Manfaat Bermain Game

By Keke Naima - September 09, 2015

Manfaat Bermain Game. Baca artikel di website Tempo sekitar 2 tahun lalu yang judulnya "Video Game Dorong Anak Bertanggung Jawab" menarik perhatian Chi. Menarik karena di tengah pro-kontra tentang game.

Chi dan K'Aie bisa bilang berada di kedua sisi pro-kontra. Dalam artian kami gak menampik kalau banyak game yang tidak layak. Tapi game yang layak juga sama banyaknya. Jadi tugas yang harus dilakukan oleh orang tua adalah memilihkan game untuk anak. Kalau anak udah punya mau main game yang mana, Chi dan K'Aie gak boleh masa' bodoh. Harus tau game apa yang dipilih sama Keke dan Nai.

Mungkin ada yang bertanya, kenapa juga anak harus dikenalkan dengan game? Jawabannya adalah karena Chi dan K'Aie memang penggemar game. Dulu waktu masih pacaran, kerjaannya kalau gak baca buku Donald Bebek, ya main game hahaha *jarang banget keluar rumah buat pacaran :D* Dan, hobi itu terbawa sampe menikah.

Sempet sih Chi dan K'Aie mengubah kebiasaan main game di malam hari setelah anak-anak tidur. Sleain K'Aie juga ngantor kalau siang, main game di malam hari kan anak-anak gak tau. Jaid siapa tau mereka gak akan ngikutin hobi orang tuanya. Karena Chi pun awalnya sempat parno juga dengan efek game pada anak *walopun sendirinya penggemar game* Tapi karena adik Chi juga senang main game dan Keke selalu melihat, lama-lama dia jadi tertarik. Akhirnya, Chi pun mengalah tapi tentu aja dengan sejumlah syarat yang berlaku hingga sekarang.

Salah satu syaratnya sudah Chi tulis di awal, yaitu mengontrol pemilihan game pada anak. Mengontrol game sebaiknya jangan cuma lihat covernya atau cari info di google. Kalau perlu dimainkan juga oleh Chi atau K'Aie. Atau rajin-rajin melihat Keke dan Nai kalau lagi main. Sesekali ditanya tentang game yang sedang dimainkan. Biasanya Keke dan Nai semangat kalau ditanya. Asalkan nanyanya jangan bergaya ala satpam yang lagi menginterogasi aja.

Gak semua game yang dimainkan anak-anak harus dimainkan orang tua. Tapi yang penting kita jangan sampe kudet juga. Chi pernah nonton salah satu episode serial CSI Cyber, dimana orang tua si anak ceritanya ketat banget melarang main game. Sampe kemudian anaknya terbunuh karena ada hubungannya dengan game, orang tuanya masih gak percaya. Mereka masih berpikir kalau aanaknya tuh anak baik. Diperlihatkan juga tab si anak yang isinya standar banget, tanpa game.

Ternyata, setelah dicek oleh tim CSI, isi tab si anak itu gak standar. Banyak yang sebetulnya belum pantas bagi si anak untuk diinstall. Nah, si anak ini pake aplikasi tertentu sehingga kalau orang tuanya ngecek kelihatannya aman. Nah, menurut Chi justru di sini letak salahnya. Orang tuanya kudet, mereka gak tau tentang aplikasi tersebut. Pokoknya cuma cek kalau desktop si anak kelihatan aman, ya udah. Anaknya yang justru lebih tau aplikasi seperti itu, padahal itu aplikasi justru untuk orang tua dengan tujuan memproteksi anak. Ini malah kebalik. Yuk ah kita jangan kudet :)

Menentukan waktu bermain juga penting dan butuh kedisiplinan. Keke dan Nai dibolehkan main game setiap pulang sekolah sampai memasuki waktu maghrib. Tapi mereka kan pulang sekolah udah lumayan sore. Sampe rumah kegiatannya gak cuma main game, tapi juga makan, mandi, dan sebagainya. Otomatis waktu bermain game mereka gak banyak sebetulnya. Setiap pagi juga kadang main game. Dan diperbolehkan main game saat pagi itu ampuh untuk bikin mereka gak uring-uringan ketika bangun hehehe. Tapi tetep waktu bermainnya gak lama. Kalau lagi libur, bolehlah sedikit banyak waktu bermainnya.

Kalau baca artikel di Tempo, katanya salah satu manfaat bermain game adalah mengajarkan anak untuk berstrategi. Yup! Memang betul juga. Sekarang ini kan banyak game strategi. Anak diajarkan untuk berpikir supaya bisa masuk ke level berikutnya. Semacam belajar problem solving, lah. Tapi harus diingatkan juga, kadang kalau dikehidupan nyata gak semudah kayak di game untuk menyelesaikan masalah.

Banyak juga sih manfaat yang bisa Keke dan Nai dapatkan. Sedikit demi sedikit, kosa kata mereka untuk bahasa inggris bertambah karena umumnya game kan instruksinya dalam bahasa inggris. Game juga menimbulkan rasa senang. Rasanya kita semua butuh ya rasa senang, termasuk anak-anak. Apalagi setelah mumet sama pelajaran sekolah, beri juga mereka kesenangan biar gak ngebul otaknya hehehe.

Mungkin juga ada yang berpendapat kenapa gak dengan cara bersosialisasi di dunia nyata. Itu juga bisa bersenang-senang, kan? Yup! Setuju. Tapi di tempat kami tinggal ini, komplek yang sepi. Nyaris gak ada anak yang bermain di luar. Apalagi yang seumuran Nai, gak ada sama sekali. Keke sih masih mending punya 2 sahabat di komplek yang sesekali mereka bermain bersama. Nai kadang-kadang ikut dengan mereka. Jadi bisa dikatakan untuk bersosialisasi di dunia nyata, lebih sering ketika di sekolah. Singkatnya, memang harus seimbang, lah. Chi lihat Keke dan Nai masih cukup seimbang antara kehidupan di dunia nyata dengan lainnya.

Selain semuanya harus seimbang, yang terus diingatkan adalah kesenangan jangan sampai mengalahkan kewajiban. Beribadah, mandi, makan, belajar, dna beberapa hal lainnya yang merupakan kewajiban tentunya harus diutamakan. Setelahnya silakan deh tuh bersenang-senang, termasuk bermain game. Mari bersenang-senang :)

  • Share:

You Might Also Like

4 comments

  1. game nggak harus pake layar sentuh.. kaya noofa skrg suka centra ,,, ngegame tapi medianya lain... manfaat banget itu..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Game memang bisa berbagai macam media. Yang saya tulis di sini pun bukan khusus tentang game layar sentuh. Tapi memang yang saya maksud di sini adalah game yang menggunakan layar sebagai salah satu medianya. Bisa layar televisi, PC, laptop, atau tab. Smartphone pun bisa.

      Kalau game centra medianya apa?

      Delete
  2. Betul, semua harus seimbang. Main game sebetulnya nggak melulu negatif, main game bisa melatih kesabaran, daya pikir dan kreatifitas juga, asal nggak kebanyakan porsinya.

    ReplyDelete

Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)

Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^