Nutrisi dan Stimulasi yang Tepat untuk Mendukung Gerakan #SiapCerdaskanBangsa

By Keke Naima - May 02, 2016

morinaga, siap cerdaskan bangsa, nutrisi, stimulasi, multiple intelligence, moricare

Aku bisa… aku pasti bisa…
Ku harus terus berusaha 
Bila ku gagal itu tak mengapa 
Setidaknya ku tlah mencoba 
Aku bisa… aku pasti bisa… 
Ku tak mau berputus asa 
Coba terus coba sampai ku bisa 
Aku pasti bisa!

Sepenggal lirik lagu "Aku Bisa" ini yang pernah jadi favorit Keke dan Nai. Bahkan Nai masih suka menyanyikannya hingga sekarang.

Siapa yang ingin memiliki anak cerdas?

Chi yakin, seluruh orang tua di belahan dunia manapun ingin memiliki anak yang cerdas. Masalahnya, apakah sudah tau caranya? Bahkan menurut Dr. dr. Ahmad Suryawan Sp.A(K), parameter untuk anak yang digunakan oleh orang tua saat ini banyak yang tidak menggunakan parameter tumbuh kembang tetapi parameter keinginan.

Merasa iri melihat anak orang lain lebih gemuk, lebih, tinggi, atau lebih pintar di bidang akademis. Padahal tumbuh kembang itu bicara tentang keseimbangan. Daripada membandingkan dengan anak orang lain, sebaiknya orang tua membuka buku kurva pertumbuhan anak yang direkomendasikan oleh medis. Ukur berat, tinggi, dan lingkar kepala anak. Apabila masuk kategori normal, seharusnya orang tua sudah tidak perlu lagi melihat ke sekeliling atau terlalu mendengarkan pendapat yang hanya bikin perasaan gak karuan, "Kok, kurus banget?", "Kok, mungil anaknya?", dan lain sebagainya. Lihat juga fungsi perkembangan anak, kalau sesuai dnegan usia juga gak perlu terlalu dipikirkan pendapat yang sering membandingkan.

Hal di atas baru secuil bahasan tentang cara membuat anak cerdas. Masih ada banyak cara lainnya, seperti yang disampaikan di seminar parenting Morinaga, Jumat 22 April 2016 di KALCare LOTTE Shopping Avenue, Jakarta. Ada 3 narasumber andal yang akan berbicara tentang cara mencerdaskan anak di lihat dari tumbuh kembang, kekebalan tubuh, serta stimulasi. 3 hal yang seharusnya tidak boleh dipisahkan bila menginginkan anak cerdas


Optimalkan Perkembangan Otak dan Daya Tahan Tubuh Anak Penentu Kecerdasan Multitalenta - Dr. dr. Ahmad Suryawan SpA(K) -


Narasumber pertama adalah Dr. dr. Ahmad Suryawan SpA(K). Biasa dipanggil dr. Wawan, dokter spesialis dan konsultan tumbuh kembang. Saat ini, menjabat sebagai Ketua Divisi Tumbuh Kembang Anak dan Remaja di Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUD dr Soetomo / Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya. Berbagai penghargaan dari rumah sakit, media, hingga Asia telah diraih dr  Wawan. Beliau juga aktif mejadi pembicara khususnya tentang tumbuh kembang anak dan remaja.

Ketika anak sakit batuk, pilek, diare, dan lainnya, pemeriksaan dokter tidak lama bila dibandingkan dokter yang memeriksa tumbuh kembang anak. Setiap kali praktek, dr Wawan hanya menerima 4-6 pasien saja karena waktu periksa per anak sekitar 1,5 - 2 jam.  Begitu lama pemeriksaan karena di tumbuh kembang "Time is Matter." 1 hari kehilangan, maka akan ada waktu yang tak tergantikan. Butuh pendekatan terhadap anak, dan seharusnya memang orang tua (bunda) lah yang paling mengetahui kondisi anak.


Otak meskipun hanya 1400 gram tetapi misterinya melebihi misteri luar angkasa. Planet-planet di luar angkasa masih jauh banyak diketahui umat manusia dibandingkan otak. Luar biasa misterinya otak karena masih banyak yang belum diketahui meskipun sudah berteknologi tinggi. Serumit otak, di dalamnya hanya ada 2 komponen, yaitu sel-sel otak (neuron) dan jaringan penghubung antara sel otak (sinap) - Dr. dr. Ahmad Suryawan Sp.A(K) -

Otak yang 'hanya' 1400 gram adalah otak dewasa. Sedangkan, otak baru lahir beratnya 400 gram. Menginjak usia 2-3 tahun, otak anak berkembang hingga 80% menjadi 1100 gram. Berarti sampai anak usia 2 tahun dan tumbuh kembangnya normal, hampir bisa dipastikan hingga dewasa juga akan normal karena hanya tinggal mengembangkan otak sekitar 20% saja.

Dengan pesatnya perkembangan otak anak hingga usia 2 tahun, PR terbesar orang tua adalah hingga usia tersebut. Kemampuan dasar anak dibentuk di bawah usia 2 tahun. Dimulai sejak masih dalam kandungan. Tepatnya, saat seorang (calon) ibu terlambat menstruasi 2 minggu, di sanalah cikal bakal kecerdasan anak mulai dibentuk. Jadi, tidak tepat kalau orang tua baru membentuk kecerdasan anak ketika mulai masuk SD.


morinaga, siap cerdaskan bangsa, nutrisi, stimulasi, multiple intelligence, moricare

Pembentukan Otak Anak From Neuron to Nation

Dr. Wawan mengibaratkan seperti lomba balap mobil F1. Rio Haryanto, pembalap muda F1 asal Indonesia yang saat ini sedang banyak dipuji orang. Sebelum bertanding, Rio harus lebih dahulu bertanding di babak kualifikasi untuk menentukan posisi start. Sebelum pertandingan kualifikasi, ada 2 hari free practise untuk mencoba sirkuit dan men-setting kendaraan yang dipakai. Lain sirkuit, settingannya bisa berbeda.

Bila otak adalah sirkuit, maka orang tua harus bisa men-settingnya, menyesuaikan sirkuit otak anak. Setiap anak memiliki sirkuit berbeda. Oleh karenanya sebelum berbicara tentang nutrisi dan stimulasi anak, orang tua harus tau dan paham dahulu seperti apa sirkuit otak anaknya agar bisa men-setting dengan tepat.


From Neuron to Nation artinya berasal dari neuron yang merupakan sel otak yang luar biasa kecil dan tidak kasat mata bisa berguna untuk membangun sebuah bangsa.

Ketika lahir, bayi memiliki sekitar 100 milyar neuron di otak. Memang bukan angka absolut tapi setidaknya mendekati. Semua neuron itu belum semuanya terkoneksi satu dengan lainnya. Yang akan menghubungi satu neuron dengan lainnya adalah sinaps. Bayi yang baru lahir memiliki 50 trilyun sinaps di otaknya. Dan dalam 1 bulan pertama usianya akan berkembang menjadi 1000 trilyun sinaps. Sangat pesat pertumbuhan sinaps hanya dalam kurun waktu 1 bulan, kan?

Ketika di satu bulan pertama usia bayi, sering terjadi kontradiktif antara ahli tumbuh kembang dan orang tua. Seharusnya pertumbuhan sinaps yang sangat pesat ini dimanfaatkan sebanyak mungkin oleh orang tua untuk menstimulasi anaknya. Tetapi yang sering terjadi, orang tua lebih memilih sering menidurkan anaknya. Tidur yang cukup memang mutlak bagi bayi. Tetapi ketika bayi terbangun, jangan langsung ditidurkan kembali. Ajaklah ngobrol, bermain, dan aktivitas lainnya.

Pertumbuhan sinaps terbanyak terjadi di usia 2 tahun. Setelah itu semakin dewasa, sinaps di otak akan semakin berkurang karena adanya proses seleksi. Itu artinya, ketika lahir anak sebetulnya memiliki kecerdasan yang sama. Tetapi proses pola asuh lah yang akan membedakan satu anak dengan lainnya.


5 Bagian Dasar Otak Anak

Walaupun tidak memiliki background pendidikan kedokteran, tetapi sebaiknya orang tua juga tau tentang 5 bagian dasar otak anak agar bisa men-setting dengan baik.


Batang Otak

Batang otak terletak di bagian bawah dan sudah harus terbentuk sempurna sejak lahir karena bagian ini yang akan berfungsi untuk mengatur pernafasan, denyut jantung, suhu tubuh, dan berbagai tugas vital lainnya.


Otak Kecil

Posisinya sedikit di atas otak dan berfungsi untuk mengatur keseimbangan serta gerak otomatis. Bila otak kecil mengalami kerusakan, maka tidak bisa mengkoordinasi gerakan.


Otak Tengah

Otak tengah berfungsi untuk mengatur proses tidur, perasaan, nafsu makan, dan lain sebagainya.


Sistem Limbik

Sistem limbik berhubungan dengan kontrol emosi, seperti marah, sedih, takut, dan lainnya.


Kortek Otak

Kortek otak  adalah bagian terluar dari otak dan terdiri dari 4 bagian, yaitu

  1. Belakang berfungsi untuk penglihatan
  2. Samping berfungsi untuk bicara, bahasa, pendengaran, dan memori
  3. Atas berfungsi untuk motorik
  4. Depan berfungsi untuk kecerdasan dan pengambilan keputusan
 
    Semua orang tua ingin anaknya cerdas. Tetapi bila melihat urutan normal pertumbuhan kortek otak, urutannya adalah dimulai dari belakang, samping, atas, lalu depan. Sehingga, orang tua harus cek dulu fungsi penglihatan, pendengaran, dan lain sebagainya. Baru yang terakhir bicara tentang kecerdasan.


    Proses Kerja Otak Anak

    Ada 2 proses kerja otak anak, yaitu

    1. Melalui komunikasi antar sel - neuron ke neuron yang dihubungkan oleh sinaps
    2. Melalui transmisi kelistrikan dan kimiawi

    Di zaman sekarang, kelistrikan otak anak dapat diukur mini voltnya. Adalah ahli asal Rusia yang pertama kali mengukur kelistrikan otak anak. Kelistrikan di otak anak bergerak dengan sangat cepat. Megalirkan dan menyimpan informasi merupakan dasar bagi proses belajar dan memori. Untuk produk nutrisi, kita mengenal istilah AA-DHA yang fungsinya untuk mempercepat kelistrikan.

    Perbedaan otak anak dan dewasa pada prinsipnya ada 3


    1. Pembentukan jaringan sirkuit baru - percabangan jaringan baru akan terjadi karena pengalaman. Misalnya mengajarkan bayi tersenyum, biasanya membutuhkan waktu 3 bulan bagi bayi untuk melihat orang terdekatnya tersenyum untuk kemudian bisa memberikan senyuman balasan
    2. Terjadi seleksi - perlakuan positif atau negatif pada anak akan mempengaruhi mana jaringan yang terpakai dan tidak. Yang sering dipakai akan dipertahankan dan yang jarang dipakai akan mati selamanya. Kalau anak sering melihat yang marah-marah, maka yang akan dipertahankan adalah perlakuan marah.
    3. Kosolidasi jaringan - yang sering dipakai akan membentuk konsolidasi

    Ada masa periode kritis, yaitu usia 6 tahun. Masa di mana sirkuit kemampuan dasar akan segera berakhir menuju lanjutan. Itu karena di atas 6 tahun, sudah banyak lingkungan yang mempengaruhi.


      Cara Mengembangkan Otak Anak

      Perkembangan otak anak mengikuti tahapan usia. Pemberian nutrisi dan stimulasi untuk mengembangkan otak anak harus diberikan oleh orang tua. Ya, karena orang tualah yang seharusnya lebih memahami karakteristik anaknya. Sehingga tau bagaimana mengembangkannya.

      Sebagai contoh, jangan pernah meremehkan memori anak usia 6 bulan ke bawah. Suara, wajah, dan bau orang yang paling dekat oleh anak yang akan paling dikenal olehnya. Bahkan memori saat usia TK akan tersimpan di sebuah tempat khusus. Sehingga ketika dewasa, biasanya akan lebih mudah untuk mengingat apa kenangan saat TK dibandingkan saat usia remaja dan lainnya.


      Aspek potensi biologis (sirkuit otak anak), kesehatan, dan psikologis akan menjadi perisai bagi anak untuk mengembangkan Multiple Intelligence


      Mengenali Gangguan Kekebalan dan Alergi pada Anak. Agar Anak Tidak Mudah Sakit - Dr. dr. Anang Endaryanto, SpA(K) -


      Dr. dr. Anang Endaryanto, SpA(K), Ketua Divisi Alergi Imunologi, Departemen Ilmu Kesehatan Anak, RSUD dr. Soetomo / FK Unair Surabaya menjadi narasumber kedua.

      Menurut dr. Anang, popular di kalangan ibu-ibu bila anaknya terus-menerus sakit menganggap kekebalan tubuhnya kurang dan meminta ke dokter untuk ditingkatkan kekebalannya. Padahal anak yang sering sakit belum tentu karena kekebalannya kurang. Alergi justru menunjukkan bahwa kekebalan tubuh itu tinggi. Jadi apabila anak yang terus-menerus sakit karena alergi, kekebalan tubuhnya tidak perlu ditingkatkan lagi. Justru harus diturunkan supaya normal.


      Kekebalan berfungsi melindungi tubuh dari penyerang asing dan dari dalam tubuh seperti sel-sel kanker. Agar keseimbangan tubuh berfungsi dengan baik, maka kekebalan tubuh tidak boleh terlalu tinggi atau terlalu rendah.

      Ibarat sepasukan tentara, maka kekebalan tubuh harus belajar bagaimana mengenal kuman baik dan buruk. Pertumbuhan dan perkembangan otak akan dipakai bagaimana mengenal lawan ataupun kawan yang masuk ke dalam tubuh. Pasukan kekebalan yang efektif/normal, akan berhenti bekerja bila kuman asing yang jahat berhasil diberantas. Tapi pasukan kekebalan yang terlalu tinggi, aktivitasnya akan sangat aktif dan akan terus bekerja walaupun tugasnya sudah selesai. Sehingga merusak bagian tubuh lain yang normal.

      Kekebalan yang normal akan menghancurkan kuman jahat, jauh dari kanker, tidak alergi, atau otoimun. Kekebalan dianggap normal bila mampu menghadapi penyerang secara efektif artinya bila kuman sudah mati maka sistem kerja tubuh untuk melawan akan berhenti. Kekebalan tubuh yang normal juga memiliki sensivitas yang sedang bila menghadapi stress. Juga tidak terlalu sensitif terhadap sesuatu yang tidak membahayakan tubuh.

      Kekebalan dianggap abnormal terganggu bila

      1. Respons dalam menghadapi penyerang sangat lemah, sangat lambat, dan salah
      2. Respons tidak bisa berhenti sendiri dan menyebabkan kerusakan tubuh yang terkait
      3. Menimbulkan alergi atau reaksi otoimun
      4. Telalu sensitif dalam menghadapi stress
      5. Tidak memiliki respons imun alamiah yang memadai
      6. Terlalu gampang menimbulkan peradangan
      7. Peradangan yang diakibatkan tidak mudah dikontrol

      Setiap hari manusia bisa terpapar karena dunia memang penuh kuman. Anak bisa terkena batuk atau diare karena kuman. Anak yang kekebalannya abnormal bisa terkena batuk hingga berhari-hari. Atau bila terkena stress kekebalan tubuhnya menjadi sangat sensitif.

      Mengoptimalkan kekebalan tubuh anak, dimulai sejak dalam kandungan. Jaga ibu hamil agar tidak terkena infeksi, obat-obatan yang berlebihan, stress, dan polusi. Nutrisi ibu hamil harus sangat diperhatikan. Setelah bayi lahir, berikan ASI ekskusif dan imunisasi. Pemberian nutrisi yang seimbang juga harus diperhatikan.


        Imunisasi sebagai faktor penting untuk meningkatkan sistem kekebalan badan. Efektif untuk mencegah berbagai infeksi kuman.

        Imunisasi adalah memasukkan kuman yang telah dilemahkan ke dalam tubuh. Tujuannya agar sistem kekebalan tubuh dapat mengingat kuman tersebut. Sehingga apabila di kemudian hari masuk kuman yang sama, maka sistem kekebalan sudah bisa melawannya.

        Imunisasi sebagai faktor penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada anak


        1. Efektif untuk mencegah berbagai infeksi kuman yang berbahaya
        2. Sangat diperlukan oleh janin, bayi, anak, dan dewasa untuk mencegah penularan penyakit infeksi yang berbahaya
        3. Meningkatkan kekebalan terhadap kuman yang berbahaya
        4. Harusnya tidak ada masalah (tidak ada efek samping) dalam hal keamanan kesehatan janin, bayi, anak, dan dewasa
        5. Sudah dibuktikan efektivitas dan keamanannya karena sudah melalui penelitian

        Nutrisi sebagai faktor penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada anak

          1. Diperlukan oleh ibu hamil, janin, bayi, dan anak agar sistem kekebalan bersifat protektif (melindungi) dan homeostatis (seimbang)
          2. Meningkatkan kematangan dan kedewasaan sistem kekebalan
            • Vitamin A, Betakaroten, B5 (asam pantotenik), C, D, dan E
            • Mineral (yodium, selenium, seng)
            • Asam amino (Argimin, Glutanin, Histidin)
            • Asam Lemak (Omega-3 PUFA, Omega-6 PUFA)
            • Fitokimia (Capsaisin, Glutatione, Monoterpenes, Phytic Acid, Alkaloid, Quercetin, Resveratrol, Rutin
            • Prebiotik
            • Probiotik
             
            Gangguan sistem kekebalan ada yang berlebih dan kurang

            1. Sistem kekebalan berlebih
              • Alergi - alergi susu sapi, alregi makanan, eksim, pilek alergi, asma, dan lain-lain
              • Otoimun - Lupus, Rematik, dan lainnya
            2. Sistem kekebalan kurang
              • Infeksi - TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio, Campak, Hepatitis, Influenza, dan lain-lain
              • Kanker - kanker darah, kanker tulang, kanker otak, dan lainnya
              • Peradangan kronik - radang kronis saluran cerna

               

              Alergi

              Alergi adalah reaksi yang berbeda/menyimpang dari normal terhadap berbagai rangsangan/zat dari luar tubuh.

              Sekarang ini, kasus alergi semakin meningkat. Pada zaman kemerdekaan, banyak terjadi kasus infeksi seperti TBC dan lainnya. Setelah berbagai penyakit tersebut dberantas dan kekebalan tubuh meningkat, bakat-bakat alergi di dalam tubuh mulai keluar.

              Alergi memang tidak menular. Tetapi terlalu sering kambuh alerginya akan mengganggu tumbuh kembang anak. Alergi sifatnya menurun (ATOPI) atau bakat yang diturunkan satu/kedua orang tua. Alergi bisa dikelola dengan baik asalkan diketahui penyebabnya.


              morinaga, siap cerdaskan bangsa, nutrisi, stimulasi, multiple intelligence, moricare

              Ada 3 penyebab dasar alergi timbul, yaitu makanan, debu rumah, atau debu binatang. 3 penyebab tersebut sebetulnya bukan benda asing yang 'jahat'. Tetapi, karena sistem imum berlebihan, maka terjadilah alergi.

              Gejala alergi bisa bermacam-macam, antara lain eksim, pilek, asma, migrain, dan lainnya. Migrain memang termasuk kasus yang jarang terjadi.  Pernah ada kasus dimana anak selalu mengeluh pusing saat mau berangkat sekolah tetapi ketika siang hari anak terlihat bergembira. Biasanya, orang tua akan menduga kalau anaknya stress karena mungkin saja terkena bully atau ada pelajaran yang susah di sekolah. Setelah diperiksa di psikolog hingga melakukan CT Scan tidak ditemukan gejala apapun yang mengarah ke dugaan tersebut. Kemudian diketahui kalau anak tersebut alergi debu rumah.

              Sifat alergi seperti itu yang ketika siang hilang, kemudian mulai matahari terbenam kembali muncul. Keriuhan di pagi hari menyebabkan adrenalin meningkat sehingga manifestasinya ke migrain. Semua itu berkaitan dengan hormon. Untuk mengendalikannya diperlukan terapi alergi dengan vaksinasi khusus

              Alergi tidak bisa ditentukan sesaat, tetapi harus diamati. Misalnya, ketika makan udang lalu timbul gejala tidak enak pada tubuh belum tentu alergi. Bisa jadi karena udangnya sudah kurang segar. Perlu dilakukan penngulangan. Bila masih bermasalah setiap kali makan udang, berarti kemungkinan memang alergi.


              morinaga, siap cerdaskan bangsa, nutrisi, stimulasi, multiple intelligence, moricare
              Moricare+ adalah susu formula pertumbuhan bergizi untuk nutrisi anak. Morinaga Platinum MoriCare+ Prodiges dilengkapi dengan sinergi nutrisi tepat antara Faktor Kecerdasan Multitalenta (untuk perkembangan sel otak anak), Faktor Pertahanan Tubuh Ganda (agar anak tidak mudah sakit), dan Faktor Tumbuh Kembang Optimal agar anak tumbuh menjadi generasi platinum.

              Bila alergi dengan susu sapi, bisa coba moricare+ soya yang kandungannya juga tetap bergizi. Untuk Keke dan Nai yang sudah di atas 6 tahun, bisa minum susu cairnya (Chil-Go) atau susu formula Moricare+ yang sesuai dengan usia mereka



              Bayi sebaiknya diberi ASI Eksklusif. Pada bayi, alergi makanan yang sering terjadi adalah alergi susu formula. Apabila alergi susu sapi, maka harus ditangai sedini mungkin karena

              1. 71% berpeluang manifestasi di Asma Alergi
              2. 84% berpeluang manifestasi di Pilek Alergi
              3. 76% berpeluang manifestasi di Eksim
              4. 81% berpeluang alergi debu rumah
               
                Karena alergi atopi sifatnya turunan, maka persentase kemungkinan terkenanya bisa bermacam-macam
                1. Salah satu orang tua alergi -> anak beresiko alergi 20-40%
                2. Saudara kandung alergi -> adiknya beresiko alergi sekitar 25-30%
                3. Kedua orang tua alergi -> resiko bisa meningkat hingga 80%
                4. Kedua orang tua tidak alergi -> anak alergi sekitar 5-15%

                Orang tua yang tidak memiliki riwayat alergi memang tetap beresiko memiliki anak yang alergi walaupun persentasenya kecil. Kemungkinan alergi tersebut menurun dari kakek atau neneknya. Pemberian ASI Eksklusif akan mengerem manifestasi terhadap alergi.


                Kenali Kecerdasan si Kecil Sejak Dini dan Wujudkan Multitalentanya - Dr. Rose Mini, A.P., M.Psi -


                Dr. Rose Mini, A.P., M.Psi biasa dipanggi bunda Romi ini menjadi narasumber ketiga di acara Morinaga. Bunda Romi adalah staf pengajar di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Pembicara di berbagai seminar dan televisi. Tulisannya tentang psikologi popular suda ada di berbagai media.

                Dahulu, kecerdasan selalu dikaitkan dengan IQ (Intelligence Question) yang berkaitan dengan kemampuan akademik, bahasa, dan lainnya. Semakin berkembangnya informasi dan pengetahuan, kecerdasan tidak hanya mencakup satu dimensi saja.

                Dr. Howard Gardner menemukan bahwa kecerdasan mencakup banyak aspek di kehidupan sehari-hari (Multiple Intelligence).

                Dulu, orang tua hanya berpikir kalau cerdas berarti jago di bidang akademik saja. Makanya yang selalu dan terus distimulasi oleh orang tua adalah tentang hal akademis seperti matematika. Berdasarkan hasil riset mahasiswa UI bahwa tidak ada seseorang yang berhasil karena cerdas matematika. Hubungan interpersonal bisa sangat mempengaruhi sukses atau tidaknya seseorang kelak.

                Berkaitan dengan cara kerja otak, sinaps juga akan semakin banyak bila semakin banyak anak mendapatkan stimulasi. Dan itu tidak akan terjadi bila anak hanya distimulasi akademiknya saja.

                Ada 2 faktor yang mempengaruhi kecerdasan anak, yaitu


                1. Nature - merupakan pemberian dari Tuhan seperti kapasitas otak, bentuk tubuh, dan lainnya
                2. Nurture - datang dari lingkungan seperti nutrisi dan stimulasi. Peran orang tua sangat penting khususnya dalam stimulasi

                 

                  8 Jenis Kecerdasan Anak

                  Kecerdasan Musikal

                  Kemampuan untuk mengekspresikan diri dengan musik, menciptakan lagu, mengerti dan memahami musik, menyanyi, dan lain-lain. Menstimulasi kecerdasan musikal pada anak tidak harus dengan kursus musik. Bisa dilakukan dengan mengajak anak bertepuk tangan mengikuti irama lagu, mengajaknya bernyanyi.


                  Kecerdasan Kinestetik

                  Kemampuan menggunakan kecekatan tubuh untuk mengatasi masalah dan menghasilkan suatu produk


                  Kecerdasan Logika Matematika

                  Kemampuan untuk berhitung, berpikir sistematis, dan aritmatika. Mengajarkan anak balita matematika bukan berarti harus mengkursuskan ke kursus matematika atau mengajarkan 1+1=2. Tetapi bisa dengan cara mengajak anak mengelompokkan benda yang berwarna sama atau mengurutkan benda dari yang terkecil hingga terbesar. Bagi anak balita, angka masih merupakan sesuatu yang abstrak.


                  Kecerdasan Visual Parsial

                  Kemampuan untuk membayangkan suatu hasil akhir, berpikir sistematis, mengimajinasikan sesuatu, dan lainnya. Menstimulasinya bisa dengan cara mengenalkan arah kiri-kanan dan atas bawah. Bila hal ini tidak dikenalkan anak berpotensi diseleksia dan tidak tahu arah


                  Kecerdasan Linguistik

                  Kemampuan untuk menekspresikan diri secara verbal, membaca, menulis, dan berkomunikasi. Anak tidak otomatis bisa langsung berbicara harus distimulasi. Tetapi apabila anak sudah mengusai 1 kata baru, sebaiknya tidak melakukan pengulangan terus-menerus. Ajarkan kata baru lainnya.


                  Kecerdasan Interpersonal

                  Kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain secara efektif. Serta kemampuan untuk berempati dan memahami orang lain. Di dunia ini, manusia tidak hidup sendiri. Seringkali dituntut untuk bisa bekerja sama, berempati, serta memahami orang lain. Apabila kecerdasan ini terstimulasi dengan baik bisa menjadi penentu kesuksesan.


                  Kecerdasan Intrapersonal

                  Kemampuan untuk menganalisa diri sendiri, menggunakan perasaannya, agar bisa membuat perencanaan dan tujuan. Kecerdasan intrapersonal berkaitan dengan rasa percaya diri anak. Salah satu cara menstimulasinya adalah dengan cara setiap kali selesai mandi, biarkan anak memilih bajunya sendiri. Anak jadi bisa tau mana pakaian yang dia suka atau tidak. Serta mengajarkan anak untuk tahu siapa dirinya.


                  Kecerdasan Naturalis

                  Kemampuan untuk mengenali flora dan fauna serta melihat perbedaan dan persamaan yang ada pada alam.

                  Setiap anak pada dasarnya memiliki 8 kecerdasan tersebut. Setelah distimulasi nanti akan muncul 1 kecerdasan yang menonjol. Misalnya, anak yang memiliki kecerdasan kinestetik paling menonjol kemungkinan memiliki talenta di bidang menari, olahraga, dan lainnya. Dengan semakin intensnya stimulasi tidak menutup kemungkinan akan timbul talenta lain yang belum tergali sebelumnya (multitalenta)


                  3 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Proses Stimulasi

                  Gaya Belajar


                  morinaga, siap cerdaskan bangsa, nutrisi, stimulasi, multiple intelligence, moricare 

                  Tidak ada anak yang tidak cerdas. Hanya saja gaya belajarnya yang mungkin belum tepat. Setiap anak harus mencoba 3 gaya belajar ini. Nanti, akan ketahuan mana gaya belajar yang dominan bagi anak.

                  Ya, seringkali ketika anak bermasalah dengan pelajaran sekolah, letak permasalahannya bukan karena  anak kurang cerdas. Tapi, gaya pengajaran di sekolah yang kurang cocok bagi anak. Umumnya gaya belajar guru di berbagai sekolah adalah dengan gaya listener. Padahal belum tentu semua muridnya bergaya belajar listener.

                  Contohnya adalah ketika guru mengajar lagu "Kepala, Pundak, Lutut Kaki." Anak yang dominan listener akan dengan mudah menghapal lagu tersebut hanya dengan mendengarkan gurunya bernyanyi. Anak yang dominan visual, harus melihat gurunya bergerak sambil nyanyi baru dia bisa hapal lagunya. Sedangkan, anak yang dominan kinestetik, dia akan bergerak sendirinya sambil menghapalkan lagu yang diberikan oleh gurunya.

                  Begitu juga dengan orang tua ketika mengajarkan anaknya. Orang tualah yang harus mengikuti gaya belajar anak. Bukan anak yang mengikuti orang tua. Misalnya, orang tua bergaya belajar auditori sedangkan anaknya visual, orang tualah yang harus mengajarkan anak dengan gaya belajar visual.


                  Pengenalan terhadap gaya belajar si Kecil akan memudahkan orang tua untuk memilih metode stimulasi yang dapat mengembangkan kecerdasan majemuk si Kecil.


                  Pola Asuh

                  Ada 2 sumbu utama pola asuh, yaitu
                  1. kontrol orang tua
                  2. kehangatan orang tua


                  Dari bagan di atas, tidak ada yang paling benar atau paling salah. Karena setiap orang tua bisa menggunakan keempat pola asuh ini tergantung dari situasi dan kondisi. Pola asuh akan efektif manakala orang tua dapat menerapkan pada situasi dan kondisi yang tepat.

                  Misalnya, ketika anak memaksa ingin menyebrang jalan yang ramai sendirian. Tentu orang tua harus memilih pola asuh dengan kontrol ketat dan kehangatan kurang (kotak kiri atas). Artinya, orang tua harus tegas melarang walaupun anaknya terus merengek. Anak kecil menyeberang jalan ramai sendirian tanpa pengawasan tentu sangat berbahaya.


                  Pola asuh orang tua adalah penerapan yang diberikan orang tua kepada anak dan bersifat relative konsisten dari waktu ke waktu.


                  Kecerdasan emosi

                  Agar semua stimulasi yang diberikan dapat diterima secara efektif, maka perlu diperhatikan mengenai kecerdasan emosi baik orang tua maupun anak.  Kecerdasan emosi mencakup 5 aspek, yaitu

                  1. Kemampuan mengenal emosi - kemampuan menganalisa perasaan dan emosi yang tampil dalam diri
                  2. Kemampuan kontrol diri - kemampuan mengendalikan emosi yang dirasakan dan menampilkan reaksi yang sesuai
                  3. Kemampuan memotivasi diri - kemampuan menguasai diri untuk mencapai tujuan tertentu
                  4. Empati - kemampuan untuk memahami perasaan, keinginan, dan pikiran orang lain
                  5. Kemampuan membina hubungan - kemampuan membina hubungan baik dalam persahabatan maupun dengan orang lain
                  Kelima aspek kontrol emosi tersebut harus diasah baik untuk orang tua atau anak. Dengan terasahnya kecerdasan emosi, maka stimulasi yang diberikan akan mudah diterima dan dicerna oleh anak dalam otaknya (kognitif). Proses stimulasi pun akan lebih efektif karena baik orang tua atau anak

                  Melatih kecerdasan emosi bisa dilakukan sejak bayi. Melatih kecerdasan emosi tidak boleh dilakukan dengan cara berteriak karena anak tidak akan mengerti. Misalnya ketika bayi menangis karena popoknya basah, jangan lantas dimarahi. Bayi tidak akan mengerti. Tapi, ajak ngobrol baik-baik sambil menjelaskan kalau dia menangis karena merasa tidak nyaman. Walaupun belum bisa membalas, tapi semua itu terekam di memori bayi. Dia jadi mengenal kalau menangis salah satu penyebabnya adalah karena merasa kurang nyaman. Setelah mengenal emosi, maka akan lanjut ke tahap berikutnya yaitu mengontrol emosi dan seterusnya.


                  Stimulasi Kecerdasan Lewat Bermain

                  Ini adalah video tentang mainan edukatif, buku favorit, serta aktivitas Keke dan Naima saat mereka balita. Silakan dilihat, siapa tau bisa jadi ide bila ingin bermain bersama anak.
                  Menstimulasi kecerdasan harus paling efektif dengan cara bermain karena bermain adalah kegiatan yang bisa dilakukan tanpa beban.


                  Bermain tidak boleh dengan cara dipaksa, ya. Misalnya, anak dipaksa main lego karena orang tua merasa lego adalah permainan yang mendidik padahal anaknya gak suka main lego. Itu berarti ada pemaksaan. Kalau dipaksa proses stimulasinya tidak akan efektif.

                  Media untuk bermain tidak selalu harus yang mahal. Gunakan yang ada di sekitar. Yang utama adalah kedekatan antara orang tua dan anak agar pengalaman belajar menjadi menyenangkan. Ketika belajar, anak dapat mengembangkan kreativitasnya dan berimajinasi agar mempunyai cita-cita.

                  Orang tua dituntut harus kreatif ketika mengajak anak bermain, terlebih setiap anak itu unik. Sesuaikan juga dengan usia anak. Hargai setiap perkembangan dan hindari mencela.


                  morinaga, siap cerdaskan bangsa, nutrisi, stimulasi, multiple intelligence, moricare

                  Untuk membantu para Bunda mengembangkan multitalenta si Kecil mengasah kecerdasan majemuk (Multiple Intelligence), Morinaga memiliki MI PlayPlan yang bisa diakses di www.morinagamiplayplan.com. Di website tersebut, Bunda bisa

                  1. Menidentifikasikan kecerdasan anak melalui kuesioner
                  2. Membuat rencana bermain  terjadwal
                  3. Mencari berbagai ide bermain disesuaikan dengan usia dan kategori kecerdasan majemuk
                  4. Mencetak untuk keperluan bermain anak seperti mewarnai, tracing, dan lainnya
                   
                    Tidak ada sekolah menjadi orang tua. Stimulasi harus ditemukan dan disesuaikan dengan kebutuhan anak.


                    Gerakan Siap Cerdaskan Bangsa Persembahan Morinaga


                    Siapakah anak Indonesia yang berhak cerdas?

                    Semua. Ya, semua anak Indonesia berhak untuk cerdas tanpa memandang strata ekonomi manapun. Dari sleuruh paparan ketiga narasumber, menstimulasi kecerdasan anak bisa dari hal sederhana dan tidak memerlukan biaya mahal. Asalkan, orang tua bersedia untuk selalu berusaha membuat anak menjadi cerdas.

                    Bermain merupakan salah satu bentuk stimulasi positif kecerdasan majemuk si kecil. Morinaga secara konsisten mengadakan kembali DUNIA GENERASI PLATINUM MORINAGA di tahun 2016 ini untuk membantu si Kecil mengasah kecerdasan majemuknya melalui berbagai aktivitas, permainan, dan permainan edukatif. Diharapkan, rangkaian kegiatan yang diusung mampu menjadikan anak-anak Indonesia menjadi Anak Generasi Platinum yan Multitalenta," jelas Helly Oktaviana, Business Unit Head Nutrition for Kids, Kalbe Nutritionals.

                    Orang tua bisa turut membantu mensukseskan program #SiapCerdaskanBangsa persembahan Morinaga ini. Silakan berkunjung ke microsite www.siapcerdaskan.com. Di microsite ini ada berbagai informasi penting tentang stimulasi dna nutrisi anak, serta tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK)

                    Selain itu, disana juga ada program 1 juta suara di mana setiap kunjungan ke microsite tersebut akan dikonversi ke dalam nilai rupiah selama periode kampanye (April s/d Juni 2016). Jumlah rupiah yang terkumpul akan digunakan oleh Yayasan ASA (Act, Serve, Aspire) untuk merehabilitasi TK dan PAUD.


                    morinaga, siap cerdaskan bangsa, nutrisi, stimulasi, multiple intelligence, moricare
                    Pak Adi


                    Salah satu sekolah yang akan menerima donasi dari program 1 juta suara adalah PAUD & TK Pak Adi yang beralamat di Desa Samudra Jaya, Kecamatan Taruma Jaya, Kabupaten Bekasi. PAUD dan TK yang sudah berdiri sejak tahun 2004 ini masih sangat minim fasilitas. Hanya dengan 2 orang pengajar (salah satunya adalah Pak Adi tidak mengendurkan semangat untuk terus memberikan pendidikan kepada anak balita.

                    Tidak hanya sekolah Pak Adi saja yang akan mendapatkan donasi dari program 1 juta suara. Masih ada sekolah-sekolah lainnya di seluruh Indonesia yang akan mendapatkan donasi tersebut. Untuk informasi lengkap tentang daftar sekolah penerima donasi, bisa dilihat di microsite www.siapcerdaskan.com

                    Selain itu, orang tua juga bisa ikut mendonasikan mainan edukasi atau buku layak baca di setiap acara seminar parenting Morinaga. Akan disediakan drop box sebagai tempat donasi buku layak baca dan mainan edukastif.

                    Seminar parenting Morinaga akan diadakan di 15 kota dalam kurun waktu April-November 2016. Seminar parenting perdana sudah dilaksanakan pada tanggal 2 April 2016 lalu di Kota Kasablanka, Jakarta (Silakan baca postingan sebelumnya "Bunda, Sudah Siapkah Mencerdaskan Anak Sejak Dini?").

                    Seminar kedua akan diadakan pada tanggal 21 Mei 2016 di The Trans Luxury Hotel, Bandung. Siap-siap, nih orang tua Bandung. Info lengkapnya sudah ada di microsite www.siapcerdaskan.com. Yuk! Ikutan biar kita ssemua selalu siap untuk mendukung gerakan #siapcerdaskanbangsa demi menciptakan generasi platinum.


                    Semua anak mendapatkan kesempatan belajar yang sama. Mari kita bersama-sama mewujudkan mimpi anak Indonesia agar meraih masa depan yang lebih baik.

                    Apa yang kita tanam hari ini, akan kita tuai di masa mendatang. #SiapCerdaskanBangsa


                    Morinaga


                    www.siapcerdaskan.com

                    Facebook: Morinaga Platinum
                    Twitter: @MorinagaID
                    Instagram: MorinagaPlatinum 


                    • Share:

                    You Might Also Like

                    13 comments

                    1. Aaaakk ini penjelasannya lengkap banget mbak :)
                      Kebayang deh serunya kalau datang langsung di acaranya.

                      ReplyDelete
                      Replies
                      1. kalau datang langsung penjelasannya lebih komplit lagi dan bisa bertanya langsung ke narasumber :)

                        Delete
                    2. betul mak, media belajar ga harus mahal ya. anak2 saya tuh dibikinin balon dari kantong kresek girangnya minta ampuun. Tapi tetep sih..kalo liat mainan di toko mainan mauuu aja dibeli, tinggal pinter2 emaknya cari mainan murah berkualitas

                      ReplyDelete
                      Replies
                      1. Kalau saya mensiasatinya dengan menjatahkan mainan. Sbeulan cukup sekali beli dengan budget tertentu

                        Delete
                    3. Aku dari kecil visual banget kalo cuma dengerin org ngomong ga bakalan paham rp begitu liat baru deh ngeh n kayanya nadia jg gitu. Moga aja klo udah ketauan sejak awal jd bisa maksimal belajarnya mak.
                      Oya nadia jg suka bgt lagu aku bisa ;)

                      ReplyDelete
                      Replies
                      1. iya, semakin awal diketahui, semakin bisa membantu anak dalam kegiatan belajar

                        Delete
                    4. informasi sangat bermanfaat bagi ane yang baru menjalin sebuah bahtera rumah tangga :D

                      ReplyDelete
                    5. Detail lengkap penjabarannya, seminar anak yg sangat bagus, apalagi kalau dah punya anak ini penting banget

                      ReplyDelete
                    6. Aduuh, aku pingin ikut seminarnyaaaaa. Bole gk sih dr serang ikutbyg di Bandung

                      ReplyDelete
                      Replies
                      1. boleh banget. Ikut hadir di semua kotanya juga boleh :)

                        Delete
                    7. Alhamdulillah, anak-anak saya nggak ada yang alergi. Tumbuh-kembangnya berjalan baik, lebih-lebih si adik yang dikasih asi eksklusif full selama dua tahun ditambah MPASI. Kalau kakaknya terlihat sedikit lemah, dulu cuma ASI 4 bulan sih keburu disundul adiknya. Tapi tak ada alergi, jadi senang-senang saja :)

                      Seminarnya keren. Sayang di kota saya nggak pernah ada acara seperti ini.

                      ReplyDelete
                      Replies
                      1. alhamdulillah.

                        Acara ini akan road show ke banyak kota, Mas. Coba lihat jadwalnya d web cek alergi, deh :)

                        Delete

                    Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)

                    Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^