Acer Liquid Z320, Ponsel Android Sahabat Anak Dambaan Ibu

By Keke Naima - January 30, 2016

Ponsel Android Sahabat Anak Dambaan Ibu
 Acer Iiquid Z320 adalah ponsel android yang bisa menjadi sahabat anak dambaan ibu. Mengingat dampak negatif berinternet memang bisa sangat mengerikan, maka sebaiknya orangtua memilih ponsel yang tidak hanya pintar tapi juga aman bagi anak.

Bukan satu atau dua kali, Keke dan Nai meminta dibelikan ponsel. Hingga saat ini, kami masih menolak. Tidak langsung ditolak begitu saja, tapi kami selalu meminta Keke dan Nai untuk mengungkapkan alasan ingin memiliki ponsel pribadi.

Selama ini, alasan yang paling sering mereka ungkapkan adalah sekadar ingin punya karena teman mereka satu per satu mulai memiliki ponsel pribadi. Alasan seperti ini, tentu saja kami tolak. Mereka harus punya alasan kuat untuk bisa memiliki ponsel pribadi. Kalau hanya sekadar ikut-ikutan, mendingan gak usah. Lagipula selama ini mereka selalu pakai ponsel milik kami.

Walaupun saat ini kami masih menolak permintaan mereka, bukan berarti tidak dipertimbangkan. Di bawah ini beberapa pertimbangan yang kami lakukan berdasarkan urutan.


Perlukah Anak Mengenal Internet?



Kegiatan lain saat sedang tidak internetan


Ponsel saat ini erat kaitannya dengan internet. Rasanya sudah sangat jarang memiliki ponsel hanya untuk menelpon dan SMS-an saja. Paling tidak di setiap ponsel ada 2 hingga 3 media sosial yang di-install, bahkan bisa lebih. Sebut saja FB, WA, Twitter, Instagram, dan lain sebagainya. Yang sedang digemari oleh Keke dan Nai adalah LINE. Tapi, apakah anak-anak memang sudah saatnya mengenal internet?

Sebelum menjawab perlu atau tidak, kami harus mempertimbangkan dampak negatif serta positifnya terlebih dahulu. Selain untuk memutuskan perlu atau tidak mengenalkan internet, juga untuk mempertimbangkan kesiapan kami sebagai orang tua saat anak sudah mengenal internet.


Dampak Negatif Internet Bagi Anak

  • Pedofil
  • Pornografi
  • Konsumerisme
  • Akses Keamanan Finansial
  • Cyber bullying
  • Cyber criminal
  • Serangan terhadap privasi

Siapa yang anaknya pernah mengalami salah satu dari kasus di atas? Semoga anak-anak selalu dilindungi oleh Nya dari semua bahaya di atas. Aamiin. Tidak hanya itu, ada ancaman lain yang juga harus diperhatikan secara serius, yaitu

  • Anak menjadi kurang sabar karena pengaruh internet yang menyajikan sesuatu serba cepat
  • Obesitas akibat anak lebih banyak terpaku di depan gadget daripada melakukan aktivitas fisik
  • Kurang mampu menunda keinginan
  • Kurang sensitif terhadap orang lain
  • Anti Sosial 
  • Gangguan pada mata

Duh! Kalau sudah begini, apa gak usah aja mengenalkan anak-anak dengan internet? Bikin parno orang tua. Rasanya ingin terus memeluk mereka. Tapi, apa iya internet gak ada positifnya sama sekali?


Dampak Positif Internet Bagi Anak

 
Pizza buatan Nai. Hasil berguru dari YouTube

 

  • Bahagia. Kenapa internet sangat digandrungi oleh anak-anak hingga dewasa? Karena internet memang bisa menciptakan kebahagiaan. Bersosialisasi dengan banyak orang, berbagai aplikasi menarik, hingga ribuan game yang bisa dimainkan secara online
  • Membantu kegiatan belajar dan mengajar. Kurikulum 2013 di sekolah Keke dan Nai seringkali menuntut anak-anak untuk lebih aktif mencari ilmu di luar jam sekolah. Beruntung sekarang sudah zaman internet. Mereka bisa lebih cepat mendapatkan informasi yang dicari.
  • Bersosialisi dan bersilaturahmi. Dengan adanya internet, anak-anak bisa lebih mudah bersosialisasi sekaligus silaturahmi dengan teman-teman atau keluarga yang tinggal berjauhan.
  • Punya hobi baru. Gara-gara mengenal internet, Keke dan Nai punya hobi baru. Nai senang memasak dan dia lebih suka berguru dari YouTube daripada diajarkan bunda. Sedangkan Keke jadi rajin belajar Beat Box. Sama seperti Nai, Keke pun banyak belajar Beat Box dari YouTube. Hobi yang positif, kan?
 

    Maksimalkan Dampak Positif dan Minimalkan Dampak Negatif Internet


    Acer Liquid Z320, Ponsel Android, Fitur kids center
    Saat sedang kumpul keluarga di salah satu villa. Usai berenang bersama, generasi bibi dan paman saya memilih untuk mengobrol sambil makan. Sedangkan generasi anak-anak saya lebih memilih untuk sibuk dengan gadget masing-masing. Untung aja mereka gak terus-menerus seperti itu. Mereka lakukan saat sedang lelah saja. Tapi, jadinya malah gak beristirahat.


    Kalau baca dampak negatifnya memang bikin parno. Tapi setelah menimbang semua dampak yang mungkin terjadi, kami memutuskan untuk mengenalkan anak terhadap internet. Dampak positif dari internet terlalu sayang untuk dilewatkan. Lagipula saat ini memang eranya internet. Kalaupun kami melarang, tidak menutup kemungkinan mereka tetap akan mengenal internet.

    Beberapa waktu lalu, Keke cerita kalau teman-teman perempuannya sedang menyukai salah satu sinetron yang tayang di salah satu televisi swasta. Dengan lancar Keke menceritakan isi dari sinetron itu. Saya sempat agak kaget karena Keke, kok, bisa tau sinetron itu? Padahal di rumah anak-anak gak dibiasakan menonton sinetron. Saya pun berkesimpulan kalau melarang saja sepertinya gak cukup. Anak juga harus dilatih untuk bisa menjaga dirinya sendiri.

    Katakanlah, kami tetap melarang anak-anak untuk mengenal internet. Tapi nyatanya anak-anak bisa mengenal internet dari pelajaran komputer di sekolah. Malah Keke pernah cerita kalau lagi istirahat kadang suka memilih ke ruang komputer kalau lagi malas main di halaman sekolah. Apalagi di ruang komputer ada WiFinya, bisa bebas internetan. Tuh, gimana coba kalau kayak begitu? Sekadar melarang saja rasanya tidak mungkin.

    Beberapa Langkah Mengontrol Penggunaan Internet Untuk Anak


    Membatasi Jam Berinternet

    Hari Senin hingga Jum'at, Keke dan Nai gak terlalu lama internetan. Biasanya, mereka internetan setelah pulang sekolah. Tapi, pulang sekolahnya sudah menjelang sore. Itupun kadang lebih memilih kegiatan lain daripada internetan. Keke akhir-akhir ini lagi senang main sepeda bersama beberapa temannya. Kalau Nai asik di dapur membuat berbagai camilan sore hari. Otomatis jam berinternet anak-anak cuma sebentar. Paling saat weekend atau libur sekolah aja yang agak lama internetannya. Dengan catatan kalau gak lagi jalan-jalan. Ada juga waktu tertentu dimana anak-anak dilarang pegang ponsel, misalnya saat sedang makan. Anak harus dibuat sadar dan paham kapan saatnya mereka boleh berinternet dan tidak.


    Mengawasi Aktivitas Anak di Dunia Maya

    Suatu hari, saya pernah baca LINE Keke. Ada salah seorang temannya yang bertanya kenapa Keke membiarkan orangtuanya membaca seluruh isi LINEnya? Apa gak pernah diajarkan tentang privasi? Saya juga membaca jawaban Keke. Dia bilang ke temannya kalau boleh internetan asalkan tidak merahasiakan apapun kepada ayah dan bundanya. Keke masih anak-anak, jadi kami masih wajib tau seluruh aktivitasnya. Termasuk ketika berinternet, salah satunya adalah membaca seluruh isi akun LINEnya.

    Mengetahui aktivitas anak di dunia maya itu sangat penting. Jangan sampai anak sengaja atau tidak klik link yang tidak pantas untuknya. Jangan sampai anak melakukan cyber bullying walaupun sekadar ikut-ikutan. Pokoknya jangan sampai anak melakukan sesuatu yang tidak diharapkan orang tua.


    Alihkan dengan Kegiatan Lain yang Tidak Kalah Menyenangkan

     
    Membaca buku bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan usai internetan.


    Berinternet itu menyenangkan. Bahkan saking menyenangkannya ada gejala baru bernama Nomophobia. Termasuk salah satu jenis kecanduan juga dalam berinternet. Lebih tepatnya adalah rasa takut yang berlebihan kalau sampai jauh dari ponsel. Dan sebentar-sebentar buka pegang ponsel untuk berinteraksi di dunia maya.

    Internet memang mengasyikkan serta bermanfaat. Tapi jangan sampai kecanduan. Coba aja perhatikan, saat ini anak yang terancam obesitas akibat kurang bergerak semakin banyak. Begitu juga dengan anak yang berkacamata. Rata-rata penyebabnya adalah karena terlalu banyak waktu dihabiskan untuk berinternet.

    Setelah jam berinternetnya dibatasi, sebaiknya anak dikasih aktivitas lain yang tidak kalah menyenangkan. Karena pada dasarnya, anak itu butuh beraktivitas. Kalau hanya sekadar dibatasi, anak bisa uring-uringan. Bersepeda atau fun cooking adalah 2 contoh aktivitas lain yang disukai oleh Keke dan Nai. Apabila malam hari sudah tiba, menggambar, menonton tv, membaca buku, atau ngobrol bersama juga menjadi aktivitas yang menyenangkan.


    Rutin Berdiskusi dan Kenalkan Dengan Rambu-Rambu

    Anak-anak cepat sekali belajar, lho. Kadang untuk urusan internet malah mereka lebih update. Saya tidak malu bertanya kepada anak tentang segala sesuatu yang sedang kekinian. Bahkan saya belajar LINE juga dari anak-anak. YouTube udah jadi guru mereka. Keke belajar beat box dari YouTube. Sedangkan Nai banyak belajar masak dari YouTube. Saya bukannya gak mau ngajarin. Kalau beat box, jelas saya gak bisa. Tapi kalau masak, sih, saya bisa. Hanya saja anak-anak memang lebih suka berguru kepada YouTube.

    Keke dan Nai boleh belajar darimana saja, termasuk dari YouTube. Malah bagus, jadinya lebih irit. Coba kalau saya harus masukkan ke lembaga kursus. Tapi, saya wajib mengenalkan rambu-rambu kepada mereka. Serta bagaimana beretika di dunia maya. Kadang kami berdiskusi tentang ini karena anak-anak juga punya sudut pandang sendiri. Apalagi zaman sekarang, banyak ponsel yang mengklaim pintar. Kalau ponselnya saja pintar, penggunanya juga harus pintar.


    Biasakan Meminta Izin

    "Bunda, Keke install game ini boleh?"
    "Bunda, ini ada tulisan kayak gini. Diklik atau jangan?"

    Keke dan Nai sampai sekarang masih minta izin. Kemanapun atau melakukan apapun, selalu minta izin. Sedikit-sedikit minta izin. Mau mandi aja mereka minta izin hahaha. Tapi, bagusnya adalah saya jadi tau apa yang mereka lakukan. Termasuk berurusan dengan internet. Rasanya hingga saat ini belum pernah mengalami kejadian tagihan bulanan bengkak karena mereka install sesuatu yang berbayar tanpa izin. Atau mereka melakukan hal lain tanpa izin. Semoga jangan sampai kejadian, ya.


    Cari Gadget yang Bisa Menjadi Sahabat Anak

    Jadinya boleh atau tidak Keke dan Nai mengenal internet? Boleh.

    Beberapa langkah antisipasi supaya mereka gak kecanduan dan memperkecil dampak negatif berinternet sudah dan akan terus kami laksanakan. Masih ada satu langkah lagi yaitu mencari gadget yang bisa menjadi sahabat anak yang didambakan orang tua. Itu artinya gadgetnya harus yang ramah anak. Gadget yang ramah anak diharapkan membuat orang tua lebih tenang. Kira-kira ada, gak, ya?


    Acer Liquid Z320, Ponsel Android Sahabat Anak Dambaan Ibu


    Ketika pertama kali mengenal internet termasuk membolehkan mereka menggunakan ponsel, saya gak terpikir untuk pilih perangkat. Bagi saya yang penting pengawasan. Tapi setelah itu, saya semakin merasa kalau pengawasan saja belum cukup. Apalagi gak mungkin mengawasi mereka selama 24 jam setiap harinya. Ada kalanya mereka dibiarkan sendiri ketika sedang asik dengan ponsel. Sudah saatnya mencari ponsel yang bisa menjadi sahabat anak.

    Sejatinya ponsel adalah suatu perangkat yang bisa membantu manusia termasuk anak. Tapi, mengingat resiko negatifnya juga harus semakin diwaspadai, sudah saatnya memilih ponsel yang bisa menjadi sahabat bagi anak. Sebagai sahabat tentunya harus berdampak positif bagi anak, dong.


     


    Screenshot di atas adalah spesifikasi Acer liquid Z320.  Lalu apa istimewanya Acer Liquid Z320 dibandingkan yang lain? Istimewanya adalah ponsel Acer Liquid Z320 ini memiliki fitur Kids Center.

    Sebetulnya, sudah mulai bermunculan aplikasi yang mengklaim bisa membantu memproteksi anak dari berbagai dampak negatif internet. Tapi, rasanya baru Acer Liquid Z320 ini ponsel yang di dalamnya justru sudah pre-install fitur Kids Center. Orang tua sudah tidak perlu repot install aplikasi sejenis. Itu juga artinya sebagai produsen ponsel, Acer mengerti kalau anak-anak zaman sekarang umumnya sudah akrab dengan ponsel. Acer ikut memikirkan serta membantu para orangtua agar anak-anaknya tetap aman saat berponsel.


    Acer Liquid Z320, Ponsel Android, Fitur kids center 
    Sentuh dulu ikon Acer apabila ingin mengaktifkan fitur Kids Center


    Apabila anak-anak ingin menggunakan ponsel Acer Liquid Z320, yang pertama kali harus spAcer lakukan adalah klik ikon Acer lalu pilih Kids Center. Setelah itu tampilan homepage pun berubah. Menjadi warna-warni dan eye catching di mata anak-anak.

    Acer Liquid Z320, Ponsel Android, Fitur kids center

    Tidak hanya tampilannya yang eye catching. Fitur ini juga mudah digunakan oleh anak-anak. Berbagai aplikasi, web, serta game yang menyenangkan dan aman juga tersedia. Kita lihat satu persatu keamanan fitur Kids Center yang berlapis ini, yuk!


    1. Parental Control

    Dengan mengaktifkan fitur Kids Center, orangtua bisa mengontrol segala aktivitas anak saat berinternet. Di fitur Kids Center ini juga bisa diatur pembatasan waktu sehingga anak tidak terus-menerus menggunakan ponsel.


    2. Time Out

    Salah 2 ancaman dari ketergantungan gadget adalah obesitas dan bermasalah dengan penglihatan. Acer Liquid Z320 pada fitur Kids Center bisa diatur waktunya. Misalnya, spAcer mengatur 1 jam sehingga anak bisa menggunakan ponsel dalam waktu 1 jam saja. Dengan adanya time out, anak-anak bisa dialihkan dengan kegiatan lain usai menggunakan ponsel. Sehingga meminimalkan resiko kecanduan yang bisa mengakibatkan obesitas atau gangguan penglihatan pada anak.


    3. Berbagai Game dan Fitur Menarik


    Suka mewarnai secara online? Di fitur Kids Center sudah disediakan. Gak hanya itu, berbagai game lain yang menarik untuk anak juga sudah ada di sana. Pastinya game yang tersedia juga sudah disesuaikan untuk usia anak, sehingga orang tua tidak perlu cemas kalau anak akan bermain game dewasa. Anak akan tau game terbaru dengan adanya update content. Dengan adanya update content, anak gak akan bosan karena banyak pilihan baru yang menarik.


    4. Berbagai Situs Web yang Aman dan Menarik bagi Anak

    Acer Liquid Z320, Ponsel Android, Fitur kids center

    Sejak sekolah Keke dan Nai menggunakan kurikulum 2013, kebutuhan akan internet semakin meningkat. Itu karena di kurikulum baru, siswa dituntut aktif untuk mencari berbagai informasi yang dibutuhkan. Tidak hanya mengandalkan buku pelajaran sekolah saja.

    Saya dan suami tidak bisa selalu menjadi kamus bagi anak. Menjadi orang tua yang serba tau. Ada kalanya, kami bersama-sama mencari jawabannya di internet. Kadang anak-anak kami minta untuk mencari sendiri agar mereka juga mandiri. Masalahnya, kalau mencari sendiri beresiko  bisa sengaja atau tidak membuka website dewasa yang tidak layak bagi anak.

    Di fitur Kids Center ini, situs yang tersedia tentu saja yang aman bagi anak-anak. Begitu juga dengan beragam aplikasi edukasi yang tersedia. Anak-anak tinggal memilih situs atau aplikasi apa saja yang dibutuhkan. Apabila anak butuh melihat video pun, yang tersedia adalah video yang aman bagi anak.


    5. Selfie yang Aman


    Saat masih bayi hingga balita, saya masih bisa sepuas mungkin fotoin Keke dan Nai. Kemudian masuk masa dimana mereka susah sekali untuk difoto. Sampai saya gregetan sendiri karena masih ingin fotoin mereka. Sekarang, Keke dan Nai lagi senang ber-selfie ria. Apabila selfie pakai kamera yang di fitur Kids Center, ada berbagai bingkai lucu yang bisa dipilih. Galeri fotonya juga terpisah dari galeri utama.

     
    Keke dan Nai lagi hobi selfie, nih


    Tentang galeri foto, saya pernah mengalami kejadian yang kurang menyenangkan. Ada seorang teman, upload foto tidak senonoh di grup WA. Saya tidak langsung menghapus karena sudah tidur. Besoknya, begitu buka ponsel, saya sempat panik melihat foto tersebut. Panik karena biasanya anak-anak suka lebih dahulu pegang ponsel. Huff! Untungnya gak sampai kejadian. Buru-buru saya hapus sebelum anak-anak melihatnya. Gak sanggup membayangkan kalau mereka sampai melihat.


    6. Safe Environtment

    Acer Liquid Z320, Ponsel Android, Fitur kids center

    Fitur Kids Center benar-benar aman bagi anak dan bisa membuat orang tua menjadi tenang. Yup! Begitu fitur Kids Center diaktifkan, tidak hanya tampilan homepage yang berubah. Tapi juga tidak bisa keluar dari fitur Kids Centre bila orangtua mengunci Extra Safe Zone, walaupun ponsel sudah dinyalakan ulang. Ketika anak-anak menyalakan ponsel, yang langsung dilihat adalah fitur Kids Center.

    Anak-anak tidak bisa men-download konten semau mereka. Atau membeli aplikasi lain sesukanya. Semuanya harus ada izin dari spAcer terlebih dahulu. Jadi, gak ada cerita kalau tau-tau tagihan membengkak dan ternyata anak mendownload tanpa izin.


    Andai Fitur Kids Center Sudah Ada Sejak 5 Tahun Lalu ...


    Sekarang, Keke berusia 11 tahun dan Nai 9 tahun. Coba fitur Kids Center ini sudah ada sejak 5 tahun lalu, ya. Memang, sih, selama ini mereka masih tetap aman berinternet. Masih terkontrol menggunakannya. Tapi, seandainya fitur Kids Center ini sudah ada sejak 5 tahun lalu tentunya saya senang banget karena sangat bisa membantu mengawasi anak-anak beraktivitas internet. Di rumah juga masih ada keponakan berusia 5 tahun yang mulai akrab dengan ponsel. Rasanya, memang harus mulai punya Acer Liquid Z320, nih.

    Fitur Kids Center juga sekarang tetap bisa dipakai karena Keke dan Nai tetap masih harus diawasi. Apalagi zaman sekarang semakin banyak saja kasus karena berinternet. Ya, seperti yang sudah saya tulis di atas, yaitu kasus pornografi, cyber bullying, akses keamanan finansial, dan lain sebagainya.

    Selain fitur Kids Center, masih ada fitur spesial lainnya yang ada di Acer Liquid Z320, yaitu


    Acer BluelightShield

    Seringkali pengguna ponsel tidak menyadari kalau terlalu lama menatap layar ponsel akan membuat mata lelah. Baru sadar setelah penglihatan mulai bermasalah dan harus pakai kacamata. Anak-anak zaman sekarang sudah banyak yang berkacamata sejak dini karena terlalu lama menatap layar ponsel. Teknologi BluelightShield akan mengurangi emisi cahaya biru dari layar ponsel sehingga mata tidak cepat lelah. Tapi, tetap saja lama penggunaan ponselnya harus dibatasi, ya. Karena sesuatu yang berlebihan memang tidak baik.


    DTS Studio Sound

    Bermain games dan mendengarkan musik adalah 2 hal yang paling disukai Keke dan Nai saat berinternet.  Kedua hal itu berkaitan erat dengan suara. Gak asik banget kalau main game atau musik tapi suaranya kayak kaleng rombeng. Suaranya harus jernih, dong! :)


    Gourmet Mode

    Saya suka memotret makanan ketika makan di resto. Hasil fotonya gak hanya diupload di social media tapi juga saya upload di blog untuk review resto. Sekarang, Keke dan Nai mulai ikutan. Kami selalu bergantian memotret makanan sebelum disantap. Lebih seringnya pakai kamera ponsel karena gak ribet. Kabarnya, kalau spAcer menggunakan Gourmet Mode untuk memotret makanan, kamera akan fokus serta menyesuaikan temperature warna makanan sehingga hasil foto makanannya bisa terlihat lebih lezat.

    Internet memang seperti hutan belantara. Kita yang sudah dewasa saja bisa tersesat di dalamnya. Apalagi anak-anak. Oleh karenanya, penting sekali diberikan rambu-rambu. Terutama bagi anak-anak karena masih tanggung jawab orangtua. Kewajiban orangtua untuk terus mengawasi anak ketika beraktivitas internet.

    Keberadaan fitur yang bisa menjadi sahabat anak tentu saja menjadi dambaan orangtua. Karena fitur seperti Kids Center pada Acer Liquid Z320 ini bisa membantu. Dengan adanya fitur ini, anak menjadi senang dan orang tua tetap tenang.

    Teman-teman, fitur Kids Center pada Acer Liquid Z320 ini spesial banget, ya. Untuk harga, gak usah khawatir. Dengan harga Rp999.000,00 spAcer sudah bisa memiliki ponsel android Acer Liquid Z320. Asik banget, kan?


    Acer Liquid Z320, Ponsel Android, Fitur kids center 
    Status saya 1 tahun yang lalu. Yuk, jangan hanya bisa membeli tapi juga mampu mengawasi. Pengawasan terhadap ponsel bisa semakin terbantu apabila ponselnya sendiri sudah memiliki parental control seperti fitur Kids Center di Acer Liquid Z320.

    • Share:

    You Might Also Like

    2 comments

    1. Foto keluarga itu benar2 menggambarkan ya. Generasi kakek nenek lebih memilih ngobrol, generasi anak-anak pada pegang gadget sendiri2 hihi.
      Dengan adanya Kids center, orangtua jadi nggak parno lagi :)

      ReplyDelete

    Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)

    Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^