#IndonesiaDigitalNation - Harapan Sederhana dari Seorang Ibu Penjual Buah

By Keke Naima - November 19, 2015

Ibu Sri Yatmi, seorang penjual buah, menyadari kalau internet dibutuhkan bagi anak-anak sekolah. Sekarang banyak tugas sekolah di jenjang apapun memerlukan internet. Apakah ibu Sri Yatmi juga akrab dengan dunia internet? Ternyata tidak. Ibu Sri hanya berharap internet tidak membawa dampak yang aneh. Pokoknya yang positif aja, lah.

Cukupkah hanya sekadar berharap, sedangkan kita adalah orang tua yang gaptek?

Teman-teman suka nonton serial CSI Cyber? Kalau parnoan, rasanya pengen jauh-jauh deh dari dunia internet. Tapi, bagaimana mungkin bisa menjauh kalau ternyata kejahatan cyber bisa menyentuh lapisan apapun. Bahkan bagi kita yang tidak internetan sekalipun bisa ikut menjadi korbannya. Karena kejahatan cyber yang diceritakan gak cuma sekadar akun socmed yang dihack.

Di salah satu episode diceritakan seorang anak tewas tertembak. Setelah diinvestigasi, korban ternyata penggemar berat game online. Diimingi-imingi oleh salah satu akun akan diberi banyak hadiah game asalkan mau jadi kurir. Korban pun setuju tapi karena ketakutan, barang yang dibawa yang ternyata senjata terjatuh dan melesatkan peluru ke tubuhnya.

Awalnya orang tuanya gak percaya. Dengan menunjukkan tampilan tab anaknya yang terlihat bersih dan aman, orang tuanya menganggap tim CSI telah salah. Mereka juga selalu mengingatkan dan mengecek tab anaknya. Orang tuanya dkasih tau kalau di tab anaknya itu ada aplikasi parenting control. Aplikasi ini harusnya untuk orang tua. Digunakan untuk menyembunyikan berbagai aplikasi yang dianggap terlarang bagi anak untuk dilihat. Tapi orang tuanya gaptek, aplikais parenting control yang seharusnya mereka yang punya kuasa justru malah anaknya yang menggunakan untuk menyembunyikan berbagai aplikasi. Begitu dibuka, kagetlah orang tuanya karena ternyata di dalam tab banyak diinstal aplikasi yang berbahaya bagi anak.

Chi yakin dalam dunia nyata banyak kejadian seperti itu. Anak lebih cepat mengikuti penrkembangan dunia maya dibanding orang tua. Chi salah satu contohnya. Beberapa kali, Chi lihat Keke dan Nai lebih tau aplikasi apa aja yang lagi hits. Untungnya mereka selalu bercerita dan selalu minta izin kalau mau install.

Chi juga beberapa kali minta tolong ke anak-anak untuk urusan digital. Seperti beberapa hari lalu, HP baru aja diupgrade, eh banyak tampilan yang berubah trus Chi mendadak gaptek lagi, dong. Cara tercepatnya adalah nanya ke anak-anak. Kenapa bukan Tanya ke K’Aie? Karena nunggu dia pulang kantor bakalan lama ajah hehehe. Dan, terbukti cukup dengan tanya ke anak-anak udah bisa dapat jawaban cepat :D

Internet memang seperti 2 sisi mata pisau. Kalau cuma mikir kejahatannya aja memang bikin seram. Tapi, sebetulnya banyak banget hal positif yang bisa didapat dari internet.


Dampak yang Paling Dirasakan dengan Adanya Internet


Blogging

Sebagai blogger, udah pasti internet adalah salah satu perangkat ‘perang’ utama yang dibutuhkan. Udah banyak banget manfaat yang Chi dapatkan dari dunia blog. Chi bisa menuliskan beratus-ratus bahkan sekarang sudah lebih dari seribu catatan kehidupan kami terutama anak-anak. Catatan digital yang bisa kapanpun kami baca untuk bernostalgia. Dari sebuah catatan perjalan, berbonus pertemanan, networking, hingga pundi-pundi uang.


Teman Belajar

Hari gini, siapa yang belum pernah mengandalkan Google untuk mencari berbagai info? Kalau zaman Chi kecil dulu mungkin andalannya buku ensiklopedia. Tapi kalau sekarang, Google lah yang menjadi andalan. Karena kita membutuhkan informasi secara cepat.

Sejak kurikulum sekolah menjadi tematik, internet semakin dibutuhkan. Tapi apapun kurikulumnya, Chi gak pernah memposisikan diri sebagai orang yang paling tau di depan anak-anak. Ada kalanya ketika anak mengalami kesulitan belajar dan Chi gak tau jawabannya, kami bersama-sama mencari tau lewat internet.

Sebetulnya gak hanya 2 hal itu aja, sih. Banyak banget manfaat yang bisa Chi rasain. Bisa dikatakan internet buat Chi saat ini gak hanya untuk berkomunikasi dan belanja online, tapi berbagai kegiatan sudah bersentuhan dengan internet.

Harapan Chi untuk dunia internet ini sangat besar. Zaman globalisasi tentu aja kebutuhan internet semakin dibutuhkan. Chi sih berharap kecepatan internet di Indonesia semakin baik karena katanya kecepatan internet di kita masih jauh dibandingkan negara lain. Tapi, kecepatan yang jauh aja, pengguna internetnya Chi yakin semakin banyak. Nah, harapan Chi selanjutnya adalah semakin banyak yang menggunakan internet untuk hal positif. Cape gak, sih, setiap kali buka social media yang dlihat Cuma nyinyir sana-sini, atau pada debat kusir yang gak jelas? Padahal seharusnya dunia internet dimanfaatkan untuk saling berbagi informasi bermanfaat. Syukur-syukur bisa menginspirasi. Perkembangan internet memang dibutuhkan, tapi perkembangan dewasa dalam berinternet juga seharusnya mengikuti.

Teman-teman pernah lihat web www. Indonesiadigitalnation.com? Coba buka webnya, deh. Banyak video yang mengispirasi dari berbagai lapisan masyarakat yang sudah merasakan manfaatnya internet. Ya, banyak-banyakin aja melihat yang positif di dunia internet biar bisa mengurangi dampak negatifnya :)  

  • Share:

You Might Also Like

3 comments

  1. Lihat CSI Cyber emang serem sih Mbak Myra. Semoga Indonesia digital nation ini bisa membawa banyak berkah ya Mbak..

    ReplyDelete
  2. Anak-anak emang menjadi yg pertama tahu internet. Bahkan yg bikin dan ngenalin blog malah si bungsu, pdhal waktu itu dia masih SD. Karena itu, aku harus belajar, nggak mau lah kecolongan kayak di film. Untungnya lagi anak2 suka curhat juga meski cowok, karena kebiasaan dari kecil kali ya. Jadi lebih terbuka kalo ngobrol.

    ReplyDelete

Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)

Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^