tentang minat dan bakat. Seringkali
pula, apa yang Chi tau dituangkan ke dalam blog ini. Makanya tagline
blog ini 'Catatan Keke Naima'.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Sedangkan, ketika psikotes, hanya butuh 1x tes saja sudah dapat
kesimpulan. Ya memang itulah yang membedakan. Bagi Chi, meskipun
hasilnya tidak mengejutkan, tetap aja selalu ikut kalau ada psikotes di
sekolah. Supaya lebih mantap aja,</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Jadi, kalau ada teman-teman yang merasa anaknya gak pernah ikut
psikotes dengan berbagai alasan, jangan langsung berkecil hati. Terus
saja mencari tau meskipun membutuhkan waktu yang (sangat) lama.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>[Silakan baca:
<a
href="https://www.kekenaima.com/2018/01/tips-mengentahui-potensi-anak.html"
target="_blank"
>Bagaimana Mengetahui Potensi Anak?</a
>]
</span></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Lantas kapan psikotest untuk mengetahui minat dan bakat anak
diperlukan?</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Begini ... Kita 'kan gak pernah tau keadaan keluarga orang lain yang
sebetulnya seperti apa. Bisa jadi ada beberapa halangan yang menyulitkan
orang tua untuk mencari tau minat dan bakat anaknya. Bisa juga karena
merasa masih belum yakin. Bila kondisinya seperti itu, coba saja
berkonsultasi ke psikolog untuk melakukan tes minat dan bakat.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Kalau Chi pribadi, anak-anak ikut psikotest untuk mencocokkan apakah
perkiraan Chi selama ini benar atau tidak. Kalau hasilnya gak cocok,
bisa bikin evaluasi ulang. Alhamdulillah selama ini hasilnya selalu
klop.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Beberapa artikel yang Chi baca menulis kalau tes minat dan bakat bisa
dilakukan sejak dini. Tetapi, paling disarankan mulai dari SMA (usia
14-15 tahun). Di usia dini minat anak masih bisa berubah-ubah. Semakin
besar, pemikiran anak semakin matang dan minatnya juga mulai ketahuan
lebih condong ke mana.</span
></span
></span
><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span><b>Tetap Butuh Proses</b></span></span
></span
>
</h2>
<br />
</div>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="tes minat dan bakat untuk anak"
border="0"
data-original-height="563"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5m6DzNwphZxwOddBZwbneHtLTubN1K5lMLPi40gQ1I40Lc6Wo1zTBsWS35xM61fkO-kMauUj7CeXb0AgFGwByz8pHPbjEa22mqINAVH8or62YEy6M5rRD8X25nebof3yfVGRCm_faAR7R/s640/43+racing+school+6.jpg"
title="Perlukah Tes Minat dan Bakat untuk Anak?"
width="640"
/>
</div>
<br />
<span style="font-family: arial;"
><span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>"Ke, ini hasil tes IQ juga udah keluar. Beberapa kali ikut tes IQ sejak
SD sampai sekarang, hasilnya selalu sama. IQ mu di level superior.
Tetapi, kenapa ya sekarang nilai akademis mu biasa aja?"</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>"Karena tingkat kemalasan Keke juga lagi ada di level superior, Bun.
Hahahaha!"</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Duh, ini bocah ngomongnya santai bangeeeet! Kalau dulu Chi sesantai
itu, bisa seharian diomelin kayaknya wkwkwkw.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Hasil tes IQ terbaru yang kami dapat, tingkatan IQ hanya terbagi
menjadi 4 kelompok besar. Tingkatan tertinggi ada di level superior.
Tetapi, ada juga beberapa artikel tentang psikologi yang membuat
tingkatan IQ lebih banyak lagi. Di level Keke itu saja bisa dibagi 3
yaitu superior, very superior, dan genius.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Adakah hubungan tes minat dan bakat dengan tes IQ?</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;">Ada.</span></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Bila orang tua memilih psikotest untuk mengetahui minat dan bakat anak,
tetap aja butuh proses dalam mendidik. Hasil yang didapat bukanlah
sesuatu yang mutlak. Mau dipakai atau enggak, akan ada konsekuensinya.
Kalaupun hasil tersebut akan dipakai sebagai acuan, gak otomatis anak
akan berhasil di bidang yang direkomendasikan tersebut.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Misalnya ketikaanak dianggap memiliki minat di bidang seni musik. 'Kan
gak tiba-tiba anak tersebut mendadak bisa berhasil di bidang ini. Orang
tua tetap harus membimbing agar anak bisa berhasil di bidang yang tepat
untuknya.
</span></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>IQ memang bukan menjadi satu-satunya penentu keberhasilan seorang anak.
Ada lagi yang namanya EQ dan SQ. Itulah kenapa Chi tanya ke Keke tentang
nilai akademisnya yang semakin ke sini cenderung biasa aja.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Dari jawabannya, Keke juga sebetulnya udah tau permasalahannya. Dia
lagi senang main dan ketekunannya mulai berkurang. Memang akhirnya
menjadi PR kami bersama untuk menyelesaikan tantangan ini.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>Minat dan bakat gak selalu klop. Bagaimana menyikapinya bila hasilnya
berbeda? Seperti apa hasil tes dan minat bakat Keke? Chi ceritakan di
postingan berikutnya, ya.</span
></span
><br />
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face='"arial" , "helvetica" , sans-serif'
><span style="font-size: large;"
>[Silakan baca:
<a
href="https://www.kekenaima.com/2018/11/sekolah-pembalap-motor-indonesia-43-racing-school.html"
target="_blank"
>Belajar Menjadi Pembalap Motor di 43 Racing School</a
>]</span
></span
></span
>
</div>
Keke Naimahttp://www.blogger.com/profile/18305722998068904694noreply@blogger.com53tag:blogger.com,1999:blog-4276275191979079656.post-71281784908582215602024-01-27T20:27:00.000+07:002024-01-27T20:27:23.164+07:00Resep Tim Ikan Nila Oryza Grace<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="Resep Tim Ikan Nila"
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgL_Vg1Nj-6630a9g02omhQgTR9PnY3Q33CnSdsyrjYjeyGHiWbalHMa-soC4HXt0MG0eEfeWd7eJngJtOcbIMG9n-bMfARpiXOeAAAHWpXg-L2WJSd0ptqWDM4dt18EHTZiOv1ykqoRLDq/w640-h640/resep+tim+ikan+nila+rice+bran+oil+8.jpg"
title="Resep Tim Ikan Nila"
width="640"
/>
</div>
<br />
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Resep Tim Ikan Nila Oryza Grace - Beberapa hari lalu, Chi melihat ada yang
share resep telur ceplok crispy di Instagram. Jadi, telur ceplok dicelupkan
ke tepung crispy, kemudian digoreng kembali. Chi belum pernah coba, tetapi
udah bisa ngebayangin rasanya. Ya, paling sama aja kayak telur ceplok biasa
hanya ada tekstur <i>kriuk</i>.<br />
<br />
Sore hari, Chi buka IG lagi. Kali ini, ada yang share tahu goreng crispy.
Tahu putih dipotong kotak kecil, dicelupin ke tepung crispy, kemudian
digoreng. Udah pasti akan menghasilkan tahu goreng dengan tekstur crispy.<br />
<br />
Meskipun kuliner Indonesia sangat kaya ragam, tetapi yang namanya gorengan
gak pernah mati. Peminatnya sangat banyak. Makanya tukang gorengan bisa
dengan mudah ditemukan. Tetapi, di sisi lain, kita juga tau bahayanya kalau
kebanyakan makan gorengan. Apalagi kalau lihat minyaknya sudah berwarna
gelap. Pastinya udah gak bisa dibilang minyak goreng sehat.<br />
<br />
[Silakan baca:
<a
href="https://www.kekenaima.com/2017/08/resep-ayam-goreng-bawang-putih.html"
target="_blank"
>Resep Ayam Goreng Bawang Putih</a
>]
</span></span
><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span><b>Tim Ikan Nila Merah</b></span></span
>
</h2>
<br />
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="Tim Ikan Nila Merah"
border="0"
data-original-height="750"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDzDephAG3GAUhgnI_5v4KZTa7o111DG7Y2NKaQQKPo8SYfbH5oJ7e13x11_0tFHQ8ywp-t6J2f-GMYsfkkJHRdp9bDpKiww642GGjj6Voy5uILA5jZ9427mqNB7_i-qg8rQao7uWr2mGt/w640-h640/resep+tim+ikan+nila+rice+bran+oil+7.jpg"
title="Tim Ikan Nila Merah"
width="640"
/>
</div>
<br />
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Kalau untuk masakan rumah, Chi udah mulai mengurangi gorengan. Kalaupun
harus menggunakan minyak, diusahakan memakai sedikit saja. Jadi, bukan
masakan <i>deep fried</i> gitu. Sesekali aja membuat gorengannya.<br />
<br />
Chi lagi pengen banget makan tim ikan kakap. Lagi keingetan sama papah
yang memang suka masakan ditim. Baik itu tim ikan atau tim ayam. Kalau ke
resto Chinese, menu tim pasti selalu yang harus diorder.<br />
<br />
Tadinya pengen tim ikan kakap. Tetapi, di pasar lagi gak ada kakap
berukuran kecil. Kira-kira yang seekornya berukuran 500 gr. Jadinya Chi
ganti ke ikan nila, deh.<br />
<br />
[Silakan baca:
<a
href="https://www.kekenaima.com/2018/01/resep-sambal-ganja-asam-udeung-aceh.html"
target="_blank"
>Resep Sambal Asam Udeung Aceh (Sambal Ganja)</a
>]
</span></span
><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
><b
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Bahan-bahan:</span></span
><br /></b
><br />
<ul>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>1 ekor ikan nila merah berukuran 400-500 gr. Bersihkan. </span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">1 buah jeruk nipis</span></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">garam</span></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>5 buah cabai rawit keriting</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Daun bawang, diiris tipis dan miring. Banyaknya tergantung selera,
ya</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>1/2 buah bawang bombay, diiris tipis</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>3-4 siung bawang putih, dicincang
</span></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Jahe secukupnya, diiris korek api</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">1 sdm saus tiram</span></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">1 sdm minyak wijen</span></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">1 sdt gula pasir</span></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>minyak goreng Oryza Grace untuk menumis</span
></span
>
</li>
</ul>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
><b
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Cara Membuat:</span></span
><br /></b
><br />
<ol>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Bersihkan ikan. Kemudian lumuri dengan air jeruk nipis dan garam.
Diamkan untuk beberapa sehat.</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Cuci kembali ikan. Setelah itu, diletakkan di wadah kaca</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Panaskan kukusan</span></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Setelah kukusan panas, masukkan ikan beserta wadahnya. Tutup kukusan
dan tim ikan selama 5 menit</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Setelah 5 menit, angkat wadah ikan. Buang airnya</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Campur saus tiram, minyak wijen, dan gula pasir dalam satu wadah
</span></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Tuang minyak goreng dalam wajan. </span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Setelah minya panas, masukkan bawang bombay dan putih. Aduk-aduk
hingga harum</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Masukkan jahe dan cabe merah. Aduk-aduk</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Tuang saus campuran ke dalam wajan. Tambahkan air. Aduk hingga
mendidih</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Setelah semua bahan di dalam dalam wajan mendidih, tuang ke dalam
wadah yang berisi ikan</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Taburkan daun bawang di atasnya</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Tim kembali selama 20 menit</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Sajikan</span></span
>
</li>
</ol>
<br />
<ol></ol>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
border="0"
data-original-height="750"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuob0REsFBBM9Axjqy9PNXHw3pa6AkWVu98mm6RahfH3Uw4F9VUCMUEU7JmffWfXzETLyDKyQd-19yGNBsP0ZbXixWewaTeloq1FwwRBDhLS5x2b5RI3eJrg07rDjYmFdoBDqGTUwz74Bc/s640/resep+tim+ikan+nila+rice+bran+oil+2.jpg"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: small;"
>Setelah kukusan panas, masukkan ikan</span
></span
>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
border="0"
data-original-height="750"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjx-qEf_E3DzWR-MIOB0b13qa4dl11YgkDPSFul04jMN1ObMdoA7pEXLTrbZwPE3v6Rb-MmLx7mMrgXMgR65w0vkxlkIlY_W7Bkm3ZywXJgz84pVTCpg8ncZJzmZq-eJh9zx8f-vJlZlnJc/s640/resep+tim+ikan+nila+rice+bran+oil+3.jpg"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: small;"
>Buang airnya, setelah ikan dikukus. Abaikan penampakan daun bawang. Itu
letaknya di bawah wadah 😁</span
></span
>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
border="0"
data-original-height="750"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwWTHtk4tr6bI66csM5ldv35EsHuSCakpoMw1J9vrh4Qsst4ErqgErqCSFjMncus2_selADLj1tki0URTou3M6Z2T0Oi7aWFoE58wr_9wlIqvMoUhETbpckzgaMTcxn0qSaMbnxK3LPksi/s640/resep+tim+ikan+nila+rice+bran+oil+4.jpg"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: small;"
>Tumis bawang putih dan bawang bombay terlebih dahulu</span
></span
>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
border="0"
data-original-height="750"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirfdf86c9830Lp-toNwUQBdqLcwp9VTXK_IMu3ckIzWmlP1BbjE_u2_1ZNWEhjjKPGPG6bT0r_NNMc25Ys9Pr8nw9JV1wnUZr7aocXKr2jTScS_rMq-bB9xcvktaKKsjgIwZkhBAzcOLlw/s640/resep+tim+ikan+nila+rice+bran+oil+5.jpg"
width="640"
/>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="tim ikan, nila merah, minyak bekatul, minyak dedak"
border="0"
data-original-height="750"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1srYC9br0JMphojt5eG5GwQ6Irs31tfzhif_Mai8oQKatfJeAs0zr25Pi3jWBUqR6mH_SjG00typ1jwOVjVEWjqpEjKQIGMy_5dhUziL0snnDVTFFxRakwKklac5dohtJLwJVQ33yzSeF/s640/resep+tim+ikan+nila+rice+bran+oil+6.jpg"
title="Resep Tim Ikan Nila Oryza Grace"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: center;">
<p><br /></p>
</div>
<div style="text-align: center;"><p></p></div>
<ol></ol>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
><b
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Catatan:</span></span
><br /></b
><br />
<ol>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Ikan nila ada yang merah dan hitam. Kalau untuk ditim, Chi sarankan
pakai ikan nila merah karena dagingnya lebih banyak. Pilih ukuran yang
lumayan besar, sekitar 400-500 gr</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Untuk taburan di atas ikan bisa diganti dengan wortel yang diiris
korek api, daun ketumbar, atau peterseli juga boleh. Kalau Chi gak
akan pakai peterseli atau daun ketumbar karena memang gak suka
😁</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Bumbunya juga boleh diganti atau ditambahkan. Misalnya mau
ditambahkan merica hitam. Bebas ajaaa ...</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Cabe merah pun bisa diganti dengan cabe rawit. Tetapi, karena Chi
lagi berhenti sementara makan pedas, makanya pakai cabe keriting
aja.</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Air yang ditambahkan ke dalam saus disesuaikan dengan selera untuk
banyaknya, ya </span
></span
>
</li>
</ol>
<br /><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
[Silakan baca:
<a
href="https://www.kekenaima.com/2017/08/resep-beef-bulgogi.html"
target="_blank"
>Resep Beef Bulgogi</a
>]
</span></span
><br />
<ol></ol>
<ol></ol>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span><b>Healthy Oil Oryza Grace Rice Bran Oil</b></span></span
>
</h2>
<br />
</div>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="manfaat minyak bekatul, oryza grace rice bran oil, tips kecantikan"
border="0"
data-original-height="750"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2WJwXtXy4OitM6ZJTvWiuBqKzV3bsyxU9xXG4MEcbF0qQZtgTeQmDlZb1lPdOGbrSFXo3TAhuqC0FS9G49M1ZNnUzgg9h9gI4cPwOuN2nyuJwkQfaoaacwUzFPLgdQ8ALLvBRQB9GDDhT/s640/resep+tim+ikan+nila+rice+bran+oil+1.jpg"
title="Resep Tim Ikan Nila Oryza Grace"
width="640"
/>
</div>
<br /><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Karena pelan-pelan mulai belajar untuk lebih peduli lagi dengan hidup
sehat, jadi untuk masakan ini Chi pakai Oryza Grace Rice Bran Oil.</span
></span
><br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Rice bran oil adalah minyak ekstrak murni dari bekatul atau dedak.
Bekatul berasal dari bagian terluar beras (kulit ari) yang dihasilkan
dari proses penggilingan kedua.
</span></span
>
</blockquote>
<br /><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Chi masih ingat banget, zaman masih sekolah, setiap kali inget dedak pasti
ingat bebek. Bukan karena punya bebek, tetapi di pelajaran sekolah kan
diajarkan begitu. Dedak adalah makanan bebek. Kenyataan juga di masyarakat
kita masih banyak yang menganggap bekatul atau dedak hanya untuk pangan
ternak. Padahal ya bekatul sebetulnya memiliki banyak sekali manfaat yang
baik bagi kesehatan tubuh dan juga kecantikan</span
></span
><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h3 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="background-color: #ead1dc;"
><span style="font-size: large;"
><b>Minyak Goreng yang Aman untuk Kesehatan</b></span
></span
></span
>
</h3>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Saat teman-teman memilih minyak goreng, pernah gak mencari tahu tentang
titik asap? Tadinya, Chi gak pernah tau tentang hal ini. Setelah
menggunakan rice brand oil jadi mulai tau apa itu titik asap. Dan minyak
dedak ini titik asapnya tertinggi dibandingkan minyak lainnya yaitu 254º
Celsius.<br /></span
></span>
</div>
<div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
<br />
Ketika kita memasak, saat minyak mulai panas di wajan akan terlihat asap.
Itu biasanya kalau titik asap minyak lebih rendah dari wajan. Jadi, saat
wajan mulai panas, maka asap pun akan keluar. Bila sampai berasap, minyak
tak jenuh pada minyak bisa berubah jadi minyak jenuh. Tentunya akan tidak
baik bagi kesehatan karena berisiko meningkatkan kolesterol LDL dalam
darah.<br />
<br />
Tetapi, kalau minyak bekatul kan titik asapnya lebih tinggi dari panasnya
suhu wajan. Sehingga ketika wajan mulai panas, minyak bekatul tidak
mengeluarkan asap. Dipakai sampai 3x pemakaian untuk menggoreng pun
warnanya hanya berubah sedikit.</span
></span
><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h3 style="text-align: left;">
<span style="background-color: #ead1dc;"
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
><b>Kayak Antioksidan dan Meningkatkan Daya Tahan Tubuh</b></span
></span
></span
>
</h3>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Rice bran oil mengandung gamma oryzanol yang mengandung antioksidan tinggi
untuk menangkal radikal bebas. Gamma oryzanol juga berfungsi untuk
mengurangi pengurangan kolesterol jahat. Oleh karenanya dapat meminimalkan
risiko terkena berbagai penyakit kronis seperti jantung, kanker, stroke,
dan lain sebagainya. Kandungan oryzanol dalam rice bran oil juga suka
diolah ke dalam berbagai suplemen karena dianggap mampu meningkatkan daya
tahan tubuh.</span
></span
><br />
</div>
<div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h3 style="text-align: left;">
<span style="background-color: #ead1dc;"
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
><b>Rahasia Kecantikan Alami</b></span
></span
></span
>
</h3>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Ternyata minyak bekatul ini tidak hanya untuk masakan. Tetapi, bisa juga
dipakai untuk merawat kulit. Chi juga baca dan menonton ulasan tentang
minyak ini di blog atau YouTube.<br /></span
></span>
</div>
<div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
<br />
Teman-teman pernah tangannya berlumuran minyak goreng? Kalau Chi sering,
terutama saat mau mengolah masakan yang menggunakan cabe dalam jumlah
banyak. Biar tangan gak jadi panas, Chi harus melumurkan tangan dengan
minyak goreng bersih terlebih dahulu. Tangan yang berlumuran minyak goreng
sebetulnya bikin gak nyaman. Membersihkannya juga gak cukup dengan air.
Harus dikasih sabun kemudian dicuci hingga bersih.<br />
<br />
Makanya Chi sempat merasa aneh ketika mengetahui kalau minyak bekatul bisa
dipakai untuk membersihkan make up hingga skincare. Tetapi, karena
penasaran, Chi pun mencoba. Tentu aja gak langsung dioles ke wajah. Chi
oleskan di punggung tangan dulu.<br />
<br />
Ternyata tidak membutuhkan waktu lama, minyak bekatul ini menyerap. Kulit
juga jadi berasa lebih lembap. Saat Chi mencuci tangan, gak harus pakai
sabun juga gak masalah. Sama aja kayak pakai pelembap.<br />
<br />
Setelah cocok dengan uji coba ke punggung tangan, Chi mulai mengoleskan ke
wajah sebelum tidur. Dioleskan juga ke bibir, akar rambut, serta beberapa
bagian kulit yang kering. Alhamdulillah, aman aja. Kulit malah jadi terasa
lebih lembap.<br />
<br />
Ya memang kesan awalnya aneh ketika minyak goreng sehat dipakai untuk
perawatan kulit. Tetapi, di beberapa negara maju memang healthy oil ini
sudah dipakai untuk beberapa produk kecantikan. Jadi, kenapa tidak?
Mengkonsumsi makanan sehat sekaligus kulit juga terawat, yakan.<br />
<br />
[Silakan baca:
<a
href="https://www.kekenaima.com/2018/08/resep-hot-plate-beef-pepper-rice.html"
target="_blank"
>Resep Beef Pepper Rice untuk Menu Hari Raya Iduladha</a
>]
</span></span
><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span><b>Oryza Grace Rice Brand Oil</b></span></span
>
</h2>
<br />
</div>
<div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Website: https://oryzagrace.com/<br />
IG:
<a
href="https://www.instagram.com/oryzagrace/"
rel="nofollow"
target="_blank"
>@oryzagrace</a
><br />
FB:
<a
href="https://www.facebook.com/RiceBranOil/"
rel="nofollow"
target="_blank"
>@ricebranoil</a
><br />
YouTube: Oryza Grace RiceBran Oil</span
></span
>
</div>
Keke Naimahttp://www.blogger.com/profile/18305722998068904694noreply@blogger.com38tag:blogger.com,1999:blog-4276275191979079656.post-43232993714802347612024-01-27T19:26:00.000+07:002024-01-27T19:26:08.327+07:00Resep Praktis Menu Harian dengan Bumbu Masak Instant MamaSuka<div style="text-align: center;">
<img
alt="Resep Praktis Menu Harian dengan Bumbu Masak Instant MamaSuka"
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOxaYURACI4iiSf44MRoGu7xz7kogXDsaRrh1d9BMdwCvynTq28acX_0hbiSQ5BXbfieu7fgmh3OrKOaVeWoDmBNU2sF2RN_KuKgFMVs5H4_iq5BtT4jhiWpvX42X4C1a2r8WGB2NsHqga/w640-h480/resep+praktis+menu+harian+mamasuka+1.jpg"
title="Resep Praktis Menu Harian dengan Bumbu Masak Instant MamaSuka"
width="640"
/>
</div>
<br />
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
><a
href="https://www.kekenaima.com/2018/12/resep-praktis-menu-harian-bumbu-masak-instant-mamasuka.html"
target="_blank"
>Resep Praktis Menu Harian dengan Bumbu Masak Instant MamaSuka</a
>
- Pekerjaan rumah tangga mana yang jadi favorit? Kalau Chi biasanya akan
menjawab memasak. Tetapi, beneran memasak, ya. Soalnya kadang-kadang
persiapannya suka bikin malas. Pengennya kayak di acara masak gitu.
Segalanya udah disiapin di meja dan tinggal dimasak aja hehehe.<br />
<br />
Walaupun gak begitu suka persiapannya, tetapi tetap aja Chi kerjain. Abis
siapa lagi yang mau ngerjain. Biar semangat, Chi ngebayangin suami dan
anak-anak akan senang menyantap masakannya.<br />
<br />
Kadang-kadang Chi juga pakai bumbu instan. Misalnya hari ini harus ke luar
rumah karena suatu urusan. Pagi-pagi udah masak dulu supaya keluarga tetap
bisa makan makanan rumahan. Buat menghemat waktu, Chi pakai bumbu instan.
Atau bisa aja kan sewaktu-waktu lagi gak enak badan. Nah, masak pakai bumbu
instan juga jadi solusi. Biar gak berlama-lama di dapur. Jadi lebih banyak
istirahat<br />
<br />
Makanya, Chi selalu menyetok bumbu masak instan di rumah. Lagipula, bumbu
masak instan termasuk yang tahan lama. Simpan saja di lemari, sewaktu
dibutuhkan tinggal dikeluarkan.</span
></span
><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span><b>3 Resep MamaSuka Bumbu Khas Indonesia</b></span></span
>
</h2>
<br />
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="3 Resep MamaSuka Bumbu Khas Indonesia"
border="0"
data-original-height="750"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmOGVYQtaVCe8ZLQ-M_V3N6-0puBgwbVmhd-ugAl2sab-qlt7mDKIClR7u_Qal7bqtw6fafhFCAF9uDxLvIXG2HZrCwnUUTTysKH-GCfNtb6t8nx-iWA9p6K_tE0UEXRvAaJfVyfGhrwKG/w640-h640/resep+praktis+menu+harian+mamasuka+9.jpg"
title="3 Resep MamaSuka Bumbu Khas Indonesia"
width="640"
/>
</div>
<br />
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Banyak produk MamaSuka yang Chi pakai. Tidak sebatas bumbu masak instant
saja. Tepung, saus, makanan pembuka, dan lain sebagainya juga Chi suka.<br />
<br />
Kali ini, Chi mau berbagi resep praktis menggunakan MamaSuka bumbu khas
Indonesia. Bungkusnya yang berwarna putih langsung menarik perhatian
karena terlihat clean. Tetapi, yang paling bikin Chi tertarik adalah Billy
Kalangi. Chi langsung berpikir kalau ini semacam signature recipe dari
MamaSuka.<br />
<br />
Ada 7 varian MamaSuka Bumbu Khas Indonesia yaitu ayam goreng, gulai, nasi
goreng, opor, rendang, soto ayam, dan sambal balado. Pas banget jumlahnya
7. Bisa buat menu masakan selama 1 minggu, nih.</span
></span
><br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
MamaSuka bumbu khas Indonesia berbentuk bubuk dengan tekstur yang kering
dan tidak lengket (kadar air di bawah 3%). Dengan pemrosesan seperti ini
membuat bakteri pembusuk sulit tumbuh. Ada logo halal tentu saja menjadi
alasan lain kenapa Chi memilih MamaSuka. Alasan lainnya adalah cukup
menggunakan 1 bungkus, sudha bisa untuk sekeluarga.</span
></span
>
</blockquote>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h3 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="background-color: #ead1dc;"
><span style="font-size: large;"
><b>Resep Opor Ayam MamaSuka</b></span
></span
></span
>
</h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="Resep Opor Ayam MamaSuka"
border="0"
data-original-height="750"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggG-2Mp_k61IVyaENAIvYWvh0gDGAPRAppqKA1jOdzZcmClySC62oUXE49ubQHZNvQm_l5L_BrGXkubrfIsb6ha_o8OPxFNz_TmM_A5IeR11QOIGDbHVL0_ma2hp3UvkBe_u3jaCHd5FZa/w640-h640/resep+praktis+menu+harian+mamasuka+5.jpg"
title="Resep Opor Ayam MamaSuka"
width="640"
/>
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
><b
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Bahan-bahan:</span></span
><br /></b
><br />
<ul>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>1 ekor ayam, potong 8 atau 10</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">1 bungkus MamaSuka Opor</span></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Kencur secukupnya, ulek halus/kasar</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">250 gr belimbing wuluh</span></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">1 buah tomat, dipotong 8</span></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Santan dari 1 butir kelapa</span></span
>
</li>
</ul>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
><b
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Cara Membuat:</span></span
><br /></b
><br />
<ol>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Campurkan seluruh bahan ke dalam panci. Aduk sebentar hingga
tercampur rata</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
> Masak dengan api kecil atau sedang hingga matang</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Sajikan</span></span
>
</li>
</ol>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><b>Catatan:</b></span></span
><br /><br />
<ol></ol>
<ol>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Kental atau cairnya santan tergantung selera. Ada yang suka opor
dengan santan yang kental. Tetapi, ada juga yang tidak</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Menurut Chi, bumbu opor dalam 1 bungkus MamaSuka ini sudah komplit
rasanya. Termasuk rasa asin. Jadi jangan terburu-buru menaburkan garam
supaya gak keasinan. Cicipi dulu setelah matang. </span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Kencur, belimbing wuluh, dan tomat hanyalah pelengkap. Supaya cita
rasanya semakin komplit. Bila tidak ingin pakai pun cukup dengan 1
bungkus MamaSuka Opor aja udah pas rasanya.</span
></span
>
</li>
</ol>
<br />
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Dulu, Chi gak suka opor, lho. Kalau mamah masak opor, pasti gak dimakan.
Bukan karena gak suka masakan mamah, tapi mau opor ayam buatan siapapun
juga gak akan Chi makan karena memang gak suka. Sampai suatu hari, Chi
makan di salah satu rumah makan di pasar dengan menu ayam bakar. Rasanya
enak dan kata yang jual ayamnya pakai bumbu opor, trus dibakar. Sejak itu,
Chi kalau makan opor ayam selalu digoreng atau dibakar dulu.<br />
<br />
Tapi, kan, ribet juga kalau harus selalu digoreng atau dibakar. Lebih
tepatnya malas, sih. Udah tau kalau udah jadi opor pasti bisa langsung
disantap. Ini malah cari ribet hehehe. Jadinya, Chi mulai cobain makan
opor. Lama-lama suka juga dengan opor. Tetapi, sesekali kalau mau rasa
yang bervariasi memang masih suka dibakar atau digoreng. Atau bisa juga
dijadikan campuran untuk nasi goreng. Seperti resep di bawah ini.</span
></span
><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="cara membuat opor ayam"
border="0"
data-original-height="750"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCp5RM9jOlZZNETI0Nr2eRT1bAGFcIl2wsXVT8ZGA5Nx24P3VyWYf2QxahmmSrakSyfd9tyMfdjqeRFuZD6IxdaG5TtUHxR3A4RDl4Z6J6DXtCEMBC9WGp_nlmjMpagsDCnKg8aZLPGoda/s640/resep+praktis+menu+harian+mamasuka+2.jpg"
title="Resep Praktis Menu Harian dengan Bumbu Masak Instant MamaSuka"
width="640"
/>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="bahan opor ayam"
border="0"
data-original-height="750"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPAjt90VDyoyHHp4yB-ilEYl5uYv1va2qwgWhq2Kl1ETfGjjtH-zTigxM0ffhUu-29tzbDM_swvDdM2cAtG3y_Qba94SkBteaCAURs0w2uIKkeKJ9Gh5MobvqhRo2ICOeSeNReyv9ByZPf/s640/resep+praktis+menu+harian+mamasuka+3.jpg"
title="Resep Praktis Menu Harian dengan Bumbu Masak Instant MamaSuka"
width="640"
/><span id="goog_1622705913"></span><span id="goog_1622705914"></span>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="resep opor ayam"
border="0"
data-original-height="750"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVdKFx1J50e-OmVFmHoLiIgSNfhRBQgmA6mak9Na7IuOzsmFTr355NxeZMIrhWFjnImLupKealwzzCH0wLygdhjxMzh0edKL6dplG_psr9bjcEdufYdgQpj0NGAN1RmTDmILknRl50hv3e/s640/resep+praktis+menu+harian+mamasuka+4.jpg"
title="Resep Praktis Menu Harian dengan Bumbu Masak Instant MamaSuka"
width="640"
/>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: small;"
>Setelah diberi bumbu MamaSuka, warna santan jadi agak kecoklatan</span
></span
>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<p> </p>
</div>
<ol></ol>
<h3 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="background-color: #ead1dc;"
><span style="font-size: large;"
><b>Resep Nasi Goreng Bakso dan Ayam MamaSuka</b></span
></span
></span
>
</h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="Resep Nasi Goreng Bakso dan Ayam MamaSuka"
border="0"
data-original-height="750"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhInb3FzsqLkMp6XR5a9F-KD8qah85dSGJ2MPnChieDMTuiByeq9KcjlIH7y4qNtsayBMYYXamOWtyl8UJtArYHOaas0XR6unVVCCZ4i9EFR15uUfNYIga76d08GSfOXtDhzw7YxR99y_b7/w640-h640/resep+praktis+menu+harian+mamasuka+8.jpg"
title="Resep Nasi Goreng Bakso dan Ayam MamaSuka"
width="640"
/>
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
><b
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Bahan-bahan:</span></span
><br /></b
><br />
<ul>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">6 butir bakso diiris tipis</span></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>2-3 potong ayam opor, disuwir kasar</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">3 porsi nasi dingin</span></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>1 bungkus MamaSuka Nasi Goreng</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Minyak goreng</span></span
>
</li>
</ul>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
><b
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Cara Membuat:</span></span
><br /></b
><br />
<ol>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Panaskan minyak goreng</span></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Masukkan ayam dan bakso. Aduk-aduk</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Tuangkan nasi dan bumbu. Aduk rata</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Matikan api dan sajikan</span></span
>
</li>
</ol>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
><b
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Catatan:</span></span
><br /></b
><br />
<ol>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Untuk pelengkap bebas saja, sesuai selera. Bisa bakso, ayam, udang,
telur, atau lainnya. Kebetulan masih ada sisa opor ayam, makanya Chi
jadikan pelengkap nasi goreng.</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Untuk membuat nasi goreng, bagusnya pakai nasi yang sudah dingin.
Malah lebih enak lagi kalau nasinya pera alias gak terlalu
pulen.</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Salah satu bahan yang ada di MamaSuka Nasi Goreng ini adalah kecap
bubuk. Tetapi, bila teman-teman merasa warnanya kurang coklat, bisa
ditambahkan lagi kecap manis sedikit.</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Untuk rasa, menurut Chi udah pas. Gak perlu ditambah garam
lagi.</span
></span
>
</li>
</ol>
<br /><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Nasi goreng memang salah satu menu yang gak ada matinya, deh. Untuk
sarapan, makan siang, hingga makan malam juga enak. Apalagi kalau pakai
bumbu masak yang praktis begini. Gak perlu waktu lama, nasi goreng enak
sudah bisa dihidangkan.</span
></span
><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="resep nasi goreng bakso ayam"
border="0"
data-original-height="750"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrtR9QuXv81STJJ_e7C-xx_LL483ODjiEr65EbuCbqT8jidsQaL1DfggxviJiRTrxlSVwl4VDLRZDZRV1slcktqpKLDp7AyZh0ArrLfchyjkglyNcxOzXkykiZPBGgO1PHl-kcBTO1BzAD/s640/resep+praktis+menu+harian+mamasuka+6.jpg"
title="Resep Praktis Menu Harian dengan Bumbu Masak Instant MamaSuka"
width="640"
/>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="cara membuat nasi goreng"
border="0"
data-original-height="750"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6XD_PraTKiDoVhBCxRs0PXr9xESPAXnHVO2nW2yWVOmyUXNpA4_dgAgjOqSuTkHWCzwSTPTrLZwTDQj3G6XRt7eaV2dywbYqvGIBGN9RQLjJKQLn_yV_bBUUtPqhThJSG_zMXLxXG4rwy/s640/resep+praktis+menu+harian+mamasuka+7.jpg"
title="Resep Praktis Menu Harian dengan Bumbu Masak Instant MamaSuka"
width="640"
/>
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h3 style="text-align: left;">
<span style="background-color: #ead1dc;"
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
><b>Resep Ayam Goreng MamaSuka</b></span
></span
></span
>
</h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="Resep Ayam Goreng MamaSuka"
border="0"
data-original-height="750"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7hSFNAOY-lz5hhFRfECuKi9DbRbLUap9nbVlD-teWbox2MaQdkclQ8S4ZidK1TXx9Ahr5YEB9-wgAzPFRjR671B2DfAJ24OJ_mqC9UylxXKAS82wS21blYVme60oz1nXanB_OrrUN7cRw/w640-h640/resep+praktis+menu+harian+mamasuka+13.jpg"
title="Resep Ayam Goreng MamaSuka"
width="640"
/>
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
><b
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Bahan-bahan:</span></span
><br /></b
><br />
<ul>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>1 ekor ayam, potong 8 atau 10</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>1 bungkus MamaSuka Ayam Goreng</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">1-2 buah asam kandis</span></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>4 lembar daun jeruk, buang tulang dan sobek-sobek</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>1 buah tomat, potong-potong</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">gula merah secukupnya</span></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">500 ml air </span></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Minyak goreng</span></span
>
</li>
</ul>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
><b
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Cara Membuat:</span></span
><br /></b
><br />
<ol>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Masukkan semua bahan ke dalam panci</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Ungkep dengan api kecil hingga matang</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Goreng dengan minyak panas</span></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Sajikan</span></span
>
</li>
</ol>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
><b
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Catatan:</span></span
><br /></b
><br />
<ol>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Komposisi dalam sebungkus MamaSuka Ayam Goreng cukup mirip dengan
bumbu ayam goreng yang biasa Chi bikin. Ada lengkuas, gula, kunyit,
ketumbar, bawang putih, sereh, dan jahe. Bedanya pada bumbu masak
instan ini gak pakai bawang merah. Chi sempat kepikiran untuk
menambahkan bawang merah. Tetapi, gak jadi karena pengen cobain dulu
bumbu ayam goreng tanpa bawang merah. </span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Meskipun di komposisinya sudah ada gula, tetapi Chi tambahkan lagi
dengan gula merah. Supaya ayam gorengnya jadi agak manis gitu. Kalau
teman-teman gak mau ada rasa manis pada ayam gorengnya, gak usah
ditambah gula lagi, ya</span
></span
>
</li>
</ol>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="resep ayam goreng"
border="0"
data-original-height="750"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiP4OKvTg0zmJfrG47sEkCFfTDVS1Ye2npVWmiQV5TMLqrPxO7KbwzvX7pKXtWx4C5vC11HOejkJWwswMoTpRowfJEt77RyrDylFoJr-HH8D8h5xWrFioCj1xQNQOTe3rWStUEQRYW-CIyl/s640/resep+praktis+menu+harian+mamasuka+10.jpg"
title="Resep Praktis Menu Harian dengan Bumbu Masak Instant MamaSuka"
width="640"
/>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="cara membuat ayam goreng"
border="0"
data-original-height="750"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKQasEBPeLPNrCN5gRYcPEvXVJUZr0BO-kZsHW1lEPlGX8eo9n3eVaf_E8Kew5LOE0EfzyPiqaln5rO5mMZRDncO6mEeCkP-J49qJcmU1q8JikmFhFqSSecsa_OYYl281V_PM_s6BbQyK0/s640/resep+praktis+menu+harian+mamasuka+11.jpg"
title="Resep Praktis Menu Harian dengan Bumbu Masak Instant MamaSuka"
width="640"
/>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="bumbu ungkep ayam goreng"
border="0"
data-original-height="750"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbT_cWa_pZ0JbZ6UX05hVIINxo44Qcd4ZsUTHy7DI23fQ5yB5UBqSUm5U0cHMlLRTPjaaXbkBtVlWQpns1kkDAxf7N43yYMWvL9zM8_Duri7knKeXJl763wdwIfHuXD79Ck6pRnM4OetOO/s640/resep+praktis+menu+harian+mamasuka+12.jpg"
title="Resep Praktis Menu Harian dengan Bumbu Masak Instant MamaSuka"
width="640"
/>
</div>
<br />
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Menu ayam goreng juga termasuk yang gak ngebosenin, ya. Anak-anak umumnya
pun bisa dengan mudah suka ayam goreng. Kalau lagi bingung masak apa, Chi
tinggal bikin ayam goreng aja. Nanti tinggal tambahin tumis sayur atau
bikin sambal. Udah bakal lahap deh makannya.<br />
<br />
Buat yang hanya memiliki sedikit waktu untuk memasak, bumbu instan begini
bisa jadi solusi. Ya, apalagi kalau tinggal di kota besar kayak Jakarta.
Kadang-kadang waktu udah habis di jalan. Pagi-pagi udah harus berangkat,
pulang ke rumah udah malam. Mau masak dengan bumbu yang komplit udah
merasa ribet duluan.<br />
<br />
Atau bisa juga kayak Chi. Pagi-pagi suka gak ada ide untuk bekal sekolah
anak-anak. Kalau ada bumbu instan begini memang menolong banget. Bisa
memasak dalam waktu singkat dan enak, lho. Mari makan!</span
></span
><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span><b>MamaSuka</b></span></span
>
</h2>
<br />
</div>
<div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Website: www.mamasuka.com<br />
YouTube: MamaSuka Indonesia<br />
Instagram: @mamasukaindonesia<br />
Fanpage: @mamasukaindonesia</span
></span
><br />
<br />
<div>
<a href="http://id.revu.net/link/p/5bf26468eb697866616818" target="_blank"
><img
src="https://io.id.revu.net/post/5bf26468eb697866616818.5bf37d6a528b6309818550.png"
/></a>
</div>
<ol></ol>
</div>
Keke Naimahttp://www.blogger.com/profile/18305722998068904694noreply@blogger.com35tag:blogger.com,1999:blog-4276275191979079656.post-20424121809948428962024-01-27T18:48:00.000+07:002024-01-27T18:48:07.856+07:00Bagaimana Mengetahui Potensi Anak? <div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"><span style="font-size: large;">Bagaimana Mengetahui Potensi Anak? - Passion sering menjadi topik bahasan
antara Chi dan K'Aie. Chi pengen banget anak-anak memiliki passion, tapi
masih suka bingung dengan banyak hal.</span></span><br />
</div>
<br />
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="Mengetahui Potensi Anak" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk34KXsj2VGyIp_Qj2u3SFYX4trXSsZt0PCN1l0PNol2XlYDV86UbkZqhOQtRb-0b-rKcyczmR7_PVISWYo_L832vXwwfpHQcaD3vFaDaKV7V_uFhNA154T1LK0W1cH-4OpvCbQWwy18pK/w640-h476/Mengembangkan+Potensi+Anak.jpg" title="Mengetahui Potensi Anak" width="640" />
</div>
<br /><span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Bagaimana mencarinya? Bagaimana mengembangkannya? Apakah passion selalu
berkaitan dengan bakat? Trus, tau anak berbakat dengan salah satu hal
dari mana? Bagaimana mau mengembangkan kalau belum tau passionnya apa?
Muter-muter aja terus dengan semua pertanyaan itu.</span></span></span><br />
<br />
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">"Pekerjaan paling menyenangkan di dunia adalah hobi yang dibayar." -
Ridwan Kamil</span></span></span>
</blockquote>
<br />
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Chi setuju dengan quote di atas. Sudah merasakan dan melihat sendiri
beberapa orang yang menikmati pekerjaan karena hobinya. Salah satunya,
ada kerabat yang sejak kecil bertekad untuk bekerja di bidang
pariwisata, kemudian tercapai.
</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Contoh terdekat lainnya adalah K'Aie. Mamah mertua sering bercerita
tentang K;Aie yang sejak kecil memang sudah senang dengan kehidupan
alam. Senang bercocok tanam seperti mamanya. Makanya halaman rumah jadi
hijau juga karena hobinya. Senang juga dengan binatang sejak kecil. Ular
aja pernah dipelihara. Tetapi, kalau sekarang berani pelihara ular di
rumah. Hmmm ... Jitak! Hehehe. Sejak SMA ikut ekskul pencinta alam.
Kemudian bergabung dan dilantik menjadi anggota Wanadri setelah lulus
SMA.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">[Silakan baca:
<a href="https://www.jalanjalankenai.com/2015/10/pendidikan-dasar-wanadri-2014.html" target="_blank"><b>Pendidikan Dasar Wanadri 2014</b>]</a></span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Dulu Chi pernah beberapa kali bertanya ke K'Aie kenapa gak pernah
melamar kerja di bank atau perkantoran lainnya. Ya pokoknya seperti
kebanyakan orang-orang yang ngantor <i>8 to 5</i> gitu. Seringkali
dijawab dengan nyengir aja, sih. Tapi, Chi udah paham arti nyengirnya.
Memang bukan di sana passionnya. Jadi dari dulu sampai sekarang pun
kerjaannya berkaitan dengan alam.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Lain halnya dengan Chi. Sejak kecil selalu bilang pengen jadi arsitek.
Tapi, kalau dipikir lagi, Chi gak pernah tau alasan kenapa selalu ingin
jadi arsitek. Begitu lulus SMA, malah bingung mau ke mana. Akhirnya
<strike>dengan asal-asalan</strike> pilih jurusan fakultas ekonomi.
Ambil jurusan perbankan pula yang mana sampai sekarang gak pernah
tertarik urusan perbankan. Untung di kampus ketemu K'Aie dan berjodoh
hehehe.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Lulus kuliah, kerjanya bukan di bank atau yang berhubungan dengan
keuangan lainnya. Gak tertarik sama sekali 😂. Singkat cerita, setelah
sempat merasakan jadi orang kantoran, resign, trus jadi blogger barulah
Chi mengerti nikmatnya memiliki passion.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Tapi, seperti yang pernah Chi tulis dulu, kalau awal menjadi blogger
bukanlah untuk mendapatkan penghasilan. Awalnya hanya untuk menulis
diary tentang keseharian Keke dna Nai. Kemudian setelah sekian tahun,
baru tau kalau blog juga bisa menghasilkan. Intinya sih kalau udah
passion meskipun tidak menghasilkan (baca: mendapatkan uang) pun tetap
saja nikmat dijalaninnya. *Etapi, mendapatkan penghasilan itu lebih
nikmaaaat hehehe</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Nilai-nilai Chi saat masih sekolah hingga kuliah, alhamdulillah bagus.
Tetapi, saat itu, dapat nilai bagus supaya orang tua senang.
Itulah kenapa Chi pengen banget anak-anak memiliki passion. Ya kalaupun
bukan menjadi lahan pekerjaan mereka kelak, tapi setidaknya ada kegiatan
positif yang bisa dilakukan dengan senang hati. Apalagi zaman sekarang
pengaruh dari sana-sini semakin banyak. Harus semakin rajin memfilter
arus informasi. Harapan Chi kalau anak-anak punya passion yang
positif bisa menghindarkan mereka dari berbagai hal yang gak baik.</span></span></span><br />
<br />
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Mendapatkan nilai bagus tentu penting, tapi memiliki passion juga gak
kalah penting.</span></span></span>
</blockquote>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span><b>Bagaimana Mengembangkan Potensi Anak?</b></span></span></span></span>
</h2>
<br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Setiap tahun, di sekolah Nai rutin diadakan seminar parenting. Gak
setiap tahun Chi datang ke seminar tersebut. Tergantung tema dan
pembicaranya juga.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Tahun 2017 lalu (1/4) kembali diadakan seminar parenting dengan tema
<b>"Pah! Mah! Aku Punya Potensi, Lho."</b> Narasumbernya ada 2 yaitu
Prof. DR. H. Arief Rachman, M.Pd, dan Tika Bisono M.Psi.T. MC-nya
adalah Farhan. Inti dari seminar ini membahas tentang cara menemukan
potensi anak. Harus ditemukan dulu sebelum dikembangkan ya, gak?</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Temanya pas banget dengan apa yang Chi pikirkan selama ini. Tambahan
lagi, minat dan kemampuan anak juga kadang berseberangan. Misalnya
nih, ada anak yang berminat ingin jadi penyanyi, tapi orang tuanya
merasa suara si anak fals. Bagaimana orang tua menyikapi hal seperti
ini? Selain temanya yang pas banget dengan apa yang Chi pikirkan, MC
dan salah satu sumbernya menjadi alasan kenapa pengen banget datang ke
acara ini.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Beberapa tahun sebelumnya, pak
<a href="https://www.merdeka.com/peristiwa/keteladanan-arief-rachman-di-dunia-pendidikan-dikisahkan-dalam-buku.html" rel="nofollow" target="_blank">Arief Rachman</a>
pernah jadi pembicara di seminar parenting sekolah Keke dan Nai. Chi
suka dengan sosok beliau yang tegas, tapi lucu saat membawakan materi.
Terlihat juga sifat mengayomi dan kebapakan. Pantes aja, pak Arief
termasuk idola saat masih menjadi kepsek di Lab School.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">[Silakan baca:
<a href="https://www.kekenaima.com/2013/04/seminar-parenting-pendidikan-karakter.html" rel="nofollow" target="_blank">Seminar Parenting Pendidikan Karakter Anak</a>]</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Sosok beliau sebagai kepsek idola bahkan terkenal hingga keluar Lab
School. Chi bukan alumni sekolah itu tapi nama pak Arief udah sering
didengar sejak lama. Keren, kan!</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Chi juga mengidolakan Farhan sejak lama. Saat dia masih jadi penyiar
radio. Kayaknya rame aja kalau Farhan udah siaran. Kalau untuk mbak
Tika Bisono, Chi belum pernah melihat secara langsung sebelumnya.
Tapi, mengingat mbak Tika juga termasuk psikolog yang sudah dikenal
lama, berarti reputasinya juga udah bagus, lah.</span></span></span><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span><b>Eksplorasi Potensi Diri Menuju Sukses</b></span></span></span>
</h2>
</div>
<div style="text-align: left;">
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h3 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"><span style="background-color: #ead1dc;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><b>Sadar dan Terencana</b></span></span></span></span>
</h3>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Pendidikan adalah sesuatu yang sadar dan terencana. Teman-teman
pernah gak mendidik anak dengan cara mengomel? Begitupun para guru di
sekolah. Ada juga kan yang memerintah sambil ngomel.</span></span><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">"Main aja terus, lupa belajar!"</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">"Nilai kamu jelek lagi, ya! Makanya belajar yang bener! Udah
disekolahin mahal-mahal juga!"</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">"Ayo cepet baris. Cepaaaat!"</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">"Terlambat lagi? Makanya jangan tidur kemalaman!"</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Para pendidik (orang tua/guru) yang seperti ini sadar kalau yang
dilakukan adalah untuk mendidik, tapi tidak terencana. Menciptakan
suasana yang menyenangkan dalam belajar sangatlah penting, lho.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Berkali-kali pak Arief menegaskan tentang pentingnya menciptakan
suasana yang menyenangkan. Kalau dibalikkan ke diri sendiri,
tentu kita pun menjadi tidak suka saat menghadapi suasana yang tidak
menyenangkan meskipun yang disampaikan adalah sesuatu yang benar.
Setuju, gak?</span></span></span><br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">"Ciptakan suasana yang menyenangkan pada saat pembelajaran, maka
potensi diri akan berkembang," ujar pak Arief.</span></span></span>
</blockquote>
<br />
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Mengembangkan potensi diri gak hanya untuk anak-anak aja. Pak Arief
sedikit membahas tentang kehidupan rumah tangga. Banyak kejadian
seseorang yang sudah berumah tangga, potensi dirinya tidak berkembang.
Padahal latar belakang pendidikannya bagus. Bisa jadi penyebabnya
adalah karena suasana yang tidak menyenangkan di rumah.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Mudahnya, bayangin aja kalau suami udah cape kerja, tapi dibikin
serba salah melulu ma istri. Ngomong salah, diam pun salah. Tiap hari
diomelin melulu ma istri. Begitu pun kalau memiliki suami yang
otoriter. Istri seperti tidak dianggap. Rumah tangga seperti itu jelas
gak sehat. Jadi bagaimana mau mengembangkan potensi diri?</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Gadget juga bisa menjadi perusak suasana. Pak Arief bercerita tentan
pengalam beliau dan istrinya makan di salah satu resto. Di sana ada
satu keluarga, tapi sama sekali tidak saling berkomunikasi. Semuanya,
termasuk yang masih anak-anak, fokus dengan gadget. Kecuali seorang
nenek yang tidak pegang gadget sama sekali.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Kemudian nenek tersebut memilih untuk duduk bersama pak Arief dan
istrinya. Alasannya merasa kesepian karena anak, menantu, dan
cucu-cucunya tidak mengajaknya ngobrol. Bahkan keluarga tersebut juga
seperti tidak sadar kalau sang nenek sudah berpindah tempat duduk.
Perhatiannya udah pada ke gadget semua.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">[Silakan baca:
<a href="https://www.kekenaima.com/2018/04/stimulasi-potensi-prestasi-anak.html" target="_blank">Maksimalkan Stimulasi 5 Potensi Prestasi Si Kecil Jadi Anak
Generasi Maju</a>]
</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Pernah gak sih kita melihat suasana, atau bahkan merasakan sendiri
kalau lebih dekat dengan asisten rumah tangga, teman, ayah/ibu tiri,
atau pihak-pihak lainnya daripada dengan orang tua kandung? Kalau
orang tua lagi gak ada di rumah justru merasa senang karena bebas
merdeka. Begitu pun saat di sekolah. Saat guru pelajaran tertentu gak
masuk, langsung pada sorak-sorak bergembira. Itu karena orang tua atau
guru tersebut belum mampu menciptakan suasana yang menyenangkan.</span></span></span><br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">"Tidak pernah ada orang tua yang 100% benar. Orang tua juga bisa
membuat kesalahan. Dan kesalahan memberikan kesempatan bagi orang
lain untuk masuk ke dalam kesalahan itu."
</span></span></span>
</blockquote>
<br />
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Tuh berarti introspeksi dulu kalau merasa anak gak dekat ma kita.
Jangan-jangan kitanya yang emang udah menjadi sosok tidak menyenangkan
di mata anak. Anak menjadi malas dekat dengan orang tuanya dan memilih
yang lain, misalnya lengekt dengan asisten rumah tangga. Banyak
mencari tahu sebelum berbicara juga dirasa penting, menurut pak
Arief.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Berbagai alasan bisa menjadi penyebab mengapa suasana tidak
menyenangkan bisa terjadi. Misalnya berbagai tekanan dalam dunia
pendidikan saat anak akan menghadapi UN. Udah berasa banget kan
tegangnya, paling tidak sejak 1 tahun ajaran sebelum UN dimulai.
Setiap saat anak dicekoki dengan berbagai soal dan ikut try out di
sana sini. Pokoknya hanya belajar dan belajar saja demi nilai UN yang
baik.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Tidak hanya UN, sejak kecil anak-anak sudah akrab dengan berbagai
ujian. Mau masuk SD aja ada tes calistung. Padahal TK katanya taman
bermain dan tempatnya untuk mendidik karakter. Hal ini memang dilema
bagi para orang tua dan pendidik. Inginnya memberikan pendidikan
karakter, tetapi di saat yang sama juga dihadapkan dengan anak yang
sudah harus bisa calistung. Ujung-ujungnya anak yang ditekan oleh
supaya bisa calistung.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><b>Bila kondisi ini tidak bisa dihindarkan, pak Arief kembali
menegaskan untuk menciptakan suasana yang menyenangkan. </b>Cobalah mengajarkan calistung dengan cara yang menarik. Bikin
anak-anak senang. Caranya? Pak Arief menyerahkan semua caranya kepada
orang tua dan guru. Silakan kreatif dengan cara masing-masing, tapi
poinnya anak harus tetap senang.</span></span></span><b><br /></b>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h3 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"><span style="background-color: #ead1dc;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><b><span style="font-size: large;">Pribadi yang Matang</span></b></span></span></span>
</h3>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Apakah kita termasuk orang yang gampang mengeluh atau bersyukur?
Bayangkan kalau anak setiap hari harus bertemu dengan orang tua,
asisten rumah tangga, guru, teman-teman, dan lain sebagainya yang
semuanya lebih banyak mengeluh. Mungkinkah anak tersebut kelak
memiliki kepribadian yang matang?</span></span><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Di sini, pak Arief kembali menekankan tentang pentingnya menciptakan
suasana yang menyenangkan. Contohnya ada seorang anak baru pulang
sekolah langsung memeluk ayahnya. Bukannya dipeluk balik, ayahnya
malah menegur dan menyuruh anaknya untuk ganti baju serta menyimpan
tas terlebih dahulu.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">"Tapi, aku kan kangen Ayah."</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">"Iya, Ayah juga kangen. Tapi, sebaiknya kamu ganti baju serta taruh
tas dan sepatu dulu baru nanti dipeluk."</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Apa yang terjadi? Anaknya udah ilfil duluan. Padahal berpelukan tidak
memerlukan waktu lama, kan? Pasti beda deh rasanya kalau orang tua
langsung membalas pelukan anak yang sedang kangen. Setelah itu, baru
diminta untuk ganti baju dan lain sebagainya.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Dalam hidup ini tidak ada yang pasti. Semua menjadi rahasia Allah.
Tetapi, ketidakpastian ini menjadi penyemangat karena sifat manusia
yang selalu ingin kepastian. Sayangnya dalam banyak hal, kepastian
diukur dalam nilai. Dalam dunia pendidikan, anak yang nilai-nilainya
bagus lebih berpotensi untuk lebih dapat dilihat. Padahal
mengembangkan potensi anak jangan hanya berbicara nilai tapi juga
tentang semangat, keahlian, jujur, berani ambil resiko, bertanggung
jawab, sportif, dan lain sebagainya.</span></span></span><br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">"Seseorang yang selama hidup hanya mengejar materi dan nilai, tidak
akan mencapai kepuasan. Itulah kenapa penting untuk menggali potensi
diri."- <b>Prof. DR. H. Arief Rachman, M.Pd -</b></span></span></span>
</blockquote>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h3 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"><span style="background-color: #ead1dc;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><b>Kompetensi Diri</b></span></span></span></span>
</h3>
<span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Pak Arief memberikan ilustrasi tentang satu kelas yang banyak
muridnya memutuskan untuk tidak mengerjakan beberapa soal
latihan/ujian yang diberikan oleh gurunya dengan alasan karena belum
diajarkan. Murid-murid tersebut berarti mengenal kompotensi diri,
justru gurunya yang tidak. Sudah tau belum diajarkan, kenapa sudah
dijadikan bahan ujian? Sudahkah para guru mengenal kompetensi diri
para muridnya?</span></span></span><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;">
<span style="background-color: white;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span></span>
<span style="background-color: white;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Jangan pula suka mempermalukan anak, terlebih di depan umum. Masih
banyak orang tua atau guru yang suka mempermalukan anak. Pak Arief
mencontohkan, ada seorang anak pemalu yang suatu hari berani maju.
Bukannya mendapatkan pujian, tapi sama gurunya malah dicurigain
terlebih dahulu. Kok, tumben berani maju? Kalau kayak gitu, si anak
jadi merasa dipermalukan.</span></span></span><br />
<span style="background-color: white;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span></span>
<span style="background-color: white;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">[Silakan baca:
<a href="https://www.kekenaima.com/2018/02/ketika-anak-bercita-cita-menjadi-pembalap.html" target="_blank">Ketika Keke Bercita-Cita Menjadi Pembalap Motor Profesional</a>]
</span></span></span><br />
<span style="background-color: white;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span></span>
<span style="background-color: white;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Sering-seringlah menganalisa diri sendiri. Apakah kita sudah jujur?
Memiliki semangat belajar? Bertanggung jawab? Dan lain sebagainya.
Atau ketika kita sudah menyampaikan sesuatu yang dirasa benar,
tetapi merasa tidak didengarkan. Apakah penyampaiannya sudah baik?
Sudah benar? Semuanya dianalisa.</span></span></span><br />
<span style="background-color: white;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span></span>
<span style="background-color: white;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Ada 5 potensi manusia yang bisa dikembangkan, yaitu:</span></span></span></span><br />
<br />
<ol>
<li>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">"Kuatkan iman ku" </span></span></span>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"> </span></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">"Haluskan perasaan ku"
</span></span></span>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"> </span></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">"Cerdaskan akal ku" </span></span></span>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"> </span></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">"Sehatkan badan ku" </span></span></span>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"> </span></span>
</span>
<li>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><span style="font-family: arial;">"Eratkan silaturahmi ku"</span> </span></span>
</li>
</ol>
<br />
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Intinya sih menggali potensi anak tuh harus paket komplit dan
seimbang. Tidak hanya tentang akal aja. Tapi, tentang iman, perasaan,
badan yang sehat, serta silaturahmi juga harus diperhatikan. Insya
Allah, kalau 5 aspek ini terpenuhi, anak pun akan mampu mengembangkan
potensinya. Untuk mengembangkan 5 potensi di atas, ada juga 10S
pembentuk karakter yang kuat yaitu Senyum, Salam, Sapa, Sabar, Syukur,
Sehat, Sugih (Kaya), Semangat, Sukses, dan Surga. 10 S ini juga dapat
dipakai untuk menciptakan suasana yang menyenangkan.</span></span></span><br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Sejatinya, mendidik haruslah menggema. Tetapi gema ada 2 macam
yaitu baik dan buruk. Apakah pendidikan dari orang tua/guru akan
menggema dengan baik pada diri anak? Atau justru akan membuat anak
menjadi benci? Pendidikan yang terbaik tentunya yang akan menggema
dengan baik di diri anak.</span></span></span>
</blockquote>
<br />
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Sebelum lanjut ke narasumber berikutnya, ada sesi pertanyaan.
Pertanyaan pertama berasal dari seorang guru yang bertanya tentang
hubungan antara rasio jumlah murid dan guru per kelas serta
hubungannya dengan tingkat stress guru. Menurut pak Arief, idealnya
memang ada rasio jumlah murid dan guru. Tetapi, praktek di lapangan
banyak sekolah yang rasio jumlah murid dan guru tidaklah ideal. Rasio
ini tentu saja bisa berhubungan dengan tingkat stress guru.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Solusinya adalah berusaha fleksible.
<b>Guru harus belajar membuat manajemen kelas untuk meminimalkan
resiko stress.</b>
Jangan semua aktivitas berpusat pada guru. Libatkan siswa untuk aktif
dalam kegiatan belajar-mengajar. Buat kegiatan yang menyenangkan.
Boleh juga sesekali membiarkan anak didik bermain sejenak di kelas
asalkan tertib, tetapi tetap diawasi oleh guru tersebut.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Ada lagi seorang guru yang bertanya tentang berbagai peraturan di
sekolah, tetapi kadang masih ada aja orang tua yang tidak paham.
Bahkan ada yang begitu membela anaknya meskipun bertentangan dengan
aturan sekolah. Pak Arief mengatakan bahwa yang harus dipahami
terlebih dahulu adalah meskipun sudah ada aturan belum tentu semua
paham. Tidak hanya di sekolah, kok. Di negara pun kita diatur dengan
undang-undang, tetapi kenyataannya tidak semua masyarakat paham,
kan?</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Adalah sesuatu hal yang alami kalau kemudian ada orang tua yang
membela anak meskipun anaknya melakukan kesalahan. Dipahami saja
terlebih dahulu dan jangan cepat mencari 'biang kerok'.
<b>Kecenderungan manusia ketika ada masalah memang terlebih dahulu
mencari biang kerok bukan akar permasalahan.</b></span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">"Oh, siswa A yang bikin gara-gara? Udah biasa."</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">"Ibu C mah biasa, deh. Protes melulu."
</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">"Kalau guru B sih udah biasa ngeselin."</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Setelah biang keroknya ditemukan dan ternyata pelakunya orang yang
sama kemudian, kita pun mulai bersikap cuek. Akhirnya akar
permasalahan sebenarnya gak diselesaikan karena merasa udah biasa.
Pelakunya dia lagi, dia lagi. Solusinya agar semakin banyak yang
memahami peraturan adalah dengan rutin mengadakan pertemuan selain
membuat aturan tertulis.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Kegiatan belajar mengajar di sekolah tentunya memiliki target. Tapi,
pernah gak kita merasa target yang ditetapkan oleh sekolah itu
ketinggian? Katakanlah anak kita masih terseok-seok di bab 1, tetapi
di sekolah udah masuk bab 2.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Mungkin dan bahkan sering terjadi target sekolah gak klop ma target
orang tua. Nah yang sering diabaikan adalah kita tidak melihat
seberapa besar proses anak ketika berusaha mencapai target tersebut.
Pokoknya melihatnya hanya hasil. Pilihannya cuma 2 yaitu berhasil atau
gagal.
<b>Dalam pendidikan,</b>
<b>proses mencapai target justru yang terpenting.</b> Kan kita sedang
mendidik seorang anak bukan membuat produk.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Pertanyaan terakhir datang dari orang tua tentang perlu atau tidaknya
memberikan reward bagi anak. Masalahnya dia dan suaminya berbeda
pendapat. Suami merasa tidak perlu kalau sedikit-sedikit dikasih
reward nanti jadi kebiasaan. Sedangkan istrinya merasa reward itu
perlu. Untuk yang satu ini, pak Arief tidak memberikan jawaban tentang
perlu atau tidak memberikan reward. Kata beliau, kompakin dulu
pemikiran antara suami dan istri. Jangan sampai, apa yang disampaikan
pak Arief malah dijadikan amunisi untuk menegur pasangan. "Tuh kan
kata pak Arief juga reward itu bla ... bla ... bla ..." Begitulah
kira-kira 😁</span></span></span><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span><b>Cerita Farhan Menemukan Potensi Diri Pada Bisma</b></span></span></span>
</h2>
<br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Sebelum dilanjutkan ke sesi mbak Tika Bisono, Farhan bercerita
tentang Bisma, putra bungsunya. Awalnya, perilaku Bisma biasa saja.
Tetapi masuk kelas 2 SMP mulai tuh timbul berbagai masalah. Mulai
banyak laporan dari guru-guru di sekolahnya.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Bisma pernah membully teman sekolahnya, malakin temannya, bahkan
pernah mengambil uang gurunya sebesar Rp150.000,00. Dengan enteng,
Bisma menjawab kalau alasannya mencuri karena lagi pengen jajan.
</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Farhan dan istri sudah merasa jadi orang tua yang perhatian. Makanya
sempat bingung kenapa putranya jadi suka membuat masalah. Bisma juga
bukan dari keluarga yang kekurangan secara ekonomi. "Padahal uang
segitu tinggal minta ke orang tua," kata Farhan. Tapi, kenapa juga
Bisma masih malakin teman hingga mencuri uang gurunya?</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Berkali-kali bermasalah di sekolah, membuat Farhan sudah pada level
'Terserah aja lah Bisma mau diapain.' Farhan udah gak tau lagi harus
bagaimana menghadapi putranya. Hingga pada suatu hari, Farhan ditelpon
oleh security sekolah kalau anaknya menghilang.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Menghilang di sekolah, rasanya seperti sesuatu yang gak mungkin
terjadi. Sejak TK, Farhan selalu menyediakan mobil dan supir khusus
untuk mengantar-jemput Bisma di sekolah. Keamanan di sekolah pun
cukup. Jadi bagaimana mungkin Bisma bisa menghilang?</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Setelah beberapa saat menghilang, putranya pun ditemukan. Berada di
tembok belakang sekolah bersama sahabatnya sedang melakukan
vandalisme. Gambar berukuran 2 x 3 m bertuliskan F*ck dan gambar
tentang beberapa YouTuber yang menjadi idolanya saat itu.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Dihukum? Tentu saja. Bisma dan sahabatnya disuruh ngecat tembok
sekolah hingga bersih. Kemudian Farhan memiliki ide. Dia menyarankan
Bisma dan sahabatnya untuk membuat poster tentang larangan melakukan
vandalisme. Dengan semangat, Bisma pun mengerjakan posternya.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Untuk urusan belajar, Farhan juga mengatakan sangat berbeda dengan
putranya. Farhan mengaku rajin belajarm sejak SD. Berbanding terbalik
dengan Bisma yang kalau belajar harus selalu diingatkan. Itupun pakai
nanya, "Harus, ya?" dengan ekspresi yang gak ada semangat.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Tetapi, sejak kasus vandalisme, Farhan mulai melihat kalau putranya
memiliki ketertarikan dalam bidang seni rupa. Lulus SMP, Bisma masuk
ke salah satu SMK seni rupa. Sejak itu perubahan mulai terjadi.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Merasa tidak mendapatkan ruang untuk passionnya yang rupanya membuat
Bisma melakukan berbagai ulah sebagai wujud pemberontakan saat SMP.
Berbeda ketika sudah masuk SMK di mana Bisma merasa berada di
lingkungan yang memiliki passion sama dengannya. Farhan pun merasa
bersyukur dan beruntung karena berbagai masalah yang pernah terjadi
mulai lenyap saat Bisma mulai menemukan passionnya.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">[Silakan baca:
<a href="https://www.kekenaima.com/2018/03/cussons-bintang-kecil-impian-sang-bintang.html" target="_blank">Cussons Bintang Kecil 6 - Impian Sang Bintang</a>]
</span></span></span><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span><b>Menangkap Sinyal Potensi Anak </b></span></span></span>
</h2>
<br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Mbak Tika mengawali sesi kedua dengan mengatakan kalau Bisma adalah
anak yang cool. Alasannya adalah anak seperti Bisma itu sebetulnya
sudah tau apa yang dia mau. Sudah ada dorongan dari diri si anak untuk
menjadi dirinya sendiri. Tapi, seringkali banyak orang tua gagal
menangkap sinyal apa yang diinginkan dan diminati anak.</span></span></span><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h3 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"><span style="background-color: #ead1dc;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><b>Melabeli Anak</b></span></span></span></span>
</h3>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Orang tua maupun pengajar biasanya lebih mudah menilai sesuatu yang
bersifat normatif. Makanya dengan mudah memberi label anak seperti
Bisma adalah anak yang bermasalah. Semuanya dinilai dari sisi negatif.
Tidak melihat potensi si anak yang sebenarnya dari balik segala
tingkah lakunya.</span></span></span><br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Seringkali anak memberikan pesan melalui perilakunya. Tetapi orang
tua atau pengajar gagal menangkap sinyal tersebut. Intinya orang tua
dituntut untuk peka terhadap setiap pesan yang disampaikan anak
termasuk dari perilakunya.</span></span></span>
</blockquote>
<br />
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">"Adek namanya siapa?" Mbak Tika menyapa anak kecil yang ikut di
seminar tersebut. Si anak tidak menjawab, malah semakin mendekat ke
ibunya.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Sering terjadi ketika anak tidak mau menjawab, orang tua akan
memaksa. "Adek ayo dijawab. Namanya siapa?" Malah kadang ada orang tua
yang sampai kelihatan menekan anak untuk menjawab. Kadang ada juga kan
yang pake agak-agak melotot ke anak supaya anak mau jawab.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Menurut mbak Tika hal itu tidak perlu. Setiap anak berbeda-beda. Bisa
jadi anak tidak mau menjawab karena sedang membaca situasi dan
mengenal dirinya. Tapi, orang tua suka khawatir dianggap gak bisa
mendidik anak oleh orang lain. Khawatir anaknya dianggap gak punya
etika. Jadinya anaknya dipaksa menjawab.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Terkadang biarkan anak menemukan jati dirinya sendiri. Tetapi, ketika
sedang mencari jati diri dan kemudian berbenturan dengan aturan,
sayangnya banyak orang tua yang lebih mudah langsung memberikan label.
Anak nakal, gak nurut, bandel, aneh, dan lain sebagainya. Masih banyak
orang tua yang belum peka. Banyak kejadian di mana setiap anaknya
bermasalah, orang tua bukan berusaha memahami dan menyelesaikan
terlebih dahulu. Malah langsung aja semua dikasih ke psikolog.</span></span></span><br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">"Berhati-hati melabeli anak. Orang tua harus bisa melihat anak
dalam dimensi yang berwarna," ujar mbak Tika.</span></span></span>
</blockquote>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h3 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"><span style="background-color: #ead1dc;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><b>Melihat Anak dalam Dimensi yang Berwarna</b></span></span></span></span>
</h3>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Sudah berapa persenkah kita mampu melihat anak dalam dimensi yang
berwarna? Semakin tinggi persentasenya berarti semakin tinggi
kemampuan orang tua untuk menerima anak dalam kondisi apapun. Segala
tuntutan terhadap anak akan semakin berkurang.</span></span><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Semakin banyak tuntutan terhadap anak, maka semakin dianggap belum
siap memiliki anak. Anak jadi seperti dicetak menjadi begini begitu.
Segala label diberikan bila tidak sesuai dengan apa yang diinginkan
orang tua. Orang tua tidak siap melihat anak dalam dimensi berwarna.
Sebagai contoh, Farhan dianggap orang tua yang sudah 100% mampu
melihat anak dalam dimensi yang berwarna. Dengan perjalanan panjang,
akhirnya bisa melihat potensi anak.</span></span></span><br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">"Tidak ada orang tua yang sempurna, begitupun dengan anak. Tetapi,
masalahnya ketika anak terlihat tidak sempurna, orang tua menjadi
kecewa. Sudah siapkah orang tua memiliki anak yang tidak sempurna?"
</span></span></span>
</blockquote>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h3 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"><span style="background-color: #ead1dc;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><b>Racun Kasih Sayang</b></span></span></span></span>
</h3>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Ada juga orang tua yang tidak pernah melabeli dan memarahi anak,
tetapi tetap dianggap salah memberikan kasih sayang. Salah satunya
yaitu sikap selalu menyuapi.</span></span><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Anak harus diajarkan dan dilatih untuk menghadapi kehidupan. Dan yang
namanya kehidupan tidak ada yang pasti. Kita gak pernah tau kan apa
yang akan terjadi di masa depan? Tetapi ada orang tua yang saking
merasa sayangnya selalu memberikan kepastian kepada anak. Apapun yang
terjadi, anak selalu disuapi. Gak pernah dilatih untuk siap menghadapi
kehidupannya sendiri.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Menyuapi di sini maksudnya gak secara harfiah, ya. Tapi, berkaitan
dengan kemandirian dalam segala hal. Artinya anak jangan selalu terus
dibantu. Biar gimana kan anak harus juga belajar mandiri karena kelak
akan menghadapi kehidupan sendiri.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Selalu menyuapi anak hanyalah 1 dari banyak sekali cara salah orang
tua memberikan kasih sayang. Kenyataannya ada banyak kesalahan yang
dilakukan orang tua atas nama kasih sayang. Mbak Tika menganggap
pemberian kasih sayang yang salah malah bisa menjadi racun bagi
anak.</span></span></span><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h3 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"><span style="background-color: #ead1dc;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><b><i>Critical Thinking</i></b></span></span></span></span>
</h3>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Penting bagi anak memiliki <i>critical thinking</i>. Bisa dilihat
dari aktivitas sehari-hari, kok. Misalnya nih, ketika akhir pekan
tiba-tiba orang tua mengajak anak-anak berkunjung ke rumah nenek. Trus
si anak protes karena lagi ingin di rumah saja.</span></span><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">"Kenapa sih ngajaknya mendadak? Aku kan lagi pengen di rumah."</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">"Emang aku harus ikut, ya? Mamah kenapa sih kalau ngajak kemana-mana
seringnya mendadak? Udah gitu maksa!"</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Biasanya orang tua suka kesel kan kalau anaknya udah protes gitu?
*Hayo ngaku 😂* Ujung-ujungnya si anak diomelin karena dianggap gak
menurut. Kemudian apapun caranya dilakukan supaya si anak berhenti
protes dan tetap wajib ikut.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Hal seperti itu kalau terus-terusan terjadi akan tertanam di pikiran
anak. Nanti bisa aja suatu saat si anak diajak temannya untuk berbuat
hal yang gak baik, dia langsung aja ikut. Gak pake nanya lagi karena
<i>critical thinking</i>-nya sudah hilang. Padahal harusnya kan nanya
ke temannya apa dia harus ikut, tujuannya apa, dan lain
sebagainya.</span></span></span><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h3 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"><span style="background-color: #ead1dc;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><b><span style="font-size: large;">Selalu Membantu atau Mengatur Anak</span></b></span></span></span>
</h3>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Suka bantuin PR anak? Bantuin di sini maksudnya orang tua yang
ngerjain atau mengatur anak tentang PRnya. Misalnya si anak dapat PR
mewarnai, trus orang tuanya mengatur warna apa aja yang harus
diberikan anak. Atau malah orang tuanya yang akhirnya ngerjain.
Mendingan kebiasaan kayak gitu dihentikan.</span></span></span><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h3 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"><span style="background-color: #ead1dc;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><b>Ikhtiar</b></span></span></span></span>
</h3>
<span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Anak juga harus diajarkan untuk selalu berikhtar. Apabila anak
jatuh, jangan dilihat jatuhnya. Tetapi, bagaimana prosesnya untuk
bangun. Jatuh lagi? Ya gak apa-apa selama anak masih terus berusaha
untuk bangun. Dalam berproses seringkali kita dihadapkan harus jatuh
berkali-kali. Supaya anak memiliki sifat ini, tentu orang tuanya
dulu yang harus mencontohkan.</span></span></span><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;">
<span style="background-color: white;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span></span>
<span style="background-color: white;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Istilahnya jangan kalah sebelum perang. Sejak lahir aja kita sudah
diberikan banyak anugerah dari Allah SWT. Diantaranya adalah akal,
keyakinan, hati, kemampuan, perasaan, kekuatan jasmani, dan lain
sebagainya. Banyak sekali nikmat yang diberikan Allah SWT sejak kita
lahir dan bisa dimanfaatkan untuk berikhtiar. Tetapi manusianya aja
yang suka merasa gak dikasih apa-apa.</span></span></span></span><br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">"Good parenting adalah segala sesuatu yang dilakukan kepada diri
sendiri terlebih dahulu sebelum diterapkan ke anak."</span></span></span>
</blockquote>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h3 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"><span style="background-color: #ead1dc;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><b>Proaktif vs Reaktif</b></span></span></span></span>
</h3>
<span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Mbak Tika kembali memberi contoh tentang Bisma. Meskipun
berkali-kali orang tua dipanggil oleh sekolah karena ulahnya, tidak
membuat Bisma takut untuk bertanggung jawab. Segala hukuman dia
jalani dengan besar hati. Dia juga tidak gentar dengan segala label
negatif yang diberikan kepadanya.</span></span></span><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;">
<span style="background-color: white;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span></span>
<span style="background-color: white;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Itu tandanya Bisma memiliki sifat proaktif. Apapun yang terjadi
padanya, dia memiliki prinsip dan bersedia bertanggung jawab atas
segala yang dilakukan.</span></span></span><br />
<span style="background-color: white;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span></span>
<span style="background-color: white;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Kebalikan dari proaktif adalah reaktif. Contoh sederhananya adalah
mudah sekali marah ketika menghadapi sesuatu yang dirasa gak
mengenakkan baginya. *Hmmm ... Menjelang pemilihan ini itu
sepertinya banyak yang bersifat reaktif, night! Piss, ah! Hehehe*
Mudah sekali bereaksi, tetapi salah memilih respons adalah ciri dari
manusia yang reaktif.</span></span></span></span><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h3 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"><span style="background-color: #ead1dc;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><b>Merespons Ekspresi Anak</b></span></span></span></span>
</h3>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">"Ibuuuu! Tadi di sekolah, nilai pelajaran matematika aku paling
tinggi! Kata bu guru akan pinter!"</span></span><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">"Oh ya udah. Jangan lupa bersyukur." *Ibunya merespons dengan wajah
dan intonasi yang datar.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Memang salah ya anak disuruh bersyukur? Ya enggak, lah. Tetapi,
bayangkan ketika si anak berekspresi dengan wajah dan nada yang ceria,
bahkan sedikit menggebu-gebu saking senangnya, trus ibunya cuma datar
gitu tanggapannya. Bagaimana ekspresi dan perasaan anak kemudian?
Kalau Chi yang jadi anaknya mungkin akan baper.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Memberikan reward misalnya kasih hadiah setiap kali anak memperoleh
keberhasilan juga gak perlu. Tapi, setidaknya berusahalah untuk
memberikan ekspresi yang sama. "Yeeeaaay! Anak ibu hebat! Trus gimana
tadi si sekolah. Pada bagus-bagus juga gak nilainya?"</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Gak salah menjadi orang tua yang bangga dengan keberhasilan anak.
Jangan cepat berpikir kalau anak dipuji nanti kebiasaan trus minta
yang berlebihan.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Mbak Tika juga menyinggung tentang banyaknya piala yang biasanya
berjejer di banyak sekolah. Tujuannya apa, sih? Memperlihatkan kalau
sekolah tersebut banyak prestasinya? Bisa jadi begitu. Tetapi, berikan
juga apresiasi kepada siswa yang berprestasi. Kan, yang bertanding
siswa. Tulis di raport tentang prestasinya. Kalau pialanya harus
disimpan di sekolah, beri piala duplikasi kepada siswa. Tetapi, jangan
orang tua yang dibebankan biaya untuk membuat duplikasi .
*Alhamdulillah sekolah Nai termasuk yang gak begitu. Siswa berprestasi
mendapatkan apresiasi. 😊</span></span></span><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h3 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"><span style="background-color: #ead1dc;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><b>Diplomatis</b></span></span></span></span>
</h3>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Sebagai contoh, ada satu keluarga yang turun-temurun semuanya
berprofesi sebagai dokter. Kemudian ada salah seorang anak di keluarga
tersebut yang mengatakan ingin berkarir di bidang broadcast. Reaksi
orang tuanya langsung menganggap remeh hingga melarang cita-cita anak.
Dalam pikiran orang tua sudah tercetak tentang apa yang harus terjadi
pada anak. Pokoknya suka atau tidak, si anak harus jadi dokter
juga.</span></span><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Sikap seperti ini bisa mematikan semangat anak. Memang tidak mudah
menjadi orang tua yang diplomatis. Ajarkan anak untuk mengenali
dirinya. Bangga akan kelebihannya dan menghormati kekurangan yang ada
pada dirinya.</span></span></span><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h3 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"><span style="background-color: #ead1dc;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><b>Bersinergi</b></span></span></span></span>
</h3>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Bedakan sinergi dengan memberikan instruksi. Misalnya, dalam hal
bekerjasama membersihkan rumah di akhir pekan. Kalau instruksi, orang
tua sudah menentukan tugas masing-masing. Kalau anak gak menurut, maka
orang tua akan marah. Sedangkan bersinergi adalah mengajak anak untuk
saling memberikan pendapat dulu sebelum akhirnya sama-sama sepakat
tentang tugas masing-masing.</span></span></span><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h3 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"><span style="background-color: #ead1dc;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><b>Latihan Terus-Menerus</b></span></span></span></span>
</h3>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Menjadi orang tua artinya harus terus berlatih. Menghadapi anak usia
TK berbeda dengan remaja. Berbagai PR yang akan didapat orang tua akan
berbeda setiap saat. Jadi jangan berhenti untuk terus berlatih</span></span></span><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h3 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"><span style="background-color: #ead1dc;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><b>Me Time</b></span></span></span></span>
</h3>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Me time itu penting. Sepakati dengan pasangan kapan diperbolehkan me
time. Mbak Tika mengatakan kalau dia setahun sekali harus naik gunung.
Jadi ketika ingin melakukannya, mbak Tika tidak lagi bertanya boleh
atau tidak. Langsung saja bilang ke suaminya akan pergi me time sambil
menyebutkan gunung mana yang akan dituju dan berapa lama.</span></span><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span></span>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Setelah itu, sama-sama mencari tau apakah di tanggal tersebut
anak-anak membutuhkan orang tuanya atau tidak. Siapa tau ada kegiatan
anak yang orang tua harus hadir, sudah janji dengan anak, atau hal
lainnya. Ya walaupun me time adalah hal yang penting, anak tetaplah
menjadi prioritas yang utama.</span></span><br /></span>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span></span>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Dari acara seminar parenting yang lumayan panjang itu, ternyata untuk
menggali potensi anak prosesnya panjang. Tidak sekadar bertanya
tentang cita-cita kepada anak. Bahkan hubungan suami istri yang
harmonis pun bisa ikut andil dalam mengembangkan potensi anak.</span></span><br /></span>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span></span>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Cerita Farhan tentang putranya juga awalnya cukup mengagetkan buat
Chi. Ya biasanya banyak orang tua yang justru ingin anaknya hanya
terlihat bagus di mata orang lain. Farhan malah cerita tentang
berbagai masalah yang pernah dilakukan putranya. Tentu tujuannya bukan
untuk menjelekkan anak, tetapi ingin memberikan gambaran bahwa anak
yang terlihat bermasalah belum tentu gagal. Bisa jadi penyebabnya
karena orang tua yang pada saat itu belum bisa menangkap sinyal dari
anak.</span></span><br /></span>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span></span>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Dari penjabaran panjang pak Arief dan mbak Tika, Chi mendapatkan
banyak ilmu. Sedangkan dari cerita Farhan, Chi jadi mendapatkan
inspirasi dan semangat baru. Kurang lebih apa yang pernah dialami
Farhan juga sedang dialami ma Chi dan K'Aie. Mulai pusing ketika Keke
masuk SMP dan beberapa kali berurusan ma sekolah. Memang apa yang
dilakukan oleh Keke belum seheboh Bisma. Tetapi ,segitu aja udah bikin
Chi pusing 😅</span></span><br /></span>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span></span>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Apa yang diceritakan Farhan juga membuka sudut pandang baru bagi Chi.
Hmmm ... sebetulnya K'Aie juga dari dulu sering mengingatkan,
menyabarkan, dan lebih optimis, sih. Tapi, Chi aja kayaknya yang
kadang masih suka reaktif. Keke pun termasuk anak yang tidak takut
bertanggung jawab, berbesar hati menerima segala hukuman, serta tidak
gentar dengan berbagai label. Ya mudah-mudahan seperti yang mbak Tika
katakanya. Semoga Keke termasuk anak yang proaktif dan tinggal kami
(Chi dan K'Aie) yang bisa menangkap sinyal dari Keke. *Semangaaatt!
💪</span></span><br /></span>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span></span>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Sepertinya sinyal tersebut mulai bisa kami tangkap. Sudah mulai
terlihat ada perubahan yang ke arah lebih baik. Tapi di postingan
berikutnya aja ya Chi ceritain tentang sinyal yang dimaksud 😊</span></span><br /></span>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span></span>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">[Silakan baca:
<a href="https://www.kekenaima.com/2018/11/sekolah-pembalap-motor-indonesia-43-racing-school.html" target="_blank">Belajar Menjadi Pembalap Motor di 43 Racing School</a>]
</span></span></span>
</div>
</div>
Keke Naimahttp://www.blogger.com/profile/18305722998068904694noreply@blogger.com42tag:blogger.com,1999:blog-4276275191979079656.post-24858486936680756152024-01-27T18:41:00.001+07:002024-01-27T18:42:32.941+07:00Resep Sambal Ganja (Asam Udeung) Aceh<div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><span style="font-size: large;">Resep Sambal Ganja (Asam Udeung) Aceh - Pertama tau ini, waktu Sandra Nova
(IG: @5andranova) share resep sambal ganja atau asam udeung di FB. Chi yang
memang suka banget sama sambal langsung ngeces, dong! Wajib bikin pokoknya.
Tapi, karena di sini susah banget dapat belimbing wuluh, terpaksa deh sabar
menanti nungguin ada yang jual di pasar. 😅</span></span><br /></div><br /><div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="resep sambal ganja atau asam udeung aceh" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj74ykJJIKrkexmqauqW3KIT6CSev1lIpH3crglTpJg9E5J7BlMOrUJ10jOid_to4tToeF8YlhFbDtKDWRoeX_vRLSVbZBjrHGnHIMQYZF0Ar14dvVx5Q3yIYQC5vx7F8cE5Vri3II-QlHf/w626-h640/sambal+ganja+asam+udeung+2.jpg" title="resep sambal ganja atau asam udeung aceh" width="626" />
</div>
<div style="text-align: center;"><br /></div>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Begitu ada yang jual, Chi langsung beli agak banyakan. Memang suka juga
dengan belimbing wuluh karena bisa untuk sop ikan, opor ayam, dll.
Sekarang juga dipakai untuk bikin sambal ganja.</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span style="font-size: large;">Awalnya Chi </span><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">mengira kalau asam udeung dikenal sebagai sambal ganja karena menggunakan
bahan yang terlarang ini. Suka denger aja sih kalau beberapa kuliner Aceh
menggunakan biji ganja. Entah benar atau tidak info tersebut karena Chi
memang jarang menyantap kuliner Aceh. Tapi, setelah googling, jadi tau
kalau sambal ini tidak menggunakan bahan tersebut sama sekali sama sekali.
*Hufff! Syukurlah! 😂</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">[Silakan baca:
<a href="https://www.kekenaima.com/2018/12/resep-tim-ikan-nila-oryza-grace.html" target="_blank">Resep Tim Ikan Nila Oryza Grace</a>]</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Tapi, sambal ini katanya bikin ketagihan makanya dibilang sambal ganja.
Nama aslinya adalah Sambal Asam Udeung. Bahkan ada juga yang menulis kalau
namanya Asam Udeung tanpa kata sambal karena di Aceh kata 'Asam' berarti
'Sambal'. Nah, teman-teman yang mengerti bahasa Aceh bener gak tuh kalau
asam = sambal?</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><b>Bahan-Bahan:</b></span></span></span><br />
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">125 gr udang segar berukuran kecil, buang kulit, cuci bersih,
kemudian digoreng/direbus sebentar hingga berubah warna</span></span></span>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"> </span></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">10-15 buah rawit merah/hijau - tingkat kepedasan sesuai selera, ya.
Bisa dikurangi atau ditambah rawitnya</span></span></span>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"> </span></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">5 siung bawang merah</span></span></span>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"> </span></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">2 batang serai, ambil bagian putihnya dan iris-iris</span></span></span>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"> </span></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">4 lembar daun jeruk, buang tulang kemudian iris-iris</span></span></span>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"> </span></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">6 buah belimbing wuluh, potong-potong</span></span></span>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"> </span></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Garam secukupnya </span></span></span>
</li>
</ul>
<br />
<ul style="text-align: left;"></ul>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><b>Cara Membuat:</b></span></span></span><br />
<br />
<ol style="text-align: left;">
<li>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Ulek semua bahan, kecuali garam Kasar dan halusnya tergantung selera.
Chi lebih suka yang agak kasar</span></span></span>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"> </span></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Beri garam, ulek sebentar. Koreksi rasa</span></span></span>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"> </span></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Sajikan</span></span></span>
</li>
</ol>
<br />
<ol style="text-align: left;"></ol>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><b>Tips:</b></span></span></span><br />
<br />
<ol style="text-align: left;">
<li>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Untuk udang bisa digoreng atau direbus. Chi memilih digoreng sebentar
saja</span></span></span>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"> </span></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Ada juga yang menambahkan asam sunti dan juga air jeruk nipis. Chi
gak kasih. Udah cukup rasa asam dari belimbing wuluh.</span></span></span>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"> </span></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Ada juga yang membuat sambal asam udeung matang. Caranya setelah
diulek, digoreng sebentar hingga matang. Chi belum pernah mencoba buat
yang matang. Tapi kalau memang memilih sambal matang, sebaiknya
udangnya digoreng nanti minyak bekas menggorengnya dipakai untuk
menggoreng sambal.</span></span></span>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"> </span></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Ada juga yang menyiram minyak goreng panas ke sambal yang telah
diulek. Tips nomor 3 bisa dicobain. Jadi minyaknya beraroma udang.
Malah kalau mau kulitnya juga ikut digoreng biar minyaknya makin
beraroma udang. Tapi setelah itu kulitnya dibuang aja.</span></span></span>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"> </span></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Beberapa resep menulis kalau udang segar bisa diganti dengan
ebi. </span></span></span>
</li>
</ol>
<br />
<ol style="text-align: left;"></ol>
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">Rasa sambal ini unik. Udang sih udah pasti enak. Trus ada rasa asam dari
belimbing wuluh. diperkaya lagi dengan rasa sereh dan daun jeruk. Kalau
teman-teman gak biasa makan sereh dan daun jeruk mungkin akan sedikit
aneh. Kan memang biasanya banyak masakan menggunakan sereh dan daun jeruk,
tapi tidak untuk dimakan hanya untuk aroma atau pelengkap rasa. Buat Chi
sambal ini beneran bikin nagih. Sukaaaaa pokoknya 😋</span></span><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: large;">[Silakan baca:
<a href="https://www.kekenaima.com/2017/08/resep-beef-bulgogi.html" target="_blank">Resep Beef Bulgogi</a>]
</span></span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="sambal ganja asam udeung" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdeycVuVTZxXPhsQQci_3QKIODlOWfenddPZQqB-uZEW57xvDUHv_WUNvCq1s1ijQp0WeY6Q4ClAcjYFW2dFLVbPWuFs5SG3rUWu4wBVa0kp6tW6vnWOI1eqvoTVSbBjJ4nien5kg7PuNi/w640-h631/sambal+ganja+asam+udeung+1.jpg" title="sambal ganja asam udeung" width="640" />
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-size: small;">Teman makan
<a href="https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3938430/resep-sambal-ganja-khas-aceh-yang-rasanya-bikin-nagih" target="_blank">sambal ganja</a>, Chi bikin ikan kembung goreng dan tumis daun ginseng. Tapi kalau
sambal mah makan pakai telor ceplok dan nasi hangat aja udah enak
banget! 😄</span></span></span>
</div>
</div>Keke Naimahttp://www.blogger.com/profile/18305722998068904694noreply@blogger.com40tag:blogger.com,1999:blog-4276275191979079656.post-4170184190598035752024-01-26T23:01:00.000+07:002024-01-26T23:01:31.163+07:00Anak Generasi Gadget Juga Bisa Lupa Gadget<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="generasi gadget, kecanduan gadget, tanakita" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6vU4DKOrSCSj3BFRaSFWwOJpoXAXujTnLXZ9S3_cuAnYn0q7798OXpPkh-OILCTzWl4LtLxu_MBZBIoccWiH0X7LpakuRXW67NBaOIqvzkWhUuBAbz_mlmMmW3k7Idk0E-IdVaInhyphenhyphenZE/s640/tanakita.jpg" title="Anak Generasi Gadget Juga Bisa Lupa Gadget" width="640" />
</div>
<br />
<span style="font-family: arial;"><span style="font-size: large;">Anak generasi gadget ternyata juga bisa lupa dengan gadget. Caranya
bahkan gak sulit, lho. Mau tau caranya? Salah satunya ada di
pengalaman kami usai UAS lalu.<br />
<br />
Ayah: "Ke, Nai pernah ajak teman-teman main kesini?"<br />
<br />
Saat itu kami sedang berada di Tanakita. Keke dan Nai kompakan bilang
belum pernah.<br />
<br />
Ayah: "Ajaklah teman-teman kalian ke sini sesekali. Kapan?"<br />
Keke: "Iya, nanti pas Keke ulang tahun."<br />
<br />
2 hari kemudian ...<br />
<br />
Bunda: "Ke, siapa aja temanmu yang mau diajak ke Tanakita? Trus maunya
kapan?"<br />
Keke: "Ayah itu serius apa becanda, sih, Bun? Keke belum ngomong sama
teman. Takutnya Ayah cuma becanda."<br />
Bunda: "Coba Bunda tanya lagi ke Ayah, ya."<br />
<br />
Besok paginya ...<br />
<br />Bunda: "Yah, itu serius ajakin teman-teman Keke ke Tanakita?"<br />
Ayah: "Serius. Kenapa memangnya?"<br />
Bunda: "Ya, Keke ragu mau ajak temannya. Siapa tau Ayah cuma becanda."<br />
Ayah: "Beneran, serius."<br />
Bunda: "Berapa orang kira-kira yang bakal diajak?"<br />
Ayah: "Ajak aja sekitar 10 anak."<br />
Bunda: "Kalau orangtuanya mau pada ikut?"<br />
Ayah: "Kalau orangtuanya mau ikut harus bayar. Tapi anak-anaknya, sih, gak
usah."<br />
Bunda: "Gitu, ya. Tapi memangnya kita bisa bawa 12 anak jalan-jalan ke
Tanakita tanpa orangtua masing-masing?"<br />
Ayah: "Mereka udah pada kelas 6, kan? Jadi seharusnya udah bisa diatur.
Bisa, lah. Kapan mau ke Tanakita?"<br />
<br />
Setelah berunding dengan K'Aie, kami sepakat mau ajak teman-teman Keke ke
<a href="http://www.kekenaima.com/2012/12/tanakita-five-star-camp.html" target="_blank">Tanakita</a>
setelah UAS selesai. Kalau menunggu Keke ulang tahun masih agak lama.
Lagipula bulan Maret (saat Keke ulang tahun), kayaknya semua anak sudah
disibukkan dengan persiapan menghadapi ujian akhir. Jadi yang paling
nyaman memang setelah UAS. Itu artinya sekitar 1 bulan sebelum hari H.<br />
<br />
1 bulan itu persiapan yang cukup mepet sebenarnya. Karena kami berencana
naik transportasi umum. Salah satunya adalah kereta api yang mana harus
dipesan dari jauh-jauh hari kalau mau kebagian. bahkan saat kami
merencanakan itu sudah dipastikan gak bakal bisa dapat gerbong eksekutif
karena sudah dibooking oleh rombongan pesepeda yang juga jadi tamu di
Tanakita.<br />
<br />
Keke tentu aja senang banget begitu tau ajakan ayahnya serius. Dari yang
tadinya dia dapat jatah mengajak 10 orang teman bertambah menjadi 12. Nai
pun meminta salah seorang sahabatnya ikut. Untuk kali ini memang
diprioritaskan teman Keke dulu. Orang tua ada 7 orang yang ikut (termasuk
kami). Total rombongan ada 22 orang (15 orang anak dan 7 orang
dewasa).</span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="generasi gadget, kecanduan gadget, tanakita" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMPeBzdztUom8RyDZdC5MPE5tBD3qIVSKz4_AHWMRBPMgj7EHc4sLhA1OwcQd8ZjtfAMuwdganyb2h1XrcY0xbR7oV0QeKAXnaWdwuvysRZXdnZEL1oKdfMPOs6Tn64Nca7BiESldG3JA/s640/tanakita-3.jpg" title="Anak Generasi Gadget Juga Bisa Lupa Gadget" width="640" />
</div>
<br />
<span style="font-family: arial;"><span style="font-size: large;">Selama sebulan sebelum hari H, Chi bawaannya deg-degan terus. Dari mulai
membuat group kecil di WA untuk orang tua yang anak-anaknya diundang. Chi
deg-degan khawatir kurang mendapat respons. Siapa tau pada gak sreg begitu
tau harus naik KRL trus naik kereta kelas ekonomi. Trus lanjut carter
angkot pula. Alhamdulillah, ternyata pada memberikan respons yang sangat
baik. Duh, Chi jadi gak enak karena udah berprasangka *Maaf, ya :)*<br />
<br />
Selesai sampai situ deg-degannya? Enggak juga ... Namanya juga ajak anak
orang. Mereka menitipkan anaknya dalam keadaan baik, maka pulangnya juga
harus baik. Dan, setiap saat Chi berhitung melulu. Khawatir ada yang
ketinggalan hahaha. Apalagi pas pulangnya, kan, sudah malam.<br />
<br />
Alhamdulillah semua anak bilang seru. Para orang tua bercerita kalau
anak-anaknya happy banget. Cerita sampai gak putus-putus. Berkesan banget
pokoknya. Senang dan lega rasanya melihat pada senang. Terima kasih banyak
untuk semua orang tua yang sudah memberi kepercayaan kepada anak-anaknya
untuk datang ke undangan Keke. Keke juga senang banget, teman-temannya
pada mau ikut.<br />
<br />
Sepanjang perjalanan dari mulai berangkat hingga pulang, Chi selalu
mengamati tingkah laku Keke dan teman-temannya. Seru juga mengamati mereka
secara langsung.
</span></span><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"><span><b><span>Anak Generasi Gadget Juga Bisa Lupa Gadget</span></b></span></span>
</h2>
<br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"><span style="font-size: large;">Ketika berada di kereta dari stasiun Paledang (Bogor) hingga Cisaat,
begitu juga saat pulang, setiap anak memegang gadget (handphone) termasuk
Keke. Chi perhatikan hanya 1 anak yang tidak membawa handphone. Tapi
apakah sepanjang jalan mereka jadi asik dengan masing-masing? Enggak.
Mereka tetap aja heboh dengan becandaan. Rasanya 1 gerbong jadi ramai
dengan celotehan mereka. Bahkan beberapa kali kami harus saking
mengingatkan saat perjalanan pulang untuk tidak mengecilkan volume suara.
Karena pas pulang, kami ketiban rezeki dapat tiket kelas eksekutif. Dan di
dalam gerbong eksekutif suasananya kan sunyi hahaha.<br />
<br />
Chi: "Siap-siap, ya, sebentar lagi kita akan jalan ke danau."<br />
<br />
Mereka pun langsung mencecar Chi. Ngapain aja di danau? Bisa berenang,
gak? Bla ... Bla ... Bla ... Begitu Chi jawab kalau di danau cuma untuk
menikmati danau, mereka langsung pada menolak. Eyaampuuun ... urat
kedinginan mereka kayaknya udah pada hilang hahaha.</span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="generasi gadget, kecanduan gadget, tanakita" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3xXjhUuXvR4ntZ1v2_UGPOT9GZ6uw9fgPhXDRHpw6wo3m0nk4_yoWov_3ILjlLjkEuGclQ53d57zg7aNr0l26Okwwmitfc-E5A0xX1uwYx4TQHM78ksDZ8WVsyhKn8cjPKVSdD4hDbpI/s640/tanakita-1.jpg" title="Anak Generasi Gadget Juga Bisa Lupa Gadget" width="640" />
</div>
<br />
<span style="font-family: arial;"><span style="font-size: large;">Ketika kami sampai di Tanakita, hujan deras langsung menyambut. Anak-anak
pun dengan sukacita langsung mandi hujan. Tentunya harus makan siang dulu
sebelum mandi hujan. Sebetulnya pada bawa jas hujan, tapi gak ada satupun
yang pakai saat mandi hujan. Mereka kelihatan gembira banget. Main bola,
guling-gulingan di rumput yang berlumpur. Rasanya Chi juga jadi pengen
ikutan hahaha.<br />
<br />
Mereka mulai kelihatan bosan ketika hujan mulai berhenti. Tapi begitu Chi
ajak ke danau pada menolak. Akhirnya kami ganti rencana. Mengajak mereka
ke sungai untuk bermain air. Mereka pun langsung pada berseru,
"SETUJUUU!!"<br />
<br />
Sebetulnya, kami sudah menduga kalau anak-anak gak bakal betah diajak ke
danau. Kata K'Aie kalau ngajak orang tua baru cocok ke danau. Ajak
anak-anak memang harus yang ada unsur petualangannya *siap-siap lutut yang
mulai kena faktor U :p* <br /></span></span>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"><span> <b>Gadget Bisa Mempengaruhi Kualitas Tidur</b></span></span>
</h2>
<br />
<span style="font-family: arial;"><span style="font-size: large;">Ketika mereka beraktivitas fisik, ternyata mereka bisa lupa, lho sama
gadgetnya. Gak ada satupun anak yang ingat dengan gadget. Setelah makan
siang, mereka semua langsung mandi hujan. Kemudian lanjut main air di
sungai. Aktivitas ini kami lakukan hingga sore. Bahkan beberapa diantara
mereka mengatakan kalau aktivitas seperti akan bikin mereka tidur cepat
dengan nyenyak hehehe ...<br />
<br />
Tapi rupanya mereka tidur larut malam, bahkan lebih dari pukul 12 malam ..
Penyebabnya adalah GADGET!<br />
<br />
Chi baru tau keesokan harinya dari cerita mereka. Ketika sudah mengantuk
dan masuk ke tenda masing-masing, mulai pada buka gadget. Mata yang
tadinya sudah mengantuk, menjadi cerah lagi. Akhirnya mereka baru tidur
sangat larut.<br />
<br />
Chi pernah nonton tayangan parenting Jo Frost, katanya kalau mau anak bisa
tidur cukup dan berkualitas adalah dengan tidak memberikan tv, konsol,
handphone di kamar anak. Ketika waktunya tidur harus steril dari
benda-benda tersebut. Memang terbukti, kok. Biasanya kalau udah masuk
pukul 9 malam Keke dan Nai disterilkan dari benda-benda tersebut. Dan,
mereka tidurnya cepat. Bahkan sebelum pukul 9 kadang sudah tidur. Kecuali
kalau sudah masuk liburan karena Chi agak melonggarkan aturan saat
libur.</span></span><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"><span> <b>Kenapa Mereka Bisa Lupa dengan Gadget?</b></span></span>
</h2>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="generasi gadget, kecanduan gadget, tanakita" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8QSbHtjv9hAIO_tol2pWh_332kb7J5VzWV3pQ-D2OdmoP4QXmFHh5FXLbXaR85NpIbxiDlxVbFhGxne_P-s8g16fp_fWe2pcMf_185FKzCcm-ypfS3LW_o1BjJVEbqbF3zgZrmKIGva0/s640/tanakita-2.jpg" title="Anak Generasi Gadget Juga Bisa Lupa Gadget" width="640" />
</div>
<br />
<span style="font-family: arial;"><span style="font-size: large;">Selama 2 hari 1 malam kami di Tanakita, mereka bisa berjam-jam terlihat
gak pegang gadget. Dan, mereka enjoy aja, tuh. Ini menarik sekali karena
mereka itu, kan, generasi yang sangat akrab dengan gadget. Kok, bisa? Ya,
itu karena mereka punya kegiatan pengganti yang (lebih) menyenangkan.<br />
<br />
Seringkali orang tua merasa khawatir melihat anaknya terus-menerus dengan
gadget. Seringkali orang tua merasa bahwa masa kecil mereka lebih indah
karena bersih dari gadget. Setiap kali chi melihat ada yang berkata "Masa
kecil saya jauh lebih indah. Gak kayak anak-anak sekarang yang gadgetan
melulu," rasanya Chi suka pengen usil bertanya. Pengen bertanya, "Kenapa
anak-anak gak dikenalkan dengan pengalaman masa kecil yang katanya asik
itu?"<br />
<br />
Sebagai orang tua juga kadang kita cuma bisa menggali memory masa kecil
tapi lupa mengenalkan. Kalau memang masa kecil kita dulu asyik, ayo dong
kenalkan kepada anak-anak. Alih-alih mengenalkan, malah bikin banyak
alasan. Lapangan udah gak ada, inilah, itulah, banyak sekali alasannya.<br />
<br />
Keke dan Nai pernah main engklek di rumah. Iya, di rumah! Lantai garasi
kami coret-coret dengan spidol. Gak perlu khawatir, lah, selama
masih ada penghapus tinta di bumi hehehe. Lagian di rumah sendiri ini.
Melihat mereka senang banget itu jauh lebih asik daripada mikirin gimana
bersihinnya, kok.</span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="generasi gadget, kecanduan gadget, tanakita" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTLY4GroJfeaSxsHcFZtWIHvjcphELkILDD2zgNnossx3G-4nVuRl0oL5gkekh71WroU0xDCW-q5x82A1UeIlx92bjTYcFUv0zAeYlL3Y5B_hxRw8DZw6hOSaEXMMJHVUs_GKr4BpRQgI/s640/kelereng.jpg" title="Anak Generasi Gadget Juga Bisa Lupa Gadget" width="640" />
</div>
<br />
<span style="font-family: arial;"><span style="font-size: large;">Permainan kartu, bekel, congklak, kelereng, dan lain-lain adalah
permainan yang gak memerlukan area luas. Itu juga bagian dari permainan
masa kecil yang asik, kan? Kalau gak memungkin bermain di luar, cari
kegiatan yang bisa dilakukan di rumah. Sekarang juga banyak yang jual
permainan jadul. Atau beli aja karet gelang di pasar trus ajak anak-anak
main lompat karet.<br />
<br />
Sekarang di sekolah-sekolah berbagai
<a href="http://www.kekenaima.com/2014/04/permainan-tradisional-anak-indonesia.html" target="_blank">pemainan tradisional</a>
dikenalkan. Di sekolah Keke dan Nai seperti itu. Mereka selalu seneng
banget kalau abis main benteng di sekolah. Lapangan sekolah memang gak
memungkinkan untuk bermain sepakbola. Tapi mereka masih punya lapangan
futsal.<br />
<br />
Iya, masa kecil orang tua memang asik karena banyak permainan yang asik.
Dan, anak-anak sekarang juga tetap bisa menikmatinya. Chi sudah
membuktikannya berkali-kali terhadap Keke dan Nai. Begitu juga ketika kami
ke Tanakita, Keke dan teman-temannya bisa sampai berjam-jam tidak ingat
dengan gadget. Itu karena mereka mereka menemukan aktivitas pengganti yang
(lebih) asik.<br />
<br />
Kalau memang tidak ingin anak-anak tergantung dengan gadget, salah satu
caranya memang harus cari kegiatan pengganti seperti yang Chi uraikan di
atas. Anak seusia mereka itu lagi butuh banyak aktivitas. Jangan cuma
dilarang tapi trus gak dikasih kegiatan pengganti. Kalau sampai mereka
cari kegiatan gak jelas, kan, malah jadi repot juga. Kita juga dulu
begitu, kan? Cuma aja dulu memang aktivitas lebih beragam. Lagi gak bisa
kegiatan ini, bisa kegiatan lain. Tapi kalau semuanya dilarang sama
orangtua juga pasti bakal bingung juga.<br />
<br />
Chi dan K'Aie gak pernah melarang anak-anak untuk mengenal gadget. Biar
bagaimana, gadget sudah jadi bagian dari era mereka. Yang bisa kami
lakukan adalah mengontrol. Jangan kebablasan dalam segala hal. Pokoknya
sebisa mungkin ambil sebanyak-banyak manfaat gadget dan jauhkan
kerugiannya.<br />
<br />
Malah Chi rasa sekarang Keke dan Nai lebih kaya pengalaman dibandingkan
kami. Mereka akrab dengan gadget. Tapi beberapa permainan tradisional
zaman orang tuanya kecil juga mereka merasakannya. Berarti kalau dibilang
anak-anak zaman sekarang gak seperti anak-anak zaman dulu, belum tentu
juga, ya. Dan, dengan mengenalkan mereka berbagai aktivitas yang
mengasyikkan, orang tua gak perlu tarik urat leher untuk melarang mereka
terus menerus sama gadgetnya, kok. Coba aja buktikan sendiri :)</span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="generasi gadget, kecanduan gadget, tanakita" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA4UEgDLpFEyA557wtQDCU1CVKqy0il5mGqymVB4NL_HB9AacqqQXs-1Im_eGTGECCoWTzn5KdweJ3FLw7JyuvCzzcnF3oRfrWFN8tD8VJD2xR83FaPIfM3WrxI_zNZL8QykVAvdc8eaA/s640/tanakita-4.jpg" title="Anak Generasi Gadget Juga Bisa Lupa Gadget" width="640" />
</div>
<br /><span style="font-family: arial;"><span style="font-size: large;">
Catatan: Walaupun di artikel ini kegiatannya adalah saat traveling,
sebetulnya untuk menciptakan kegiatan yang asik gak harus dengan
jalan-jalan. Di rumah pun (seharusnya) bisa. Ayo, para orang tua saatnya
mulai mencari kegiatan apa saja yang asik untuk anak sebagai pengganti
gadget :)</span></span><br />
</div>
Keke Naimahttp://www.blogger.com/profile/18305722998068904694noreply@blogger.com16tag:blogger.com,1999:blog-4276275191979079656.post-9418789491443363532024-01-26T22:59:00.000+07:002024-01-26T22:59:54.456+07:00Nilai Rapor Tetap Bagus Walaupun Tidak Belajar Saat UAS<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="Nilai Rapor Tetap Bagus Walaupun Tidak Belajar Saat UAS" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgixXi1g25yw39No_zhkH3vTIdU1FuH6RZDMOoWEACsUo5SBOfvbc8P1XwcpNM1hSNN1GJpojpY_2dZrpSiu20IiwHiCyNEh8PTkDknoQi6hQyi9c9-lDHz7iKbR0hwJIMfIroX0dMNYeQ/w432-h640/nilai+rapor.jpg" title="Nilai Rapor Tetap Bagus Walaupun Tidak Belajar Saat UAS" width="432" />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: arial;"><span style="font-size: small;">Dari salah satu halaman di novel Sabtu Bersama Bapak</span></span>
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"><span style="font-size: large;">Nilai rapor tetap bagus walaupun tidak belajar saat UAS, mungkinkah? Mungkin aja karena itu yang dilakukan Keke dan Nai sejak
2 tahun terakhir ini. Mereka nyaris gak pernah belajar saat UTS dan UAS.
Alhamdulillah, nilai-nilai di rapor mereka masih sangat baik. Hasil UAS
mereka yang lalu masih bertaburan nilai 100 untuk berbagai mata
pelajaran. Di rapor masih bertaburan angka 9, juga untuk berbagai mata
pelajaran *pamer dikit, ah :p*</span></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"><span style="font-size: large;">
<br />
Tapi memang penting banget, ya, nilai-nilai bagus di rapor? Bukankah lebih
penting attitude. Nilai rapor vs attitude seperti sebuah bahasan yang
selalu meramaikan dunia maya di setiap musim penerimaan rapor. Chi tidak
mendewakan nilai rapor. Tapi kalau ditanya mana yang lebih penting antara
nilai rapor dan attitude, Chi sepakat dengan jawaban yang ada di novel
Sabtu Bersama Bapak. Chi pernah juga menulis tentang hal ini di postingan
yang berjudul
<a href="http://www.kekenaima.com/2014/11/buat-apa-sekolah.html" target="_blank">Buat Apa Sekolah?</a>
Di postingan yang lama itu juga ada pendapat ibu Susi Pudjiastuti yang Chi
dapat dari berbagai portal berita. Beliau seorang yang cuma tamat SMP,
tapi justru mementingkan sekolah bagi anak-anaknya. Ada penjelasannya di
postingan tersebut.<br />
<br />
Ketika saatnya masuk UTS/UAS, Chi suka ikut bikin status tentang musim
ujian ini. Sebetulnya buat seru-seruan aja. Karena melihat beberapa ibu
yang kelihatan ribet ketika anaknya sedang UTS/UAS hihihi. Kenyataannya,
saat UTS/UAS, kami masih cukup santai, kok :)</span></span><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"><span><b>Jangan Abaikan Ulangan Harian</b></span></span>
</h2>
<br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"><span style="font-size: large;">Seorang teman pernah bercerita kalau ada seorang ibu di sekolah yang
protes ketika anak ibu tersebut rankingnya kalah dengan anak teman Chi
ini. Menurut ibu tersebut, nilai UAS anaknya nyaris sempurna untuk semua
mata pelajaran. Sedangkan anak teman Chi nilai UASnya masih dibawah nilai
anak ibu itu. Tapi kenapa di rapor, justru ranking anak ibu itu kalah?<br />
<br />
Wali kelas lalu menjelaskan kalau nilai raport itu, kan, penggabungan dari
nilai latihan, ulangan harian, UTS, dan UAS. Memang benar kalau nilai UTS
dan UAS memiliki bobot terbesar dibandingkan nilai lainnya. Tapi tetap aja
hasil akhirnya adalah penggabungan seluruh nilai.<br />
<br />
Anak teman Chi untuk nilai ulangan hariannya selalu bagus. Berbeda dengan
dengan anak ibu itu yang nilai ulangan hariannya turun-naik. Akhirnya,
walaupun nilai UAS anak teman Chi itu biasa saja, tetap saja rankingnya
bagus karena terbantu oleh nilai ulangan harian dan juga latihan.<br />
<br />
Bersyukur teman Chi bercerita tentang ini, jadi Chi mulai memperhatikan
cara perhitungan nilai. Iya, kadang Chi suka luput sama hal seperti ini
hehehe. Dan, setelah diperhatiin, memang benar apa yang teman Chi bilang.
Walaupun bobot UTS/UAS lebih besar, tapi karena nilai di rapor adalah
menggabungkan berbagai nilai maka jangan diabaikan.</span></span><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2>
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"><span> <b>Penting untuk Paham Tipe Belajar Anak</b></span></span>
</h2>
<br />
<span style="font-family: arial;"><span style="font-size: large;">"Keke dan Nai, sih, memang udah pinter. Jadi, gak perlu belajar juga
nilainya tetap bagus. Coba kalau Tina *bukan nama sebenarnya*, harus
dibantu sama bimbingan belajar," ujar salah seorang yang Chi kenal sangat
dekat.<br />
<br />
Chi awalnya tersenyum. Alhamdulillah kalau memang Keke dan Nai dianggap
anak pintar. Kemudian Chi menjelaskan kalau mereka juga berusaha. Apa yang
mereka dapat hari ini, gak semata-mata turun dari langit.<br />
<br />
Mengenai bimbingan belajar, menurut Chi gak jadi jaminan sukses. Dulu,
saat Chi SMA pernah ikut bimbel. Tetap aja NEMnya hancur apalagi pelajaran
matematika hahaha. Gak lolos juga di smeua PTN yang dipilih. Saat ini juga
ada teman yang anaknya gonta-ganti bimbel tapi nilai pelajarannya belum
memuaskan. Apakah itu artinya bimbel bukan solusi yang baik? Belum tentu
juga. Chi gak anti bimbel, kok. Kalaupun Keke dan Nai saat ini tidak ikut
bimbel karena merasa belum perlu. Buat Chi, lebih utama memahami tipe
belajar anak terlebih dahulu.<br />
<br />
Keke yang tipe belajarnya auditori mungkin lebih diuntungkan dalam
kegiatan belajar di sekolah daripada Nai yang tipe belajarnya visual.
Cukup dengan mendengarkan apa yang diajarkan guru, Keke sudah bisa cepat
menangkap. Kekurangannya adalah kalau gurunya tidak paham dengan tipe
belajar ini disangkanya Keke gak perhatiin. Karena kadang pandangannya
kemana-mana seperti fokus ke arah lain. Atau bahkan suka mengganggu
temannya. Padahal sebetulnya kupingnya sedang mendengarkan apa yang
diajarkan guru di kelas. Dan Keke senang dengan guru yang gaya belajarnya
suka bercerita.<br />
<br />
Nai yang tipe belajar visual memang sedikit agak ribet. Karena hampir
semuanya harus digambarkan dan dibayangkan olehnya. Makanya, Chi gak kaget
ketika Nai sempat keteteran mengejar pelajaran matematika. Karena semua
harus dia bayangkan. Salah seorang gurunya juga pernah mengatakan kalau
untuk pelajar IPS dan PKn, Nai sedikit lambat menangkap bila dibandingkan
Keke saat kelas 4. Chi, sih, gak tersinggung dibandingkan seperti itu.
Karena setelah berdiskusi, ternyata gurunya kurang banyak menjelaskan
dengan cara menggambar.<br />
<br />
Berdiskusi dengan guru memang penting. Supaya saling mengerti.
Syukur-syukur kalau guru juga mau menyesuaikan dengan tipe belajar anak
murid. Eits! Tapi jangan juga memaksa, lho. Karena Chi merasakan sendiri
mempunya 2 anak dengan tipe belajar yang berbeda itu berarti mikirnya juga
harus double. Kalau dalam 1 kelas setidaknya ada 20 murid dengan tipe
belajar masing-masing. Kebayang, kan, bagaimana ribetnya? :D Itulah kenapa
Chi juga belum merasa butuh bimbel untuk Keke dan Nai. Masih bisa
berkomunikasi dan bekerja sama baik dengan para pengajar di sekolah.</span></span><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2>
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"><span>
<b>Belajar yang Benar di Sekolah kalau di Rumah Mau Santai</b></span></span>
</h2>
<br />
<span style="font-family: arial;"><span style="font-size: large;">Bunda: "Mau belajar lagi di rumah, gak?"<br />
Keke/Nai: "Enggak"<br />
Bunda: "Kalau begitu, kalian harus belajar yang benar di sekolah. Waktunya
belajar harus belajar. Jangan main-main. Kalau ada yang gak ngerti
langsung tanya. Kalau masih belum ngerti juga, baru tanya Bunda."<br />
<br />
Ya, walopun sesekali Chi masih dapat laporan kebanyakan ngobrol di
sekolah, terutama buat Keke, tapi mereka memang benar-benar membuktikan
kalau di sekolah itu belajar. Darimana Chi tau kalau mereka memang
belajar? Tentu dari laporan guru salah satunya. Yang berikutnya adalah
dari nilai.<br />
<br />
Tentang nilai, Chi selalu bilang kalau mereka sudah mengerti pelajarannya
maka nilai yang didapat seharusnya bagus. Kalau nilainya ternyata gak
bagus, berarti harus dicari penyebabnya. Kalau penyebabnya karena belum
mengerti maka cari tau dimana bagian gak mengertinya. Atau jangan-jangan
mereka berbohong. Bilangnya mengerti padahal sebetulnya cuma untuk
menghindari disuruh belajar. Pada akhirnya akan kelihatan juga dari
nilai.<br />
<br />
Karena Chi udah sering menemani mereka belajar, sebetulnya akan ketahuan
kok dari bahasa tubuh mereka. Bagusnya lagi, Keke dan Nai terbiasa dengan
berkomunikasi terbuka dengan orang tuanya. Kalau ada yang gak ngerti,
seringkali mereka duluan yang ngomong sebelum ditanya.</span></span><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2>
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"><span> <b>Belajar dengan Santai Lebih Mudah Menyerap</b></span></span>
</h2>
<br />
<span style="font-family: arial;"><span style="font-size: large;">Oke, Chi memang kadang masih ada sikap kurang sabarnya. Tapi Chi juga
merasakan perbedaan antara mengajarkan anak dengan marah-marah dan santai.
Beneran bikin cape hati, deh. Mending kalau abis ngomel trus hasilnya
nilai anak-anak bagus. Etapi gak mending juga, ding. Chi suka mikir
<strike>di pojokan</strike>, kalau diomelin itu gak enak. Kalau dibalikin
ke diri sendiri, mana nyaman belajar sambil diomelin. Melakukan apapun
kalau sambil dimarahin walaupun memang salah itu gak enak kalau abis
diomelin.<br />
<br />
Tapi, Chi tetap melakukan teguran kalau mereka gak mau juga belajar.
Padahal aat itu Chi tau mereka harus belajar. Taunya harus belajar itu
dari evaluasi nilai pelajaran. Di lihat aja mana yang paling lemah. Itupun
untuk satu mata pelajaran aja belum tentu semua materi mereka lemah.
Pokoknya tentukan prioritas mana yang harus lebih belajar lagi.</span></span><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2>
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"><span> <b>Beri Kepercayaan dan Belajar Bertanggung Jawab</b></span></span>
</h2>
<br />
<span style="font-family: arial;"><span style="font-size: large;">Beberapa kali Chi menyuruh mereka untuk belajar, tapi tetep aja merenya
nyantai. Eeerrgghh! Gregetan banget rasanya. Padahal Chi tau ada materi
yang harus mereka pelajara lagi. Ya, Chi memang sempat mengomel kalau
keadaannya kayak gitu. Tapi kemudian Chi tegaskan kalau semuanya kembali
ke mereka.<br />
<br />
Kalau Keke atau Nai lagi susah disuruh belajar dengan segala alasannya,
Chi cukup bilang, "Terserah. Bunda lihat hasilnya aja dan sudah tau
konsekuensinya, kan?" Biasanya kalau mereka gak mau belajar karena lagi
malas, suka langsung bangkit kalau Chi udah ngomong kayak gitu. Tapi kalau
mereka menolak belajar karena yakin sudah bisa, mereka akan bilang,
"Tenang aja, Bundaaa .." :D<br />
<br />
Ya, Chi kasih mereka kepercayaan untuk menentukan mau belajar atau tidak.
(Sekali lagi) Chi mulai cape untuk bersikap tegang saat waktunya ujian.
Etapi gak tegang-tegang amat, sih. 3 tahun lalu Chi pernah bikin postingan
yang berjudul "<a href="http://www.kekenaima.com/2012/06/uas-gak-deg-degan-tuuuhhh.html" target="_blank">UAS? (Gak) Deg-Degan Tuuuhhh ...</a>" Di postingan itu Chi kasih tip supaya gak terlalu deg-degan menghadapi
UAS (dan UTS). Memang terbukti bikin Chi gak (terlalu) deg-degan. Tapi
emang gak ada puasnya, Chi masih pengen mengurangi rasa deg-degan saat
UTS/UAS. Karena rasa deg-degan akan berimbas ke mulut yang gak berhenti
ngomel hehehe.<br />
<br />
Ya, udah 2 tahun ini Chi lebih santai ketika anak-anak sedang pekan
ulangan, UTS, dan UAS. Itu artinya Keke dimulai sejak kelas 5, sedangkan
Nai sejak kelas 3. Memasuki kelas 5, Chi anggap Keke sudah bisa diajak
untuk mandiri dalam hal belajar. Tadinya, Nai belum Chi ikutkan. Tapi dia
terpengaruh kakaknya dan ternyata dia juga udah sanggup mandiri. <br />
<br />
Caranya dengan melakukan poin-poin yang Chi tulis di atas. Banyak aja
poinnya, ya? Atau ribet? Hmmm ... yang jelas menurut Chi segala sesuatu
memang butuh proses. Kalau sekarang Chi dan anak-anak bisa
bersantai-santai padahal lagi musim ujian itu karena sudah melewati
beberapa proses.<br />
<br />
Dulu Chi juga selalu mewajibkan mereka untuk belajar. Terlepas dari apakah
mereka sudah mengerti atau belum. Itu karena Chi masih mempelajari tipe
belajar mereka. Lagipula dulu mereka kan masih anak-anak banget. Masih
harus diingatkan untuk disiplin. Masih harus belajar banyak tentang yang
namanya tanggung jawab.<br />
<br />
Kalau sekarang mereka sudah mulai bisa diajak bertanggung jawab. Kalau
ternyata nilai mereka kurang memuaskan karena kurang belajar, mereka sudah
tau dan bisa menerima konsekuensinya. Pengurangan jam bermain adalah
konsekuensi yang harus mereka terima.<br />
<br />
Sampai saat ini konsekuensi pengurangan jam main masih efektif. Siapa
juga, sih, yang pengen dikurangi jam bermainnya? Apalagi buat anak-anak
bermain adalah dunia mereka. Jadi daripada harus terima konsekuensi
pengurangan jam bermain, mendingan mereka belajar dengan benar ketika
waktunya belajar. Kalau masih gak ngerti, mereka akan aktif bertanya. Dan,
sampai saat ini alhamdulillah berhasil :)<br />
<br />
Sebetulnya Chi belajar dari pengalaman juga, sih. Dulu selalu belajar
dengan cara SKS (Sistem Kebut Semalam). Gak ada yang marahin karena orang
tua, kan, dua-duanya kerja. Tapi puyeng sendiri karena baru heboh belajar
menjelang ujian. Kalau di rapor gak masuk 10 besar, baru kena omelan
hehehe. Chi gak mau anak-anak seperti itu, apalagi materi pelajaran makin
lama makin berat dibanding zaman Chi sekolah. Tapi kalau dengan cara
dicicil ternyata mereka bisa tetap berprestasi, tuh. Malah sambil santai
belajarnya. Dan dengan santai begini, mereka tetap bisa tidur cepat.
Pagi-pagi bangun dengan pikiran dan tubuh segar, deh :)<br />
<br />
Justru kalau udah santai begini yang harus Chi lawan adalah ego dari diri
sendiri. Kadang kalau melihat hasil ulangan anak gak 100, Chi suka
berkata, "Coba belajar, ya. Mungkin nilainya bisa lebih bagus." Padahal
itu nilainya udah 9 koma sekian. Emang manusia, ya. Gak ada rasa puasnya
hehehe. Berkali-kali Chi harus mengigatkan diri sendiri untuk tidak
mementingkan ego. Selalu bersyukur dnegan pencapaian anak selama mereka
masih berusaha. Untungnya anak-anak juga suka mengingatkan bundanya :)<br />
<br />
Yuk! Kita santai! *Sekarang, saat UTS/UAS deg-degannya adalah periksa alat
tulis. Jangan sampe ada yang hilang* :D</span></span><br />
</div>
Keke Naimahttp://www.blogger.com/profile/18305722998068904694noreply@blogger.com13tag:blogger.com,1999:blog-4276275191979079656.post-50046745759645698422024-01-19T00:54:00.000+07:002024-01-19T00:54:50.139+07:002 Tips Jitu Cara Mengajarkan Anak Membaca<div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;"
><span
>2 Tips Jitu Cara Mengajarkan Anak Membaca - UAS sudah selesai, hasil
UAS pun udah dibagikan tadi siang. Alhamdulillah, nilai-nilai Keke dan
Nai masih bagus. Sambil menunggu saatnya terima raport, selama beberapa
hari di sekolah anak-anak ada class meeting. Kalau Keke-Nai lebih suka
menyebutnya bermain di sekolah. Karena memang gak belajar sama sekali
(gak bawa buku pelajaran juga). Benar-benar santai selama beberapa
hari.</span
></span
><span style="font-size: large;"
><br /><span style="font-family: arial;"><span> </span></span><br /><span
style="font-family: arial;"
><span>
Sementara Chi dan anak-anak lagi bersantai-santai, ada juga
pemandangan lain yang selalu terlihat menjelang semester ganjil
selesai. Brosur dan spanduk tanda dibukanya pendaftaran tahun ajaran
baru mulai bertebaran. Biasanya orang tua yang anak-anaknya mau masuk
SD mulai mencari-cari sekolah yang cocok. Dan yang sering bikin
gelisah orang tua adalah tes masuk membaca-menulis-berhitung
(calistung). Apakah anak sudah siap? Sudah mampu? Dan yang tidak kalah
penting adalah, apakah dibolehkan mengajarkan anak calistung sebelum
masuk usia SD?</span
></span
><br /><span style="font-family: arial;"><span> </span></span><br /><span
style="font-family: arial;"
><span>
Seringkali hal ini bikin beban orang tua. Anak-anak mulai 'dipaksa'
belajar calistung. Alasannya supaya bisa lolos tes masuk SD. Padahal
cara ini seringkali juga bikin anak merasa terbebani. Tapi mencari SD
yang tidak ada tes calistung juga seperti mencari jarum dalam tumpukan
jerami. Bikin orang tua serba salah.</span
></span
><br /><span style="font-family: arial;"><span> </span></span><br /><span
style="font-family: arial;"
><span>
Chi punya cara jitu untuk mengajarkan calistung. Chi katakan cara jitu
karena sudah terbukti ke Keke dan Nai. Mereka sudah bisa calistung
sebelum masuk SD. Chi akan berbagi tipsnya tapi untuk mengajarkan
membaca dulu, ya :)</span
></span
><br /><span style="font-family: arial;"><span> </span></span><br /><span
style="font-family: arial;"
><span>
Yang pertama kali orang tua lakukan ketika akan mengajarkan anak
membaca adalah BUANG JAUH-JAUH pikiran kalau mengajarkan anak membaca
itu beban. Merasa terbebani hanya akan menghasilkan sesuatu yang
negatif, biasanya anak juga akan terbebani.</span
></span
><br /><span style="font-family: arial;"><span> </span></span><br /><span
style="font-family: arial;"
><span>
Jadi, ajarkan membaca dengan cara yang positif. Caranya, ajak mereka
bermain. Pada dasarnya dunia anak adalah dunia bermain. Jangan
hilangkan dunia mereka, tapi coba untuk diselami oleh orang tua.
</span></span
></span
>
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span><b>Cara Menyenangkan Mengajarkan Anak Membaca</b></span></span
>
</h2>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h3 style="text-align: left;">
<span style="background-color: #ead1dc;"
><span style="font-family: arial;"
><b
><span style="font-size: large;"
>Ajak Anak Rutin Membacakan buku</span
></b
></span
></span
>
</h3>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Sejak bayi Keke dan Nai selalu dibacakan berbagai buku cerita, terutama
menjelang tidur. Jangan langsung kecewa atau patah semangat kalau bayi
kita tidak terlihat memperhatikan saat dibacakan buku cerita. Ya, namanya
juga masih bayi, harap dimaklum aja. Bahkan ketika usia batita pun, Keke
dan Nai kalau dibacain cerita masih suka gak mau diem. Harus pelan-pelan
dan konsisten ketika meminta mereka untuk bisa duduk manis saat dibacakan
buku.<br />
<br />
Selain meminta mereka untuk duduk manis saat dibacakan buku, Chi juga
harus beberapa kali mencari ide supaya Keke dan Nai tertarik sama buku
yang akan dibacakan.<br />
<br />
"Siapa yang mau dibacain buku mobiiiillll? Lucu, lho, ada kucing naik
mobil apel! Trus monyet pake mobil pisang. Waaaa... kayak apa, ya,
mobilnya?"<br />
<br />
Kira-kira seperti itu salah satu ajakan Chi supaya Keke-Nai mau diajak
membaca buku. Intonasi dan gaya menyampaikannya juga harus diperhatikan.
Anak-anak biasanya akan seneng kalau yang ngajaknya juga keliatan semangat
dan ceria.<br />
<br />
Keke dan Nai seperti kebanyakan anak-anak pada umumnya juga punya rasa
ingin tahu yang sangat tinggi. Waktu Chi bacain mereka buku cerita,
seringkali mereka menyela. Kenapa begini? Kenapa begitu? Dia harusnya
begini. Kalau dia harusnya begitu.<br />
<br />
Dijawab dan ditanggapi aja semua pertanyaan dan pendapat mereka. Memang,
sih, menghadapi celotehan anak itu gak akan ada habisnya. Satu pertanyaan
atau pendapat selesai, akan nyambung dengan celitehn yang lain. Sering
banget,untuk 1 buku yang tipis aja, gak selesai dalam sekali baca hanya
karena banyak disela oleh ocehan mereka. Tapi gak apa-apa, itu tandanya
mereka tertarik dengan apa yang kita bacakan. Kalaupun dirasa udah terlalu
banyak ngobrol daripada baca buku, biasanya pelan-pelan Chi mulai
mengerahkan mereka lagi ke buku yang lagi dibaca.<br />
<br />
Buku yang dibaca tentu aja harus menyesuaikan dengan usia. Gak mungkin
juga bacain buku novel untuk anak balita. Untuk usia bayi hingga balita
sebaiknya bacakan pictorial book (buku yang lebih banyak gambarnya
daripada tulisan). Anak-anak usia balita ke bawah memang lebih mudah
menangkap bahasa gambar daripada tulisan.<br />
<br />
"Lihat, deh, Nak. Lucu banget mobil kucingnya, ya. Ternyata huruf depan
kucing itu K! Ada yang tau, gak, selain kucing apalagi yang dimulai dari
huruf K?" Biasanya Keke dan Nai akan berlomba-lomba menebak. Ada yang
benar, tapi ada juga yang salah. <br />
<br />
Gak cuma Keke dan Nai yang suka menyela disaat sedang dibacakan cerita.
Chi pun kadang mengalihkan perhatian mereka sejenak dari kalimat yang ada
di dalam buku dengan memberi mereka pertanyaan atau mengajak mereka
berdiskusi dengan buku yang lagi dibaca.<br />
<br />
Rutin membacakan buku sudah terbukti bisa membuat mereka bisa membaca
tanpa harus merasa terbebani. Gak perlu lama-lama, kok, 10 s/d 30 menit
udah cukup setiap harinya. Bahkan, Keke dan Nai gak cuma bisa membaca tapi
juga cinta membaca. Menurut Chi, Keke dan Nai bisa cinta membaca mungkin
karena merasa selama ini tidak dipaksa untuk bisa membaca. Justru
diperkenalkan kalau membaca buku itu asik.<br />
<br />
Buat Chi,
<span style="background-color: white;"
>membuat anak cinta membaca itu lebih penting daripada hanya sekedar
bisa membaca. </span
>Kalau sekedar bisa membaca, tugas Chi sudah selesai ketika anak-anak bisa
membaca. Tapi, akan berat kalau mereka diharuskan membaca terutama membaca
buku pelajaran. Akhirnya stress yang baru pun muncul :)<br />
<br />
Alhamdulillah Keke dan Nai suka membaca. Kemana-mana selalu ada buku yang
mereka bawa, termasuk kalau ke sekolah. Biasanya ada 1 buku bacaan yang
mereka masukin ke dalam tas.<br />
<br />
Selain bisa membuat anak bisa membaca, rutin membacakan buku kepada anak
juga bisa menambah keakraban antara anak dan orang tua. Di awal Chi sudah
ceritakan gimana Keke dan Nai seringkali menyela saat Chi lagi membacakan
buku dengan sejumlah pertanyaan dan ocehan lainnya. Chi juga berusaha
untuk menceritakan dengan gaya yang menyenangkan bagi Keke dan Nai.<br />
<br />
"Bundaaaa... bacain buku. 2 cerita, ya."<br />
<br />
Sampe sekarang Keke dan Nai masih minta dibacain buku sebelum tidur.
Padahal usia balita udah lewat, dan mereka juga udah bisa baca buku
sendiri. Bedanya dengan usia balita, sekarang mereka udah lebih tertib
kalau dibacakan. Bahkan cerita belum selesai, mereka udah tidur.<br />
<br />
Ada kalanya sebelum membaca buku Chi ajak mereka untuk berdiskusi dulu
tentang buku yang akan atau yang udah pernah dibacakan. Chi suka minta
mereka menarik kesimpulan dari buku-buku yang pernah mereka baca. Menarik
banget denger jawaban-jawaban anak, lho. Dari diskusi kecil itu Chi bisa
tahu kira-kira moral story seperti apa yang Keke dan Nai tangkap dari buku
yang mereka baca.<br />
<br />
Bahkan, akhir-akhir ini gantian Keke yang lagi suka banget ngebacain Chi
buku Harry Potter hahaha. Sebetulnya, Chi udah tamat baca serial Harry
Potter, tapi untuk menghargai Keke maka Chi pun harus mendengarkan apa
yang dia bacakan. Jangan sampe Keke kecewa trus semangat untuk membacanya
hilang :)</span
></span
><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a
><img
alt="ajak anak rutin membaca dengan cara menyenangkan"
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1o1pOJyHycrAaxMS0VNnIag0t0j0k0OSRiyIMe32a40cf405JFnBJa3SXu1d-bxn4JKdR60qLoaYWnFGEVPXSxrceCxg-zfwAMvTWQF0DQhrcL7p6vexQ8ECAytDzz-x2lAXde0zd2g8/w640-h480/buku.jpg"
title="ajak anak rutin membaca dengan cara menyenangkan"
width="640"
/> </a
>
</div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;">
Ada rak buku di kamar anak-anak juga bisa membantu minat baca anak, lho :)
</span>
</div>
<div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h3 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="background-color: #ead1dc;"
><span style="font-size: large;"
><b>Belajar Membaca dengan Cara Bermain</b></span
></span
></span
><br />
</h3>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Yup! Dunia anak itu dunia bermain. Jadi, selain membacakan buku cerita,
Chi juga rutin mengajak mereka bermain tapi sebetulnya belajar membaca.
Setiap postingan tentang belajar selalu Chi arsip di blog ini dengan
judul file
<a
href="http://www.kekenaima.com/search/label/Metode%20Belajar"
target="_blank"
><b>Metode Belajar</b></a
>. Ada juga yang masih berserakan di blog lama yang udah gak aktif
(rencananya mau dikumpulin di sini). Salah satu postingan Chi tentang
cara mengajarkan Keke dan Nai belajar membaca adalah tulisan yang
berjudul "<a
href="http://www.kekenaima.com/2008/06/nama-saya-badut.html"
target="_blank"
><b>Nama Saya Badut</b></a
>"</span
></span
><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="belajar membaca dengan cara bermain"
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAWVLoWFfsksNww4tBFrdY030Qf8hPBj9JjxfFRZvHsn8wLGuesAoFpDO0TIJFCcgAkMLAAVPFRlOZz2eTUJpEwugC9EdwOcFuwWLzE7quo1WMIZ8pLblEK82H5Tq7nMHIAButTXR2bww/w515-h640/Image(1055)a.jpg"
title="belajar membaca dengan cara bermain"
width="515"
/>
</div>
<div style="text-align: center;"></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;">
Nama saya badut, adalah satu ide ketika mengajarkan Keke-Nai membaca
</span>
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Cukup sering Chi mengajarkan anak membaca dengan cara bermain. Karena
namanya juga bermain, terntu aja jarang duduk manis bahkan seringkali
berisik. Misalnya kalau mereka menebak dengan benar, Chi akan berseru
"Yeaaaaayyyyy hebaaaaattttt!" Berseru sambil mencium Keke dan Nai, kalau
perlu sambil jejingkrakan (anak-anak dimana-mana seneng jejingkrakan.
Iya, kan? :D)<br />
<br />
Kalau mereka salah, jangan lantas dimarahi juga. Biasanya Chi suka
pura-pura pingsan atau jatuh ngedubrak ala tokoh kartun. Pokoknya
melakukan sesuatu yang bikin Keke dan Nai ketawa tapi juga tetep tahu
kalau mereka salah nebak<br />
<br />
Gak selalu dalam proses belajar suasananya selalu menyenangkan. Pernah
beberapa kali, mungkin Chi agak memaksa atau lagi capek saat itu, jadi
mereka pun merasa terbebani. Kalau mereka udah setengah hati apalagi
kalau sampe nangis, mendingan stop dulu belajarnya, deh! Gak akan masuk
juga.<br />
<br />
Makanya Chi semakin yakin kalau ngajak anak-anak itu harus dengan cara
menyenangkan. Belajar sambil bermain. Pada dasarnya anak-anak adalah
pembelajar sejati. Kemampuan mereka untuk menyerap sesuatu itu luar
biasa.Yang penting jangan paksa mereka apalagi sampai terbebani. <br />
<br />
Masih galau sama urusan mengajarkan anak membaca? Silakan coba 2 tips
jitu cara mengajarkan anak membaca ini. Kalaupun masih belum berhasil,
jangan putus asa. Terus mencari karena setiap anak juga punya gaya
belajar yang berbeda. Gak bisa disamakan :)</span
></span
><br />
</div>
</div>
Keke Naimahttp://www.blogger.com/profile/18305722998068904694noreply@blogger.com28tag:blogger.com,1999:blog-4276275191979079656.post-33101043508892063352024-01-19T00:47:00.000+07:002024-01-19T00:47:20.086+07:00Melihat 'Cahaya Surga' di Goa Jomblang<div>
<span style="font-family: arial; font-size: large;"
>Mari lanjutin perjalanan lagi :D<br
/></span>
<span style="font-family: arial; font-size: large;"
><br />
Balik dari melihat goa yang Chi gak tau namanya itu, kami pun istirahat di
penginapan. Chi dan K'Aie duduk di teras. Chi masih gak yakin kalau hari itu
kami akan bisa turun ke goa Jomblang. Sementara Keke dan Nai asik main
gadget di dalam penginapan.<br
/></span>
<span style="font-family: arial; font-size: large;"
><br />
Gak lama kemudian, 2 orang mas-mas yang ada di Jomblang Resort saling
berseru kalau sinar matahari kelihatannya mulai muncul. K'Aie pun kemudian
mengatakan hal yang sama. Gak pake lama, kami pun bergegas. Untung belum
ganti baju, jadi tinggal pake sepatu bot, harness, dan helm.</span
><br />
<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
<img
alt="cahaya surga di goa jomblang"
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIRkOLITaO9x0_jjVn_jU91QUoxH9aiFWjRqGrmzk3INgk7CvVI6Ewo6WxwaQr_RQFgu70sLOrMn5Wr8iO6pcpPoPMdI0Y6erpYDz85H8QC1soobH64wpJSn1Ifvi8KCPA8IYIXtbUzck/w640-h480/jomblang+1.jpg"
title="cahaya surga di goa jomblang"
width="640"
/><br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;"> Siap-siap turun</span>
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Kami pun menuju ke lubang tempat kami turun. Gak jauh, kok, jaraknya
dari penginapan. Paling cuma 5 menit jalan kaki. Dan walopun udah pernah
lewatin sebelumnya, tetep aja liat lubang yang besaaaaaaarrrr banget
(kira-kira berdiameter 50 meter) ada di deket kita itu bikin merinding!
Untung Keke dan Nai bukan anak yang pecicilan. Ngeri juga kalau anaknya
gak mau diem, lari sana-sini. Bisa-bisa suara Chi soak karena
teriak-teriak atau Chi iket aja anaknya hahaha</span
></span
>
</div>
<br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ1Q9iv4efNEA2IFBAYaoRhl-dLBn2PWAhDF8zlAmsAxW6iEGnqperR5CYAbBFKKGA-lEUTkSt4CVDDADHUIcv9O1m6nXfFP4G5ZgxgyebPNgNos7R8gykSTGiWLUbn_Eo044K2TzrytE/w480-h640/jomblang+2.jpg"
width="480"
/>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;">
Update status dulu sebelum turun :p
</span>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbJgELw0b4ihxn3k2EG_jPCk-I0oRHJdcx4efV4j4067n7iXcM9mQkj11ARicpVBltdCKx1ut60esX1r9HDZ1tbLo2tRDeKH7zdK-S9wAJohXt2hiD4CeHhkSFqx7hC7YyVjHyE7MRrGo/w640-h480/jomblang+3.jpg"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;">
Kayaknya muka Chi keliatan tegang, ya :O
</span>
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Setelah rundingan sebentar, diputusin K'Aie duluan yang turun, lalu
Keke, trus Nai, terakhir Chi. Gimana rasanya turun ke kedalaman 60
meter, Sodara-sodara??? Pasraaaahhhh... Hehehe. Ya, abis mau gimana
lagi.</span
></span
>
</div>
<br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a
><img
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8_wkj_rHFq5pAxQWRv93ph83I8gMgo52UoYfLzZcFTnQICQ2nxzvND9ycbqTubfPxFdL1ITFnEopaHtYs2mHN6d063DREPkKiwi2K9LaXepIVV_EuFhG-VtSBhSXkQNmwYftbYa39iQI/w480-h640/jomblang+4.jpg"
width="480"
/> </a
>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;"> K'Aie yang pertama </span>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgo2rHoExWZ4_awxD9dsTPe30ldX9V5AECirJiN5h7eNF4uPNl4n47KXUOSapLAg1K32g7voYTm4j1uVN7LAnOe9tL7kZRI5JL7quBxJdIh8TcujfbVkmU3Lh0K8_AEtlb2VXyNaJoRbJc/w480-h640/jomblang+5.jpg"
width="480"
/>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;"> Keke yang kedua </span>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYgZfk9ERYdbcQPmsir9NOHmCpn7dMqAV08nPQOvUfF4Ir1GRiQyIPEZpb3T4dMcATM2ntoyK-VchSgYis0cpg-lPHcslxK6zu1mBsO7FX_rgoXDbaRi-QAbMEWDYbAn5Khm9thzmx8Rk/w640-h480/jomblang+6.jpg"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;">
Nai yang ketiga. Terakhir, Chi dan gak ada yang motoin :D
</span>
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Sampe bawah, kami gak langsung masuk goa. Tapi yang kami jumpai adalah
hutan purba. Menurut penjelasan Mas yang memandu kami, hutan ini
dulunya ada di atas. Karena ada sesuatu hal (seingat Chi karena ada
pusaran air di dalam tanah), mengakibatkan tanahnya rubuh dan
membentuk lobang tempat kami turun itu.</span
></span
><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhG8_4KlXZ6CSYzCHGswuqFNKQkqZ6kxdFONSmPYwYQltIEwZMVdpF2LjE-eohLUPWSAh1OGG2HO00YUPVU0ShN_5GaBCb7aCFxZv_eA4n8exDqUiz_a277AVlpqEplxQTn4LjzxeRJ_Qk/w480-h640/jomblang+7.jpg"
width="480"
/>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;"> Hutan purba </span>
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Walopun rubuh, tanaman-tanaman yang turun tetap tumbuh. Uniknya
tanaman-tanaman tersebut sekarang sudah tidak ada lagi di atas.
Padahal usianya sudah tua (makanya disebut hutan purba) Dan beberapa
peneliti, termasuk yang dari mancanegara beberapa kali datang untuk
meneliti tanaman-tanaman yang ada di hutan purba tersebut.<br />
<br />
Kami agak lama ada di hutan purba, karena kemudian ada 2 orang
perempuan yang ikut. Awalnya mereka cuma ingin lihat-lihat karena
penasaran sama goa Jomblang yang sering mereka baca di internet. Tapi,
begitu melihat kami turun, mereka pun langsung pengen ikutan.<br />
<br />
Setelah semuanya turun dan mendapat penjelasan dari mas pemandu apa
yang boleh dan tidak, kami melanjutkan perjalanan. Jalannya cukup
licin. Jangan takut kotor kalau main-main ke sini, ya. Yang jelas dari
kepala sampe ujung kaki penuh lumpur semua. Walopun ada mata air buat
kami cuci tangan, tapi tetep aja sebentar lagi juga kotor lagi :D<br />
<br />
Kami juga harus melewati jalan menurun. Mulut goanya gede banget!
Lebih gede dari stadion sepakbola tingginya kayaknya. Sempet becanda
sedikit, kayak tempat tinggalnya Flinstone hehehe</span
></span
><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a
><img
alt="https://www.kekenaima.com/2013/12/melihat-cahaya-surga-di-goa-jomblang.html"
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmDYkTjARmf6dHkeRsLVZxv20wKmucabrPeedoA9yH4kdLmTH7_LumeMmt5zPWkZhrPtbc_JazQ4OpUYuJ8DxFuDQymK8DAmBDmhF82oPyemtsu3l7lmQnaYAGrIwv2frjgImR8CX1WrU/w640-h480/jomblang+8.jpg"
title="https://www.kekenaima.com/2013/12/melihat-cahaya-surga-di-goa-jomblang.html"
width="640"
/> </a
>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;">
Nai jalan di depan bersama mas pemandu
</span>
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Kata mas pemandu, dulu di goa ini dulunya banyak sekali kelelawar,
tapi sekarang udah gak tau kemana sejak manusia mulai masuk. Goanya
gelap sebetulnya, tapi kemudian mas Pemandu menyalakan lampu (yang
jelas bukan lampu listrik). Katanya beberapa waktu lalu ada perusahaan
rokok ternama yang syuting iklan di sana. Setelah selesai,
peralatannya yang banyak itu (termasuk lampu) ditinggal di sana. Jadi,
deh, sekarang suka dipake kalau ada yang masuk ke Goa Jomblang. Gak
sampe terang benderang, hanya remang-remang, tapi lumayan membantu,
lah.<br />
<br />
Gak lama kemudian (paling sekitar 15 menitan jalannya), kami pun tiba
di goa Grubug. Iyessss, 'cahaya surga' atau juga dikenal sebagai ray
of light yang dinantikan pun menyambut kami. Lihat dulu foto-foto di
bawah ini untuk melihat keindahannya, ya
<span>*walopun di foto dari kamera seadanya hehe</span></span
></span
><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGx1ZAlp5cfa7CXOKNNBSk_XWSajOvkSyTbw5_WRIfAh6AEqwjCb42Bva4m9eF1DfdHzORIwimmxx0U4QVBvwhAIlt06p8vkxo3gzsc1xRcN2bWphG8FeNKWW7Hx5LluW71cIYrpWI_BU/w640-h480/jomblang+9.jpg"
width="640"
/>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwBaWUyvJtvs1gDgUHR-_BnX0Iw5slvVBcS_8lj-jzewBHnSxA122JReUNQcIAWglPp6MthYfZYG2D3PgwaOFFzH9JVkv0xt7nlYg2_P9cjvC6kMSZ0f-3tkHYd3_cE-q82Pe6Fy1J9yY/w480-h640/jomblang+10.jpg"
width="480"
/>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhu1POLJD8ELgEJLBH85-2x8m_mN3mVyC55mkXQ85cu1oY4TmNjHiEEjiNCClOL-56Ix2WMMWFnG3jJhYfQcw2bxwewhqn6Kxc5Z6k-ok9I0TkGz90cXbto1gFDkXPscEfJvr5OojFK1XE/w480-h640/jomblang+11.jpg"
width="480"
/>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJgyq7BPEtgZfXwmaF4W6g2wxOne71H1xXtEm-SRfceZqFRSejH2Z0LCqFjUBGvxom-4fIt_X_XYMXV3TdOu2DhUuCgocw4WRNpaVjydunLMXNgN0bB-0L2O3APwU672LzCZvUpD_F63g/w480-h640/jomblang+12.jpg"
width="480"
/>
</div>
<br />
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
><a
href="http://www.kekenaima.com/2013/11/bromo-yang-menakjubkan.html"
target="_blank"
><b>Bromo memang menakjubkan</b></a
>,
<a
href="http://www.kekenaima.com/2013/11/kemegahan-semeru-dari-ranu-pane.html"
target="_blank"
><b>Semeru itu megah</b></a
>, tapi Ray of Light Goa Grubug ini bikin Chi SPEECHLESS! Gimana gak
speechless, berada di kedalaman 100 meter dengan sinar matahari hanya
sesekali terlihat rasanya udah gak bisa berkata-kata lagi.<br />
<br />
Ray of light sebetulnya ada di goa grubug, tapi karena kami turunnya
dari goa jomblang makanya banyak yang mengenalnya goa jomblang.
Sebetulnya bisa aja turun langsung ke goa grubug melalui lobang tempat
cahaya masuk itu. Tapi, mas pemandunya bilang kalau sekarang sebaiknya
udah jangan ada lagi yang turun melalui goa grubug. Khawatir merusak
kelestarian dan goanya.<br />
<br />
Goa grubuk berada di kedalaman 100 meter. Jadi dari hutan purba tadi
bisa dibilang pelan-pelan kami turun lagi sebanyak 40 meter. Dinamakan
goa grubug karena ada aliran sungai di dalam goa tersebut, dan
bunyinya terdengar 'grubug... grubug...' karena derasnya. Sebetulnya
kami bisa turun ke sungai dan bermain air, tapi karena baru aja hujan,
sungai biasanya deras dan kotor airnya. Cukup berbahaya kalau turun
saat musim hujan.<br />
<br />
Di dalam goa grubug juga ada batu yang dinamakan batu gordam. Batunya
besar sekali dan cantik Cantik, karena di sekelilingnya penuh lumpur,
batu gordam terlihat putih seperti kapur. Apalagi kalau sinar matahari
lagi masuk. Keren!<br />
<br />
Batu gordam ini dijaga banget kecantikannya. Kalau kita mau foto-foto
di dekatnya apalagi sampe naik ke atas batu, sebaiknya copot sepatu
bot dan kaos kaki yang penuh lumpur itu. Pokoknya jangan sampe batu
gordam yang putih itu ternoda sama lumpur. Trus kalau baju kita yang
penuh lumpur gimana? Nah, ini lagi uniknya. Di sekitar area batu
gordam itu basah. Air terus mengucur dari langit-langit goa. Kita jadi
basah kuyup seperti mandi hujan kalau dekat batu itu. Jadi lumaya,
lah, bisa menghilangkan lumpur-lumpur dipakaian.<br />
<br />
Kalau K'Aie sebetulnya melarang kami naik ke batu gordam. Cukup
dekat-dekat aja. Karena menurut K'Aie, batu itu terus bertumbuh.
Sayang kalau sampe diinjek-injek terus.</span
></span
><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjus6TLkqoqsybPgd_xnBwnqAu59__iBY8ZLHZu-EySOsIhmYHONXM6OAEsJhiPzkgYvqlUqwjGRkLmtuGjorl0fZJ9VFrONIX15TGKcY0SsBBLlEoKmsmNPzPXnGrj9hgi0vlM2NJeutc/w640-h480/jomblang+13.jpg"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;">
Batu Gordam yang terkena sinar matahari
</span>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9sNPfdz4GRTIb4nECh5PdEr8irNY1Z-ebkM3lw-7fkCRa_ErPbahwTryRDJNv_I0dCrxmxVexxSnqEOG8Abev0RH3G-jhtVVSbQCwj76KKPMTsdTt0_dpJteDkeJiwSTT7OmB5BIyaqk/w640-h480/jomblang+14.jpg"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;">
Batu Gordamnya keliatan cantik, kan? :)
</span>
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Ray of light hanya terlihat dari pukul 10.00 pagi hingga pukul 13.00
aja. Tapi gak terus-terusan kelihatan bersinar. Hanya sesekali aja.
Kalau lagi bersinar, goa terang-benderang. Tapi kalau lagi ngumpet
mataharinya, lumayan gelap juga. Itupun dengan catatan kalau cuaca
cerah. Makanya Chi tadi sempet gelisah kalau matahari sampe gak
muncul. Karena yang ditunggu-tunggu, kan, ray of light nya itu.<br />
<br />
Setelah puas menikmati 'cahaya surga' (sebetulnya belum puas, sih),
kami pun makan siang di dalam goa. Makan siang yang dibawakan sama mas
pemandu di ranselnya. Merasakan sensasi juga, nih, makan di dalam goa
hehhehe. Tapi inget, ya, sampah jangan dibuang sembarangan. Masukin
lagi ke dalam tas. Dibuangnya nanti kalau ketemu tempat sampah.</span
></span
><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXxBUdYVSQUSTD6a3wEY-WYPVYANR5DpHVMN5MDo0y077CFIKuqxz7PHnwFXK50prS_kH1o06yC0uv93rpdbXwvd9lucC3UR1cGv7h3hrIKZOP_GCCMJYqz9DfdT2aJB5X4qtWR8RvBv4/w480-h640/jomblang+15.jpg"
width="480"
/>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;">
Makan siang dengan bantuan senter. Menunya sama kayak menu sarapan
pagi.
</span>
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Kami kembali ke rute semla, yaitu ke goa Jomblang. Kembali satu per
satu dari kami harus naik. Nai, sempet ngambek di sini. Gara-garanya,
mas pemandu minta Nai untuk tandem. Terserah mau tandem sama ayaah
atau bundanya. Atau tandem bertiga juga boleh. Tapi, Nai gak mau.
Malah dia sampe nangis trus bilang mendingan ditinggalin di hutan
ajah! :D</span
></span
><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB7bg3nBR9FsW9Z7BLQaAGmUltRVw8QaoBNk1oHxMKtjD7ATDIwW3y9U33r5hGKZDQTRo5uGvJCB3pcy0ybp1cmZqiXiDj-lpF0XXZeSN4yuewaQrSK2H4F9rKaCH9UbuE1YxT_5ErX_E/w480-h640/jomblang+16.jpg"
width="480"
/>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;">
Mulut Goa Jomblang. Perasaan pas turun biasa ajah. Giliran naik,
ngos-ngosan
</span>
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Nai disarankan untuk tandem karena mas pemandu khawatir badan Nai
terlalu muter saat ditarik ke atas. Jadi, kira-kira seperti gini...
pernah nyobain nimba air di sumur? Kalau kita angkat ember yang penuh
air sama ember yang kosong pasti beda rasanya. Tentu aja yang kosong
terasa lebih ringan. Tapi, karena kosong jadinya itu ember kegoyang
dikit aja bisa muter-muter selama ditarik, kan. Beda sama ember yang
berat, posisinya akan lebih stabil.<br />
<br />
Nah, itu yang dikawatirin kalau Nai gak mau tandem. Takutnya Nai
pusing karena terlalu muter-muter badannya. Tapi, karena Nai ngotot
gak mau tandem jadi ya terpaksa deh diturutin permintaannya. Eh, gak
taunya Nai malah kesenengan. Gak pusing sama sekali katanya. Malah
Keke dan Nai ketagihan pengen turun lagi. Hihihi, kapan-kapan lagi,
ya, Nak.</span
></span
><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaxQTnTPocXE3H8naylgNANMQ39KG_GbEJlubXxioj-2BE_e_3Nfeb2imKFEgSfIhZ7m0ZEFNhvwGv-TnIFE5JylXuZB5qFKFrBo674PZzPoEL8hRMy67KFr-nGJWZPeg9bNWCdgEVe2s/w480-h640/jomblang+17.jpg"
width="480"
/>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;">
K'Aie kembali jadi orang pertama yang naik, dilanjut Keke, Nai, Chi,
terakhir 2 orang perempuan itu.
</span>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3zwUh9ivaPwCrh4j10XV3MCsdAry6cYA3m3h9gfUcv_sv5r3CJmyj_-ugAB9AHjtYIUS5cmmkzBJM0nCOMLLoIqJKuCZ69GBOuxmKlD8cw1_aUQYlqbjopkfO8pQQXjSpQ4q1cIs9a04/w640-h480/jomblang+18.jpg"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;">
Beginilah cara kami naik. Pakai tenaga manusia :)
</span>
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Setelah semua sampe di atas, kami pun kembali ke penginapan. Saatnya
mandi-mandi sebelum beberes. Tapi gak taunya... lupa bawa peralatan
mandi hehehe. Ketinggalan di mobil. Ya, udah kami bebersih aja pake
air, deh. Yang penting udah gak ada lagi yang namanya lumpur-lumpur.
Setelah beres, saatnya jalan-jalan ke Jogjaaaaa!!</span
></span
><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a
href="https://www.kekenaima.com/2013/12/melihat-cahaya-surga-di-goa-jomblang.html"
target="_blank"
><img
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlKEvbiO7fVZ0-WxQKFY9vGg-5w_uoES5uy6Qwk2x6osedvTMq7f1rzGqWnMef2T7vcs6rTIf69kr4LROd1s3SllQ1WYgIK8fHRYmNkxNjnHeIrMpdvfYdKV65z12XvNk70vWz5q6LLbY/w480-h640/jomblang+19.jpg"
width="480"
/> </a
>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;">
Yang gak nginep di
<a
href="http://www.kekenaima.com/2013/12/jomblang-resort_2.html"
target="_blank"
>Jomblang Resort</a
>
tetep bisa caving Goa Jomblang. Nanti mandinya di sini. Bersih dan
modern, kok
</span>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEha0TMqA3duzh1mpAghQhUMHvPvaVzSQs5JwAiKTBD99_sTzk7JKTtRS5-kZDssKxnUKA8ko9As70B44oHKQMl31MXdvfW0Y9lfekIBVmZXKd-HX3VsxtbGU1USt3hqs328vqz8pEm6E3U/w640-h480/jomblang.jpg"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;">
Sepatu bot yang penuh lumpur. Sebetulnya gak cuma sepatu, sih, sampe
ke baju dan jilbab juga penuh lumpur :D </span
><br />
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Oiya, Chi sempet rada gak semangat nulis postingan ini. Karena
rekaman video selama kami di sana gak tau kemana. Huaaaaa.... <br />
<br />
Tips untuk caving goa Jomblang :</span
></span
><br /><br />
<ol>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Pake baju yang simpel aja. Kaos dan celana kain (usahakan jangan
jeans, deh).</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Yang berjilbab, pake yang simpel juga. Gak usah yang
dibentuk-bentuk. Yang instan lebih enak</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Kaos kaki dan sepatu itu harus. Sebetulnya dipinjemin sepatu bot.
Tapi waktu itu untuk Nai gak ada ukurannya, jadi dia pake sepatu
sekolah</span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Jangan buang sampah sembarangan, jangan merusak kelestarian, dan
jaga sikap, ya :) </span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Yang bawa gadget juga hati-hati, deh. Jangan sampe rusak karena
kena air. Malah Chi pernah baca di salah satu blog, ada yang
kameranya jatuh dari ketinggian 60 meter karena ingin memotret pas
lagi turun. DSLR pula. Beuuuggghhh.... Mendingan pake tali
pengaman kameranya kalau tetep mau dipake.
</span></span
>
</li>
</ol>
<br /><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Berapa harga menginap di Jomblang Resort dan caving di goa Jomblang?
Chi gak tau. K'Aie pas Chi tanya cuma senyum-senyum aja. Bisa jadi
artinya harga temen atau malah digratisin sama temennya hehehe. Tapi
kalau info yang Chi baca di internet, untuk caving-nya aja itu
Rp.450.000,- per orang (sudah termasuk makan siang). Gak tau, deh,
kalau sama menginapnya jadi berapa.<br />
<br />
Oke, deh, thanks banget buat Cahyo untuk tempatnya. Eits, termasuk
sama tempat menginapnya di Jogja juga. Karena di Jogja kami menginap
di rumah temen K'Aie ini. Lumayaaann, irit biaya penginapan hehehe.
Tapi nanti aja, deh, cerita tentang Jogjanya. Bersambung, ya :)<br />
<br />
Untuk yang berminat silakan menghubungi
<a href="https://www.facebook.com/cahyo.alkantana" target="_blank"
><b>Cahyo Alkantana</b></a
>
di 0811117010<br />
<br /> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Cerita sebelumnya tentang perjalanan ini :<br /></span></span
><br />
</div>
<ol>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
><a
href="http://www.kekenaima.com/2013/06/liburan-setengah-nekat.html"
target="_blank"
><b>Liburan Setengah Nekat</b></a
></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
><a
href="http://www.kekenaima.com/2013/10/gagal-ke-masjid-demak.html"
target="_blank"
><b>Gagal ke Masjid Demak</b></a
></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
><a
href="http://www.kekenaima.com/2013/10/penginapan-di-semarang.html"
target="_blank"
><b>Mencari Penginapan di Semarang, Susah-Susah Gampang</b></a
></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
><a
href="http://www.kekenaima.com/2013/10/perjalanan-menuju-bromo_29.html"
target="_blank"
><b>Perjalanan Menuju Bromo</b></a
></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
><a
href="http://www.kekenaima.com/2013/11/lava-view-lodge-bromo.html"
target="_blank"
><b>Lava View Lodge - Bromo</b></a
></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
><a
href="http://www.kekenaima.com/2013/11/bromo-yang-menakjubkan.html"
target="_blank"
><b>Bromo yang Menakjubkan </b></a
></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
><b
><a
href="http://www.kekenaima.com/2013/11/kemegahan-semeru-dari-ranu-pane.html"
target="_blank"
>Kemegahan Semeru Dari Ranu Pane</a
> </b
></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
><b
><a
href="http://www.kekenaima.com/2013/11/semalam-di-blitar.html"
target="_blank"
>Semalam di Blitar</a
> </b
></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
><b
><a
href="http://www.kekenaima.com/2013/11/sang-fajar-suite.html"
target="_blank"
>Sang Fajar Suite </a
></b
></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
><b
><a
href="http://www.kekenaima.com/2013/11/menuju-jomblang.html"
target="_blank"
>Menuju Jomblang</a
></b
></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
><b
><a
href="http://www.kekenaima.com/2013/11/impian-yang-menjadi-nyata.html"
target="_blank"
>Impian Yang (Terlalu Cepat) Menjadi Nyata </a
> </b
></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
><b
><a
href="http://www.kekenaima.com/2013/12/jomblang-resort_2.html"
target="_blank"
>Jomblang Resort
</a></b
></span
></span
>
</li>
</ol>
</div>
</div>
</div>
Keke Naimahttp://www.blogger.com/profile/18305722998068904694noreply@blogger.com29tag:blogger.com,1999:blog-4276275191979079656.post-32609905380387707332023-12-20T15:48:00.003+07:002023-12-20T15:48:51.666+07:00Alasan Memilih Tas ASI GabaG New Lemon Zenia<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">Pertama kali Chi tau perjuangan seorang ibu bekerja yang masih menyusui
adalah saat masih kerja kantoran. Rekan sekerja setiap hari memerah ASI di
kantor. Kemudian menyimpan di lemari pendingin di ruang sekretaris bos.
Menjelang pulang, baru dimasukkan ke tas ASI. Luar biasa ya perjuangan
seorang ibu bekerja yang tetap ingin memberikan ASI untuk anaknya. Salut!<br /><br />Kalau
Chi sendiri jarang banget memerah ASI. Sebagai ibu rumah tangga, bisa lebih
leluasa menyusui Keke dan Nai kapan pun. Anak-anak selalu ikut bundanya ke
mana pun ketika mereka masih menyusui. Tapi, bukan berarti gak punya tas
ASI. Karena tas ini memang multifungsi. Bagian dalamnya bisa diisi dengan
berbagai kebutuhan dan perlengkapan anak.</span><br /><br />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a><img alt="alasan memilih tas asi gabag" border="0" data-original-height="345" data-original-width="345" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1XFS62dwPGwtzx4ZiNSIV_Nt4hIUYvOOp8uxGNT0XD4DYRICx28NCbv0HS642_EtEQhjzJQMTl5V5flV_O2vYRQir9-ERMKWZeCFt8v0ZEp3OFOVODuhT4uz3q3qovMiY4iVnrkOPFNUPrP_rcxm_0TgG06PGtNUCF6fpXxXA9r7QnyuYVkq1MCuqlETp/w640-h640/alasan%20memilih%20tas%20asi%20gabag.jpeg" title="alasan memilih tas asi gabag" width="640" /></a>
</div>
<br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">Menyusui bagi Chi merupakan salah satu momen terindah saat menjadi ibu.
Kedekatan dengan anak alias bonding sangat berasa erat. Terlepas dari ada
sedikit drama yang dialami. Tapi, tetap aja momen ini bikin kangen.<br /><br />Memberi
ASI tentunya juga sebagai upaya memberikan asupan terbaik bagi anak. Selain
pengalaman rekan sekerja, Chi juga pernah nonton salah satu dorama yang
pemeran utamanya ibu menyusui. Suatu hari dia ditugaskan ke luar kota.
Karena harus meninggalkan anaknya selama beberapa hari, dia pun membawa
berbagai perlengkapan untuk ASI. Setelah ASInya dipompa dan dimasukkan ke
botol, kemudian disimpan di kulkas hotel. Kebayang dong marah dan kecewanya
dia, ketika balik dari kerjaan ternyata baru tau kalau kulkasnya rusak.<br /><br />Memiliki
tas ASI menjadi sangat penting bagi seorang ibu menyusui. Tas ASI adalah tas
khusus yang didesain untuk memudahkan ibu menyimpan dan membawa ASI dengan
aman dan praktis. Biasanya tas ini memiliki banyak fitur yang sangat
membantu ibu dalam menyusui di mana saja. <br /><br />Tas ASI dilengkapi
dengan kompartemen khusus yang dapat memisahkan botol ASI dari pompanya,
sehingga memudahkan ibu dalam mengatur dan menyimpan ASI. Tasnya terbuat
dari bahan yang tahan air dan mudah dibersihkan, sehingga ASI tetap terjaga
kebersihannya. Tas ASI juga memiliki desain yang stylish dan modern,
sehingga ibu tetap bisa tampil modis saat membawanya. </span><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<b><span style="font-family: arial; font-size: x-large;">Tips Memilih Tas ASI</span></b><br /><br /><span style="font-family: arial; font-size: large;">Berikut ini adalah beberapa tips yang memudahkan ibu dalam memilih tas
ASI:</span><br /><br />
<ol style="text-align: left;">
<li>
<span style="font-family: arial; font-size: large;"><b>Ukuran</b> - Pastikan tas ASI yang dipilih cukup besar untuk memuat
semua perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan, seperti pompa ASI,
botol, dan bantal menyusui. Namun, pastikan juga ukurannya tidak terlalu
besar sehingga dapat dengan mudah membawanya ke mana saja.</span>
</li>
<li>
<span style="font-family: arial; font-size: large;"><b>Kualitas Material</b> - Pastikan tas ASI yang dipilih terbuat dari
bahan yang tahan lama dan mudah dibersihkan. Ibu dapat memilih tas ASI
yang dilapisi dengan bahan anti bocor.</span>
</li>
<li>
<span style="font-family: arial; font-size: large;"><b>Fungsionalitas</b> - Pilih tas ASI yang memiliki banyak kantong dan
kompartemen agar dapat dengan mudah mengatur dan menemukan perlengkapan
ASI yang dibutuhkan. Selain itu, pastikan tas ASI tersebut juga
dilengkapi dengan tali bahu atau pegangan agar tetap dapat dibawa dengan
nyaman.</span>
</li>
<li>
<span style="font-family: arial; font-size: large;"><b>Desain</b> - Jangan lupa untuk memilih model tas yang sesuai dengan
gaya dan selera. Ada banyak pilihan tas ASI yang stylish dan modis,
sehingga ibu dapat tetap tampil trendi saat membawa tas ASI.</span>
</li>
</ol>
<br /><span style="font-family: arial; font-size: large;">Dengan mempertimbangkan tips di atas, ibu dapat memilih tas ASI yang tepat
dan sesuai dengan kebutuhan sebagai ibu menyusui.</span><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<b><span style="font-family: arial; font-size: x-large;">Tentang Tas ASI GabaG New Lemon Zenia</span></b><br /><br />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a><img alt="tas asi gabag ne lemon zenia" border="0" data-original-height="474" data-original-width="474" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheBVGVlmuQLcP2idLGPy-sAbzRj-UTBjahHTsc0RbgnWHWidqWswDTY8ZxZzqKWXD0VW-4NbT_s8iCyqAb5k1OGWiyZprhZ57-w_QqEnFt03IpZ-L234HYLnzedIUlXBBThQTchEaxr486xuE7zhyww5-l3EAjescDTtPR_kSEA8ZMiu_89QUpL-NpkhzX/w640-h640/tas-asi-gabag-new-lemon-zenia.jpg" title="tas asi gabag ne lemon zenia" width="640" /></a>
</div>
<br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">GabaG adalah salah satu merk lokal yang digemari banyak ibu menyusui. Mulai
dari model hingga kualitasnya sudah terbukti bagus. Ada beberapa pilihan Tas
ASI GabaG, salah satunya adalah model backpack cooler bag 2 in 1.</span><br /><br />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a><img alt="alasan memilih gabag tas asi" border="0" data-original-height="750" data-original-width="750" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifS6CTwoe9CIVPiKd002_1gH1aeQBf9Ny3yBddSa1xrZTAkqclzlTzVJdHfqTayCEUkIihb3tk32JIA2PM0X3vAEOUWcxWZlUDMo2BkNtND4bz-7VCzMW9LXbq55r6wIfg9PFcJc2lDdXPPgL7aQ7PvVEMNzN2wgSdYGcpVFXr9qAJ83MSxUEg-G2ZdHlX/w640-h640/alasan-memilih-gabag-tas-asi.jpg" title="alasan memilih gabag tas asi" width="640" /></a>
</div>
<br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: large;">Tas ini tersedia dalam 3 pilihan warna yaitu hazel, lemon, dan zenia. Ada
beberapa fitur menarik sebagai alasan memilih t<a href="https://www.gabag-indonesia.com/product/gabag-tas-asi-backpack-cooler-bag-2-in-1-lemon-hazel-zenia-laptop-fit/" target="_blank">as ASI GabaG New Lemon Zenia</a>,
yaitu:</span><span style="font-family: arial; font-size: large;"><br /><br /></span>
<ol style="text-align: left;">
<li>
<span style="font-family: arial; font-size: large;">Backpack cooler bag 2in1 - memiliki 2 fungsi sebagai cooler bag (bagian
bawah) dan/atau diaper bag (bagian atas)</span>
</li>
<li>
<span style="font-family: arial; font-size: large;">Laptop Fit - muat untuk notebook ukuran 11inch</span>
</li>
<li>
<span style="font-family: arial; font-size: large;">Bahan umum polyester dan kulit sintetis</span>
</li>
<li>
<span style="font-family: arial; font-size: large;">Warna Khaki</span>
</li>
<li>
<span style="font-family: arial; font-size: large;">Free ice gel 2 pcs 500ml - dapat menahan dingin selama 20 jam dan panas
selama 4 jamTas ASI GabaG New Lemon Zenia bisa memuat hingga 8-10 botol
ukuran 100ml. </span><br />
</li>
</ol>
<span style="font-family: arial; font-size: large;">Ada Garansi 6 bulan (dari pembelian, garansi sleting dan jahitan).Melihat
fungsi hingga model tasnya, semakin gak ragu dong memilih tas ini. Semakin
semangat menyusuinya, ya!</span>
</div>
Keke Naimahttp://www.blogger.com/profile/18305722998068904694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4276275191979079656.post-49744536893411848952023-12-15T01:44:00.001+07:002023-12-15T01:44:26.305+07:00Tips Tetap Fit di Saat Musim Hujan dengan House Kari ala Jepang<div>
<div>
<span style="font-family: arial; font-size: large;"
>Musim hujan seringkali membuat kita merasa ingin makan makanan yang
hangat dan menyenangkan. Ada beberapa pilihan makanan yang cocok untuk
dinikmati pada musim hujan, seperti sup, mie ayam, bakso, ataupun nasi
goreng. Bagaimana dengan menu kari?</span
><br /><br />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a
><img
alt="tips tetap fit saat musim hujan"
border="0"
data-original-height="563"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsxx8XYEqZ-ZvEk1Laob5RUFpvZ_Onco4hZOlGjsfpi85vpNKbNTXU_4rIixvByjHDBSXIkVC5lNcCvys3xEmsnPKC5Inr0YezNb5qG2iwTZdb5fIIruyE1Uq73rkc9wRtJ66xyeq37tRGzYELm0hdozNtIa2MY7JTnSmn1nIjMHeCJHO7yOuTN2PHN9ga/w640-h480/tips-tetap-fit-saat-musim-hujan.jpg"
title="tips tetap fit saat musim hujan"
width="640"
/></a>
</div>
<div style="text-align: center;"><br /></div>
<div>
<span style="font-family: arial; font-size: large;"
>Menu kari juga cocok dinikmati saat musim hujan. Tidak hanya
mengenyangkan, rempah-rempah yang menjadi bahan kari juga mampu
menghangatkan tubuh.</span
><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 style="text-align: left;">
<b
><span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
>Fit with Japanese Curry by House Kari ala Jepang</span
></b
>
</h2>
<br />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a
><img
alt="manfaat mengkonsumsi kari"
border="0"
data-original-height="800"
data-original-width="800"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS_tgrgGykm5g9tKroixlb_SZU0FDDTm79uWUh_XOuubrS68F0EXZLWeDoaY8DRePGaoOtRIzi2oSIis3wDmFQUC4wUgWU9A4sFMYRZkJdF3zM9Y4stz1syWVYAPS1VBycdWp2gBrQhiPlVAoT3oE9_yyG8xnZZayRExHcvBM1AW99EX471q_hi7sJhMQA/w640-h640/manfaat-mengkonsumsi-kari.jpg"
title="manfaat mengkonsumsi kari"
width="640"
/></a>
</div>
<br />
<div>
<span style="font-family: arial; font-size: large;"
>Sabtu, 9 Desember 2023 bertempat di Dia.Lo.Gue cafe, Kemang, PT House And
Vox Indonesia menyelenggarakan acara olahraga Pound Fit dan Demo Masak
dengan tema <b>“Fit with Japanese Curry by House Kari ala Jepang”. </b
><br /><br />Kari Jepang adalah masakan yang terkenal di Jepang dan sangat
populer di seluruh dunia. Umumnya, kari Jepang disajikan bersama chicken
katsu, kentang, dan wortel. Tetapi, sebetulnya bumbu karinya bisa
dipadupadankan dengan berbagai bahan protein lain, misalnya dengan tahu,
tempe, daging, atau apapun.</span
><br /><br />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a
><img
alt="fit with japanese curry"
border="0"
data-original-height="800"
data-original-width="800"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc82O_zLwWQY13gmIXZXAi0FKhEjqJJzMPA-6YVvmoeocg19kpOPOF9YMUVVlLp96W2gtGUYvP6HXiSlSNEBhdaMg_r6PyL0E490xq5fIIs4SSHUGgyhJW9hnGGsNi6evlQ-U70yXD42OL5d0esztghmck34wdc6yZdycgrQfr-Qgnf30NAnHIQmyvsE-f/w640-h640/fit-with-japanese-curry.jpg"
title="fit with japanese curry"
width="640"
/></a>
</div>
<br />
<div>
<span style="font-family: arial; font-size: large;"
><b>Presiden Direktur PT House And Vox Indonesia, Hiroyuki Hayashi, </b
>mengatakan kari merupakan menu favorit yang disukai dari mulai anak-anak
hinggan lansia di Jepang. Mereka bisa menikmati kari 2-3x dalam
seminggu.<br /><br />Tidak hanya lezat, kandungan kari juga kaya akan
rempah. Seala Septiani, Ahli Gizi, pada talkshow ini mengatakan salah satu
manfaat kari adalah antiinflamasi atau anti radang. Di saat musim hujan,
kita mudah terkena radang. Mengkonsumsi kari, selain menghangatkan juga
membantu tubuh agar tidak mudah terkena radang.<br /><br />Mengkonsumsi
kari secara rutin memang banyak manfaatnya. Dari mulai antiinflamasi
hingga mencegah pikun atau alzheimer pada lansia.</span
><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 style="text-align: left;">
<b
><span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
>Demo Masak Kari ala Jepang Bersama Chef Jordhi</span
></b
>
</h2>
<br />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a
><img
alt="kari jepang vegetarian"
border="0"
data-original-height="800"
data-original-width="800"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2ZUuYaf516dIjpzJLDQDmis8For9W1EdPwK4ijgluI23j84edpa7b2AJxIprGF4gVaUKPpZSKsrAYc_ZfcKabpffVwhoMCCTrOIQ3ZNwFLmpewYu-8Xo6yFdRwq3jxL0eV6GKB_jYg3WIalpQ2-nSPKgelP0dQcUD4Zv-molUfn0JyTIeQJd-B3Gsq2kx/w640-h640/kari-jepang-vegetarian.jpg"
title="kari jepang vegetarian"
width="640"
/></a>
</div>
<br />
<div>
<span style="font-family: arial; font-size: large;"
>Bumbu masak House Kari ala Jepang sangat praktis, Kita cukup menambahkan
bahan baku. Membuat menu kari jepang vegetarian pun cocok. Misalnya,
tambahkan jamur, tahu, atau tempe. Bisa lihat berbagai resepnya di IG
@dapurkarialajepang,<br /><br />Tidak perlu menyiapkan lagi bahan untuk
saus karinya. Dalam 1 blok kari sudah kaya rasa. Bahkan garam pun tidak
perlu karena rasanya memang sudah komplit.</span
><br /><br />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a
><img
alt="kari jepang halal"
border="0"
data-original-height="750"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0ax8JfT-7syd09atK_Gvp6rt_zUz0cRkQGwqT5MEUtQsFt43trM8nAcBbV6LmX-G02-s2ZL20U4j52WPe4Y9d5b33mO1OfD6x7wQHDw3_Hl0YFUUrs-XtCTn6YSHzDFxjVYKnT_TVxx9R_XCav4ETVpiSI4WIGoybeMCehUbklBU-pf852j-U98bS4Jg9/w640-h640/kari-jepang-halal.jpg"
title="kari jepang halal"
width="640"
/></a>
</div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a
><img
alt="resep kari jepang vegetarian"
border="0"
data-original-height="563"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfoKo12RYSP1JY3DjY-d5ZxNh5n1L1jwf0VqV_DPD2tNK5mo0i1fRMwXWDT7kg6mSLpepb34L8PI9GsU1ORTg6P66XT-kdl_2gMnCk-W6tNc4jXP46f_wbiPzwY4DkudIjxHw7XZiNU1xGBDm5qUgDi5nCQWMXFMzvXyE4iefXn6omG2o-SYPjMti_99Ju/w640-h480/resep-kari-jepang-vegetarian.jpg"
title="resep kari jepang vegetarian"
width="640"
/></a>
</div>
<div style="text-align: center;"><br /></div>
<div>
<div>
<span style="font-family: arial; font-size: large;"
>Pada acara ini juga diadakan demo memasak bersama Chef Jordhi. Ada 2 menu
yang dibuat yaitu Honey Garlic Chicken Curry Salad dan Vol AU Vent Curry
Chicken. Tentu keduanya menggunakan House Kari ala Jepang.<br /><br />Proses
membuatnya cukup cepat. Cocok untuk yang ingin masak dalam waktu singkat.
Tetapi, rasa tetap lezat. Sudah pasti banyak manfaatnya untuk tubuh.</span
><br /><br />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a
><img
alt="produk house kari ala jepang"
border="0"
data-original-height="647"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY-C0sHLKLudzdUktPYDHuy5sN9XCT381BMO0stoWntxXpvT5Q7PF0eNK8OxJY4du3s3jzPchkYJm0deNKVfeFxQ4wbnG-6LeOuOwaAG0L71nIrTH8Y-42SEFFwDcMaGqUrTxIW5ocrng1QmBg-s-wWnwGmTRP-uxEYz_S_CgkG_SLidYWggDXAqv9ByCJ/w640-h552/produk-kari-ala-jepang.jpg"
title="produk house kari ala jepang"
width="640"
/></a>
</div>
<br />
<div>
<span style="font-family: arial; font-size: large;"
>Produk House Kari ala Jepang sudah ada di Indonesia sejak tahun 2016.
Bisa dibeli secara online maupun di berbagai supermarket besar. Produk ini
juga kari jepang halal, Memiliki 2 pilihan rasa yaitu original dan spicy.
Karena ingin memanjakan penggemar kari Jepang di Indonesia yang juga
penyuka pedas. </span
><br /><br />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a
><img
alt="pound fit"
border="0"
data-original-height="563"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE_QrHYQbx0g7L3ZJBWn2M8CarYyk9rjKX924yh_8bUvj-VAoqPDGN4iUTANQ4usxpHC56uI0p2FDaVzTork7Gjg6UBHsO0ZeZ4aVuuZLHZH5cxzXq5QkZeGCah5Zdk1fQAlB8YaoMDnVw4jdBFhKbj9oTRKRH4mKX-MLP1vXJbFei-6Ak409lPBDPGS3M/w640-h480/pound-fit.jpg"
title="pound fit"
width="640"
/></a>
</div>
<br />
<div>
<span style="font-family: arial; font-size: large;"
>Usai demo masak, para peserta diajak berolahraga Pound Fit. Karena kunci
gaya hidup sehat memang makan makanan bernutrisi dan olahraga yang
teratur.
</span>
</div>
</div>
Keke Naimahttp://www.blogger.com/profile/18305722998068904694noreply@blogger.com55tag:blogger.com,1999:blog-4276275191979079656.post-24380576580047405522023-11-22T00:05:00.000+07:002023-11-22T00:05:43.681+07:00Review Mi Maggi Pedas Giler Tom Yummz<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Review Mi Maggi Pedas Giler Tom Yummz - Pertama kali cobain mi instan
Maggi ketikan sepupu yang di Malaysia mau pulang ke Indonesia. Chi minta
bawain beberapa varian mi Maggi yang pedas. Karena pernah baca komen di
medsos, katanya rasanya pedas banget.</span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;"> </div>
<div style="text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="Review Mi Maggi Pedas Giler Tom Yummz"
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiwD49FQ5zofEzRj_FBOMo_OTcWVAEdAgGs0P67Ax6aEWIi6f3KUEbmcHd0qEm-EMOoSsguwRbeEtWPiwRQTapQZUTHyUB4wUQEHuX9x-UplHxyPSpzQbyLLV3VfPvewzi-RZrJdYUtl5vaef-mSicAs567DiMRX9U8BMh2cZHHv4YAYvPn8NuaEu3Aw/w640-h360/maggi-pedas-giler-tom-yumz.jpg"
title="Review Mi Maggi Pedas Giler Tom Yummz"
width="640"
/>
</div>
</div>
<div style="text-align: left;"><br /></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Di bungkusnya memang tertulis 'Pedas Giler'. Ini sih hasil browsing Chi
di Google, katanya giler artinya gila. Jadi bisa diartikan pedas gila
alias pedas banget. Oke deh kalau gitu markicob!</span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Berat bersih (netto) Mi Maggi Pedas Giler ini 75gr. 10gr lebih sedikit
dari Indomie goreng. Jadi kalau teman-teman suka dengan mi instan ini,
bakal gak nampol sih. Karena lebih sedikit hehehe.</span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;"> </div>
<div style="text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="review maggi pedas giler tom yummz"
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEittnTHBvRFa0cjS7PJQ1bZa3Vgs4h2ci8yNkPci_3rdtBNEjAn2qc_p4UlmHODauJlkxcVQQ8xomYulDEIk9jleZkt63jAKPaCtxy2efRPIauqJgdyN11jo8WiQ-OwI6KhaNfm8I4Rm6uRzdiSgTkFuhwcU_h_ic-Ys2uwlFpXyW9gy1siLlStspNYYw/w640-h360/review-maggi-pedas-giler-tom-yummz.jpg"
title="review maggi pedas giler tom yummz"
width="640"
/>
</div>
<br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Satu bungkusnya terdiri dari mi, bumbu bubuk, minyak, dan kecap manis.
Gak ada bumbu cabenya? Katanya pedas banget.</span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Pedasnya ada di bumbu bubuk dan minyak. Kalau teman-teman gak mau terlalu
pedas, Chi saranin kurangi minyaknya, jangan bumbu bubuknya. Karena
bumbunya ini selain pedas juga ada rasa asam khas tom yum. Sedangkan
minyaknya gak ada rasa khas apapun, selain pedas.</span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Kayaknya gak usah ditulis cara masaknya. Karena sama aja kayak masa mi
instan pada umumnya. Tekstur mi-nya cukup mirip sama Indomie. Cara
masaknya juga kurang lebih sama.</span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;"> </div>
<div style="text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="rasa mi instan tom yum"
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGEycVgKcBYGSfvJrdux8pIDpkaF_vo0-3JLFJZd9_33fgavLkjdqTJUxGHUPp5QyeFO_YK0f6lyAREtKOq1R2CSdPzmBThMHniFOFHCPaZykMFLW0BKHDn70ycEs8RX-nKf3wrZB3vYVaZB54RFRwwJJSyNvCr1cOAdlH5bpFqLfLw3HmOZ_HKxdXxA/w640-h360/rasa-mi-instan-tom-yum.jpg"
title="rasa mi instan tom yum"
width="640"
/>
</div>
<br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Rasanya mirip kayak tom yum, makanan khas Thailand. Hanya ini gak
berkuah. Asamnya dapat, pedasnya juga berasa. Plus ada sedikit manis dari
kecap.</span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Buat yang gak begitu suka pedas, memang berasa lumayan nampol sih. Tapi,
buat Chi masih bisa ketahan lah rasa pedasnya. Belum sampai kepedesan
banget. Pedesnya juga lebih ke dekat tenggorokan. Kayak makan merica gitu.
Jadi gak sampai bikin bibir jadi jontor hihihi.</span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Lumayan enak mi Maggi Pedas Giler Tom Yummz ini. Meskipun belum jadi yang
paling Chi suka dari beberapa pilihan mi goreng instan. Tapi, kalau pengen
yang ada rasa asam pedas kayak Tom Yum bisa cobain, deh.</span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>[Silakan baca:
<a
href="https://www.kekenaima.com/2019/12/mi-yumyum-tom-yum-udang-kuah-kuah-creamy.html"
target="_blank"
>Segarnya Mi Instan Yum Yum Tom Yum Udang Kuah Creamy</a
>]</span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Oiya, rasanya agak mirip
<a
href="https://www.kekenaima.com/2020/01/cobain-mi-goreng-instan-yumyum-rasa-ayam-panggang-pedas-thailand.html"
target="_blank"
>mi goreng instan rasa ayam panggang pedas Thailand</a
>. Hanya kalau yang ini gak ada aroma smoky ayam panggang. Gak terlalu
asam juga. </span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Rasanya Chi belum pernah lihat mi Maggi di minimarket. Tapi, di
e-commerce ada yang jual. Harganya rupa-rupa, kisaran Rp60ribu s/d
Rp75ribu per 5 bungkus. <br /><br />Kalau dihitung per bungkus, jatuhnya
juga tetap lumayan mahal, ya. Bisa 3x lipat Indomie dengan ukuran yang
kurang lebih sama hihihi.</span
></span
><br />
</div>
Keke Naimahttp://www.blogger.com/profile/18305722998068904694noreply@blogger.com18tag:blogger.com,1999:blog-4276275191979079656.post-5027832106623910832023-11-21T22:50:00.000+07:002023-11-21T22:50:14.015+07:00Resep Bakwan Sayur<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Sekitar akhir tahun 2019 lalu sempat ramai diberitakan kalau ada orang
Indonesia yang jual bakwan sayur di Amerika Serikat dengan harga mahal.
Harganya $5 per porsi (isi 3 potong bakwan). Langsung menuai komen
lucu-lucu dari netizen. <br /></span
></span>
</div>
<div style="text-align: left;"> </div>
<div style="text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="Resep Bakwan Sayur"
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjr9vptkGI2cSGi_qMdPHCIv_CK7fqtSU-Jv-BzOBBrjXI0mxISMtaz16HD7UO546KURYBQ4nHgec8lMhIeOGn0d_NgiSZn4MhRIHasBj5j-AfG6uwJ3i-dmVGkvjmK_ZuL9As-H6oKaRQ_/w640-h640/resep-bakwan-sayur.jpg"
title="Resep Bakwan Sayur"
width="640"
/>
</div>
</div>
<div style="text-align: left;"><br /></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Chi gak tau berapa harga normal gorengan di sana. Tapi, kalau dikurs ke
Rupiah memang jadi mahal banget. Beneran bakwan sultan kalau harga segitu
hehehe. Karena penasaran Chi cari resep bakwan sayur ini di
internet.</span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Chi gak berhasil menemukan resepnya. Pernah menonton liputannya di salah
satu channel tv. Ya sepintas kayak membuat bakwan sayur pada umumnya.
Tetapi, kalau melihat bahan-bahannya memang lumayan mahal juga jadinya
kalaupun dibikin di Indonesia.</span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Salah satu bahannya menggunakan kol ungu. Pastinya di Indonesia harga kol
ungu lebih mahal dari yang putih. Untuk wortelnya pun Chi pakai yang
Berastagi atau import. Ini juga harganya lebih mahal dari wortel biasa.
Sedangkan bahan lainnya seperti terigu, garam, dan bawang putih gak ada
perbedaan.</span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Bukan lagi pengen ngerasain jadi Sultan, lho. Chi cuma penasaran sama
rasanya. Karena selama ini Chi selalu pakai campuran wortel lokal dan kol
putih. Malah terkadang toge doang. Lebih hemat hehehe. </span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Oke, mari kita coba</span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;"> </div>
<div style="text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a
><img
alt="bahan-bahan bakwan sayur"
border="0"
data-original-height="750"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJXQ8ux4gS_-fzGjCA-oNp9kcchT7gglavD3WB31uCb6MeOj_fHlhzEqeRPleXBVahQPKnZSC0Ew-CVlf0jrZteJofrPktZRsE2sjeMkgBdR04FFoGFXUaMz1pOqdhguIO1ZOaHZxYzsPp/w640-h640/bahan-bahan-bakwan-sayur.jpg"
title="Resep Bakwan Sayur"
width="640"
/></a>
</div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<p style="text-align: left;"><br /></p>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><b>Bahan-Bahan :</b></span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;"><br /></div>
<div style="text-align: left;">
<ul style="text-align: left;">
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Kol ungu secukupnya, iris tipis</span
></span
>
</li>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>1-2 buah wortel Berastagi/import, diparut</span
></span
>
</li>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>2-3 siung bawang putih, dihaluskan</span
></span
>
</li>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Daun bawang secukupnya, iris tipis</span
></span
>
</li>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Ketumbar secukupnya, dihaluskan (optional) <br /></span
></span>
</li>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Tepung terigu secukupnya</span></span
>
</li>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Garam secukupnya</span></span
>
</li>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">Minyak goreng </span></span
><br />
</li>
</ul>
<div style="text-align: left;"><p style="text-align: left;"> </p></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><b>Cara Membuat :</b></span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;"> </div>
<div style="text-align: left;">
<ol style="text-align: left;">
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Cuci bersih kol ungu dan wortel, tiriskan sebentar <br /></span
></span>
</li>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Taburkan tepung terigu. Perlahan sambil sesekali diaduk. Jangan
kebanyakan. Cukup sampai semua sayur tertutup terigu</span
></span
>
</li>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Basahkan air sedikit saja. Sampai terigu sedikit mencair, tetapi
teksturnya masih kental</span
></span
>
</li>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Beri bawang putih dan ketumbar yang sudah dihaluskan serta garam.
Tambahkan juga daun bawang. Aduk rata</span
></span
>
</li>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Goreng sesendok demi sesendok. Angkat bila sudah berwarna coklat
keemasan.</span
></span
>
</li>
</ol>
<div style="text-align: left;"><p style="text-align: left;"> </p></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><b>Tips Memasak :</b></span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;"> </div>
<div style="text-align: left;">
<ol style="text-align: left;">
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Sayuran biasanya mengandung air. Kalau kita diamkan sekitar 30
menitan atau lebih, nanti tepunya juga akan mencair tanpa perlu
ditambahin air. Tetapi, karena Chi suka pengen cepat selesai,
makanya langsung ditambahin air sedikit aja.</span
></span
>
</li>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Boleh ditambahkan lada dan 1 butir telur. Tapi, Chi jarang banget
pakai 2 bahan ini. Kalau ketumbar sesekali masih suka pakai.</span
></span
>
</li>
</ol>
<div style="text-align: left;"> </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a
><img
alt="cara membuat bakwan sayur"
border="0"
data-original-height="750"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCYCKIVGRqFUCxSeMkygOP-9ZRW0NwmkoN7qSBEzJaV_WW1rITbH9ijVrGmkwLaP5dDfzLx1v8zhAi2z4oWGvmKi9YBilkmR4djhNNqu2nSOmWqj1Ue1IgswNA9cUuBeQQSTs2ENDgAaoF/w640-h640/cara-membuat-bakwan-sayur.jpg"
title="Resep Bakwan Sayur"
width="640"
/></a>
</div>
<div style="text-align: left;">
<br /><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Chi selalu bikin bakwan untuk dimakan saat itu juga. Udah gak
pernah lagi nyetok atau siapin bahannya pagi, tapi baru dimasak
sore.</span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Suka jadi beda aja tekstur bakwannya. Kalau langsung bikin dan
digoreng saat itu juga, bakwannya masih terasa renyah. Memang
kerenyahannya gak bertahan sampai berjam-jam. Mungkin harus
ditambahkan tepung beras kalau mau lebih lama renyahnya. </span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Tapi, di rumah kami yang namanya gorengan gak pernah bertahan
sampai sekian jam. Biasanya masih hangat juga udah habis tanpa sisa
hahaha. Makanya Chi selalu bikin secukupnya. Kalau kurang, tinggal
bikin lagi.</span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Kalau Chi lihat bakwan viral yang di Amerika itu masih dikasih
mayones dan saos sambal. Kalau buat Chi, bakwan sayur tetap enaknya
pakai cabai rawit hijau atau dikasih sambal kacang. Yuuuum!</span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Oiya untuk rasanya, menurut Chi gak ada beda ma bakwan sayur biasa.
Jadi cukup sekali ini aja bikin bakwan sayur pakai kol ungu dan
wortel import. Mahal di harga bahan-bahannya wkwkwkw.
<br /><br />Mari kembali ke bakwan sayur yang ekonomis aja. Cara
bikinnya sama, rasanya pun sama 😂</span
></span
><br />
</div>
</div>
</div>
</div>
Keke Naimahttp://www.blogger.com/profile/18305722998068904694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4276275191979079656.post-59373669686702780782023-11-21T22:37:00.000+07:002023-11-21T22:37:25.400+07:00Tantangan Memiliki Anak Remaja<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Tantangan Memiliki Anak Remaja - "Mbak Myra mah enak, anak-anaknya udah
pada gede. Udah gak repot kayak saya yang ke mana-mana masih diikutin
anak."
</span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;"> </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="Tantangan Memiliki Anak Remaja"
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgquHh_ZAHHDXTncWqDhgievTHdWVBzEPHAEm7hwvEvN0sG-oGma0INrNB9vjEvV4z78sEXEJU22NS47jaEAnuVw7sOSF1eJulmleJk8cJcldRR7AOf_uMQ1THA8ktYXzNJwmIQmW61Y-5D/w640-h640/mendidik+anak+remaja+pusing+gak+sih.jpg"
title="Tantangan Memiliki Anak Remaja"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: left;"> </div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Lumayan banyak juga yang bilang kalau hidup Chi sekarang enak karena
anak-anak udah pada gede. Malah ada juga yang menyarankan untuk punya anak
lagi. Alasannya kami dianggap masih muda. Masih sanggup lah direpotin ma
bayi atau anak kecil lagi.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Bersyukur dulu deh kalau memang dibilang hidupnya enak. Berarti terlihat
bahagia hehehe. Setelah itu, kadang-kadang Chi menjelaskan panjang lebar.
Kalau lagi agak malas, menjawab singkat aja. Tetapi, sering juga cuma
nyengir 😄.
</span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;"><p style="text-align: left;"> </p></div>
<div style="text-align: left;">
<h2>
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span><b>Punya Anak Remaja Itu Asik dan Seru</b></span></span
>
</h2>
</div>
<div style="text-align: left;"> </div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Beberapa waktu lalu, Chi diajak KEB untuk ikut #KEBNgobrol live IG.
Temanya adalah <b>"Mendidik Anak Remaja Pusing Ngga Sih?"</b> Mak Efi
Fitriyah yang menjadi host pada malam itu menanyakan tentang mengatur
waktu antara mengurus keluarga dan hobi.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Chi jawab kalau saat ini justru lebih fleksibel mengatur waktu. Berbeda
dengan ketika Keke dan Nai masih kecil. Di mana pusat dunia mereka adalah
bundanya. Kemana bunda pergi selalu diikutin, termasuk ke wc. Para ibu
yang punya anak kecil biasanya merasakan hal sama, deh hehehe.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Tidak hanya itu. Ketika mereka remaja, banyak hal yang sudah bisa
dilakukan sendiri. Chi gak perlu lagi nyuapin, mandiin, bahkan menemani
mereka bermain. Jadi Chi pun punya waktu me time yang lebih banyak selain
mengatur waktu lebih fleksibel.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Ngobrol dengan anak remaja juga udah dengan banyak topik. Bisa lebih seru
obrolannya. Kadang-kadang kami satu frekwensi. Tetapi, kadang-kadang juga
bisa berdebat.<br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Ketika Keke dan Nai mulai remaja, Chi juga sering jalan-jalan berdua ma
K'Aie. Awalnya agak baper karena merasa ada yang hilang kalau jalan tanpa
anak. Tetapi, lama-lama asik juga. Berasa jadi pacaran lagi hehehe.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Tuh! Memang asik kan punya anak remaja. Makanya mungkin itulah kenapa suka
banyak yang bilang kalau hidup Chi sekarang udah enak. Karena anak-anak
udah pada remaja. Sehingga bundanya terlihat santai dan gak rempong lagi.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Padahal yaaaa ... Di masa remaja inilah justru Chi merasakan jumpalitannya
sebagai orang tua 😂.
</span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<p style="text-align: left;"><br /></p>
</div>
<div style="text-align: left;">
<h2>
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span><b>Pola Asuh Anak Remaja itu Berat!</b></span></span
>
</h2>
<h2></h2>
</div>
<div style="text-align: left;"><br /></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Chi menulis ini bukan bermaksud untuk mengeluh, ya. Tetapi, sebagai
catatan bagi diri sendiri, kalau memiliki anak remaja itu tidak sekadar
asik. Juga penuh tantangan.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Remaja itu fase di mana sedang mencari jati diri. Di satu sisi, mereka
merasa sudah bukan anak kecil lagi. Kadang-kadang jadi suka sulit diberi
nasehat. Merasa dirinya paling tau dan paling benar. Padahal, di sisi
lain, mereka masih perlu banyak sekali arahan.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Apalagi, sekarang pengaruh bisa dari mana-mana. Beda ma zaman Chi dulu.
Sekarang buka internet aja bisa dapat ribuan bahkan jutaan sumber yang
bisa mempengaruhi pikiran dan perilaku kita. Itu baru dari internet, belum
dari tv, teman, dan lain sebagainya. Kebayang kan seperti apa efeknya
kalau diri sendiri gak mampu memfilter pengaruh sebanyak ini?</span
></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Berbagai permasalahan kerap timbul ketika mereka mulai puber. Bahkan
banyak yang mengatakan kalau usia remaja rentan mengalami depresi. Bisa
menjadi tantang yang berat bagi orang tua yang memiliki anak remaja.</span
></span
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>[Silakan baca:
<a
href="https://www.kekenaima.com/2018/04/puber-bikin-baper.html"
target="_blank"
>Masa Puber Bikin Baper</a
>]
</span></span
><br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<p style="text-align: left;"><br /></p>
</div>
<div style="text-align: left;">
<h2>
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span><b>Masalah yang Sering Dialami Remaja</b></span></span
>
</h2>
</div>
<div style="text-align: left;"><br /></div>
<blockquote>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>“Fase perkembangan anak memang punya tantangan masing-masing. Tidak
bisa dikatakan kalau anak pada masa balita lebih mudah diurus
dibandingkan anak-anak yang masuk pada usia pra-remaja. Hanya saja,
memang menghadapi anak-anak yang mulai masuk pada usia pra-remaja ini
lebih banyak tantangannya, karena mereka sudah memiliki keinginan
sendiri. Berbeda dengan anak balita, yang memang mudah mengikuti
keinginan orangtuanya." ujar Vera Itabiliana K. Hardiwidjojo, Psi.<br /><br />Sumber:
<a
href="https://mommiesdaily.com/2015/05/27/bagaimana-menghadapi-problem-pra-remaja/"
target="_blank"
>Bagaimana Menghadapi Problem Pra-Remaja</a
></span
></span
><br />
</div>
</blockquote>
<div style="text-align: left;"> </div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Yup! Setiap fase memang memiliki tantangan masing-masing. Nah, sekarang
apa aja sih masalah yang kerap dialami remaja?
</span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;"><p style="text-align: left;"> </p></div>
<div style="text-align: left;">
<h3>
<span style="background-color: #ead1dc;"
><span style="font-family: arial;"
><b
><span style="font-size: large;"
>Remaja Mulai Memperhatikan Penampilan</span
></b
></span
></span
>
</h3>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Sejak masa pra-remaja biasanya mulai suka memperhatikan penampilan.
Secuek apapun karakternya. Perubahan secara fisik anak yang mulai puber
bisa menjadi salah satu pemicunya.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Keke pernah kebingungan ketika pertama kali mimpi basah. Nai pun sempat
gak mengerti bagaimana caranya menggunakan pembalut waktu pertama kali
haid. Perubahan-perubahan seperti ini juga bisa mempengaruhi penampilan
mereka. Mulai membandingkan fisik diri sendiri dengan idola atau teman
sebaya. </span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Untuk beberapa anak, juga bisa bikin insecure. Apalagi kalau kemudian si
anak dibully. Pada melakukan body shaming.</span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>[Silakan baca:
<a
href="https://www.kekenaima.com/2018/11/ketika-anak-laki-laki-mulai-mimpi-basah.html"
target="_blank"
>Ketika Anak Laki-Laki Mulai Mimpi Basah</a
>]<br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Keke dan Nai mulai milih-milih skincare apa yang tepat untuk kulit mereka.
Pokoknya urusan penampilan mereka udah punya selera sendiri. Mulai ada
rasa gak percaya diri kalau penampilan gak sesuai yang mereka
inginkan. </span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>[Silakan baca:
<a
href="https://www.kekenaima.com/2019/02/haid-pertama.html"
target="_blank"
>Nai dan Haid Pertama</a
>]
</span></span
><br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<p style="text-align: left;"><br /></p>
</div>
<div style="text-align: left;">
<h3>
<span style="background-color: #ead1dc;"
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><b>Bullying</b></span></span
></span
>
</h3>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Masalah bullying dan senioritas juga biasanya mulai dialami saat fase
pra-remaja. Chi pernah membaca obrolan Keke dengan beberapa temannya saat
baru masuk SMP tentang susahnya berbaur. Masalahnya karena mereka berasal
dari sekolah swasta. Udah langsung ada cap 'anak borju'.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Padahal mereka sebetulnya ingin sekali bisa bergaul dengan banyak orang.
Tetapi, stigma itu kerap menghalangi. Butuh proses panjang hingga akhirnya
bisa berbaur. </span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Selalu ada alasan bagi seseorang untuk melakukan bullying. Bullying dan
dibully sebetulnya sama-sama korban. Anak yang suka menindas orang lain
bisa jadi karena terpengaruh dan lama-lama jadi kebiasaan. </span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<p style="text-align: left;"><br /></p>
</div>
<div style="text-align: left;">
<h3>
<span style="background-color: #ead1dc;"
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
><b>Mulai Merasakan Jatuh Cinta</b></span
></span
></span
>
</h3>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Chi pernah bilang ke anak-anak kalau bisa jangan pacaran dulu. Tetapi,
kita gak bisa melarang orang untuk jatuh cinta, kan? Yang bisa dibatasi
adalah menjaga dan mengelola hawa nafsu.</span
></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Bagi orang tua, rasa cinta anak remaja mungkin dianggap cinta monyet.
Tetapi, dalam sudut pandang mereka bisa jadi sesuatu yang serius. Mereka
akan bisa merasakan bahagia ataupun patah hati.Sama halnya seperti orang
dewasa yang sedang jatuh cinta.</span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Bila pergaulannya kurang tepat, mereka juga bisa ikut arus pergaulan
bebas dengan alasan cinta. Duh! Ngeri banget 'kan kalau begini.
</span></span
><br />
</div>
<div style="text-align: left;"><p style="text-align: left;"> </p></div>
<div style="text-align: left;">
<h3>
<span style="background-color: #ead1dc;"
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
><b>Beban Pendidikan yang Berat</b></span
></span
></span
>
</h3>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Pelajaran zaman sekarang menurut Chi jauh lebih sulit daripada dulu. Di
saat pandemi ini, banyak orang tua yang mengeluh karena kesulitan harus
mengajarkan anak-anaknya. Makanya, lebih merasa nyaman saat anak-anak
bersekolah daripada harus PJJ. Karena tugas mengajar menjadi tugas guru di
sekolah atau bimbingan belajar.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Tetapi, bagi anak-anak, mau itu sekolah tatap muka ataupun belajar dari
rumah, mereka tetap harus belajar. Siapun pengajarnya dan seperti apa
suasana. Kewajiban mereka ya belajar.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Merekalah yang hampir setiap hari menghadapi pelajaran semakin sulit.
Ditambah lagi dengan faktor lain dari pendidikan, misalnya suasana dan
pengajarnya. Dan, semakin tinggi tingkat pendidikan, bisa jadi semakin
sulit bobot pelajarannya. </span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>[Silakan baca:
<a
href="https://www.kekenaima.com/2020/07/cerita-tentang-pjj-saat-pandemi-covid-19.html"
target="_blank"
>Cerita Tentang PJJ Saat Pandemi COVID-19</a
>]
</span></span
><br />
</div>
<div style="text-align: left;"><p style="text-align: left;"> </p></div>
<div style="text-align: left;">
<h3>
<span style="background-color: #ead1dc;"
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><b>Tekanan Pertemanan</b></span></span
></span
>
<br />
</h3>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Salah satu kekhawatiran Chi ketika anak-anak masuk SMP adalah bila
dianggap tidak punya solidaritas terhadap pertemanan bila menolak suatu
ajakan. Misalnya, ketika diajak untuk tawuran. Bisa jadi si anak tau kalau
tawuran itu salah. Tetapi, karena khawatir dianggap gak solider, dimusuhin
teman, atau bahkan dibully jadinya terpaksa untuk ikutan. Padahal
kebutuhan untuk bersosialisasi bagi generasi Z sedang tinggi-tingginya.<br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Tidak hanya permasalah tawuran aja, lho. Narkoba, pergaulan bebas, dan
lain-lain mulai menjadi cobaan di saat anak-anak mulai remaja.
Kadang-kadang permasalahan di kalangan remaja ini awalnya datang dari
tekanan pertemanan.</span
></span
><br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<p style="text-align: left;"><br /></p>
</div>
<div style="text-align: left;">
<h2>
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span><b>Tips Menghadapi Remaja dan Permasalahannya</b></span></span
>
</h2>
</div>
<div style="text-align: left;"><br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="tips menghadapi anak remaja dan permasalahannya"
border="0"
data-original-height="544"
data-original-width="725"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNIpUnmc-1gAXRIZdT7TwTo2gYyhdQA95i0Y893o0kwfNQApHJlSdgq6LEpIfGl-a-VAvTrH0zN47D52QEBVw_yyMIxoScD4otzl34PtpHLyiIhjAnFEOYJkkaubxMls2182ExEZzPwX3b/w640-h640/tantangan+menghadapi+anak+remaja+dan+permasalahannya.jpg"
title="Tantangan Memiliki Anak Remaja"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: left;"> </div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Di atas adalah beberapa problematika yang bisa terjadi di dunia remaja.
Itulah kenapa Chi bilang menghadapi anak remaja itu jungkir balik. Tetapi,
usahakan jangan sampai parno juga. Tetap bisa kok kita sebagai orang tua
menghadapi remaja
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<p style="text-align: left;"><br /></p>
</div>
<div style="text-align: left;">
<h3>
<span style="background-color: #ead1dc;"
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><b>Bonding dengan Anak</b></span></span
></span
>
</h3>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Beberapa bulan lalu di FB, Chi pernah nyetatus tentang pentingnya menjaga
bonding dengan anak. Status itu berangkat dari berbagai video orang tua
yang memarahi anak di saat PJJ. </span
></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Chi paham kok kalau kondisi saat ini sulit bagi semua. Termasuk bagi orang
tua yang mendadak menjadi guru bagi anak-anak. Tetapi, usahakan jangan
terus menerus melampiaskan kemarahan ke anak-anak. Apalagi sampai
menyakiti fisik. </span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Keke dan Nai juga masih full PJJ sama seperti siswa lainnya. Tetapi, Chi
gak mau terlalu menekan. Mendingan ekspektasi pencapaian akademis sedikit
diturunkan. Setidaknya mereka tetap tekun udah bagus.<br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Bonding itu harganya mahal. Bonding juga gak bisa tercipta secara instan.
Anak bisa merasa enggan dekat dengan orang tua kalau merasa dimarahin
melulu.
</span></span
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Bila bonding sudah longgar, untuk mempererat kembali butuh proses panjang
yang mungkin saja gak mudah. Itulah kenapa Chi katakan mahal.</span
></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Chi pernah tanya ke Keke, alasan sampai usia menjelang 17 tahun ini dia
masih mau terbuka dan bebas cerita ke orang tua. "Karena udah terbiasa."
Memang sesederhana itu jawaban Keke. Tetapi, kalau anak merasa gak punya
kedekatan batin dengan orang tua, sepertinya juga tidak akan mudah bisa
terbuka. Malah mungkin akan banyak ditutupi.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Bahayanya adalah kalau orang tua merasa anaknya baik-baik aja. Padahal
sebetulnya orang tua gak tau apa yang anaknya lakukan di luaran. Itu
karena anaknya gak mau cerita. Lebih memilih sering berbohong karena takut
dimarahi. </span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>[Silakan baca:
<a
href="https://www.kekenaima.com/2019/04/begini-cara-berkomunikasi-dengan-remaja.html"
target="_blank"
>Begini Cara Berkomunikasi dengan Remaja</a
>]
</span></span
><br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<p style="text-align: left;"><br /></p>
</div>
<div style="text-align: left;">
<h3>
<span style="background-color: #ead1dc;"
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
><b>Banyak Mendengarkan Cerita Anak</b></span
></span
></span
>
</h3>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Seperti yang Chi tulis di awal, usia remaja itu salah satu fase di mana
anak merasa serba paling tau. Egonya lagi tinggi-tingginya. Mereka pun
mulai belajar melawan.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Arti melawan di sini, gak selalu dengan cara langsung. Misanya membentak
orang tua. Tetapi, bisa juga melakukan perlawanan secara diam-diam. Di
depan orang tua kayak yang menurut. Padahal di luar bersikap sebaliknya.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Belajar untuk menjadi pendengar yang baik. Kadang-kadang mereka tuh
sebetulnya hanya ingin didengar. Ketika ditanya solusinya, mereka udah tau
apa yang harus dilakukan. Dengan merasa orang tua mau mendengarkan, itu
udah jadi salah satu kebahagiaan buat anak.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Jangan hanya mendengarkan ketika mereka punya masalah aja. Dengarkan juga
keseruan cerita lainnya. Siapa yang sedang mereka idolakan, trend apa yang
lagi hits saat remaja, dll. </span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Ya gak perlu juga ikut-ikutan satu selera. Misalnya Keke dan Nai sekarang
lagi gandrung dengan drakor. Chi gak pernah tuh nyinyir sama selera mereka
meskipun sampai saat ini belum bisa menikmati drakor apapun.</span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Tetapi, baik kami selalu mendengarkan kalau mereka cerita. Bahkan
sesekali ikut menonton juga. Setidaknya kami tau lah mereka sedang
mengidolakan siapa atau apa.</span
></span
><br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<p style="text-align: left;"><br /></p>
</div>
<div style="text-align: left;">
<h3>
<span style="background-color: #ead1dc;"
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
><b>Jangan Menyepelekan Masalah Remaja</b></span
></span
></span
>
</h3>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Kurang-kurangin deh ngomong, "gitu aja dipikirin." Bagi orang tua
permasalahan mereka mungkin kelihatan sepele. Tetapi, belum tentu bila
dipandang dari sudut remaja.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Permasalahan yang semakin kompleks di masa remaja saat ini juga bikin
mereka mudah depresi. Makanya kalau Keke dan Nai lagi curhat, seringkali
Chi membayangkan menjadi diri sendiri ketika masih remaja. </span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Lebih suka diperlakukan seperti apa? Dan, biasanya usia remaja tuh gak
suka disepelekan. Mereka malah jadinya kesel dan menutup diri. </span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>[Silakan baca:
<a
href="https://www.kekenaima.com/2020/11/anak-muda-memangnya-tahu-apa.html"
target="_blank"
>Anak Muda Memangnya Tau Apa, Sih?</a
>]
</span></span
><br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<p style="text-align: left;"><br /></p>
</div>
<div style="text-align: left;">
<h3>
<span style="background-color: #ead1dc;"
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
><b>Menjadi Teman yang Berwibawa</b></span
></span
></span
>
</h3>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Kenapa sih remaja lebih suka curhat ke teman daripada orang tua? Karena
biasanya teman tidak menghakimi, kasih solusi yang asik, dan tidak
menggurui.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Makanya di usia ini anak mulai belajar untuk memilih-milih. Siapa sosok
yang mau mereka dengar/ikuti dan tidak. Ya bagus kalau mereka dikelilingi
oleh lingkungan yang baik. Insya Allah perilaku anak masih bisa tetap
terjaga kalau berada di lingkungan yang baik meskipun kurang merasa dekat
dengan orang tua.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Sederhananya, nih, kalau anak masih kecil dimarahin orang tua paling
nangis dan ngamuk. Tetapi, tetap aja pusat dunia anak kecil adalah orang
tuanya. </span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Nah, ketika mereka mulai merasa besar, perlawanannya belum tentu menangis
dan mengamuk. Bisa jadi mulai kabur-kaburan atau melakukan pelarian
lainnya. Naudzubillahi mindzalik.<br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Makanya, Chi dan K'Aie berusaha membangun komunikasi terbuka sejak mereka
kecil. Bukan bermaksud untuk mengontrol. Apalagi bersikap otoriter.
Tetapi, supaya tetap bisa mengenali karakter dan dekat dengan anak.<br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Meskipun demikian, jangan sampai kehilangan wibawa kami sebagai orang tua.
Berusaha menjadi orang tua yang asik supaya bisa menjadi teman bagi anak.
Tetapi, mereka juga harus menghormati kami sebagai orang tua. Jadi, ketika
suatu saat kami harus tegas, mereka akan tetap menurut dan hormat.</span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;"><p style="text-align: left;"> </p></div>
<div style="text-align: left;">
<h3>
<span style="background-color: #ead1dc;"
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
><b> Beri Kepercayaan dan Tanggung Jawab Kepada Anak</b></span
></span
></span
>
<br />
</h3>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Chi suka bilang ke Keke dan Nai, harap maklum kalau ayah dan bundanya
saat ini masih terdengar cerewet. Terus mengulang-ulang pesan yang sama.
Tentu sambil diberikan penjelasan.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Menurut kami, hingga anak-anak SMA adalah kesempatan emas bagi orang tua
untuk memberikan bekal dan mengajarkan tanggung jawab kepada anak. Hingga
mereka SMA, kegiatan masih terukur. Paling pagi hingga siang atau
menjelang sore berada di sekolah. Setelah itu mereka pulang. Kalaupun
terlambat biasanya karena kerja kelompok atau mau main sebentar.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Berbeda dengan nanti kalau sudah kuliah. Mereka akan semakin sibuk dengan
aktivitas. Dan belum tentu bisa sama terukurnya seperti saat masih
sekolah. Tentu orang tua butuh menaruh rasa percaya kepada anak. Yakin
kalau mereka tetap berada di jalur yang benar. Serta anak sudah memiliki
benteng yang kuat sehingga tidak mudah terbawa arus.<br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Memberikan kepercayaan kepada anak ada proses tahapannya. Ketika baru
lahir, anak akan terus diawasi dan didampingi selama 24 jam. Secara
perlahan, orang tua gak mungkin terus-terusan mendampingi dan mengawasi.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Pelan-pelan harus mulai dikasih kepercayaan. Tetapi, tentunya juga
dibekali dengan benteng yang kuat. Jadi, ketika mereka sedang tidak
bersama orang tua, tetap bisa menjaga diri karena benteng pertahanan sudah
kokoh.<br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Meskipun demikian, anak-anak tetaplah manusia yang bisa saja khilaf.
Sebagai orang tua, tentu gak pernah sedikitpun menginginkan sesuatu yang
gak baik terjadi pada anak. Tetapi, bagaimana bila kemudian terjadi
masalah?
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Kami selalu berpesan ke Keke dan Nai, apapun masalahnya orang tua akan
berusaha mendengarkan. Tetapi, bukan berarti setiap permasalahan, orang
tua yang harus membereskan. Mereka juga harus belajar bertanggung jawab.
Gak bisa sedikit-sedikit orang tua ikut campur untuk semua masalah.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Gak hanya tentang masalah, sih. Termasuk juga tentang pilihan. Ajarkan
mereka untuk bertanggungjawab dengan segala konsekuensi yang dipilih.
Orang tua paling mengarahkan, tetapi keputusan tetap ada di tangan
anak-anak. Kecuali, untuk beberapa hal yang prinsipil dan gak bisa
dikompromikan. Tetap ada beberapa hal di mana mereka harus menurut apa
kata orang tua. </span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Begitupun dengan peraturan. Mereka harus mulai belajar paham aturan,
bukan sekadar mengikuti. Bila sudah paham, biasanya akan lebih tau dan mau
menerima konsekuensinya. <br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Seru kan punya anak remaja? Asik kok kalau bisa dekat dengan remaja.
Tetapi, harus berusaha siap juga dengan segala tantangan di fase ini.
Insya Allah, anak pun akan melewati masa ini dengan baik-baik aja. Bisa
jadi bekal ketika mereka nanti dewasa.</span
></span
><br />
</div>
Keke Naimahttp://www.blogger.com/profile/18305722998068904694noreply@blogger.com79tag:blogger.com,1999:blog-4276275191979079656.post-22633972888884465042023-11-21T14:58:00.000+07:002023-11-21T14:58:05.358+07:00Apakah Istri Harus Bisa Masak?<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Apakah Istri Harus Bisa Masak? Hmmm ... harus gak, ya?
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Akhir-akhir ini, salah seorang sepupu Chi bertanya apakah perempuan ketika
menjadi istri itu harus bisa masak? Masalahnya dia gak bisa masak sama
sekali. Di kosan pun gak pernah masak karena tempatnya gak memungkinkan.
Jadi, dia lebih sering order makanan.
</span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;"> </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="apakah seorang istri harus bisa memasak"
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4ngXLX0aVJY4N3cApQpm654M3XtC81a6EBWsoV_jP1a7bLRBxiWNsXuLat4jUf1Uyu025kZb_vWIRlWzQ7zFQtEzj3J70ElzOGmZHV1AmUOo-IzXnD-lcvNGNKezeyJG7jMLKkLaSnb0t/w640-h640/istri+harus+bisa+masak.png"
title="apakah seorang istri harus bisa memasak"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: left;"> </div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>"Tips belajar masak untuk pertama kali tuh belajar bedain bumbu dapur aja
dulu."
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Sepupu sempat gak percaya ketika diceritakan Chi gak bisa masak sama
sekali sebelum menikah. Membedakan merica dan ketumbar yang masih
berbentuk butiran aja gak bisa. Makanya Chi kasih tips seperti itu.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Sepupu cerita kalau dia antara pengen dan tidak untuk menikah. Dia enggan
menikah karena takut dapat ibu mertua yang galak. Apalagi dia gak bisa
masak. Dia sering membaca bagaimana nyinyirnya ibu mertua ketika
menantunya gak pandai memasak.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Kali ini, giliran Chi yang ternganga. Sepupu Chi ini termasuk orang yang
super duper cuek, lho. Anaknya selalu kelihatan happy dan easy going. Di
saat banyak teman dan sepupunya udah pada menikah, dia terlihat santai
aja. Gak baperan kalau ditanya 'kapan menikah'. Malah kadang-kadang dia
duluan yang suka mancing-mancing supaya status jomblonya dibecandain.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Bisa jadi penyebabnya karena saat ini dia sedang dekat dengan seseorang
yang kelihatannya serius. Di satu sisi sudah membayangkan indahnya
pernikahan. Tetapi, di sisi lain ngeri sendiri membayangkan kalau sampai
gak akur dengan ibu mertua.
</span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<p style="text-align: left;"><br /></p>
</div>
<div style="text-align: left;">
<h2>
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span><b>Punya Ibu Mertua yang Luar Biasa Baik</b></span></span
>
</h2>
</div>
<div style="text-align: left;"><br /></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Chi memang pernah beberapa kali membaca atau mendengar cerita tentang
konflik mertua vs menantu. Alhamdulillah, Chi gak mengalami seperti itu.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Almarhumah mamah mertua itu sosok yang luar biasa baik. Sepanjang ingatan,
rasanya Chi belum pernah diomelin sama mertua.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Mamah mertua juga gak pernah ikut campur urusan parenting. Bukan berarti
cuek juga. Malah sering nanya-nanya. Tetapi, selama melihat cucunya bisa
terurus dengan baik, buat mamah udah cukup banget. Gak pernah
menilai-nilai apalagi sampai menghakimi.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Sebagai menantu, Chi bener-bener bisa menjadi diri sendiri. Saat menginap
di rumah mertua, gak pernah berusaha jaim. Misalnya mendadak jadi bangun
pagi dan rajin beberes demi pencitraan. Padahal kalau di rumah sendiri gak
serajin itu. Gak pernah! Pokoknya asik-asik aja hubungannya hehehe.
</span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;"><p style="text-align: left;"> </p></div>
<div style="text-align: left;">
<h2>
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span
><b
>Cara Supaya Bisa Akur dengan Mertua Meskipun Menantu Gak Bisa
Masak</b
></span
></span
>
</h2>
</div>
<div style="text-align: left;"> </div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>"Anak saya baru umur 7 tahun aja udah bisa nyalain kompor dan goreng
telur sendiri, lho. Masa' ini ada perempuan usianya di atas 20 tahun
menyalakan kompor aja gak berani, Ih! Gak mau deh nanti saya punya menantu
kayak gitu!"
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Beberapa hari lalu, Chi membuka salah satu grup di FB. Sebetulnya gak
bergabung, tetapi tetap bisa membaca seluruh isinya karena grupnya open
public.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Ada netizen yang menulis cerita fiksi tentang seseorang yang bisa memasak.
Chi gak baca seluruh captionnya. Lebih seru baca komen-komennya wkwkkw.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Banyak aja yang berpendapat seperti di atas. Bahkan ada beberapa yang
lebih ketus. Nyinyir karena ada sosok yang usianya mendekati 30 tahun,
tetapi menyalakan kompor aja gak bisa. Trus, ngebanding-bandingin sama
anaknya yang udah bisa masak meskipun usianya masih anak-anak.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Kalau baca komen-komennya, pantesan aja sepupu jadi takut untuk menikah.
Pada galak-galak banget komennya hehehe. Chi juga jadi membayangkan
rasanya punya mertua seperti itu.
<a
href="https://wolipop.detik.com/wedding-news/d-1888451/10-tanda-mertua-yang-bisa-membahayakan-pernikahan-anda"
target="_blank"
>Konflik melulu sama mertua bisa berpotensi membahayakan pernikahan</a
>.
</span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;"><br /></div>
<blockquote>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Diskusikan dengan calon suami dan ceritakan apa adanya diri kita</span
></span
><br />
</div>
</blockquote>
<div style="text-align: left;">
<br /><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Chi menyarankan untuk menceritakan tentang diri sendiri apa adanya ke
calon suami. Ngaku aja kalau memang gak bisa masak. Sebetulnya gak hanya
tentang masak-memasak. Apapun baiknya dibicarakan sebelum menikah. Jangan
ada dusta di antara kita hehehe.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Tanya juga seperti apa tipe menantu idaman versi mertua. Kalau misalnya
dia bukan termasuk tipe menantu ideal, sikap pasangannya akan bagaimana.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Sikap pasangan itu sangat penting, lho. Tentu bukan berarti kita harus
selalu dibela bila ada konflik dengan mertua. Nanti malah bisa merusak
hubungan mertua dengan anaknya. Malah mungkin mertua akan sakit hati.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Tapi, harapannya adalah pasangan akan bisa menjadi penengah. Tidak selalu
menjadi anak mama dan terus menyalahkan istrinya. Juga gak terlalu membela
istri dan melawan orang tua. Sesuai proporsi aja dan tergantung
masalahnya.<br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
"Teh, kalau misalnya calon Aku gak masalah punya istri yang gak bisa
masak. Tapi, begitu udah menikah trus dia berubah pikiran gimana?"
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Menurut Chi, kalau perubahannya secepat itu berarti pasangan sudah
berbohong. Ya kembali ke diri kita masing-masing. Semoga masih bisa
dibicarakan baik-baik dan ambil keputusan bersama yang win-win solution.
Tetapi, bila masing-masing bersikeras, silakan diputuskan apakah
dipertahankan atau enggak. Pernikahan kan bicara jangka panjang. Apa bakal
betah ketemu ketemu perkara yang sama terus-menerus?
</span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<p style="text-align: left;"><br /></p>
</div>
<div style="text-align: left;">
<h2>
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span
><b> Pernikahan Tetap Langgeng Meskipun Gak Bisa Masak </b></span
></span
>
</h2>
</div>
<div style="text-align: left;"><br /></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>"Gue gak bisa masak. Tetapi, tetap gue yang memastikan menu harian untuk
keluarga. Tetep kasih gizi yang terbaik dengan rasa yang enak, lah.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Salah seorang teman Chi pernah ngomong begitu. Teman Chi yang lain pernah
bilang kalau dia setiap hari order makanan. Dia punya banyak nomor telpon
resto maupun catering. Gak pernah masak sama sekali.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Chi memang punya beberapa teman yang seperti itu. Sudah berumah tangga,
tetapi gak pernah masak sama sekali. Alasannya pun beragam. Ada yang gak
bisa masak hingga punya banyak kesibukan.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Tentu yang mereka lakukan sangan bertolak belakang sama Chi. Tetapi, gak
perlu juga kan menilai-nilai apalagi menghakimi. Gak perlu menasehati
tentang kenikmatan memasak bagi keluarga bila tidak diminta. Apa yang
menjadi standar kenyamanan buat diri sendiri dan keluarga kita, belum
tentu sama bagi orang lain.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Buktinya lagi rumah tangga teman-teman Chi yang pada gak bisa memasak juga
pada langgeng sampai sekarang. Jadi, bisa memasak atau enggak buat Chi
bukan tolok ukur kalau rumah tangga akan bahagia dan langgeng. Semua akan
punya caranya sendiri. <br /></span
></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Pernikahan ideal menurut kita belum tentu sama dengan yang lain.
Jangankan dibandingkan dengan teman. Ideal menurut anak belum tentu
menurut orang tua, lho.</span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Ada suami yang merasa gak masalah istrinya gak bisa masak. Tetapi,
mungkin mertuanya yang gak sreg. Nah, mendingan diobrolin intern, deh.
Sebaiknya memang sebelum menikah. </span
></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Usia pernikahan Chi memang baru 17 tahunan. Masih kalah jauh lah
pengalamannya sama yang udah puluhan tahun. Tetapi, yang namanya
pernikahan itu mengelolanya jangka panjang.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Kebayang gak sih gimana gak enaknya kalau setiap hari cuma ribut urusan
bisa masak atau enggak? Itu baru 1 cerita. Sedangkan dalam pernikahan ada
banyak suka duka yang datang silih berganti. Kalau bisa sih banyak
sukanya. Makanya hal-hal seperti ini memang enaknya diomongin sejak awal.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Urusan memasak juga gak harus tugas istri. Adik ipar Chi gak bisa memasak.
Dulu, mereka suka beli makanan. Tetapi, sekarang udah punya asisten rumah
tangga. Adik Chi gak masalah dengan hal ini.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Salah seorang sepupu Chi yang lain bisa memasak. Kemudian, dia menikah
dengan seorang chef. Kalau dari ceritanya, malah suaminya yang selalu
semangat memasak untuk keluarga sekaligus belanja.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Jadi ini gimana kompromi antar pasangan. Bisa aja memsak jadi tugas salah
satu pasangan atau malah keduanya. Bisa juga malah lebih memilih beli
makanan di luar.
</span></span
><br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<p style="text-align: left;"><br /></p>
</div>
<div style="text-align: left;">
<h2>
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span><b>Menantu Ideal Bagi Mertua</b></span></span
>
</h2>
</div>
<div style="text-align: left;"><br /></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Gara-gara baca banyak komen tentang standar menantu idaman, Chi jadi
ngebayangin kalau kelak punya mantu bakal jadi mertua kayak apa, ya? Duh!
Mudah-mudahan bisa kayak almh mamah mertua, ya. Akur gitu sama menantu
hehehe.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
"Paraaaaah! Bunda Keke memang paraaaah! Setiap hari masaknya enak-enak
melulu!"
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Seekspresif gitu kalau Keke udah memuji masakan bundanya. K'Aie juga suka
memuji, tetapi gak seekspresif Keke. Nai malah jauh lebih kalem. Cenderung
diam, tetapi kalau udah makan melulu atau nambahnya berkali-kali berarti
suka banget ma masakan bundanya.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Chi memang senang banget kalau udah dipuji ma suami dan anak-anak.
Jangankan dipuji, lihat mereka lahap makannya aja udah seneng.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Tapi, kayaknya Chi gak akan membuat standar kelak kalau punya menantu
perempuan harus bisa masak, deh. Ya gimana mau bikin standar kayak gitu.
Dulu aja Chi gak bisa masak sama sekali.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Kalaupun Chi sekarang jadi bisa dan suka masak bukan karena paksaan, lho.
Tetapi, memang kepengen belajar masak. Waktu itu ngebayangin kayaknya
seneng aja kalau suami dan anak-anak mau dan suka dengan masakan yang Chi
buat. Sejak itu deh mulai belajar masak.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Memang belum secara detil membayangkan seperti apa calon menantu yang
ideal. Keke dan Nai aja masih remaja. Masih jauh, lah hehehe. Tetapi, ya
standarnya asal mereka bahagia dengan pilihannya.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Bukan berarti sebagai mertua gak boleh punya standar begini-begitu untuk
calon menantu, lho. Boleh banget kok menginginkan calon menantu yang bisa
masak. Tetapi, kalau sampai 'mengamit-amitkan' orang lain yang gak sesuai
standar kayaknya gimana gitu, ya.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Kalaupun memang ada syarat yang saklek untuk calon menantu, mendingan
omongin ke anak sendiri. Bilang aja secara jelas pengennya punya mantu
kayak apa. </span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Kalau anaknya menurut tentu akan mencari yang sesuai dengan standar orang
tuanya. Tetapi, cinta 'kan kerap kali jadi misteri. Bisa jadi si anak akan
jatuh cinta dengan seseorang yang di luar kriteria orang
tuanya. </span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Sebagai orang tua akan bersikap seperti apa bila kenyataannya seperti
itu? Menurut Chi harus dibicarakan kekeluargaan. Jangan di depan anaknya
kayak menyetujui. Tetapi, sebetulnya gak suka sama menantunya.</span
></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Jadi gimana gimana? Udah siap jadi mertua yang disayang menantu? 😂</span
></span
><br />
</div>
Keke Naimahttp://www.blogger.com/profile/18305722998068904694noreply@blogger.com42tag:blogger.com,1999:blog-4276275191979079656.post-47935338881634575222023-11-21T00:22:00.000+07:002023-11-21T00:22:27.008+07:00 Anak Muda Memangnya Tau Apa. Sih?<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Anak Muda Memangnya Tahu Apa, Sih? Beberapa hari terakhir ini, Chi membaca
komen beberapa netizen yang kurang lebih seperti ini, "Anak STM tau apa
sih tentang Omnibus Law? Pake ikutan demo segala!" Atau ada juga yang
komen kira-kira begini, "Tau-tauan banget masih sekolah ikutan ngebahas
UU. Tau apa sih anak umur segitu!"</span
></span
><br />
</div>
<div style="text-align: left;"><br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="Anak Muda Memangnya Tau Apa. Sih?"
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbRLgCQ5ZcK7sm4wWWUsbF-E3RFBjMYxUbN5dyYzvK8ao6tsloTuGlbA_sb9X7gjMcGXrc4-Hvnlu1yqhmJW5tLtQD6PsAOcMfvr1LurxMsBrG3l3Sldjb_Goq1Tc-h5SUuh2-xyLbN1fg/w640-h481/anak+muda+memangnya+tau+apa.jpg"
title="Anak Muda Memangnya Tau Apa. Sih?"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: left;"> </div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Sebelum Chi lanjutkan, harus diketahui dulu kalau tulis ini TIDAK MEMBAHAS
pro-kontra Omnibus Law. Tetapi, Chi merasa tergelitik dan gregetan banget
dengan kata-kata 'tau apa, sih?' Kebetulan Chi sering menemukan pernyataan
ini melalui topik yang panas dibicarakan banyak orang.
</span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<p style="text-align: left;"><br /></p>
</div>
<div style="text-align: left;">
<h2>
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span><b>Pertarungan Klasik Generasi Tua vs Muda</b></span></span
>
</h2>
</div>
<div style="text-align: left;"><br /></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Ketika sedang menulis postingan ini, Chi menemukan artikel di situs Tirto
yang sangat menarik. Judulnya "<a
href="https://tirto.id/mengapa-orangtua-kerap-menganggap-anak-muda-bodoh-c215"
target="_blank"
>Mengapa Orang Tua Kerap Menganggap Anak Muda Bodoh?</a
>"
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Ternyata anggapan ini gak baru terjadi sekarang aja. Bahkan menurut
artikel tersebut sudah terjadi sejak zaman sebelum masehi. Salah satu
contoh sehari-hari yang entah disadari atau tidak, orang tua suka ada yang
mengucap, "anak zaman sekarang tuh pada malas. Abis terbiasa segala serba
instan."<br /><br />Bisa jadi pendapat tersebut ada benarnya. Tetapi,
disayangkan kalau sekadar nyinyir dan tanpa memberi saran yang membangun,
apalagi mengeneralisir seolah-olah semua anak muda seperti itu. Ya gak
heran kalau kemudian anak muda juga jadi malas ngomong sama yang lebih
tua. Memilih masa bodoh aja dengan semua anggapan tersebut.</span
></span
><br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<p style="text-align: left;"><br /></p>
</div>
<div style="text-align: left;">
<h2>
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span><b>Rasa Ingin Tahu Anak yang Sangat Besar</b></span></span
>
</h2>
</div>
<div style="text-align: left;"><br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="akibat membungkam rasa ingin tahu anak"
border="0"
data-original-height="544"
data-original-width="725"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhR1uJkKDkkir_cy38X_XGYMP5rv0Mm9Md6549Emf8iGmonZU7zHPOYNGxNxuKUNpmAGoCaV8EVD30d5myS9gBOStKr5rc9LhSBWR8RJl-W86m8Ao0NU6xvW0jJ0TjK-urKewhgFY_dJ3j4/w640-h361/menggali+rasa+ingin+tahu+anak.jpg"
title="Anak Muda Memangnya Tahu Apa, Sih?"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: left;">
<br /><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Ketika Keke dan Nai masih kecil, mereka banyak sekali bertanya. Dari satu
pertanyaan bisa nyambung ke pertanyaan lain. Ada aja yang ditanyakan.
Sampai rasanya rangkaian pertanyaannya lebih panjang dari gerbong kereta
hehehe.<br /><br />Chi rasa pada umumnya semua anak kecil memang seperti
itu. Rasa ingin tahunya sangat besar. Sehingga segala yang dilihat dan
dirasakan selalu ditanyakan.<br /><br />Memang ada kalanya kita lelah
menjawab semua pertanyaan anak. Wajar banget kok merasa begitu. Tetapi,
sebagai orang tua juga selalu berusaha menstimulasi supaya anak mau
bertanya. Karena itu anak yang berani bertanya dan mengeluarkan pendapat
tandanya kritis dan cerdas.<br /><br />Makanya, Chi suka heran aja ketika
ada anak yang berani mengungkapkan pendapat malah dibilang sok tau,
diremehkan pendapatkan, dan lain sebagainya. Bukankah ketika mereka masih
kecil, kita juga sebagai orang tua yang ingin punya anak cerdas?
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
[Silakan baca:
<a
href="https://www.kekenaima.com/2015/11/anak-bersikap-kritis-positif-atau-negatif.html"
target="_blank"
>Anak Bersikap Kritis. Positif atau Negatif?</a
>]
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Saat ini sudah era digital. Gak heran lagi deh kalau anak-anak zaman
sekarang lebih cepat paham dengan yang serba digital. Bahkan untuk anak
kecil sekalipun. Beda dengan angkatan yang jauh di atasnya. Masih banyak
yang gaptek.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Zaman dulu, informasi yang kita dapat paling dari keluarga dan kerabat.
Sedangkan media bisa dari koran/majalah, radio, atau televisi. Itupun gak
sebanyak sekarang jumlahnya.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Kalau sekarang, bisa unlimited informasinya. Cukup buka internet aja,
informasi udah bisa dapat banyak banget. Memang jadinya seperti 2 mata
pisau. Ada sisi positif dan negatif. Tetapi, dengan banyaknya akses
informasi, gak menutup kemungkinan anak jadi lebih tau daripada orang
tuanya. Terlepas dari apakah yang diketahuinya itu benar atau salah.</span
></span
><br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<p style="text-align: left;"><br /></p>
</div>
<div style="text-align: left;">
<h2>
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span><b>Anak Muda dengan Darah Mudanya</b></span></span
>
</h2>
</div>
<div style="text-align: left;"><br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="cara mengajarkan anak berpikir dan mengemukakan pendapat"
border="0"
data-original-height="544"
data-original-width="725"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5mIym1HqjSuHx3nVDA1PxhrQWD_71b27d6FTPTcMo-3pF-wCjSU3tQdqiJY0Yhjr6BSghuH8-G4AIz6eY3TCjxWcRcq_VARtQwcvQGHkjiA9aNOWRU62OyHPym6vfVoRLvwEcToG8AZX5/w640-h361/menstimulasi+agar+menjadi+anak+kritis.jpg"
title="Anak Muda Memangnya Tahu Apa, Sih?"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: left;"><br /></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>"Tapi, kan ada juga anak muda yang asal bicara. Mereka gak cek dan ricek
dulu, tapi langsung percaya hoax."
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Iya ada. Banyak kok yang begitu. Jangankan anak muda, yang sudah berumur
aja ada yang seperti itu.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Tetapi, kita semua pernah muda, kan? Mungkin pernah merasakan jadi anak
muda yang semangatnya masih tinggi. Darah muda masih suka bergejolak.
Memang akhirnya ada yang grasa-grusu.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Kalau pun mereka melakukan kesalahan silakan aja dikritik. Sebagai orang
tua biasanya lebih punya banyak pengalaman bagaimana bersosialisasi dan
mengeluarkan pendapat. Beri nasihat bagaimana menyatakan pendapat dengan
benar. Bagusnya lagi beri mereka ruang untuk berdiskusi. Pokoknya, jangan
'dimatikan' semangatnya dengan mengatakan 'anak muda tau apa, sih?'
atau semacamnya.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Usia muda itu masa-masanya berekspresi. Banyak pendapat dan ide yang
menarik dari anak muda. Kadang-kadang Chi gak selalu nimbrung. Cuma
perhatiin Keke atau Nai lagi ngobrol ma teman-temannya aja udah
menarik,<br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Makanya, suka gregetan deh Chi kalau ada yang meremehkan kayak gitu.
Karena Chi juga pernah remaja. Sebel aja kalau digituin. Biasanya kalau
ada yang menganggap sok tau, Chi gak akan melawan. Tetapi, memilih untuk
melipir dan diam. Gak mau lagi diskusi atau ngobrol sama yang suka
meremehkan hihihi.<br /><br /></span></span
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Sekarang, Chi punya 2 anak remaja. Berdasarkan pengalaman jadinya gak mau
memperlakukan mereka seperti itu. Biar mereka merasa nyaman berdiskusi
dengan orang tuanya. Chi juga senang kalau mereka mau terbuka. </span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;"> </div>
<blockquote>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Di setiap zaman, pemikiran anak muda seringkali keren. Tetapi, disadari
atau tidak, generasi yang lebih tua bukannya mendukung, mengarahkan, dan
mengembangkan. Justru malah membelenggu dan menciutkan cara berpikir
anak muda</span
></span
><br />
</div>
</blockquote>
<div style="text-align: left;">
<p style="text-align: left;"><br /></p>
</div>
<div style="text-align: left;">
<h2>
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span><b>Di Balik Sikap Keke yang Terlihat Santai</b></span></span
>
</h2>
</div>
<div style="text-align: left;"><br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="buku intelligent investor"
border="0"
data-original-height="544"
data-original-width="725"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFG_mhyphenhyphenMnYZ5bNuB5s1LHzQKcSxbXytSVutUP_lNhbJEepQFtp_MQ7FQLXS0eXJZ-SgbMKOrTe4mvKpXHdqQV5x7gZbB5H4-n4QuM5T7Dox1UB_UHbZIiIqaP6CH0hqi2WE916TIyZDkM8/w640-h640/buku+the+intelligent+investor.jpg"
title="Anak Muda Memangnya Tahu Apa, Sih?"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: left;">
<br /><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Beberapa kali Chi menulis status di FB tentang Keke yang santuy banget.
Suka ketiduran saat lagi belajar di sekolah maupun PJJ. Nilai akademisnya
juga beragam. Dari yang jelek sampai bagus. Komplit! Memang kalau sekadar
tau dari status, terkesan Keke itu anak yang terlalu santai, masa bodoh,
bahkan mungkin senang bermalas-malasan.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Padahal sebetulnya gak begitu juga. Keke sejak dulu berani mengeluarkan
pendapat. Salah seorang gurunya di TK pernah bilang kalau Keke dikasih
kesempatan untuk presentasi di depan kelas bisa gak berhenti. Dia lebih
suka ngomong daripada menulis hehehe.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Kalau di sekolah ada kegiatan debat, Keke suka meminta teman-temannya yang
bikin materi. Nanti dia yang maju untuk debat. Keke juga pernah ikut
demontrasi tentang lingkungan hidup.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Ada sedikit cerita lucu ketika Keke baru masuk SMP. Wali kelasnya bilang
kalau Keke terlalu kritis. Menurutnya anak-anak yang pintar berbahasa
Inggris memang lebih berani mengungkapkan pendapat.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Sebetulnya kami heran, apa hubungannya pintar berbahasa Inggris dengan
berani mengeluarkan pendapat. Kami katakan ke walasnya kalau di keluarga
kami memang komunikasinya terbuka. Anak bebas mengemukan pendapat apapun
asalkan masih dalam batas kesopanan.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Begitupun ketika Keke duduk di bangku SD. Para guru justru senang dengan
anak yang aktif mengemukakan pendapat. Ya kebetulan juga SDnya bilingual.
Jadi anak-anak juga dibiasakan berkomunikasi dengan bahasa Inggris.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Meskipun demikian, kami minta maaf juga kalau Keke dianggap terlalu berani
mengemukan pendapat. Akan kami evaluasi lagi. Awalnya Keke sempat
uring-uringan. Tetapi, perlahan dia belajar bagaimana menghadapi orang
lain atau lingkungan yang ternyata berbeda-beda. Belajar untuk menjadi
lebih luwes tanpa harus membungkam pendapatnya. <br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Foto yang paling atas itu 2 buku milik Keke. Meskipun terlihat santai, dia
senang membaca buku-buku dengan tema yang berat versi bahasa Inggris
ataupun Indonesia.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
"Keke hanya tertarik membaca dan mencari tau apa yang Keke mau."
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Itu jawaban Keke ketika Chi tanya kenapa suka baca buku dengan tema berat,
tetapi nilai akademisnya beragam. Chi setuju dan bisa memahami jawabannya.
Tetapi, juga sedikit menasehati supaya jangan terlalu memilih. Harus mau
mempelajari juga hal lain meskipun terlihat kurang menarik. Ya setidaknya
jangan terlalu bersikap gak mau tau.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Contohnya kayak belajar sejarah. Buku sejarah Iwo Jima versi bahasa
Inggris menjadi buku yang terakhir tuntas dia baca. Kemudian lanjut ke
buku The Intelligent Investor. Tetapi, nilai sejarah Keke di raport
sekolah termasuk yang paling kurang. Ya itu karena dia masih memilih-milih
sejarah mana yang dia suka. Dan ada beberapa faktor lain misalnya cara
mengajar guru dan sebagainya.</span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;"> </div>
<span style="font-family: arial;"><span style="font-size: large;"> </span></span
><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
border="0"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig0kpjf8hpoMGvBhfxYXQ4LdfHZefNycDd4YyJxKqSqCeUSlzXPm_TpV-Ns2p0XGFiaD51cDqNCDn7K56RIfkv8lvV5hAF_c55RJoOcTN79dt5ewcg1XBIMscrzPQq3Bkiy1-FAPR3SN8w/s1600/Ketika+Anak+Ikut+Demonstrasi.jpg"
/>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<br /><span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Rasa ingin tau Keke juga beragam. Gak hanya tentang sejarah dan ekonomi.
Tetapi, kalau dia lagi penasaran dengan sesuatu ya bakal terus dicari tau.
Gak apa-apa, lah. Namanya cari ilmu kan gak hanya di bangku sekolah. Biar
juga dia belajar mencari apa yang akan menjadi minatnya. Apalagi sebentar
lagi kan mau kuliah.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Insya Allah, beberapa bulan lagi Keke berusia 17 tahun. Tidak hanya akan
memiliki KTP. Tetapi, dia juga sudah bisa ikut memilih.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Walaupun baru beberapa bulan lagi, bahasan tentang politik juga sudah kami
lakukan di 1-2 tahun terakhir. Menurut kami, memang bagusnya jangan
menunggu anak berusia 17 tahun dulu baru diajarin supaya melek politik.
Kadang-kadang kami gak sepaham. Tetapi, rasanya gak pernah sampai
meruncing apalagi sampai mengeluarkan julukan-julukan yang selama ini
terjadi di medsos.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Asik-asik aja ma Keke. Chi dan K'Aie juga rasanya gak pernah meremehkan
pendapat anak. Jadi mungkin hal ini juga yang bikin anak menjadi nyaman.
</span></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>Jadi, anak muda memangnya tahu apa?</span
></span
>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
</div>
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;">
Tahu banyak banget! Coba aja ajak mereka ngobrol. Pendapat anak muda
kadang-kadang suka out of the box. Bahkan bisa jadi kita juga akan banyak
belajar dari mereka.</span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"> </span></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
>[Silakan baca: "<a
href="https://www.kekenaima.com/2019/09/ketika-anak-ikut-demonstrasi.html"
target="_blank"
>Bun, Boleh Ikut Demo?</a
>"]
</span></span
><br />
</div>
Keke Naimahttp://www.blogger.com/profile/18305722998068904694noreply@blogger.com70tag:blogger.com,1999:blog-4276275191979079656.post-57516764600084988372023-11-20T20:49:00.000+07:002023-11-20T20:49:18.863+07:00Belajar Menjadi Pembalap Motor di 43 Racing School<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Belajar Menjadi Pembalap Motor di 43 Racing School - Bagaimana pendapat
teman-teman ketika melihat anak di bawah umur sudah mengendarai motor?
Kesel. marah, atau malah biasa aja?</span
></span
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"> </span></span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"> </span></span
></span
>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Chi termasuk yang sering kesal. Apalagi di komplek tempat Chi tinggal
waktu itu suka ada aja anak di bawah umur mengendarai motor dengan
ngebut. Chi perkirakan mereka masih usia SD kalau lihat dari postur
tubuh. Udahlah masih pada kecil, ngebut, dan gak pakai helm pula.
Kadang-kadang 1 motor bisa bertiga, lho.</span
></span
></span
><br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<br />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="Belajar Menjadi Pembalap Motor di 43 Racing School"
border="0"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5m6DzNwphZxwOddBZwbneHtLTubN1K5lMLPi40gQ1I40Lc6Wo1zTBsWS35xM61fkO-kMauUj7CeXb0AgFGwByz8pHPbjEa22mqINAVH8or62YEy6M5rRD8X25nebof3yfVGRCm_faAR7R/w640-h480/43+racing+school+6.jpg"
title="Belajar Menjadi Pembalap Motor di 43 Racing School"
width="640"
/>
</div>
<br />
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Waktu sedang mengendarai mobil di komplek, setelah menjemput Nai, Chi
coba samperin anak yang sedang mengendarai motor. Tetapi, mereka malah
kabur. Chi coba kejar, malah semakin ngebut. Akhirnya Chi berbalik
arah.</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Para bocah yang mengendarai motor itu Chi yakin kebanyakan kurang
berhati-hati. Kalau mereka semakin ngebut karena dikejar, Chi khawatir
nanti terjadi sesuatu yang gak diinginkan. Mana di komplek Chi itu masih
banyak anak kecil yang bermain di luar rumah.</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Sebetulnya anak-anak yang mengendarai motor seperti ini kebanyakan bukan
warga komplek. Mereka datang dari perkampungan sekitar komplek. Biasanya
untuk memotong jalan atau memang sengaja buat kebut-kebutan. Mungkin
karena dianggap jalan komplek lebih sepi daripada jalan umum.</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Gak taunya Keke malah diajarin mengendarai motor sama ayahnya sejak SMP
... 😓</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>[Silakan baca:
<a
href="https://www.kekenaima.com/2013/09/darah-muda.html"
target="_blank"
>Darah Muda</a
>]
</span></span
></span
><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span><b>Alasan Belajar Mengendarai Motor</b></span></span
></span
>
</h2>
<br />
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="latihan di sentul karting"
border="0"
data-original-height="563"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh214lDKOLMtyeBnO2YIXtrU3ko1urcBvW9FLNWebc4m1r64ieCuqUoXuJ9m9oCUU4Tg6saTL8AyoED71T3J-vceq6fX41Q2DSBJtaHVrOOBaJ3LCbCXee7B1-7kQAhAZ24Y9qDP5v6mPEL/w640-h480/43+racing+school+4.jpg"
title="Belajar Menjadi Pembalap Motor di 43 Racing School"
width="640"
/>
</div>
<br />
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Reaksi pertama Chi tentu aja ngomel. Chi aja suka kesel lihat anak
kecil udah mengendarai motor. Nah ini malah anak sendiri diajarin
mengendarai motor sama ayahnya. Keke memang senang dengan dunia otomotif
sejak kecil. Tapi, gak menyangka aja kalau belum cukup umur udah
diajarin mengendarai motor.</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Tetapi, K'Aie bilang mengizinkan karena sekadar belajar. Jadi masih
dalam pengawasan orang tua. Keke juga gak dibebaskan mengendarai motor
seenaknya. Dia masih pergi dan pulang sekolah naik ojek online. Kalau
diminta tolong belanja ke minimarket, dia tetap harus naik sepeda.</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Sekitar bulan September 2017, saat kami sedang ada di acara RRREC Fest
in The Valley, K'Aie bilang kalau ada temannya yang seorang pembalap
motor datang. Keke diajak sama ayahnya untuk kenalan. Sedangkan, Chi dan
Nai memilih istirahat di tenda.</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Setelah itu, Chi tanya ke Keke dan K'Aie ngobrolin apa aja. Udah diduga
kalau obrolannya seputar motor. Temen K'Aie banyak nanya ke Keke.
Intinya sih menurut teman K'Aie, Keke sudah cukup banyak mengerti
tentang motor. Tetapi, memang darah mudanya bikin dia jadi masih suka
pengen ngebut melulu. *Hmmm .... apa karena seorang pembalap, ya? Dari
sekadar ngobrol aja udah bisa ambil kesimpulan. 😄</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>K'Aie juga cerita kalau Keke pengen menjadi pembalap motor. Temannya
menyarankan untuk belajar di sekolah balap. Biar sekalian mengerti
bagaimana teknik balapan yang benar. Menjadi pembalap memang bisa
otodidak. Tetapi, menurut temen K'Aie, ketika nanti turun di arena balap
akan kelihatan skill-nya mana yang pernah sekolah balap dan
enggak.</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Chi: "Ayah seriusan mau kasih izin Keke buat sekolah balap?"</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>K'Aie: "Ya kalau anaknya mau."</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Chi: "Keke mah pasti mau. Tapi, kita juga udah siap, belum? Sekolah
balap kan banyak persiapannya. Dari mulai biaya sampai mental. Jangan
sampai udah menjanjikan ke anak, tapi gak bisa ditepatin."</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;">K'Aie: "Siap, lah."</span></span
></span
><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span><b>Persiapan Belajar di 43 Racing School</b></span></span
></span
>
</h2>
<br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Singkat cerita, sekitar awal Desember, Keke bilang kalau ada 2 sekolah
balap yang lagi buka pendaftaran. Salah satunya adalah 43 Racing School.
Chi lupa yang satunya lagi apa. Tetapi, kami gak memilih yang satunya
karena salah satu syaratnya adalah harus punya Kawasaki Klx.</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Kami punya motor Kawasaki Klx. Biasanya dipakai K'Aie ke kantor. Keke
pun belajar mengendarai motor menggunakan Klx. Tetapi, kalau harus
dipakai buat latihan balap, kami juga mikir-mikir dulu.</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Belajar di 43 Racing School, tidak perlu membawa motor. Ada 3 motor
yang disediakan yaitu Honda Blade, CBR 250, dan GP Mono Moriwaki. Semua
peserta bisa menggunakan ketiganya sesuai dengan level latihan.</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Karena baru tau infonya di awal bulan Desember, kami hanya punya waktu
sedikit untuk persiapan. K'Aie segera menghubungi temannya.
Alhamdulillah dibantuin banget mencari info berbagai perlengkapan buat
latihan. Gak semua perlengkapannya barang baru. Wearpack dan helm beli
barang second. Untuk 2 barang second aja udah hampir 10 juta biayanya.
Gimana kalau beli baru? 😄</span
></span
></span
><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"
><b
><img
alt=""
border="0"
data-original-height="667"
data-original-width="1000"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIyXfsP1iNd7BAqTGF6WWmuCcfcgFbGrNrB2iuO6u7gUl_mVCgySD4XWyoHQuqXeSY2_GwLqb1qcYa5fOwMFIiyaq1aW2n6MmT3nETZkU6bJN-QyuT5zCdTjJvuEeewr08TQh2jZ_o9hw7/s640/43+racing+school+14.jpg"
title="Belajar Menjadi Pembalap Motor di 43 Racing School"
width="640" /></b
></span>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;"> Foto milik 43 Racing School </span>
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Walaupun barang second, tetapi dicariin kualitas yang bagus sama temen
K'Aie. Kalau lihat wearpack Keke ada tulisan Honda, itu karena
wearpacknya memang bekas pembalap Honda. Kami gak sempat copotin
merknya, hanya copotin nama pembalapnya aja. Waktunya udah mepet
banget.</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Saat beli wearpack juga gak bisa langsung dipake. Bagian pahanya
kesempitan! Jadi harus sedikit dirombak dan dikasih tambahan kain.
Begitupun ketika membeli sepatu. Agak susah mendapatkan ukuran yang pas.
Pokoknya last minute banget, deh! Sehari sebelum masuk sekolah aja cari
berbagai perlengkapan. Huff!</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Sehari sebelum masuk sekolah balap, Keke dan ayahnya diajakin buat
ngumpul di salah satu tempat. Chi lupa nama tempatnya. Ya pokoknya saat
itu juga ada beberapa pembalap motor yang ikut. Meskipun mereka berdua
pulang ke rumah nyaris tengah malam, setidaknya dari hasil ngumpul ada
berbagai info yang bisa Keke dapat.</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>[Silakan baca:
<a
href="https://www.kekenaima.com/2018/02/ketika-anak-bercita-cita-menjadi-pembalap.html"
target="_blank"
>Ketika Keke Bercita-cita Menjadi Pembalap Motor Profesional</a
>]
</span></span
></span
><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span><b>2 Minggu Belajar di Sekolah Balap</b></span></span
></span
>
</h2>
<br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>43 Racing School memiliki 2 paket di setiap batch yaitu paket A (10
hari) dan paket B (5 hari). Awalnya Keke ditawarin ambil paket B sama
ayahnya. Ya siapa tau Keke gak betah. Apalagi ini juga akan jadi
pengalaman pertamanya menginap lumayan lama tanpa orang tua. Kalau betah
kan tinggal naikin paket.</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Tetapi, Keke gak mau. Pengennya langsung ambil paket A. Dia juga janji
bakal betah. Nah, giliran bundanya yang agak mewek karena bakal jauhan
ma Keke selama beberapa hari hehehe. Para siswa yang belajar di 43
Racing School memang harus tinggal di mess. Lokasi messnya dekat dengan
rumah M. Fadli Imammudin, owner 43 Racing School</span
></span
></span
><br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Selain sebagai pemilik 43 Racing School, M. Fadli Imammudin juga
dikenal sebagai atlet Para-cycling Indonesia. Prestasi dari olahraga
ini sudah banyak termasuk pada saat Asian Para Games 2018. Dulu, Fadli
adalah seorang pembalap motor yang berprestasi di tingkat Asia.
Tetapi, arena suatu insiden, sekarang menjadi atlet
para-cycling.</span
></span
></span
>
</blockquote>
<br />
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Keke belajar selama 10 hari dari hari Senin s/d Jum'at. Akhir
pekan sekolah libur. Para siswa dibolehkan pulang atau tetap menginap di
mess. Karena Sentul gak terlalu jauh dari rumah, kami memilih menjemput
Keke setiap akhir pekan.</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Setiap batch dibuka maksimum untuk 7 siswa. Tetapi, waktu itu ada 8
siswa karena mungkin berbarengan dengan musim liburan sekolah (Desember
2017). Usia minimal belajar di sini adalah 10 tahun. Tentu aja di usia
segitu sudah harus bisa mengendarai motor.</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Kendaraan memang disediakan oleh 43 Racing school. Tetapi, untuk semua
perlengkapan harus menyediakan sendiri. Tidak ada sewa perlengkapan di
sana. Total biaya yang kami habiskan untuk sekolah selama 10 hari itu
sekitar Rp28 juta. Sudah termasuk biaya sekolah yaitu Rp12,5 juta.
Tetapi, belum termasuk biaya makan Keke selama di sana, ongkos jalan,
serta jajan kami bertiga saat mengunjungi Keke, ya.</span
></span
></span
><br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: arial;"
><span style="font-size: large;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
>Tips: Kalau ingin ikutan sekolah balap memang sebaiknya persiapannya
paling enggak 3 bulanan. Jangan mepet kayak kami. Untungnya ada
teman-teman K'Aie yang bantuin cari perlengkapan dengan kualitas
bagus.</span
></span
></span
>
</blockquote>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="delivery rumah makan padang sederhana"
border="0"
data-original-height="750"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu5DTOz0NKBdakJFEXUNlXMMCogWYWnO9PFE7Uj5mwz76dkLyR5PG7gihBdkJHahNGzRZx8qh3Vajypo6Yq64iAMoO2Pyh7p2irlHjdfk4tIxLpYSfgGtDrkfYrwb7EtArVpmm7Jq_SCRp/s640/43+racing+school+9.jpg"
title="Belajar Menjadi Pembalap Motor di 43 Racing School"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;">
Pembalap yang paling dirindukan saat makan siang 😂
</span>
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Biaya makan pagi dan malam memang sendiri. Hanya makan siang saja yang
ditanggung oleh sekolah. Setiap hari makan siangnya disupport oleh RM
Sederhana. Memang enak menu dari rumah makan ini. Tetapi, ketika selama
2 minggu berturut-turut makan makanan padang melulu, jadi bikin Keke
berhenti sementara waktu dari menu ini. Katanya bosaaaan 😂</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Untuk sarapan, kami sediakan susu, roti, dan pisang. Ada kulkas juga di
mess buat menyimpan susu. Sedangkan untuk makan malam, di sekitar mess
ada yang jual makanan. Gak sulit mencari makan di sana.</span
></span
></span
><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="sepatu balap"
border="0"
data-original-height="563"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEismTr86CllhmOBxZ8a0b5a-hgBMOXXa6A_TzKXj9VJ8c1rw5vjMvp69mpU2LpjIwyHBNdS03KEsFLlVLxR6_jRGd2pUf-GweCv_ktCNavvV9pYSBl_SxPkwtcyOWMUXtqtfUB3F6mrxXi7/s640/43+racing+school+5.jpg"
title="Belajar Menjadi Pembalap Motor di 43 Racing School"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;"> Ayo mana sepatu Keke? 😄 </span>
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Jadi kurang lebih perlengkapan yang harus dibawa selama tinggal di mess
adalah sebagai berikut:</span
></span
></span
><br />
<br />
<ol>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;">Wearpack</span></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;">Helm</span></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;">Sarung tangan balap</span></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;">Inner suit </span></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;">Sepatu balap</span></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;">Sepatu olahraga</span></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;">Sepatu olahraga</span></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;">Sandal </span></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;">Kaos Kaki</span></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;">Baju olahraga</span></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;">Pakaian sehari-hari</span></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;">Pakaian dalam </span></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;">Perlengkapan mandi</span></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;">Alat sholat</span></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Buku dan peralatan menulis
</span></span
></span
>
</li>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
</span>
<li>
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;">Makanan untuk sarapan </span></span
></span
>
</li>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"> </span
></span>
</ol>
<br /><span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Inner suit harus dipakai sebelum menggunakan wearpack. Pastinya selesai
latihan, inner suit akan basah oleh keringat. Sebaiknya bawa beberapa
pasang. 2-3 pasang juga cukup. Semua pakaian peserta juga ada yang
cuciin. Jadi bawa secukupnya aja</span
></span
></span
><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span><b>Para Pelatih di 43 Racing School</b></span></span
></span
>
</h2>
<br />
</div>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="mengobrol dengan ahmad marta"
border="0"
data-original-height="563"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVId_oRMODQ7MGMh3snjs3wwlpZaFhe38eobmFrXgqTBPamQJCYuSpI8weMpsLEPnQz8mbzZC_n3rCralAXOUc9D9t3WsQ5DkF0-jtGbyl_btF-DtP8r9rUWKcT-zlf1iao3qMzJzEJlZS/s640/43+racing+school+10.jpg"
title="Belajar Menjadi Pembalap Motor di 43 Racing School"
width="640"
/>
</div>
<br />
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>M. Fadli tidak mengajar sendirian. Ada Ahmad Marta yang juga
mengajarkan balap motor dan Gandung Darmoko sebagai pelatih fisik. Ada
juga beberapa crew di tim mekanik. Bahkan fotografer pun disediakan.
Setelah selesai sekolah, para siswa juga akan mendapatkan foto-foto
selama latihan.</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>"Om Marta gak segalak om Fadli, Bun. Kalau om Fadli suka marah kalau
sampai jatuh. Pokoknya gak boleh salah. Tapi, kalau om Marta justru gak
apa-apa. Katanya biar belajar."</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Chi ketawa kecil ketika Keke cerita seperti itu. Dari sebelum mulai
latihan juga kami sudah berdiskusi kalau yang namanya pelatih bisa
berbagai macam karakternya. Tetapi, asalkan tujuannya memang baik,
terima saja meskipun cara melatihnya keras.</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Contohnya seperti Fadli yang kata Keke paling galak. Tetapi, Keke juga
paham maksud dari pelatihnya. Pada saat balapan yang sesungguhnya tentu
jatuh sangat tidak diinginkan. Kesusul pembalap lain aja bisa sulit
mengejarnya, apalagi kalau sampai jatuh.</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Lalu kenapa Marta membolehkan jatuh pada saat latihan? Karena risiko
seperti itu akan ada. Seorang pembalap juga harus merasakan bagaimana
rasanya jatuh. Keke pernah beberapa kali jatuh saat latihan. Teman
senagkatannya malah ada yang sampai terpental. Itulah kenapa penting
banget memiliki perlengkapan balap yang aman.</span
></span
></span
><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span><b>Tahapan Latihan Balap Motor</b></span></span
></span
>
</h2>
<br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Setiap siswa yang berlatih di sini tentunya sudah harus memiliki basic
mengendarai motor. Kalau usia minimum yang diterima adalah 10 tahun,
berarti sudah belajar motor sejak umur di bawah itu. Ada 3 tahapan saat
latihan di sini yaitu basic (Honda Blade 125), intermediate (Honda
CBR250R), dan expert (GP Mono).</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Gak hanya teknik mengendarai motor aja. Menurut Chi, sebaiknya juga
mulai tau tentang mesin, khususnya motor, sedikit demi sedikit. Ya,
memang ada teknisi yang menangani. Tetapi, kan, pembalap juga yang akan
pakai motornya. Pada saat balapan harus tau apakah motornya nyaman atau
enggak. Gak sekadar bisa pakai.</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Keke sudah beberapa kali melakukannya. Saat sedang menyelesaikan
putaran di sirkuit, dia memilih berhenti karena merasa ada yang salah
dengan motornya. Memang seharusnya begitu. Mau lagi seru kayak apapun
saat balapan, harus melipir kalau motor mulai dirasa bermasalah.
Hubungannya kan dengan keamanan juga.</span
></span
></span
><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt=""
border="0"
data-original-height="666"
data-original-width="1000"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOqZObI0-k4IUC80-siCaMnBGZlUkA_8hdGFxIj-Fnmut1XUlRNPzzdFDBqi7QdM1mratvFj6D6hM4xSXgTO6vch1G9ldqMpiSppgKF_EyH1xOKFfK_7uyi54bQ3KPk5UlnioYvVby9aqp/s640/43+racing+school+15.jpg"
title="Belajar Menjadi Pembalap Motor di 43 Racing School"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;">
Level basic menggunakan Honda Blade <br />
foto milik 43 Racing School</span
>
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Keke belum pernah latihan balap sebelumnya. Jadi, mulai dari level
basic. Buat yang sudah pernah ikut balap, level basic ini boleh
dilewatkan dan langsung naik ke level selanjutnya. Setelah beberapa
hari, Keke naik ke level intermediate. Di 1-2 hari terakhir, Keke sempat
ditawarin coba latihan pakai GP Mono. Tetapi, Keke menolak tawaran
tersebut.</span
></span
></span
><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt=""
border="0"
data-original-height="667"
data-original-width="1000"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZ-TTS3eJqju6pwS6AtnjMt4SVV4Bvc6lsEOlzptTdSwSFQ8KjLu5eN00l04IdA66SUtY215tkoA50HlxiU_JbSyvl06tnkbbuxJ9-5amboMxIf84KElUkrHhCcpM5MfyPm8puuvrG1dmM/s640/43+racing+school+17.jpg"
title="Belajar Menjadi Pembalap Motor di 43 Racing School"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;">
Level intermediate mengendarai CBR250R
</span>
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Wearpack yang Keke pakai saat itu agak ngepas ke badannya. Wearpack
masih cukup nyaman saat mengendarai Honda Blade. Tetapi, ketika
mengendarai CBR 250R, seringkali Keke merasa kesakitan. Posisi badan
saat mengendarai CBR katanya lebih menunduk daripada Blade. Kalau pakai
wearpack yang ngepas ke badan, lama-lama bikin sakit.</span
></span
></span
><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="gp mono 43 racing school"
border="0"
data-original-height="563"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjs505-bvknvi1mP7uCyfHukVR7542ScbvGjQb1jLHOoU8ZtX0od70KQP7W0Ttbbb-zvdBP719hoy7k0gQBmy4vR3WN37TMAx4A1Xy9iyobvw4r4UwUutlqQ-Lz502wbTCSg5UbeDTYTyVI/s640/43+racing+school+11.jpg"
title="Belajar Menjadi Pembalap Motor di 43 Racing School"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;">
Waktu itu, Keke belum berani mengendarai motor ini
</span>
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Saat latihan menggunakan CBR 250R, Keke beberapa kali gak menyelesaikan
putarannya karena badannya kesakitan. Makanya, dia menolak belajar
mengendarai GP Mono. Mengendarai GP Mono akan bikin badannya semakin
sakit kalau wearpacknya gak pas. Selain itu, Keke juga merasa baru
banget belajar balap. Katanya, GP Mono kenceng banget larinya. Jadi
nanti aja kalau udah lancar sama motor lain.</span
></span
></span
><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="wearpack pembalap motor"
border="0"
data-original-height="563"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0fJr4DCJruTk-bzTRXXK9mCGv98DfAGU_7Ga1ebBW0nleR2HnZCLfacckOaZp4QYyjvuAiMY41dGjjNWhNp8-kJo9jKRjWNGmthjveTQWGWdnMVlK-xdSro0Jn_zQzc7gKCLH4Dck9bFW/s640/43+racing+school+2.jpg"
title="Belajar Menjadi Pembalap Motor di 43 Racing School"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;">
Saat para siswa latihan fisik, wearpack digantung dulu.
</span>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="helm dan sarung tangan untuk balap motor"
border="0"
data-original-height="563"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDfKh6JpZoo_xrL9yZALfayJnYffvrinXfIwgo3NWpTgYrqwA-3o_-5x7Gkv8U9RRRyDc9Qept-V1f1ZFFibgbfcocWf1CMJh_-IeHA2nLvqwN_AC6A1iz-Rc52gjrRt8yitxaphxK62EW/s640/43+racing+school+3.jpg"
title="Belajar Menjadi Pembalap Motor di 43 Racing School"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;"> Tempat helm dan sarung tangan </span>
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Setiap pagi, para siswa dijemput menggunakan mobil menuju Sirkuit
Karting Sentul. Segala perlengkapan dibawa oleh team menggunakan truk.
Kemudian oleh team perlengkapan tersebut ditata di tempatnya
masing-masing.
</span></span
></span
><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="olahraga pembalap motor"
border="0"
data-original-height="563"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjekKobhTlubVT9gqeItPz-gyonTZWOHajehyphenhyphenEKGMsOysFelPKWErdvLOsFJpOyP9UjcBkaiXSHmhmf_v3fKV-2gtu4IyTEy2hIBf7KHaOcnLGQj3VjwHIVvn8zBckAY_cAiAT0qf7bFnB3/s640/43+racing+school+1.jpg"
title="Belajar Menjadi Pembalap Motor di 43 Racing School"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;">
Latihan fisik dulu sebelum balapan. Salah satunya keliling sirkuit
sebanyak beberapa putaran.
</span>
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<span style="font-family: arial;">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Selama latihan, peserta gak terus-terusan mengendarai motor. Pagi-pagi
sekitar pukul 7, peserta sudah berkumpul di Sirkuit Karting Sentul untuk
latihan fisik. Setelah pemanasan, para siswa berlari mengelilingi
sirkuit untuk beberapa putaran.</span
></span
></span
><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="pelatihan materi, diskusi, evaluasi 43 racing school"
border="0"
data-original-height="657"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_z0MjFY5RySjwLqJB73X7t5uVqduUiLkdgFhRFvjH2sEJbamGnnmqDcNHMnt55OUfDJSvttOarVZmNnZ8qYuTvZk606TKQriFCrCPeCyjbB8XyJYTJDeCY8t3NK4pO0Z9UjA77ZI_uq2j/s640/43+racing+school+12.jpg"
title="Belajar Menjadi Pembalap Motor di 43 Racing School"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;">
Sesi pemberian materi, diskusi, dan evaluasi
</span>
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Tentu ada juga pelatihan materi. Makanya juga harus bawa buku dan
peralatan menulis. Setiap latihan juga para siswa dikasih tau apa yang
harus diperbaiki dan bagaimana progressnya. Di awal latihan, Keke sering
dikritik karena kurang menunduk saat mengendarai motor. Basic Keke
latihan di rumah kan pakai Klx, jadi dia terbiasa tegak saat mengendarai
motor. Tetapi, lama-lama dia juga mulai belajar. Progress Keke selama
latihan pun cukup baik. Menurut pelatihnya, Keke termasuk anak yang
aktif bertanya.</span
></span
></span
><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span><b>Apakah Keke akan Menjadi Seorang Pembalap?</b></span></span
></span
>
</h2>
<br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Kalau bertanya ke Keke, pasti dia akan menjawab mau banget. Tetapi,
sejujurnya Chi masih galau. Bukan berarti gak mendukung minatnya ini,
lho.</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Menjadi seorang pembalap profesional, tentu butuh totalitas. Bahkan
pernah ada seseorang yang mengatakan kalau menjadi atlet, kadang-kadang
harus bisa mengorbankan hal lain. Urusan pendidikan juga mungkin bisa
ikut dikorbankan.</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Nah, di bagian ini masih berat buat Chi. Memang beberapa kali terjadi
bentrok. Keke pun gak bisa sering latihan, kecuali saat libur. Itupun
harus dilihat dulu apakah ada PR atau ulangan. Keke pernah bilang mau
ikut beberapa kejuaran termasuk di luar kota. Tetapi, Chi masih melarang
kalau di luar kota. Pastinya akan banyak izin. Mana dia sekarang udah
kelas 9. Jadi bisa dibilang belum sepenuhnya Chi membebaskan Keke
beraktivitas balapan. Padahal Chi pengen banget kasih dia dukungan
penuh. Dilema banget, uy!</span
></span
></span
><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt=""
border="0"
data-original-height="750"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgf65uFVrr5uxKZoiClVA7hL0OQI0HsR3_BGgK9_8Iz11PYofplLD18cobCSHyh8keYqyUBdXv6A-F-6AGjw5pun35b1A6vW8oStCE8jT9gmQ8Qsna7XEIKz4r6FO_AlGhe4wVU1b8qRD5Y/s640/43+racing+school+16.jpg"
title="Belajar Menjadi Pembalap Motor di 43 Racing School"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;">
Pertama kali ikut pertandingan, masih menggunakan wearpack pinjaman.
Wearpack punya dia belum jadi
</span>
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Kalau di dalam kota, Keke pernah ikutan. Memang belum pernah menang,
tetapi setidaknya dia mencari pengalaman. Dia sekarang bergabung dengan
salah satu bengkel khusus racing gitu. Detil kerjasama dan
bayar-bayarannya sebetulnya K'Aie yang lebih paham.</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Tapi, setidaknya dengan gabung di bengkel ada beberapa keuntungan yang
didapat Keke. Kalau sebelumnya dia hanya latihan berdua dengan ayahnya,
sejak gabung di bengkel jadi punya tim mulai dari mekanik hingga
pelatih. Gabung di sini juga direkomendasikan sama teman K'Aie yang
pembalap itu. Ada beberapa pembalap juga yang gabung. Kalau begini,
keuntungan lainnya adalah pergaulan Keke dengan orang-orang yang
memiliki passion yang sama juga semakin luas.</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Ketika Chi ingatkan kalau dia udah kelas 9, malah dijawab, "Bun,
mumpung ada yang bantuin. Motor ada, wearpack ada. Kesempatan, Bun!" Chi
pun akhirnya hanya pasrah hehehe. Ya tetap diwanti-wanti jangan sampai
ketinggalan urusan sekolah. Setidaknya semua tugas sekolah beres.</span
></span
></span
><br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Selama ikut pertandingan balap, Keke dikasih pinjam wearpack. Punya
Keke mulai sempit karena dia bertambah tingginya. Lagipula wearpack
dia yang lama kan ada brandnya seperti yang Chi ceritain di atas.
Sekarang ini, Keke lagi bikin wearpack baru. Bukan pakai second lagi
dan disesuaikan dengan ukuran tubuhnya. Butuh waktu sekitar 2-3 minggu
untuk proses pembuatan wearpack.</span
></span
></span
>
</blockquote>
<br />
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Untuk urusan dukung-mendukung, kakek dan nenek (orang tua Chi) agak
keberatan kalau Keke menjadi pembalap. Mereka gak pernah mau diajak
nonton Keke latihan. Alasannya ngeri, takut Keke kenapa-napa.</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Tetapi, orang tua Chi gak melarang. Lagipula Chi cukup memaklumi. Papah
dan mamah kayaknya memang agak ngeri sama motor. Kalau sama anak
perempuannya malah dilarang banget belajar mengendarai motor.</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Dulu, waktu SMA, Chi pernah beberapa kali merengek minta dibeliin
motor. Gak pernah dikabulkan permintaannya. Menurut papah dan mamah
lebih baik mengendarai mobil. Eh, bener aja. Begitu Chi minta mobil
malah langsung dibeliin 😂</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Chi juga beberapa kali ditanya, apa gak ngeri kalau Keke sampai jatuh?
Ngeri lah pasti. Ketika anak-anak bertanding taekwondo aja Chi suka
ngeri sendiri melihat pada saling tendang begitu. Kadang-kadang suka
merasa jadi orang tua yang tega.</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Tetapi, Chi belum pernah lihat sendiri kalau Keke jatuh dari motor.
Beberapa kali dia jatuh saat latihan, Chi lagi gak ada di lokasi. Hanya
mendengar ceritanya dan melihat sepatu serta wearpacknya yang tergores.
Terakhir kali jatuh saat latihan di Sirkuit Sentul Besar. Sampai ada
bagian di helm yang copot dan gores, perlengkapan lain juga rusak,
bahkan motornya pun sampai gak bisa dikendarai. Harus dibenerin dulu,
deh. Kalau gak salah dia berhenti latihan sampai hampir 2 bulan karena
motor rusak. Itulah kenapa penting banget memakai perlengkapan yang
tidak hanya nyaman, tetapi juga harus aman.</span
></span
></span
><br />
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span><b>Perlengkapan Balapan dan Diet </b></span></span
></span
>
</h2>
<br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="harga perlengkapan balap motor"
border="0"
data-original-height="563"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2CMQVb4zQg_yo6HYoYNKx5GhNZ_ESw2GOBlgOUV5GZiae-AikEnpOWpxon1-c2-uJ5SbRD792nGt3q2F-1GPReiEud6AWcQBJDiz-MoGPzuL0ZX9unF8dwcMawyZmAkfcqOJKAl1kRpci/s640/43+racing+school+7.jpg"
title="Belajar Menjadi Pembalap Motor di 43 Racing School"
width="640"
/>
</div>
<br />
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>"Bun, Keke butuh sepatu balap baru, tuh." Chi cuma diam saat K'Aie
ngomong gitu. Beberapa hari lalu, Keke bilang sliding padnya udah habis.
Sarung tangan juga udah harus ganti baru. Sekarang ngomongin sepatu
balap. Usianya belum pada genap setahun 😅
</span></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Ada juga yang bertanya, bagaimana balapan motor kalau pakai kacamata?
Bisa, kok. Asalkan pakai kacamata yang pas aja. Kalau kata Keke,
kacamata yang enak buat balapan itu yang gagang di bagian telinganya
bengkok. Kalau yang bentuknya lurus, gak nyaman karena mudah
bergerak.</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Gak harus mahal juga, tetapi yang penting nyaman. Kacamata yang biasa
Keke pakai saat balapan motor bukan kacamata yang sehari-hari dipakai.
Harganya juga jauh lebih murah daripada yang biasa dia pakai. Tetapi,
memang nyaman kalau buat balapan.</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Kalau kacamata memang masih bisa pakai yang murah. Tetapi, untuk
perlengkapan balap harganya termasuk lumayan. Memang di pasaran harganya
bervariasi, tetapi sebaiknya jangan yang murah meriah juga harganya.
Bukannya apa-apa , balap motor kan termasuk olahraga dengan risiko
tinggi. Cari perlengkapan yang bener-bener aman untuk meminimalkan
risiko.</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Cari barang second pun gak masalah. Asalkan masih bagus kualitasnya.
Kayak wearpack dan helm pertama Keke semuanya second. Tetapi, semuanya
masih bagus kualitasnya. Wearpack pertama Keke itu kan bekas pembalap
Honda. Jadi meskipun second, kualitasnya bagus. Untuk wearpack second
waktu itu harganya Rp5,5 juta. Sedangkan helm Arai second harganya Rp4
juta.</span
></span
></span
><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="berat badan pembalap motor"
border="0"
data-original-height="750"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHWp3ylAmlIewLSWE0WciCIl3nWK23jFwAGyB27vErokJ3sLMeYXAfiVFjpUCdV7KAb1Kih1IRLbrxj4-dOWTlW0ZE4b8SN3ndhvA-oYSabky0sksDhs5d35UYFPR_MVHPUXlNmiH2xkBL/s640/43+racing+school+8.jpg"
title="Belajar Menjadi Pembalap Motor di 43 Racing School"
width="640"
/>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;">
Di sini, Keke masih dianggap gemuk. Harus menurunkan berat badan 12-15 kg
</span>
</div>
<p style="text-align: left;"><br /></p>
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Saat mulai fokus latihan balap, berat badan Keke turun hingga 12 kg.
Bukan karena kecapekan, tetapi memang diharuskan. Berat badan Keke
sebetulnya ideal, tetapi menurut pelatihnya itu berat badan seorang
pembalap sebaiknya kurus. Keke disarankan menurunkan berat badan 12-15
kg. Di saat yang hampir berdekatan, Keke juga sedang persiapan untuk
pertandingan Taekwondo. Ternyata, sama sabeum juga dianjurkan untuk
menurunkan berat badan antara 12-15 kg</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>[Silakan baca:
<a
href="https://www.kekenaima.com/2015/06/taekwondo-tournament.html"
target="_blank"
>Taekwondo Tournament</a
>]</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Keke semakin rutin olahraga lari. Bersepeda dan lari memang paling
dianjurkan. Masih juga ditambah dengan latihan taekwondo. Pola makannya
juga semakin dikontrol. Tidak sekadar makan sehat, tetapi porsinya juga
diperhatikan. Nasinya diganti dengan nasi merah. Cuma, sejak pindah
rumah aja belum makan nasi merah lagi. 😄</span
></span
></span
><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img
alt="batch 10 43 racing school"
border="0"
data-original-height="498"
data-original-width="750"
height="auto"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuVXiqZjwVr3pmJJDjUea1JdD1WmgzNxD_txWizUYrzrBARFoKG74lvsyYanufWMtrDdRB7z-80SS6-atyAgbzSyGfu2rHhlBuIng35hc3rG8MsRou6fLSORczna5gk0il8nV5xAY_Hrbd/s640/43+racing+school+13.jpg"
title="Belajar Menjadi Pembalap Motor di 43 Racing School"
width="640"
/>
</div>
<br />
<span style="font-family: arial;"
><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Btw, akhir-akhir ini Keke minta didaftarin lagi ke 43 Racing School.
Apalagi sekarang sekolah ini punya materi baru yang belum ada saat Keke
belajar di sana. Tetapi, nanti dulu, ya. Sekarang bener-bener fokus
untuk UNBK aja dulu. Lagipula ikut beberapa lomba aja dulu buat
memperbanyak pengalaman 😁</span
></span
><br />
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"><br /></span
></span>
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif"
><span style="font-size: large;"
>Di bawah ini video angkatan Keke (batch 10). Dokumentasi milik 43
Racing School. Setiap batch kayaknya bakal dibikinin video juga. Bila
teman-teman tertarik untuk belajar balap di sini atau ingin mencari info
lebih lanjut, silakan follow akun Instagram
<b
><a
href="https://www.instagram.com/43racingschool/"
rel="nofollow"
target="_blank"
>@43racingschool</a
></b
></span
></span
></span
><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<iframe
allowfullscreen=""
frameborder="0"
height="270"
src="https://www.youtube.com/embed/oAbiA2fSrE0"
width="480"
></iframe>
</div>
</div>
Keke Naimahttp://www.blogger.com/profile/18305722998068904694noreply@blogger.com57