Bangku Guru

By Keke Naima - March 21, 2014

Bangku guru - Sesuatu yang sempet bikin Chi kesel hari rabu lalu, tapi hari ini bikin Chi ngikin setelah mengetahui cerita lengkapnya.

Hari Rabu lalu, Chi sempet bingung kenapa Keke kok gak keluar juga dari kelas. Biasanya dia udah nunggu di pintu gerbang sekolah. Karena gak keluar juga, akhirnya Chi samperin ke kelasnya. Dan, ternyata dia lagi asik menulis sementara seluruh teman-temannya udah pulang.

Dalam hati, Chi udah menduga kalau Keke pasti lagi dihukum. Karena rasanya belum pernah Keke serajin itu kalau bukan karena lagi dapet hukuman hehe.

Bunda : "Dihukum, ya?"
Keke   : "Iya. Hukumannya disuruh menulis surat Al Fajr di buku tulis."
Bunda : "Emang Keke berbuat apa?"
Keke   : "Keke ketahuan duduk di bangku guru."
Bunda : "Emang dilarang? Trus guru Keke lagi gak ada?"
Keke   : "Iya, dilarang. Pak guru lagi ke ruang guru sebentar."

Lalu keluarlah segala nasihat Chi. Tapi, gak sampe marah, sih, karena Keke kali ini agak diam. Chi pikir, tumben juga. Biasanya Keke suka ada pembelaannya. Bahkan ketika Chi memberikan hukuman dengan tidak jadi memberikannya hadiah berupa jam bermain tambahan karena mendapat nilai 100 untuk pelajaran Bahasa Arab, Keke gak protes.

Chi memang menjanjikan hadiah kalau nilai Bahasa Arabnya bagus. Karena semester lalu, nilai Bahasa Arab Keke agak mendekati KKM. Mungkin dia kaget juga karena ini pertama kalinya belajar bahasa Arab. Chi juga waktu itu agak kesulitas ngajarin, karena buku pelajarannya isinya tulisan Arab semua. Gimana Chi ngajarin kalau gak ada terjemahannya? :D

Alhamdulillah, semester ini Keke bisa mengejar. Bahkan, untuk UTS jadi satu-satunya anak yang dapat nilai 100.

Bunda : "Keke tau gak kenapa Bunda marah dan akhinya gak jadi kasih hadiah?"
Keke   : "Karena Keke gak menurut."
Bunda : "Dan, Keke tau kenapa dihukum?"
Keke   : "Supaya Keke gak berleha-leha. Gak menyepelekan himbauan."

Mendengar itu, emosi Chi mereda. Alhamdulillah, Keke mengerti dan semoga dia bisa ambil pelajaran dari hukumannya.

Tadi pagi, Chi ambil rapor. Wali kelas Keke, menjelaskan tentang nilai hingga sikap Keke selama di sekolah. Kapan-kapan Chi ceritain secara komplit terutama tentang sikapnya selama di sekolah. Kali ini Chi mau cerita tentang hukuman yang dialami Keke karena duduk di bangku guru.

Wali kelas bercerita kalau beliau menghimbau ke anak-anak muridnya untuk tidak boleh duduk di bangku guru kalau guru lagi gak ada.

Keke         : "Kalau murid gak boleh duduk di bangku guru, berarti guru juga gak boleh duduk di bangku murid, dong?"
Wali kelas : "Kalau Bapak boleh duduk di bangku murid. Karena sebagai guru, Bapak harus memahami perasaan dan sudut pandang murid. Salah satunya dengan duduk di bangku murid sesekali."
Keke         : "Kalau gitu, gimana Keke bisa memahami perasaan dan sudut pandang Bapak sebagai guru kalau Keke dilarang duduk di bangku Bapak?"

Spontan, Chi langsung ngakak mendengar cerita wali kelas Keke. Ya, itulah Keke. Dari dulu, dia gak bisa langsung menerima ajakan atau larangan kalau belum bisa dipahami oleh akalnya. Pasti dia akan menuntut diberikan alasan.

Wali kelas lalu menjelaskan, kalau alasan lainnya adalah bangku guru cuma 1. Kalau didudukin oleh murid, khawatir rusak. Mana kalau bangku guru itu kan selain empuk juga ada rodanya dan bisa muter. Jadi, anak-anak suka duduk di bangku guru. Makanya, wali kelas lalu menghimbau supaya anak-anak jangan lagi duduk di bangkunya.

Tapi, walaupun sudah mendapatkan penjelasan, Keke rupanya masih penasaran. Dia tetap duduk di bangku guru dan akhirnya kepergok. Dihukum deh jadinya.

Di satu sisi, Chi bisa memahami perdebatan dan rasa ingin tahu Keke terhadap bangku guru. Tapi, di sisi lain Chi juga setuju kalau Keke mendapatkan hukuman karena biar gimana dia harus taat pada peraturan.

Sampai rumah, Chi tanya lagi ke Keke sekaligus menceritakan obrolan Chi dengan wali kelasnya itu.

Chi   : "Emang kenapa Keke sampe nekat tetep pengen duduk di bangku guru? Kan, udah dijelasin alasannya sama Pak Guru? Penasaran, pengen tau apa rasanya jadi guru?"
Keke : "Engga juga, sih."
Chi    : "Nah, trus?"
Keke : "Abis bangku pak guru keliatannya enak buat di dudukin. Apalagi kalau Keke capek abis main futsal. Udah gitu bangku pak guru bisa muter sama ada rodanya, jadi seru aja bisa dimainin."

Teteuuuuppp, intinya Keke pengen bermain hihihi.

  • Share:

You Might Also Like

26 comments

  1. hehehe... anak2 memang pada dasarnya selalu ingin mencoba sesuatu ya...

    ReplyDelete
  2. Hehe Keke penasaran itu mbak :p

    ReplyDelete
  3. hahhaaa..hahaa..ntar beli ke bunda ya keke ..
    bangku yang kaya buguru :v

    ReplyDelete
    Replies
    1. pinjem bangku tante Nchie yang di kantor aja. Boleh, ya?? :D

      Delete
  4. Pada penasaran sama bangku guru ya. Memang guru sih bangkunya harus enak, biar lega mengajar anak. Sementara murid duduk di kursi keras hahaha.... kayak aku dululah....

    ReplyDelete
  5. Keke...bsk kl mau duduk di bangku bu guru, jgn lama-lama ya biar ga ketauam. Hihihi...

    ReplyDelete
    Replies
    1. nanti kl masih ketauan, biar Keke bilang kl ini dikasih tau sm tante Dwina haha

      Delete
  6. Hihi keke.namanya jg anak2 ya wlpn dilrang pasti tetep nyobain
    Asli yg bkin ngakak itu jwbn keke saat gurunya jelasin

    ReplyDelete
  7. jaman saya skolah kursi guru ga bisa muter2 makanya ga ada yang minat dudukin hehehe

    ReplyDelete
  8. Keke lucu banget, jadi pengen ketemu n nyimak celotehanmu :) Salam ya mak buat Keke hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau jetemuan sama yang baru dikenal, biasanya dia jaim, Mak :)

      Delete
  9. wew, keke keren, bisa cepet banget belajar bahasa arab, padahal bahasa arap itu kan jauh lebih susah dari bahasa inggris, hehehe

    ReplyDelete
  10. qiqiqi...pasti gurunya keke langsung speechless dengar pertanyaan keke. Cerdas sekali kamu nak..anak siapa duluu...

    ReplyDelete
  11. baca ulang... dan ngakak lagiiiii

    Kalau gitu, gimana Keke bisa memahami perasaan dan sudut pandang Bapak sebagai guru kalau Keke dilarang duduk di bangku Bapak?

    emang enaaak ... punya anak murid sepinter Kekeee!

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkwkwkw gurunya juga akhirnya ngomong secara pribadi sama Keke

      Delete
  12. hihi lucuu bangeeeet..

    gimana kalau bangku gurunya di ganti aja ya ka? haha jadi sama kaya bangku muridnya, dari kayu juga :D hhi

    ReplyDelete

Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)

Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^