Nai dan Kehilangan Handphone Kesayangan

By Keke Naima - August 26, 2016

Nai dan Kehilangan Handphone Kesayangan 
Nai kehilangan handphone kesayangan minggu lalu. Handphone yang selalu menemani aktivitasnya termasuk belajar motret makanan.


Ini cerita sedih. Ya, paling gak buat Chi masih ada rasa sedihnya sedikit.

Sabtu lalu (20/8), Keke dan ayahnya berencana ke GIIAS. Tadinya mau tanggal 17 ke sananya. Tapi PR Keke banyak banget *hari libur ada PR, sih. -_-* Jadi aja dimundur ke tanggal 20, hari terakhir GIIAS.

[Silakan baca: GIIAS 2015 - Grand New Veloz, si Stylish yang Siap Berpetualang]

Dari awal memang rencananya hanya Keke dan ayahnya yang akan ke GIIAS. Harga tiket masuk sebesar Rp70.000,00 per orang rasanya lumayan mahal untuk Chi dan Nai yang tidak terlalu antusias melihat pameran mobil. Kecuali kalau emang ada niatan beli hahaha. Tapi buat K'Aie apalagi Keke yang (dari kecil) memang senang banget mengamati mobil dan motor, harga tiket segitu tentu tidak terlalu dimasalahkan. Mereka bisa betah dari pagi sampe sore kali di sana.

Keke dan ayahnya berencana naik shuttle daripada bawa mobil pribadi. Jauh aja ke ICE BSD tempat GIIAS diselenggarakan. Mending naik shuttle dari mall terdekat. Di bis tinggal nyantai, deh. Tadinya, Chi pun kepikiran untuk ikutan naik shuttle tapi tujuannya bukan ke GIIAS melainkan ke AEON. Kan, deketan tuh lokasinya. Mumpung ada shuttle selama event berlangsung, kenapa gak dimanfaatkan hehehe

Ternyata eh ternyata ... Nai berubah pikiran. Pagi-pagi, dia bilang gak jadi ikut ke AEON. Pengen ikut berenang sama kakek, om, dan sepupunya. Ya udah lah Chi kasih. Tinggalah Chi sendirian di rumah eh di kamar, ding karena mamah juga gak kemana-mana. Gak taunya, Nai cuma sebentar berenangnya. Sampe rumah dia langsung nagih ke mall. *gagal deh istirahat hihihi*

Jadi, ketika Keke dan ayahnya ke GIIAS, Nai dan bundanya nge-mall. Awalnya lancar dan asik aja. Niatan Chi dan Nai ke mall juga cuma pengen makan siang di mall. Gaya banget, ya wkwkwk ... Etapi, begitu lewat department store, ada celana over all anak. Nai udah lama pengen celana over all, tapi belum dapet juga. Padahal udah cari di department store dan online store. Makanya, begitu lihat ada over all ukuran dia dan bagus, langsung aja beli.

Setelah belanja over all, kami pun cari makan. Pertama, makan es dulu di Blackball. Abis itu lanjut ke Hoka-Hoka Bento. Pas lagi makan di Hokben, Chi kepikiran buat belanja lagi. Di department store tadi dapet voucher Rp50.000,00 karena belanja di atas Rp500.000,00. Rasanya sayang aja kalau gak dibelanjain lagi, mana tanggal berlakunya cuma 2 hari.

Nai tentu aja kesenenggan. Dia pengen beli baju. Hmmm ... padahal tadinya itu voucher mau Chi pake buat beli kosmetik atau apalah gitu hihihi. Setelah Nai dapat baju yang diinginkan, kami pun ke fitting room. Bajunya bagus tapi setelah dipikir-pikir lagi, nambah uangnya kok banyak ajah. Rugi, ah *biasalah, emak-emak banyak perhitungan hahaha* Kami pun sepakat untuk cari-cari lagi. Kali aja ada yang bagus juga tapi lebih murah. :p

Kira-kira 10 menit kemudian ....

Nai: "Bunda, tas Ima ketinggalan di fiiting room!"

Chi pun langsung menarik tangan Nai untuk langsung bergegas ke fitting room walaupun rasanya udah gak yakin. Bener aja, tas kulit kecil berwarna hitam yang hanya muat 1 handphone sudah raib. Chi langsung telpon ke nomor Nai dan hanya dijawab dengan mesin. Seketika Chi langsung yakin banget kalau tas serta handphone Nai sudah pindah tangan ke orang yang bertanggung jawab. Karena HP Nai itu masih full batterenya dan dalam kondisi menyala. Kalau saat ditelpon yang jawab mesin, udah pasti diambil. Karena Chi juga pernah ngalamin saat kecopetan di jembatan stasiun Bogor.

[Silakan baca: HP Hilang dan Firasat]

Nai: "Bunda, maafin Ima. Gak sengaja, Bunda. Ima gak sengaja ninggalin tas di fitting room. Maaf, Bunda."

Secerewet-cerewetnya Chi, mana tega ngomel melihat anaknya berkata dengan sangat lirih sambil memeluk? Nai tidak histeris. Nai juga tidak menangis gegerungan. Dia hanya langsung memeluk dan meminta maaf. Tega Chi marahin Nai kalau kayak gitu? Enggak sama sekali. Chi malah geram dengan orang yang sudha mengambil hape Naima. Geram karena sudah membuat Nai bersedih hingga gemeteran dan tidak mampu nangis gegerungan.

Bunda: "Bunda gak marah, kok. Tenang, ya. Bunda mikir dulu, siapa tau ketemu."

Chi langsung bertanya ke petugas di kassa yang terdekat dengan fitting room. Chi ceritakan kronologisnya. Petugas tersebut langsung memanggil petugas keamanan dan kami diajak ke ruang Customer Service. Setelah sekali lagi menjelaskan kronologisnya, petugas keamanan yang ngobrol ma Chi berkali-kali minta maaf karena tidak berhasil menemukan HP Nai yang hilang.

Chi: "Gak apa-apa, memang ini murni kelalaian kami. Kalaupun saya tadi bertanya, ya mungkin aja yang menemukannya orang jujur. Tapi kalau sampai hilang, saya gak akan menyalahkan department store ini, kok. Memang kami yang lalai."

Ya, kalau yang menemukan tas Nai itu orang jujur, kemungkinan tas dan handphone Nai bakal ditemukan. Apalagi hilangnya di department store. Tinggal kasih ke salah seorang petugas di department store tersebut. Ini malah enggak, bahkan hape Nai pun langsung non aktif.

Dalam perjalanan pulang, Chi coba ajak Nai becanda. Kadang Chi nyanyi sendiri kalau di radio lagi ada lagu yang disuka. Memang kebiasaan Chi nyetir sambil nyanyi. Nai kadang ikut becanda tapi kemudian terlihat diam lagi dan menitikkan air mata.

Bunda: "Kalau mau nangis, ya nangis aja. Puas-puasin, deh namanya juga lagi sedih. Yang penting jangan berlebihan."

Kalau udah gitu, air mata Nai mengalir lebih deras lagi. Dia meluk Chi yang lagi nyetir. Kadang Chi usap-usap punggung tangan atau kepalanya. Tapi tetep aja gak sampe histeris. Cuma air matanya aja yang banjir. Beda banget deh tangisannya kalau dia abis jatoh, kejepit, atau tangisan manja lainnya. Sedih banget ya, Dek :'(

Bunda: "Ya, selain bukan rezeki, anggap aja adek lagi diminta belajar ikhlas ma Allah. Ikhlas itu sulit, Dek. Dengan Adek merasakan langsung, jadi tau kalau ikhlas itu gak semudah teori. Tapi jangan bikin kita jadi ngeluarin sumpah serapah untuk orang yang gak bertanggung jawab itu, ya. Jangan sampe kita jadi kecipratan dosa karena sumpah serapah. Udahlah kita yang kehilangan, masih juga dapet dosa. Rugi banget, dong. Biar aja ulahnya mengambil barang orang lain jadi urusan dia sama Allah."

Nai hanya mengangguk lemah. Sampe di rumah, sikap Nai masih berubah-ubah. Kadang bisa becanda, kadang kelihatan lagi sedihnya. Tapi, gak lama, kok. Pelan-pelan Nai udah mulai bisa menghilangkan kesedihannya. Bahkan ketika Keke dan ayahnya pulang, dia cuma sebentar banget diamnya. Abis itu kami sekeluarga ketawa-tawa sampai waktunya tidur.

Nai: "Bun, mungkin hape Ima harus hilang supaya bisa pake hape Bunda lagi. Trus kita berdua lihat hape bareng lagi hehehe ..."

Huaaa ... sediiihhh ...! Ada 2 hal yang bikin Chi sedih lagi setelah Nai ngomong kayak gitu. Pertama, melihat sikap Nai yang tegar. Kedua, karena hape Chi jadi banyak aplikasi setelah dipake barengan lagi. Baru juga dibersihin dari banyak aplikasi hehehe. *Becanda, ding kalau yang tentang aplikasi. Chi gak sedih kalau tentang itu.


Nai dan Kehilangan Handphone Kesayangan 
Kolase foto-foto makanan jepretan Nai di hape yang hilang


Walaupun Nai udah punya hape sendiri, bukan berarti sekadar dipake main game. Samsung J2 dengan casing berwarna gold yang biasa dipakai Nai juga banyak manfaatnya. Nai seringkali mencari inspirasi kartun karena dia suka menggambar. Handphonenya itu juga sering dipakai untuk membuat video terutama kalau lagi buat slime. Nai pengen suatu saat videonya diupload ke YouTube.

[Silakan baca : Gadget Sebagai Teman si Kecil]

Nai: "Tapi, gak sekarang, Bun. Ima belum pede."

Dengan alasan belum pede, Nai hanya mengumpulkan video. Untungnya disimpan otomatis di cloud jadinya gak hilang. Yang menyedihkan adalah seluruh jurnal Nai hilang. Dia rajin menulis jurnal perjalanan. Kadang dia bawa buku tulis tapi ada kalanya juga dia menulis di note hape. Sekarang hapenya hilang, jurnalnya pun ikutan hilang karena gak dibackup. Hiks! :'(


Nai dan Kehilangan Handphone Kesayangan 
Nai terus aja membuat catatan perjalanan ketika sedang jalan-jalan. Sekarang raib, deh :'(


Kalau mengingat itu, rasa geram Chi kepada orang yang gak bertanggung jawab itu suka muncul. Rasanya Chi pengen nunjuk jidatnya sambil bilang, "Lo udah bikin anak gue sedih! Dan seluruh jurnalnya hilang!" *Duh! Istighfar, Chi ... Istighfar ...* *Emak-emak mendadak jadi singa yang marah kalau lihat anaknya dibikin sedih* Tapi melihat Nai yang udah ceria lagi, Chi cuma mau bilang ke orang itu ...

Kamu mungkin senang karena merasa mendapatkan rezeki. Padahal mengambil hape orang lain bukanlah rezeki. Yang pasti, apapun yang kamu lakukan, gak berhasil membuat Nai sedih berkepanjangan. Silakan menikmati kebahagiaan palsu. Semoga diberi kesadaran.

Ayo, Nai! Kita beli hape baru *eh, gimana?* :p Belum, ding. Nai belum punya hape pengganti, kok. Tapi, alhamdulillah dia udah ceria. Luv u, Nai

Nai dan Kehilangan Handphone Kesayangan
Perjalanan ke Prau dan Sikunir sempat dipindahkan ke akun Instagram Nai. Tapi jurnal lainnya enggak.

  • Share:

You Might Also Like

28 comments

  1. Semoga ada pengganti hp baru buat Nai, emaknya menang lomba...hehehe...salut ama Nai, langsung meluk bundanya dan meminta maaf... big hug Nai...

    ReplyDelete
  2. Mbaaa jadi ikut sedih juga ih bayangin nai yg meluk, sambil minta maaf :( .. iya mbak, kalo anakku salah trs minta maaf gitu aja aku lgs ga tega mau marahin..

    Untuk nai, semoga bisa cepet dapat hp baru yaaaa ;) .. kalo pencurinya sih, udhlah... Barang panas ga bertahan lama biasanya. Moga cepet sadar aja.. -_- .

    ReplyDelete
    Replies
    1. kasihan malahan, ya. Ternyata kita bukan ibu yang kejam hihihi

      Aamiin. Iya semoga lekas sadar

      Delete
  3. Sabar yaa Nai....
    Smoga aja org yg tidak brtanggung jawab trsebut bisa sadar klo yg dia lalukan itu salah. Kan bukan milikmya pribadi.
    Nai, mungkin aja msih sdih mski nyembunyiin prasaannyaa yaa..smoga bisa dpet hape pengganti dri Chi, ya... hheee

    ReplyDelete
  4. Minta sama Bunda, Nai ... Kak eksak juga mintain, eh

    ReplyDelete
  5. Ah Nai.... Pingin peluk peluk nai. Hebat ya Nai. Semoga mendapat ganti yang lebih baik ya Nai.

    ReplyDelete
  6. Hp bisa beli lg. Tapi foto2 dan jurnal...? Duh jadi ikutan sedih.mudah2an segera dpt ganti yg jauh lbh baik ya nai...

    ReplyDelete
  7. sedih baca artikel ini.
    Cara Nai menyikapinya tegar banget ya mbak. salut deh!!!
    ngebayangin anak seusia segitu udah kehilangan hape kesayangan.... mirissss. saya aja usian 20an hilang hp ngenes.

    orang yang mengambilnya ga tanggung jawab ya...
    semoga diberikan rezeki lagi ya Nai buat hape barunya nanti :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, makanya saya sedih. Karena tau kalau Nai pasti sedih banget tapi dia gak lebay menyikapinya

      Aamiin :)

      Delete
  8. Pertanyaan oot,
    Dirimu ngasih hape ke anak-anak sejak mereka usia berapa mba?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau kasih hape, belum sampe setahun, Mbak. Usia Nai 10 tahun lebih, lah

      Delete
  9. haduduh rasanya kehilangan henpon tuh emang sesuatu, move on nya lama bangeeet.
    Yang sabar ya Nai, moga Bunda nanti dapat henpon dari ngeblog eeeaa.Itu nanti pasti buat Nai ...
    Amiin

    Tiap kehilangan henpon aku ato olive suka berkata yang sama Chi, moga bermanfaat aja dej meski dengan cara yang ga banget :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nai udah move on. Emaknya nih yang kadang masih rada bete hahaha

      Delete
  10. semoga bunda beliin yang baru ya..nai..he2..

    jadi berkaca2 jadinya... nai dewasa banget..ketika kehilangan hp..

    ReplyDelete
  11. Semoga dapat ganti yg jauh lebih baik ya Nai :)

    ReplyDelete
  12. semoga dapat ganti yang lebih baik ya

    ReplyDelete
  13. jadi penasaran nih sama video Nai

    ReplyDelete
  14. Semoga segera dapat gantinya yaaaa.. Semangaaat 😘😘😘

    ReplyDelete
  15. Nai udah dibeliin hape yang baru nggak? Hihiii

    ReplyDelete
  16. *puk2 Nai :* bareng ama bunda lagi pakai hapenya ya sayang

    ReplyDelete

Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)

Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^