Menghitung Biaya Sekolah

By Keke Naima - October 23, 2015

Mari kita menghitung biaya sekolah. Tahun ajaran baru memang baru berjalan seperempatnya. Tapi, biasanya sekolah swasta sudah berancang-ancang untuk membuka pendaftaran baru bagi tahun ajaran berikutnya. Jadi, gak ada salahnya mulai berhitung dari sekarang.


SPP vs Uang Tahunan


Ibu A: "SPP di sekolah Keke dan Nai berapa?"
Chi: "Kalau Keke Rpxxx, Nai Rpxxx." *SPP Keke dan Nai memang berbeda. Cuma selisih 50 ribu, sih."
Ibu A: "Lebih murah, ya."
Chi: "Emang SPP di sekolah anak ibu berapa?" *SPP di sekolah anak ibu A lebih mahal.*
Ibu A: "SPP di sekolah anak saya itu Rpxxx. Di sana ada uang tahunan?"
Chi: "Ada."
Ibu A: "Berapa?"
Chi: "Antara Rpxxx sampai Rpxxx, lah. Tergantung kelasnya."
Ibu A: "Wah, kalau gitu berarti sekolah di sana lebih mahal, ya, dibanding sekolah anak saya. Kalau di sana gak ada biaya tahunan. Cuma SPP aja."

Itu salah satu percakapan Chi dengan salah seorang teman. Sebetulnya gak cuma sekali itu aja Chi ada percakapan seperti itu dengan beberapa orang. Cuma, kalau dilihat dari percakapan Chi dan ibu A, benarkah biaya sekolah Keke dan Nai lebih mahal? Ternyata, enggak. Sama aja totalnya.

Mungkin sekolah Keke dan Nai kelihatan lebih mahal karena ada biaya tahunan. Tapi SPPnya kan lebih murah. Sedang ibu A, SPPnya lebih mahal walopun gak ada biaya tahunan. Kalau Chi dan K'Aie lebih suka kayak di sekolah Keke dan Nai. Setidaknya bisa nabung dulu untuk biaya tahunan. Biaya tahunan yang kami bayarkan itu untuk anggaran kegiatan dan juga buku pelajaran.


Uang Kegiatan


Mungkin bagi beberapa orang, biaya sekolah ada yang terkesan mahal. Tapi, Chi lihat dulu, biayanya mencakup apa? Ada sekolah yang biayanya murah, tapi untuk berbagai kegiatan harus bayar lagi. Kalau kegiatannya jelas, masih enak. Namun ada juga yang biaya gak jelas. Tau-tau ada surat untuk biaya ini-itu yang wajib dibayar. Kalau di sekolah Keke dan Nai udah gak ada biaya apa-apa lagi di luar SPP dan uang tahunan. Buat kami lebih enak ngitungnya. Dan, lebih jelas pengeluarannya.


Biaya Transport


Ini memang gak termasuk biaya yang dibayarkan ke sekolah, tapi masuk juga ke dalam biaya bulanan. Ya, kalau ke sekolahnya cuma jalan kaki, mungkin gak perlu biaya. Chi setiap hari masih jemput Nai pakai mobil, paginya Nai diantar ayahnya dengan motor. Keke naik sepeda. Untuk Keke udah gak ada biaya transport. Paling kami kasih sedikit uang untuk jaga-jaga kalau mendadak harus ke bengkel sepeda saat di jalan. Itupun gak setiap hari ngasihnya. Kalau Nai memang masih ada biaya transport. Tapi dibanding harus langganan naik ojek atau mobil antar-jemput, biaya yang kami keluarkan sekarang tentu aja jauh lebih murah.


Biaya Seragam


Untuk Keke memang anggaran pakaian seragam lebih besar dibanding Nai karena setiap tahun ganti. Badannya cepat besar. Sedangkan Nai, biasanya 2 tahun sekali. Malah udah setahun terakhir ini, Keke agak boros untuk urusan seragam, terutama celana. Sering robek celananya. Alasannya jatuh karena main futsal atau berbagai alasan lain. Hadeuuuhh ... dia udah nyaris gak pernah ngilangin peci. Gantinya celana sekolah yang sering robek *tetep aja biaya lagi

Kira-kira 4 hal di atas bisa dipertimbangkan untuk biaya rutin bulanan atau tahunan kalau sekolah. Pertimbangkan juga biaya sekolah tak terduga. Ya, untuk jaga-jaga aja, sih. Pusing ya kalau udah urusan biaya? Sama. Hahaha ....

Info tambahan:


Biaya Makan


Kalau sekolahnya dekat, jam sekolah gak panjang, mungkin ke sekolah cukup dengan bawa air minum saja. Plus sedikit camilan kalau mau. Keke dan Nai juga dekat sekolahnya tapi jam sekolah lumayan panjang. Setiap hari mereka bawa 2 macam bekal makanan untuk 2 kali makan. Kasih uang jajan paling seminggu sekali aja. Itupun cuma cukup untuk sekali jajan. Di sekolah ada jasa catering, tapi setelah ditimbang-timbang biayanya mendingan bawa bekal sendiri, deh. Walopun harus bangun lebih pagi untuk nyiapin bekal. Plus sesekali kesiangan bangun.

  • Share:

You Might Also Like

16 comments

  1. jatuhnya ternyata sama, atau bisa aja lebih murah ya mak ternyata...hehehe..gini ya ternyata kalo udah punya anak dan anak udah sekolah...ganbate jd emak2...yeayyyy

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya, kalau menurut saya harus dihitung secara keseluruhan. Kalau udah dihitung keseluruhan, nanti akan ketahuan apakah lebih murah, lebih mahal, atau sama aja :)

      Delete
  2. baru ngerasain sekolahin anak TK, aku dah pusing biayanya, Mak Chi.

    Soalnya ya itu, kebanyakan biaya tak terduga. Padahal waktu dikasih formulir bilangnya cuma ada biaya yg di brosur aja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makanya saya lebih suka sekolah yang biayanya udah jelas

      Delete
  3. iya, biaya sekolah emang banyak. elus-elus buku tabungan. Hiks
    #nasib mahasiswa

    ReplyDelete
    Replies
    1. makin ke sini biaya sekolah makin tinggi ya :)

      Delete
  4. Aduh, Mak.

    Pusing yah banyak banget yang diitung. Akhirnya lewat duank deh isi dompet

    ReplyDelete
  5. Tiap tahun biata sekolah katanya makin mahal. Ada kenaikan berapa prosen, gitu. *elus2 perut*

    Btw, lebih sehat dan irit bawa bekal sndiri ya, Mbak. :D

    ReplyDelete
  6. selama di Indonesia kami juga selalu berhitung...dan banyaaak aja komponennnya. DI sini enaknya sekolah dan buku gratis mak, seragam juga tidak ada kalau di public school. Tapi ya kalau mau di private atau swasta biasanya biayanya ekstra. Harus siap-siaaap nih sebelum pulang ke tanah air :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Coba public school di sini juga tanpa seragam, ya

      Delete
  7. Aku paling males ditanya biaya sekolah, sama ibu lain yg anaknya seusia. Kalau lbh muda gpp, mungkin dia lagi survey utk anaknya tahun depan. Tp kalau seumuran jatohnya ngebandingin, terus merasa keputusannya lbh baik bla bla bla.

    ReplyDelete
  8. Saya juga sering ditanyain gitu, apalagi sekolah anak-anak SMP nya di swasta. Yang mahal lah, ini lah, tapi sebenarnya enggak mahal sih. Karena sekolah di swasta itu kami udah nggak ngeluarin uang lagi buat kursus tambahan. Sekolahnya sampai sore, dan gurunya perhatian banget sama muridnya sampai terkesan personal. Jadi kalo dibilang mahal ya sesuai dengan yg diterima si anak. Trus nggak ada biaya dadakan yang bikin mata kaget, hihihii

    ReplyDelete

Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)

Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^