Mengatasi si Picky Eater

By Keke Naima - November 16, 2013

Mengatasi si Picky Eater - Tips parenting dari tayangan Jo Frost lagi, nih. Kali ini tentang picky eater alias anak yang terlalu milih-milih makanan.

Sebelumnya, Chi juga pernah nulis postingan yang berjudul "Gerakan Tutup Mulut". Postingan yang berisi tips untuk mengatasi anak yang sedang susah makan alias melakukan gerakan tutup mulut. Tulisan itu juga Chi ikutin lomba yang diadakan oleh penerbit byPass. Alhamdulillah waktu itu dapet juara 1.

Oke, balik ke cerita picky eater. Dalam tayangan itu, ada anak laki-laki (kalau gak salah usia 4 tahun) yang sukanya makan itu-itu aja. Untuk makanan utama, dia hanya mau makan roti dengan mentega setiap harinya. Udah pasti selera makannnya yang seperti itu bikin orang tuanya stress.

Berikut, tips dari Jo Frost :


  1. Orang tua yang memilihkan makanan untuk anak yang picky eater. Kalau anak yang dibiarkan memilih, pasti dia akan memilih yang dia suka aja. Caranya adalah berikan piring yang sudah diisi dengan makanan, minta anak untuk memakannya.
  2. Jangan jadikan anak yang picky eater jadi fokus utama saat makan. Ketika anak yang picky eater tidak diberikan pilihan menu, pasti dia akan merajuk dan menolak untuk makan. Orang tua sebaiknya tidak lantas terus membujuk si anak untuk tetap makan selama waktu makan bersama. Menjadikan anak yang picky eater sebagai fokus utama hanya akan bikin si anak terus merajuk hingga permintaannya dituruti. Kalau anak terus merajuk, orang tua bisa jadi stress dan akhirnya menyerah dengan permintaan anak. Jadi, orang tua sebaiknya berusaha untuk mengabaikan. Caranya, mengobrol bersama anggota keluarga lain dengan topik-topik yang menyenangkan.
  3. Tegas. Tanpa perlu terlihat emosi, katakan dengan tegas kepada anak kalau dia harus makan yang sudah disediakan. Menolak untuk makan? Jangan tawarkan makanan pengganti. Kalau perlu beri sedikit sanksi, misalnya tidak boleh makan es krim kalau tidak mau makan yang sudah disediakan atau tidak boleh main keluar untuk jangka waktu tertentu.
  4. Beri pujian apabila anak mau makan makanan yang disediakan

Di acara tersebut, terlihat si anak terus merajuk dan menolak untuk makan. Alasannya macem-macem. Gak enak makannya, perutnya sakit, pokoknya macem-macem, deh. Prosesnya gak instant, Sampe berminggu-minggu dan turun-naik. Menguras emosi orang tua juga. Kadang si anak akhirnya mau makan walaupun cuma sedikit banget, tapi berikutnya ngerajuk lagi.

Setelah beberapa minggu si anak pun akhirnya udah gak pilih-pilih makan lagi (catet ya, prosesnya gak instant :)). Yang bikin Chi ngikik itu pas si anak ditanya sama Jo Frost kenapa udah gak pilih-pilih makan lagi. Kira-kira begini katanya, "Aku sekarang udah gak terlalu suka sama roti dan mentega. Aku senang makan apa aja sekarang, karena setelahnya orang tuaku akan memuji."

Tuh, ibu-ibu jangan sampe pelit pujian untuk anak, ya :D

Bagaimana dengan Keke-Nai? Pernah praktekin tips dari Jo Frost itu, gak? Jawabannya, pernah. Trus berhasil atau enggak? Hmmm... Postingan berikutnya, ya. Pegel nggetik terus dan udah ngantuk juga :p

  • Share:

You Might Also Like

12 comments

  1. pujian itu ternyata amazing banget ya mbk buat anak....acara luar memang luar biasa ya,dulu sering lihat nanny....thank infonya mbk ^^,makin hari semakin menarik materinya,okesipppp ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. kl buat sy pada dasarnya memang hrs seimbang antara pujian dg kritikan :)

      Delete
  2. Iya mbak. sedih kalo punya anak peaky eater...
    alhamdulillah DnB Susindra ga gitu. Cuma si sulung Destin yang terlalu sensi. Ketika masih balita dulu ia sering muntah jika lauk yang saya suapkan ada kulit ikan (misalnya). pekaaaa...... tapi setelah dimuntahkan tetap mau makan lagi sih.

    ReplyDelete
  3. huaaaa PR banget inih buat aku, Maaak. :D :D :D
    Makasih udah share ya Mak. :))))

    ReplyDelete
  4. Saat usia PG & Tk Zidan pernah jadi si pemilih makanan..kl skrg alhamdulillah udah gak sih.. :))

    ReplyDelete
  5. Masa-masa pusing soal makan anak dll udh agak terlewat nih mak, semakin besar urusan makan jd lebih mudah teryata :D

    ReplyDelete
  6. kalau dituruti kemauannya terus nanti malah kebiasaan ya

    ReplyDelete

Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)

Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^